Semalaman Saga benar-benar tidak bisa tidur nyenyak, bukan karena beban fikiranya. Tapi justru karena terlalu besarnya rasa bahagia yang sedang dirasakannya.
Bahkan sejak pertama membuka mata dini hari tadi saja bibirnya langsung tersenyum ceria. Gila bukan?, aneh bukan?, tentu saja!. Tapi ini aneh dan nyata.
Seperti pagi ini, belum juga genap pukul enam pagi, tapi Saga sudah terlihat segar dan rapi. Rencana hari ini dia akan ke kampus pagi, tapi tentu saja tidak lagi pergi sendiri seperti biasanya.
Karena hari ini dia akan menjemput ratu hatinya yaitu Almaeera dahulu, kebetulan juga hari ini ada acara touring campus. Sebenarnya Saga tidak bertugas dan tidak terlibat dalam acara ini, tapi demi Almaeera sih ayo aja baginya.
Itung-itung pacaran tipis-tipis lah, semalam kan mereka sudah mengutarakan perasaan mereka masing-masing, berarti hari ini status mereka pacaran kan?.
Saga tersenyum simpul menatap gambar dirinya di jendela White Base, jemarinya sibuk mengacak-acak rambutnya. Membuat Rayden yang kebetulan melintas hendak ke garasi ikut tersenyum geli.
" Dih...kayaknya ada yang sedang bahagia nih..., senyum mulu dari tadi. Masih pagi gini mau kemana brother?"
Saga menoleh sesaat, lalu kembali menatap dirinya untuk bercermin di jendela.
" Hemmm, betul Ray. Ka saga sedang bahagia saat ini. Sangat, sangat, sangat bahagia..." Jawab Saga dengan bibir terbuka lebar.
" Oh ya?, ka Saga dapat transferan lebih dari uncle Vino? Traktir Ray dong.." Tanya Rayden penasaran.
" Ohhh!!, tentu bukan!!,"
" Ka Saga, nemu duit semalem?" Tebak Rayden.
" Salah!!, bukan itu!!"
" Ka Saga dapat nilai sempurna di kampus?" Kali ini Rayden semakin melangkah mendekat.
" Ahh, itu biasa Ray!, nggak ngaruh!, nggak membuat ka Saga sebahagia ini..." Sahut Saga.
" Emmmhhh!!!, ya Tuhan ka Saga!, kakak pakai parfum main tuang aja ya!, ya ampun!!, ini sih mirip orang mandi parfum tahu!!" Rayden menutup hidungnya karena saking menyengatnya bau wangi parfum yang menguar dari tubuh Saga.
" Ka Saga!!, jangan bilang ka Saga sedang jatuh cinta dan akan kencan pagi ini!!" Seru Rayden antusias.
" Yap!!, itu alasan tepat!" Sahut Saga cepat dan semakin aloy bergaya dan mematut penampilannya di depan jendela.
" Ck!!, ya tapi nggak mesti sewangi ini kali kak!, ini sudah mirip mbak-mbak biduan yang lagi nyari saweran di acara organ tunggal kampung lho!!, wangi kakak kebangetan. Bisa-bisa mati berdiri nanti si Jasmin karena aroma kakak!!"
Saga mematung sesaat, mendengar ucapan Rayden menyebutkan sebuah nama tiba-tiba membuatnya panas.
Matanya menatap lekat pada mata Rayden yang juga menatapnya saat ini.
Entahlah, Rayden merasa merinding saat ditatap seperti itu oleh Saga.
" Siapa?, nama siapa yang kau sebut?. Jasmin?, kenapa ada Jasmin yang otomatis melintas di otakmu saat tahu ka Saga akan kencan?" Tanya Saga marah.
Rayden menelan ludahnya dengan susah payah. Apa ucapannya salah, kenapa ka Saga marah? selama ini yang dia tahu hanya Jasmin adik sahabat Saga dari Surabayalah yang dekat denganya.
Iya sih Rayden tahu ka Saga sangat menyukai Almaeera dari kecil, tapi sepertinya perasaan ka Saganya dan Almaeera masih abu-abu seperti dirinya dan Almaureen. Jadi apa yang di sangkakan oleh Rayden belum tentu salah kan?.
" Kenapa harus nama Jasmin, Rayden!, jawab!!" Desak Saga semakin geram.
