Part 2 Awal Mula Mengejar Impian Walaupun Itu Sulit

    Aminah telah lulus dari SMP, semua teman sekolahnya bergembira karena akan melanjutkan ke jenjang SMA. Sekolah baru, teman baru, guru baru dan tentunya semakin dekat dengan impian ataupun cita-cita yang mereka impikan selama ini.

    Berbanding terbalik dengan Aminah, padahal ia siswa lulusan terbaik pada angkatannya. Ia pun tampak

tersenyum, ada rasa iri pastinya. Ia berpikir “Syukuri saja dan jalani semua ini dengan ikhlas. Wajah ibunya yang selalu ia ingat dan itu membuatnya kuat.”

    Aminah pun pulang ke rumah dengan membawa piala serta hadiah sebagai lulusan terbaik. Sejak dari

luar rumah ia sudah berteriak memanggil nama ibunya. “Ibu…Ibu…Ibu. Assalamualaikum.” Ia pun langsung memeluk ibunya dengan gembira. “Aku sudah lulus SMP bu, bahkan menjadi siswa terbaik.” Ucapnya dengan riang dan menunjukkan piala yang dibawanya.

    “Alhamdulillah , ibu senang nak!” ucapnya dengan terisak. “Maafkan ibu Aminah,” Wajah ibunya langsung tertunduk sedih.

    “Ibu, aku Bahagia. Aku akan bekerja setelah punya banyak uang baru lanjut sekolah lagi kata bu guru paket C.” Aminah dengan lembut menghapus air mata ibunya. “Ibu, aku akan belajar membuat tas dari daur ulang. Ibu Susi baik sekali bu, ia mau mengajari Aminah membuat tas.”Ujarnya.

    Ibunya hanya mengelus kepala dan mencium keningnya Aminah. Kulitnya sudah keriput dan badannya sudah lemah, namun kasih sayang yang ia berikan kepada Aminah selalu tulus. “Ibu doakan kamu sukses nak,” Doa dari ibunya.

    “Aminah izin ya bu, mulai besok sore setelah solat ashar akan belajar ke rumah bu Susi.”izin pada ibunya. Ibunya pun mengiyakan dengan mengelus kepala putrinya. Ada beban di dalam hati ibunya, dikarenakan ia belum menceritakan asal usul Aminah. Ia menemukan Aminah di tempat pembuangan sampah. Mbok Ijah takut apabila ia menceritakan kejadian yang sebenarnya, anaknya akan meninggalkannya. “Apabila Aminah pergi, bagaimana dengan dirinya?” Batinnya selalu berperang apabila teringat hal ini.

    Mulai sore ini ia akan ke rumah bu Susi untuk belajar cara membuat tas dari bahan plastik daur ulang. “Bu,

Aminah izin ke rumah bu Susi ya.” Ia langsung mencium tangan ibunya dengan takdzim. Tak lupa pula, ia sudah menyiapkan makanan ataupun minuman di sebelah tempat tidur ibunya. Agar ibunya tidak perlu untuk mengambilnya.

    Sampai di depan rumah bu Susi, ia langsung mengucapkan salam dan mengetuk pintu.” Assalamualaikum, Bu ini Aminah.” Ucap Aminah. Sudah beberapa kali Aminah mengucapkan salam, Bu Susi belum keluar rumah. Aminah pun langsung melihat tas yang berada di dalam etalase, “Cantik sekali.” Batinnya.

    Saat ia perhatikan ternyata, tas tersebut berbahan dasar plastik bekas kopi, sabun pembersih cuci piring ataupun deterjen. Ia pun melihat, harga jual pada tas tersebut ternyata cukup mahal. Ia semakin yakin akan belajar dengan sunguh-sungguh agar menghasilkan uang untuk ia dan ibunya.

