Apartemen...
Laura membanting tubuhnya dan berbaring lelah di ranjang.
Setelah melepas lelah, Laura memutuskan membersihkan diri. Memasuki kamar mandi, dan merendamkan tubuhnya pada ketebalan sabun busa. Sesekali mengelus perutnya yang terdapat kehidupan dan masih rata.
"Sayang.. Semoga kau tetap sehat, ya! Bantu dan temani Bunda menjalani ini semua. Bunda akan tetap mempertahankan mu apapun yang terjadi. Mungkin, tanpa ayahmu. Ibu sangat menyayangimu."
"Izinkan aku merawat janin ini. Lindungi kami. Jangan pisahkan kami." Lirih Laura tidak sadar meneteskan air matanya.
Laura menatap pemandangan luar dari balik kaca kamar mandi apartemennya.
...***...
Satu Minggu kemudian dihari pertama ia kembali bersekolah setelah merenungkan diri, Laura memilih sendirian duduk di bangku taman sekolah, ditemani buku ditangannya.
Sejak seminggu setelah kejadian di rooftop, Laura sengaja menghindari Regan. Telepon dari Regan pun di tolaknya.
"Ra, Kau di panggil kepala sekolah di ruangannya." Ucap Agnes sahabatnya. Ia menghampiri Laura yang tengah duduk sendirian.
"Terima kasih, Agnes. Sebentar lagi aku akan kesana." Jawab Laura tanpa melihat wajah siapa yang sedang berbicara dengannya.
"Ra... Kau ada masalah dengan Regan?" Tanya Agnes merasa curiga karena sahabatnya itu tidak seperti biasanya.
"Tidak ada, Nes. Kami baik-baik saja." Jawab Laura menyimpan satu juta luka dan rahasia.
"Aku harap juga begitu, Kalian tetap baik-baik saja. Ayo, Kepala sekolah menunggumu." Agnes mendorong badan Laura pelan.
"Aku pergi terlebih dahulu. Agnes, Terima kasih." Laura pun beranjak dari duduknya.
"Ra.. Nanti aku tunggu di kantin!!"
"Iya, Nanti aku akan datang." Teriaknya yang semakin berjalan menjauh.
Tak lama kemudian, Laura sampai di depan ruang kepala sekolah. Gadis itu ragu untuk mengetuk pintu, karena dia tidak merasa melakukan kesalahan sehingga dia harus di panggil oleh kepala sekolah. Setelah 5 menit Laura berdiri dengan pikirannya, Laura memberanikan diri mengetuk pintu besar di depannya dan melangkah masuk
.
Nampak seorang pria sedang berdiri menghadap jendela ruangan dan membelakangi pintu.
"Permisi, Anda memanggil saya?" Tanya Laura menghampiri pria yang ia kira kepala sekolah dari belakang.
Pria itu menoleh dan membuat Laura terkejut.
"Kau!!" Pekik Laura.
Pria itu tersenyum semringah saat melihat kekasihnya datang. Regan berjalan mendekati Laura yang melangkah mundur seperti menghindarinya.
Merasa dibohongi, Laura ingin sekali beranjak pergi. Baru saja Laura berbalik badan dan meraih gagang pintu, sebuah tangan besar menarik lengannya lembut.
"Sayang, kau ingin kemana? Kenapa menghindari ku? Mengabaikan panggilan dariku? Dan kau juga tidak menemui ku, bahkan tidak mengabari ku?" Komplain Regan langsung melontarkan banyak pertanyaan.
"A-aku-..." Belum selesai Laura bicara, Regan langsung merengkuhnya ke pelukan.
"Aku sangat mengkhawatirkan mu, Apalagi kau sedang hamil sekarang. Aku tidak ingin sesuatu terjadi padamu, Aku sangat menyayangimu. Tolong jangan seperti ini lagi."
Laura sangat tersentak kaget saat kekasihnya itu merengkuhnya dengan pelukan hangat yang selalu ia rindukan, Namun sekarang sudah tidak ada gunanya lagi.
"Apa ini tandanya dia menerima kehamilan ku ?" Batin Laura demikian merasa lega, dan membalas pelukan Regan.
"Maafkan aku, Regan. Aku juga menyayangimu." Balas Laura.
Regan melepas pelukannya dan menatap kedua mata gadis itu intens.
"Aku ada berita baik untuk kita." Ucap Regan yang sangat bahagia.
"Berita apa?" Tanya Laura mengernyitkan dahinya.
"Aku mendapat informasi dari teman ku. Dia memiliki kenalan yang bisa membantu kita untuk menggugurkan janin ini. Apalagi kandunganmu juga baru beberapa minggu, itu tidak akan sulit." Ucap Regan mengejutkan.
Seketika senyum Laura luntur. Ia pikir Regan telah menyadari kesalahannya, Ia ingin menerima dan bertanggung jawab atas anak yang sedang dikandung Laura.
PLAK!!!
Tamparan keras di pipi Regan, hingga membuatnya terpaksa menoleh ke samping.
"Aku tidak akan pernah menggugurkannya!!!" Ucap Laura penuh penekanan, dan menatap mata Regan tajam penuh kemarahan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments