Elina dan Rafa 3

Mobil tiba disebua rumah besar bernuansa serba hitam. Tampak seram, tapi itu adalah tempat tinggal Elina selama ini dengan orang tua dan kedua kakaknya. Ina turun dari mobil langsung berjalan cepat mencari sang ayah yang pasti ada di ruang kerja dan menghampirinya untuk mendapat sebuah hadiah pelukan mesra.

“Ayahh,” panggil Ina, dan sang ayah langsung menoleh dan merentangkan tangannya saat itu untuk memeluk sang putri tercinta. Ia amat merindukannya setelah sekian lama.

“Gadis kesayangan ayah akhirnya pulang,” peluk dan kecup mesra pria itu pada putrinya. Bahkan ia terharu karena Ina akhirnya mau pulang untuk memenuhi panggilannya saat ini setelah sekian lama menetap di Negara tetangga.

Bukan tak mampu hanya sekedar bolak balik menjenguknya, tapi pekerjaan begitu menyita waktu ayah Ina dan semua kakaknya saat ini yang bahu membahu mengembangkan bisnis keluarga.

“Bagaimana kabar Ayah, baik kan?” Ina meraba tubuh ayahnya yang tampak sedikit kurus sejak terakhir kali ia bertemu. Padahal dulunya kekar berotot dan begitu tampan. Apa mungkin karena sekarang hanya tinggal bersama anak lelaki hingga tak ada yang mengurusnya dengan baik. Ina merasa bersalah saat ini jika semua itu benar adanya.

Saat ini hanya Zack yang belum bertemu dengan Ina. Kakak tertuanya dari keluarga Panduwishaka, sekaligus kakak yang paling ia takuti selama ini. Ia yang paling dingin dan garang dibanding Ray dan ayahnya. Tapi, kak Zack juga yang selalu bisa mencari Ina kemana pun ia kabur selama ini meski ditempat terpencil sekalipun.

“Mencariku?” tanya seorang dengan suaranya yang tegas, merentangkan tangan untuk menyambut adiknya tercinta yang sudah lama ta kia temui. Cukup lama baginya meski baru Enam bulan lalu mereka tak bertemu.

Ina yang awalnya kaget itu langsung tersenyum dan berlari untuk memeluknya. Dipeluk dengan begitu erat hingga Ina meloncat kedalam gendongannya saat itu juga.

“ Kau sepertinya sangat sehat,”

“Kenapa, Ina berat kah?” goda gadis itu, yang kemudian segera turun dari gendongan sang kakak. Tak kalah jahil, Zack menganggukan kepala pada adiknya hingga mereka tertawa bersama.

“Akhirnya kau pulang, dan aku tak akan membiarkan kau pergi lagi setelah ini.”

“Tapi bukan berarti tak membiarkan Ina keluar dari rumah, kan?” tanya gadis itu. Yang bukannya istirahat justru ia ingin segera berkeliling kota dengan mobil kesayangannnya. Ya, mobil hadiah dari mama untuk ulang tahunnya yang ke 17, yang setelah ulang tahun itu justru mama Ina drop dan meninggal tak lama setelahnya.

“Kau tak lelah? Butuh pengawalan?” tanya cemas Zack pada adik bungsunya itu. Yang meskipun bukan saudara kandung, tapi ia amat mencintainya melebihi apapun sebagai pengganti cintanya pada mama.

Ina menggelengkan kepala, kemudian ia langsung melangkah pergi naik menuju kamarnya sendiri melihat Ray tengah memberesakan semua pakaiannya disana. Ina terkejut karena Ray melakukan itu, sementara Ina tak pernah memintanya.

“Biar Ina aja, kan Ina malu ada dalemannya.” Gadis itu langsung meraih kopernyya saat itu dengan wajah yang tertunduk malu.

“Kayak sama siapa aja, Ina. Dulu juga maunya mandi bareng,” goda Ray mencolek dagu adik kecilnya itu. “Kak Zack pulang?”

“Iya, udah dibawah sama ayah. Sana Kakak keluar, Ina mau ganti nih. Ina mau jalan-jalan,” usirna mendorong tubuh tinggi nan kurus kakaknya itu. Ray hanya tertawa dengan terus menggoda Ina hingga adiknya memekik kesal karena ulahnya. Tapi itu lucu, hingga akhirnya mereka tertawa bersama.