    Terdengar bu Susi membuka pintu, “Waalaikumsalam, maaf ya Aminah ibu baru selesai solat Ashar.”Ujarnya. Aminah pun langsung mencium tangan gurunya dengan takdzim. “Ayuk masuk, ibu sudah siapkan bahan dan alat untuk kamu belajar.” Bu Susi mempersilahkan Aminah masuk.

    Aminah langsung duduk di sebelahnya bu Susi, Bersiap untuk menyimak cara membuat tas dari bahan plastik daur ulang. Bu Susi pun mulai memperkenalkan bahan dan mulai memberikan penjelasan serta mempraktekkannya secara langsung. “Begini Aminah, cara membuat tas ini, simak baik-baik ya!” Pinta bu Susi padanya. “Ibu akan mencontohkan dari bahan bungkus kopi instan ya.” Ucapnya lagi.

    “Langkah pertama, Ambil bungkus kopi instan sachet merek apa saja kemudian gunting bagian atas dan juga bagian bawahnya. Bungkus kopi ini sudah bersih ya.” Bu Susi menunjukkan bungkus kopi instan.

    “Langkah kedua, Gunting bungkus kopi tersebut menjadi dua bagian sama rata. Sehingga dalam satu bungkus menjadi 2 buah potongan.” Beliau mengguntingnya dengan cepat dan hasilnya rata.

    “Langkah ketiga,”Kemudian lipat bungkus kopi tersebut dengan melipat 1 cm kebagian dalam pada ujung atas dan bawahnya, sehingga lebar lipatan menjadi 2 cm, kemudian anyam bungkus kopi tersebut menjadi berbentuk baling-baling.” Bu Susi langsung melipat dengan cekatan.

    “Jika kamu memiliki 100 bungkus kopi, maka kamu nantinya kan memiliki 200 lipatan bungkus kopi. Kamu bisa membuatnya dengan tetap memperlihatkan sampul bungkus kopi tersebut. Ataupun kamu bisa

membaliknya terlebih dahulu agar nantinya tas yang kamu buat berwarna perak!” Pesan Bu Susi pada Aminah.

    “Langkah keempat, Setelah seluruh anyaman baling-baling selesai kamu buat, maka kamu bisa menggabungkan anyaman-anyaman tersebut. Untuk menyatukan anyaman tersebut, pastikan untuk membuat sudut tegak vertikal.” Ini sudah mulai susah susi jelaskan.

    “Langkah kelima, Jika kerangka tas dari anyaman sudah jadi, kamu hanya perlu merapikannya dengan menjahit pada bagian atas tas. Selain itu, ini dilakukan agar anyaman tersebut tidak mudah terlepas.”Pesannya lagi kepada Aminah.

    ‘Aminah, hari ini kamu belajar sampai membuat kerangka anyaman tas terlebih dahulu. Apabila sudah paham dan lancar. Baru Langkah terakhir menambahkan kain furing dan resleting.” Bu Susi menunjukkan contohnya kepada Aminah.

    Aminah pun mencobanya dari Langkah pertama, seperti yang sudah dijelaskan oleh bu Susi padanya. Di saat ia mengalami kesulitan, Bu Susi langsung membantunya dengan penuh kesabaran. Alhamdulillah lama kelamaan Aminah pun mulai memahami cara membuat tas daur ulang ini.

    “Sebentar lagi adzan magrib. Ini ibu memberikan bungkus kopi instan tolong kamu lanjutkan anyaman tas ini. Ada 2 buah yang ibu berikan dengan motif yang berbeda. Pastikan besok sore saat kamu ke sini semuanya sudah jadi ya!” Pesan  tegas kepada Aminah.

    “Iya bu, Aminah pastikan besok sudah jadi.Makasih ya bu, ibu baik sekali sama Aminah.” Ucapnya sambil terisak Bahagia. Ternyata masih ada orang yang peduli dan baik padanya. “Bu, Aminah pamit ya. Assalamualaikum.” Ia pun berpamitan.

    “Aminah, bawa buah pisang ini untuk kamu dan ibumu ya,” Bu Susi memberikan satu sisir pisang Ambon.

   Saat sampai di rumah pun, setelah solat isya ia mulai melanjutkan kembali menganyam tas plastik ini. Ia sudah berjanji pada gurunya bahwa anyaman 2 buah tas ini akan selesai. “Semangat Aminah,” ia menyemangati dirinya sendiri.

    Awalnya ia mengalami kesulitan, hasil anyaman yang ia buat tidak seperti contoh yang ia buat saat di rumah bu Susi. Aminah tak patah arang, ia terus berusaha dan berusaha. “Ini awal langkahku mengejar impian.”Batinnya.

    Bayangan muka ibunya yang sakit dan memerlukan pengobatan membuat ia semangat mencoba

dan mencoba. Akhirnya ia bisa dan sudah mengetahui triknya menganyam tas ini. Tak terasa sat utas ini memerlukan waktu beberapa jam, saat ia melihat ke arah jam waktu sudah menunjukkan pukul 02.00 dini hari.

    “Sudah sangat malam, aku pun sudah mulai lelah dan ngantuk. Besok pagi setelah semua kerjaan rumah selesai akan aku tuntaskan yang belum ini.” Batin ya.

    Ia pun lanjut untuk segera beristirahat, ia pun menengok ibunya di kamarnya tampak ibunya sangat nyenyak sekali. Ia pun lalu menuju ke kamarnya Bersiap untuk tidur. Ia pun berdoa “Ya Allah, mudahkanlah langkahku ini demi ibu dan masa depan impianku, Amin.”

Episodes
1 Part 1 Siti Aminah
2 Part 2 Awal Mula Mengejar Impian Walaupun Itu Sulit
3 Part 3 Pertemuan Yang Tidak Disengaja
4 Part 4 Kita Ketemu Lagi, Apakah Ini Pertanda Jodoh?
5 Part 5 Terima Kasih Kamu Adalah Pahlawan Untukku
6 Part 6 Maaf kak, Bukan Aku Tak Sayang
7 Part 7 Aku Jadi Tahu Siapa Dirinya
8 Part 8 Kerja Keras Ini Menjadi Sia-Sia Tanpa Ibu
9 Part 9 Rahasia Terbesar Almarhumah Ibu
10 Part 10 Laki- Laki yang Pernah Aku Tolong, Ternyata Lumpuh
11 Part 11 Rian Menemukan kelemahan Rama
12 Part 12 Rian VS Rama
13 Part 13 Sikap Papi Vs Sikap Rian
14 Part 14 Aku mulai menyukainya ?
15 Part 15 Aminah & Rian Menikah Part 1
16 Part 16 Aminah & Rian Menikah Part 2
17 Part 17 Aminah & Rian Menikah Part 3
18 Part 18 Awal Mula penderitaan
19 Part 19 Tragedi Kamar Mandi
20 Part 20 Ini Mimpi atau Nyata
21 Part 21 Kejujuran
22 Part 22 Awal Mula yang Baik
23 Part 23 Hari Pertama Menjadi Istri part 1
24 Part 24 Hari Pertama Menjadi Istri part 2
25 Part 24 Hari Pertama Menjadi Istri part 3
26 Part 26 Kemarahan Rian
27 Part 27 Semua ini Salah Saya
28 Part 28 Masa Lalunya Datang
29 Part 29 Sekecewa Itu
30 Part 30 Wanita Itu
31 Part 31 Ujian Part 1
32 Part 32 Ujian Part 2
33 Part 33 Ujian Part 3
34 Part 34 Cincin Itu
35 Part 35 Rahasia Terungkap
36 Part 36 Ikhlas
37 Part 37 Ungkapan Perasaan
38 Part 38 Kebenaran
39 Part 39 Dia Ibu Kandungku
40 Part 40 Hutang Budi
41 Part 41 Semua Memarahi Mami
42 Part 42 keputusanku
43 Part 43 Akhirnya Pulang
44 Part 44 Gara-Gara Aku
45 Part 45 Rencana Mami
46 Part 46 Bagai Makan Buah Simalakama
47 Part 47 Drama Baru Mulai
48 Part 48 Merasa Tidak Berguna
49 Part 49 Kamu Ketahuan
50 Part 50 Mulai Move On
51 Part 51 Aku Mulai Menyukainya
52 Part 52 Video Viral
53 Part 53 Kejujuran
54 Part 54 Klarifikasi
55 Part 55 Kemarahan Papi
56 Part 56 Penyesalan mami
57 Part 57 Keputusan
58 Part 58 Perdebatan
59 Part 59 Aku Menyesal
60 Part 60 Makan Malam Dramatis
61 Part 61 Apakah Harus Aku Perjuangkan?
Episodes

Updated 61 Episodes

1
Part 1 Siti Aminah
2
Part 2 Awal Mula Mengejar Impian Walaupun Itu Sulit
3
Part 3 Pertemuan Yang Tidak Disengaja
4
Part 4 Kita Ketemu Lagi, Apakah Ini Pertanda Jodoh?
5
Part 5 Terima Kasih Kamu Adalah Pahlawan Untukku
6
Part 6 Maaf kak, Bukan Aku Tak Sayang
7
Part 7 Aku Jadi Tahu Siapa Dirinya
8
Part 8 Kerja Keras Ini Menjadi Sia-Sia Tanpa Ibu
9
Part 9 Rahasia Terbesar Almarhumah Ibu
10
Part 10 Laki- Laki yang Pernah Aku Tolong, Ternyata Lumpuh
11
Part 11 Rian Menemukan kelemahan Rama
12
Part 12 Rian VS Rama
13
Part 13 Sikap Papi Vs Sikap Rian
14
Part 14 Aku mulai menyukainya ?
15
Part 15 Aminah & Rian Menikah Part 1
16
Part 16 Aminah & Rian Menikah Part 2
17
Part 17 Aminah & Rian Menikah Part 3
18
Part 18 Awal Mula penderitaan
19
Part 19 Tragedi Kamar Mandi
20
Part 20 Ini Mimpi atau Nyata
21
Part 21 Kejujuran
22
Part 22 Awal Mula yang Baik
23
Part 23 Hari Pertama Menjadi Istri part 1
24
Part 24 Hari Pertama Menjadi Istri part 2
25
Part 24 Hari Pertama Menjadi Istri part 3
26
Part 26 Kemarahan Rian
27
Part 27 Semua ini Salah Saya
28
Part 28 Masa Lalunya Datang
29
Part 29 Sekecewa Itu
30
Part 30 Wanita Itu
31
Part 31 Ujian Part 1
32
Part 32 Ujian Part 2
33
Part 33 Ujian Part 3
34
Part 34 Cincin Itu
35
Part 35 Rahasia Terungkap
36
Part 36 Ikhlas
37
Part 37 Ungkapan Perasaan
38
Part 38 Kebenaran
39
Part 39 Dia Ibu Kandungku
40
Part 40 Hutang Budi
41
Part 41 Semua Memarahi Mami
42
Part 42 keputusanku
43
Part 43 Akhirnya Pulang
44
Part 44 Gara-Gara Aku
45
Part 45 Rencana Mami
46
Part 46 Bagai Makan Buah Simalakama
47
Part 47 Drama Baru Mulai
48
Part 48 Merasa Tidak Berguna
49
Part 49 Kamu Ketahuan
50
Part 50 Mulai Move On
51
Part 51 Aku Mulai Menyukainya
52
Part 52 Video Viral
53
Part 53 Kejujuran
54
Part 54 Klarifikasi
55
Part 55 Kemarahan Papi
56
Part 56 Penyesalan mami
57
Part 57 Keputusan
58
Part 58 Perdebatan
59
Part 59 Aku Menyesal
60
Part 60 Makan Malam Dramatis
61
Part 61 Apakah Harus Aku Perjuangkan?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!