" Ya...karena yang Ray lihat selama ini ka Saga hanya lunak kepada Jasmin. Bahkan ka Saga lebih memprioritaskan Jasmin daripada adik-adik ka Saga di WB" Jawab Rayden.
Saga memejamkan matanya. Iya!, sudut pandang Rayden tidaklah salah. Selama ini Sagapun sadar akan hal itu. Tapi yang dilakukan Saga semata-mata hanya tanggungjawab semata. Jasmin adalah adik Aldo, sahabat dari kecilnya saat di Surabaya, bahkan kedua orang tua mereka juga saling kenal baik.
Tapi sumpah!, Saga bersumpah yang dilakukannya pada Jasmin selama ini hanya perilaku sewajarnya seorang kakak terhadap adiknya.
Tapi..., kalau Rayden saja bisa salah sangka, lalu apa kabar Almaeera. Memang, selama Saga memutuskan melanjutkan SMU di Jakarta, bertepatan dengan Almeer dan Almaeera ke Bandung untuk pendidikan pesantren mereka.
Dan tiga tahun berikutnya si kembar dan juga Rayden masuk SMU Bhakti, sedangkan Saga tidak langsung kuliah, tapi bimbel khusus bahasa asing terlebih dahulu selama satu tahun. Rayden, Luigi dan Saga tinggal bersama di WB sedangkan Almaeera sendiri anak kutu buku yang hanya didalam kamar berhari-hari.
Jadi bisa dipastikan Almaeera tidak tahu pasti bagaimana hubungan Saga dengan Jasmin selama ini, tidak seperti Rayden yang memang tinggal satu atap dengan Saga selama 6 tahun ini.
" Jadi?, siapa dong kalau bukan Jasmin. Meera? Ha...ha...ha...mimpi saja..." Gumam Rayden.
" Kenapa harus mimpi bisa berkencan dengan Meera?, apa kamu fikir ka Saga nggak mampu mendapatkan Meera?, kamu fikir ka Saga nggak pantas bersanding dengan Meera?" Sahut Saga jutek.
Dirinya merasa terhina oleh kata-kata Rayden yang mengatakan bisa berkencan dengan Almaeera hanya mimpi.
" Ck!!" Rayden berdecak, lalu menggendik bahunya acuh.
Dia dan Saga itu senasib sepenanggungan selama ini, sejak kecil mereka sama-sama menyukai putri dari mommy Ara. Tapi Almaeera terlihat selalu acuh dan cuek jika ada Saga disekitarnya, dan itu dimulai sejak Almaeera berada di Bandung.
Tak jauh berbeda sikap antara adik dan kakak itu, si adik Almaureen yang juga telah meremat hati Rayden juga bersikap sebelas duabelas dengan kakaknya. Maureen juga acuh dan cuek pada Rayden, sampai-sampai Rayden mengira bahwa Maureen menyukai sosok Shine Marvelino Putra.
" Meera itu putri Salju yang susah disentuh. Dia dingin dan jutek seperti uncle Rangga..Ray nggak yakin kakak mampu membuat Salju cantik itu mencair.." Ucap Rayden.
" Yahhh...tak jauh beda dengan si borokokok Maureen. Walau dia hangat dan ceria, tapi sikap arogan dan bar-barnya...huffttt...." Lanjut Rayden.
Rayden terlihat menghembuskan nafasnya berat, lalu menunduk pasrah. Setiap berbicara mengenai Almaureen hatinya selalu sakit.
Tep!!
Tepukan dipundak Rayden membuat pemuda tampan putra Denis Pramana Putra itu mengangkat wajahnya.
" Sabar...., seperti halnya ka Saga yang sabar menanti saat ini. Kaupun harus sabar menanti saat Maureen menyadari perasaannya.... Cewek itu butuh perhatian, curahan kasih sayang dan cinta yang tulus.." Nasihat Saga.
Rayden hanya tersenyum sinis, sudah seberapa banyak perhatian yang dia berikan selama ini?, sangat banyak!!, bahkan berlebihan hingga tumpah ruah. Kasih sayang?, apalagi.... Bahkan dia rela pindah sekolah dari Australia ke sini demi menjaga Almaureen yang tidak mau sekolah di pesantren dan memilih di SMP reguler.
Cinta yang tulus?, kurang tulus apalagi.... Rayden rela menjadi sopir pribadi Almaureen demi ketulusannya menjaga putri bungsu Rangga Bayu Wijaya ini, sampai-sampai dia kadang melewatkan waktu makanya. Kurang apa dia?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments