Part 2 - Penolakan

Apartemen...

Laura membanting tubuhnya dan berbaring lelah di ranjang.

Setelah melepas lelah, Laura memutuskan membersihkan diri. Memasuki kamar mandi, dan merendamkan tubuhnya pada ketebalan sabun busa. Sesekali mengelus perutnya yang terdapat kehidupan dan masih rata.

"Sayang.. Semoga kau tetap sehat, ya! Bantu dan temani Bunda menjalani ini semua. Bunda akan tetap mempertahankan mu apapun yang terjadi. Mungkin, tanpa ayahmu. Ibu sangat menyayangimu."

"Izinkan aku merawat janin ini. Lindungi kami. Jangan pisahkan kami." Lirih Laura tidak sadar meneteskan air matanya.

Laura menatap pemandangan luar dari balik kaca kamar mandi apartemennya.

...***...

Satu Minggu kemudian dihari pertama ia kembali bersekolah setelah merenungkan diri, Laura memilih sendirian duduk di bangku taman sekolah, ditemani buku ditangannya.

Sejak seminggu setelah kejadian di rooftop, Laura sengaja menghindari Regan. Telepon dari Regan pun di tolaknya.

"Ra, Kau di panggil kepala sekolah di ruangannya." Ucap Agnes sahabatnya. Ia menghampiri Laura yang tengah duduk sendirian.

"Terima kasih, Agnes. Sebentar lagi aku akan kesana." Jawab Laura tanpa melihat wajah siapa yang sedang berbicara dengannya.

"Ra... Kau ada masalah dengan Regan?" Tanya Agnes merasa curiga karena sahabatnya itu tidak seperti biasanya.

"Tidak ada, Nes. Kami baik-baik saja." Jawab Laura menyimpan satu juta luka dan rahasia.

"Aku harap juga begitu, Kalian tetap baik-baik saja. Ayo, Kepala sekolah menunggumu." Agnes mendorong badan Laura pelan.

"Aku pergi terlebih dahulu. Agnes, Terima kasih." Laura pun beranjak dari duduknya.

"Ra.. Nanti aku tunggu di kantin!!"

"Iya, Nanti aku akan datang." Teriaknya yang semakin berjalan menjauh.

Tak lama kemudian, Laura sampai di depan ruang kepala sekolah. Gadis itu ragu untuk mengetuk pintu, karena dia tidak merasa melakukan kesalahan sehingga dia harus di panggil oleh kepala sekolah. Setelah 5 menit Laura berdiri dengan pikirannya, Laura memberanikan diri mengetuk pintu besar di depannya dan melangkah masuk

.

Nampak seorang pria sedang berdiri menghadap jendela ruangan dan membelakangi pintu.

"Permisi, Anda memanggil saya?" Tanya Laura menghampiri pria yang ia kira kepala sekolah dari belakang.

Pria itu menoleh dan membuat Laura terkejut.

"Kau!!" Pekik Laura.

Pria itu tersenyum semringah saat melihat kekasihnya datang. Regan berjalan mendekati Laura yang melangkah mundur seperti menghindarinya.

Merasa dibohongi, Laura ingin sekali beranjak pergi. Baru saja Laura berbalik badan dan meraih gagang pintu, sebuah tangan besar menarik lengannya lembut.

"Sayang, kau ingin kemana? Kenapa menghindari ku? Mengabaikan panggilan dariku? Dan kau juga tidak menemui ku, bahkan tidak mengabari ku?" Komplain Regan langsung melontarkan banyak pertanyaan.

"A-aku-..." Belum selesai Laura bicara, Regan langsung merengkuhnya ke pelukan.

"Aku sangat mengkhawatirkan mu, Apalagi kau sedang hamil sekarang. Aku tidak ingin sesuatu terjadi padamu, Aku sangat menyayangimu. Tolong jangan seperti ini lagi."

Laura sangat tersentak kaget saat kekasihnya itu merengkuhnya dengan pelukan hangat yang selalu ia rindukan, Namun sekarang sudah tidak ada gunanya lagi.

"Apa ini tandanya dia menerima kehamilan ku ?" Batin Laura demikian merasa lega, dan membalas pelukan Regan.

"Maafkan aku, Regan. Aku juga menyayangimu." Balas Laura.

Regan melepas pelukannya dan menatap kedua mata gadis itu intens.

"Aku ada berita baik untuk kita." Ucap Regan yang sangat bahagia.

"Berita apa?" Tanya Laura mengernyitkan dahinya.

"Aku mendapat informasi dari teman ku. Dia memiliki kenalan yang bisa membantu kita untuk menggugurkan janin ini. Apalagi kandunganmu juga baru beberapa minggu, itu tidak akan sulit." Ucap Regan mengejutkan.

Seketika senyum Laura luntur. Ia pikir Regan telah menyadari kesalahannya, Ia ingin menerima dan bertanggung jawab atas anak yang sedang dikandung Laura.

PLAK!!!

Tamparan keras di pipi Regan, hingga membuatnya terpaksa menoleh ke samping.

"Aku tidak akan pernah menggugurkannya!!!" Ucap Laura penuh penekanan, dan menatap mata Regan tajam penuh kemarahan.

