Pesona Almaeera Haura Siddiq

Saga mengeluarkan motornya dengan terburu-buru, akhirnya dia mengikuti saran Rayden untuk mandi ulang. Memang benar kalau jatuh cinta itu membuat orang waras menjadi gila, buktinya dia.

Saga tersenyum geli saat mengingat begitu absurd nya tingkahnya sedari pagi.

Motor terus melaju ke rumah mommy Ara-nya dengan hatinya yang penuh bunga.

" Mee...ka Saga datang...." Gumam Saga.

Motor belum juga berhenti, rupanya Almaeera sudah bersiap di depan gerbang. Senyum manisnya mengembang cerah, menyinari hati Saga saat ini.

Ternyata tidak hanya Saga yang berbunga-bunga dan tidak sabar ingin bertemu, tapi perasaan itupun di rasakan oleh Almaeera juga.

Saga menghentikan motornya tepat di hadapan Almaeera.

" Meera udah siap dari tadi ya?, sudah lama menunggukah? Maaf ka Saga tadi ada kepentingan dulu..." Sapa Saga seraya turun dari motornya.

" Nggak kok, Meera juga baru saja keluar. Daddy dan mommy juga baru berangkat..." Jawab Meera.

Lagi-lagi gadis itu menundukkan kepalanya setelah menjawab pertanyaan Saga.

"Ck!!" Saga berdecik kesal, sebenarnya apa yang disembunyikan Meera di wajahnya itu, susah sekali ditatap.

" Kenapa menunduk terus Mee..., apa sepatu ka Saga lebih indah dari wajah ka Saga?"

Meera mengangkat wajahnya, mengulas senyum termanis saat menatap sekilas wajah tampan itu, lalu kembali menunduk.

Degh!!!

Walaupun hanya sekilas senyum itu merekah hanya untuknya, tapi sungguh mampu membuat jantung Saga seakan ditabuh saking bergemuruh nya.

MasyaAllah...!!, cantiknya Meera....

Apa dia secantik ini, selama ini aku hanya bisa melihatnya sekilas-sekilas.

Saga menelan salivanya dengan susah payah. Entahlah!, apa yang sedang terjadi dengannya sejak kemarin. Ada perasaan ingin sekali menyentuh, tapi Saga tahu betul konsekuensinya.

Sudahlah, masalah Meera tidak mau menatapnya bukanlah hal yang perlu di besar-besarkan.

Karena baginya sekarang, bisa berduaan dengan Almaeera begini saja sudah kemajuan yang sungguh luar biasa.

" Yuk....berangkat!" Ucap Saga sambil menyodorkan helm untuk Almaeera, jangan lupakan senyum manisnya yang aduhai, yang selalu membuat kaum hawa klepek-klepek.

" Ayuk...siap..." Sahut Almaeera lembut.

...***...

Motor Saga telah berhenti di parkiran kampus. Dilapangan sepak bola tampak telah berkumpul ratusan remaja seusia Almaeera yang juga datang untuk mengikuti acara hari ini.

Beberapa teman sekolah Almaeera dari SMU Bhakti terlihat ada diantara mereka, Ryanpun ada.

Zaskya teman Almaeera melambaikan tangannya saat melihat keberadaan Almaeera, dan gadis berkerudung moka inipun membalas lambaian Zaskya.

" Kak..., itu ada teman-teman Mee disana. Meera ke sana ya..." Pamit Almaeera pada Saga.

" Hemm, iya...." Ucap Saga sambil tanganya terjulur kearah dagu Almaeera. Saga berusaha membantu melepaskan pengait helm Meera yang sepertinya agak macet.

Dada keduanya saling bergemuruh hebat, sejauh ini, interaksi seperti ini sangat jarang mereka lalui. Saat jemari kokoh Saga sedikit menyenggol dagu Meera, gadis itu memejamkan matanya.

Ada desiran yang aneh, rasa hangat menjalari seluruh tubuhnya. Untuk beberapa saat Saga masih mengutak-atik kunci helm yang benar-benar bermasalah.

Sebenarnya tidak hanya Almaeera yang merasakan panas dingin tak karuan, karena Sagapun merasakan perasaan yang sama. Jantungnya terpompa begitu kencang, apalagi saat mendapati mata Meera yang terpejam pasrah.

Oh Tuhan!!, andaikan saja sudah halal, pasti habis bibir mungil itu ditanganku...

Clik!!

Akhirnya bunyi kunci helm terbuka, dan terbuka jugalah mata Almaeera. Kini tatapan keduanya saling beradu untuk waktu yang cukup lama.

Gila!!, aku tahu jika Meera cantik sejak kecil.

Tapi sumpah!!!, aku tidak menyangka dia secantik ini jika dilihat dari dekat begini.

Ya Tuhan, bahkan dia memiliki tahi lalat dibawah bibir seperti punyaku....

Akkhhh...., aku harus segera minta papa datang ke Jakarta untuk melamarnya untuk ku.

Siall!!, aku bisa gila dengan ini semua... Meera kenapa kau menunduk terus selama ini, kenapa kau sembunyikan kecantikanmu ini sayang...??

" Kak! Meera ngumpul ke sana ya.., itu sepertinya pembukaan acaranya sudah akan dimulai.." Pamit Meera lagi.

Ucapan Almaeera menyadarkan Saga dari lamunannya.

" Ohh...i..iya..iya..sayang.." Sahut Saga cepat dan sepertinya tidak sadar sepenuhnya.

Meera mengulum senyuman di bibirnya saat mendengar kata sayang yang terlontar tanpa kendali dari mulut Saga.

Meera melambaikan tangannya sekilas, tapi justru ditangkap lalu dikecup oleh Saga cepat.

Hanya mungkin lima detikan jemari itu menyentuh bibir Saga, karena tentu Meera menariknya dengan cepat.

" Ma..maaf Mee...maaf!!, ka Saga tidak bermaksud---"

" Sudahlah, Meera kesana ya..." Ucapnya lalu segera berlari meninggalkan Saga yang berdiri dengan rasa penyesalannya.

Astaghfirullah!!, bagaimana aku bisa lepas kontrol seperti barusan..

Bagaimana tanganku bisa bergerak sendiri tanpa bisa aku kendalikan ya Tuhan...

Astaghfirullah, Astaghfirullah...

Saga menatap punggung gadis tercintanya dengan senyum tipis yang manis.

Tapi tiba-tiba senyumnya lenyap saat matanya mendapati keberadaan Ryan diantara calon mahasiswa yang sedang di dekati Almaeera.

"Jadi dia juga akan kuliah disini.... Oh Shitt!!!, disaat aku harus pergi ke Boston beberapa bulan lagi, dan meninggalkan Meeraku---"

Bughh!!

" Anjirr!!" Umpat Saga.

Sebuah tepukan keras di bahunya membuat Saga langsung reflek mengayunkan tinjunya ke belakang.

" Wohoyyy!! Sans bro..." Seru Aldo sambil menyengir gemas. Ditangkapnya kepalan tinju Saga lalu diturunkannya dengan perlahan-lahan.

" Brengsek!!, lo ngagetin gue Do..." Seru Saga.

Telapak tangannya langsung mengusap dadanya yang berdetak kuat karena terkejut akan kelakuan Aldo barusan.

" He..he..sorry Ga, sorry..." Ucap Aldo tulus.

" Btw lo ngapain di kampus? Bukanya lo nggak bertugas untuk acara hari ini..." Tanya Aldo.

Mereka berdua kini berjalan menuju kursi taman yang ada di pinggir lapangan, dimana disana masih bisa menyaksikan acara pembukaan touring campus hari ini.

" Gue nganterin Meera..." Jawab Saga, matanya terus menatap gerak-gerik gadis pujaanya yang kini duduk bersila di lapangan, mendengarkan pengarahan para mahasiswa senior.

" Meera?, maksud lo Almaeera Haura itu...gadis yang bikin lo jomblo akut sampai sekarang ini?, Meera itu maksud lo?"

" Iya, tentu Meera itu. Dan itu....dia disana.... " Tunjuk Saga pada punggung belakang Meera.

" Dan mulai detik ini juga, lo jangan sebut gue jomblo lagi, karena gue udah punya kekasih!! Dia..., gadis yang gue incer dari bayi itu!. Dia telah sah jadi kekasih gue sejak kemarin sore..." Lanjut Saga tegas dengan mata berbinar cerah.

Aldo tersenyum lebar, akhirnya...sahabat sedari kecilnya ini merasakan juga yang namanya debar asmara dimasa muda.

Iya sih..., debaran itu sudah ada sejak dulu di dada Saga untuk Almaeera. Tapi saat ini pasti rasanya lebih indah dan berbeda, karena perasaan debaran itu tersambut hangat.

" Kenapa lo senyum-senyum Do!!, jangan bilang lo kesambet mbak Kunti yang diatas pohon ini...hiihhhh" Saga mengusap kedua bahunya merinding tiba-tiba.

Diliriknya batang pohon beringin besar dibelakang mereka saat ini. Dahan dan cabang yang besar-besar, belum lagi akar gantung yang lumayan lebat.

" Hiiihhhh.. pindah-pindah!!, merinding gue" Teriak Aldo sambil menarik Saga untuk bergegas dari tempat itu, dan berpindah ke sisi lain lapangan.

Tentu saja ditempat yang view-nya masih bisa menjangkau keberadaan Almaeera.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!