Episodes
1 Part 1 - Kehamilan
2 Part 2 - Penolakan
3 Part 3 - Flashback Moment
4 Part 4 - 15 Tahun Kemudian
5 Part 5 - Perpisahan
6 Part 6 - Kembali Ke Indonesia
7 Part 7 - Berkumpul Bersama
8 Part 8 - Langkah Baru, Harapan Baru
9 Part 9 - Panas di Bawah Terik Matahari
10 Part 10 - Bayang-bayang Masa Lalu
11 Part 11 - Dalam Pencarian
12 Part 12 - Primadona Sekolah
13 Part 13 - Bantuan Dari Orang Asing
14 Part 14 - Pertemuan Yang Tidak Terduga
15 Part 15 - Banyak Dukungan
16 Part 16 - Mereka Bertemu
17 Part 17 - Penyesalan Selalu Datang Diakhir
18 Part 18 - Tekad Yang Kuat
19 Part 19 - Kejutan dan Pertemuan Keluarga
20 Part 20 - Aku Menyesali Perbuatanku!
21 Part 21 - Bertemu dan Melepaskan
22 Part 22 - Mengubah Kekecewaan
23 Part 23 - Luka Yang Terkunci
24 Part 24 - Ingin Ikut Ayah?!
25 Part 25 - Berkas dan Kejutan
26 Part 26 - Pandangan Yang Berbeda
27 Part 27 - Dua Sisi Anak Kembar
28 Part 28 - Jatuh Dari Tangga
29 Part 29 - Antara Tega dan Rela
30 Part 30 - Perjuangkan Cintamu!
31 Part 31 - Menuju Keselarasan
32 Part 32 - Kendala Keluarga
33 Part 33 - Moment Tertentu
34 Part 34 - Meraih Hatinya Kembali!
35 Part 35 - Saudara Kembar Sebenarnya
36 Part 36 - Pangeran Kerajaan Mana?
37 Part 37 - Efek Kepergian Selama Bertahun-tahun
38 Part 38 - Sebelum Kau Memaafkan Ku!
39 Part 39 - Suasana Hati Yang Baik
40 Part 40 - Merawat Luka
41 Part 41 - Penemuan Gosip
42 Part 42 - Memberikan Adik
43 Part 43 - Dia Anaknya!
44 Part 44 - Kata Sayang?!
45 Part 45 - Hanya Sebentar Lagi
46 Part 46 - Harmoni Perubahan
47 Part 47 - Survei Lokasi
48 Part 48 - Mengajak Makan Siang
49 Part 49 - Keracunan Makanan
50 Part 50 - Pengganggu
51 Part 51 - Dia Sepupuku!
52 Part 52 - Makanan Pedas
53 Part 53 - Didandani Seperti Wanita
54 Part 54 - Hukuman Terbesar Ku
55 Part 55 - Aku Mencintaimu
56 Part 56 - Satu Di sini!
57 Part 57 End - My Happy Ending
Episodes

Updated 57 Episodes

1
Part 1 - Kehamilan
2
Part 2 - Penolakan
3
Part 3 - Flashback Moment
4
Part 4 - 15 Tahun Kemudian
5
Part 5 - Perpisahan
6
Part 6 - Kembali Ke Indonesia
7
Part 7 - Berkumpul Bersama
8
Part 8 - Langkah Baru, Harapan Baru
9
Part 9 - Panas di Bawah Terik Matahari
10
Part 10 - Bayang-bayang Masa Lalu
11
Part 11 - Dalam Pencarian
12
Part 12 - Primadona Sekolah
13
Part 13 - Bantuan Dari Orang Asing
14
Part 14 - Pertemuan Yang Tidak Terduga
15
Part 15 - Banyak Dukungan
16
Part 16 - Mereka Bertemu
17
Part 17 - Penyesalan Selalu Datang Diakhir
18
Part 18 - Tekad Yang Kuat
19
Part 19 - Kejutan dan Pertemuan Keluarga
20
Part 20 - Aku Menyesali Perbuatanku!
21
Part 21 - Bertemu dan Melepaskan
22
Part 22 - Mengubah Kekecewaan
23
Part 23 - Luka Yang Terkunci
24
Part 24 - Ingin Ikut Ayah?!
25
Part 25 - Berkas dan Kejutan
26
Part 26 - Pandangan Yang Berbeda
27
Part 27 - Dua Sisi Anak Kembar
28
Part 28 - Jatuh Dari Tangga
29
Part 29 - Antara Tega dan Rela
30
Part 30 - Perjuangkan Cintamu!
31
Part 31 - Menuju Keselarasan
32
Part 32 - Kendala Keluarga
33
Part 33 - Moment Tertentu
34
Part 34 - Meraih Hatinya Kembali!
35
Part 35 - Saudara Kembar Sebenarnya
36
Part 36 - Pangeran Kerajaan Mana?
37
Part 37 - Efek Kepergian Selama Bertahun-tahun
38
Part 38 - Sebelum Kau Memaafkan Ku!
39
Part 39 - Suasana Hati Yang Baik
40
Part 40 - Merawat Luka
41
Part 41 - Penemuan Gosip
42
Part 42 - Memberikan Adik
43
Part 43 - Dia Anaknya!
44
Part 44 - Kata Sayang?!
45
Part 45 - Hanya Sebentar Lagi
46
Part 46 - Harmoni Perubahan
47
Part 47 - Survei Lokasi
48
Part 48 - Mengajak Makan Siang
49
Part 49 - Keracunan Makanan
50
Part 50 - Pengganggu
51
Part 51 - Dia Sepupuku!
52
Part 52 - Makanan Pedas
53
Part 53 - Didandani Seperti Wanita
54
Part 54 - Hukuman Terbesar Ku
55
Part 55 - Aku Mencintaimu
56
Part 56 - Satu Di sini!
57
Part 57 End - My Happy Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!