Ina kemudian mandi, mengganti pakaian dengan yang begitu santai untuk pergi keluar segera. Tak lupa ia memakai syal coklat pemberian mama untuk menutup lehernya.

*

Rafa saat itu juga telah tiba di ruma kontrakannya. Ia masuk disana dan langsung merebahkan diri di sofa kemudian memejamkan mata sejenak untuk penghilang lelahnya.

“Kau memiliki tugas sore ini, kau harus melakukan transaksi menggantikan papa Jo.” Seseorang mendadak keluar dari sebuah kamar di rumah itu, bahkan ia menggandeng seorang wanita berpakaian minim disampingnya. Apalagi yang baru saja mereka lakukan jika tak saling bertukar cairan.

“Menjijikan. Ini rumahku, dan kau tak berhak sembarangan masuk disini, apalagi membawa perempuan bayaran.” Rafa begitu datar membalasnya saat itu. Ialah Sam, rekannya di Storm. Itu adalah nama sekelompok mafia yang dipimpin oleh ayah angkatnya.

Mereka sebenarnya kompak, tapi selalu bertentangan dengan prinsip hidup yang ia mereka punya hingga tak jarang mereka berselisih setiap kali bertemu.

“Jangan sok suci, R… Aku tahu kau juga sering bermain diluar sana, dan kau terlalu bucin menunggu cinta kecilmu itu,” ledek Sam padanya.

“CInta kecil ditunggu, jangan-jangan dia malah sudah menikah dan sudah melupakanmu, Tuan. Jangan terlalu naif jadi orang.” Wanita itu ikut-ikutan membully Rafa dengan segala ucapan yang ia sebut canda. Ia tak tahu jika Rafa atau pria yang kerap dipanggil R itu begitu begitu sensitive jika membahasnya.

Rafa segera membuka tas kecilnya dan meraih pistol, kemudian mengarahkannya tepat dikening wanita itu dengan tatapan tajam dan datarnya. Sam terkejut, ia sampai berdiri dan menghalangi ujung pistol Rafa dengan telapak tangannya.

“Kau kenapa? Dia hanya bercanda!” geram Sam padanya saat itu.

“Kau tak mengajarinya bagaimana harus bersikap denganku, Sam. Aku masih membiarkannya hidup karena ada kau saat ini.” Rafa kembali menyimpan pistol itu dan kembali rebah diatas sofanya yang empuk menenangkan lalu kembali memejamkan mata dengan begitu nyaman.

Sam memgerti apa maksudnya. Dengan wajah kesal saat itu ia langsung merangkul wanitanya untuk segera pergi dari sana. “Pastikan sudah kau bersihkan semua sisa kalian dari sana.” Dafa kembali memperingatkan, tapi mereka sama sekali tak mendengarnya saat itu.

*

Hari semakin sore, dan si cantik Ina tengah menikmati semua agendanya yang menyenangkan. Ia mengunjungi semua spot mewah yang ada di kota itu dan berfoto disana untuk menambah koleksi perjalanannya dan memasangnya di Instagram. Pengikutnya sudah begitu banyak, tapi ia murni hanya ingin bersenang-senang dengannya saat itu karena ia tak pernah kekuarangan uang.

Hingga akhirnya ia bertemu disebuah coffee shop. Ia segera masuk kedalam sana dan memesan kopi kesukaannya saat itu dengan pelayan sembari memainkan hpnya karena banyak komentar sudah masuk di hpnya saat itu.

“Tolong, Americano_nya. Loh, Mas yang tad ikan?” tanya Ina ketika melihat Rafa dengan seragam pelayan disana.

“Ya, saya bekerja disini. Kenapa?” tanay datar Rafa padanya. Ina cukup kecewa dengan sikap Rafa, untung ganteng, hingga ia terus meminta perhatian darinya.

“Mas, mau ucapin terimakasih atas yang tadi. Kalau ngga ada Mas, pasti saya_”

“Ini pesanannya, silahkan duduk karena yang lain sedang mengantri dibelakang.” Rafa memberi kode dengan tatapan matanya saat itu.

Dan benar saja, ketika Ina menatap kebelakang saat itu sudah begitu banyak orang yang mengantri dibelakangnya. Ina merasa tak enak hati, lalu ia pergi dari sana dan duduk di banku kosong yang tersedia. Untung masih didalam, hingga ia masih bisa menatap Rafa dan memperhatikannya saat itu. Ingin memotret wajahnya, tapi ia takut pemuda tampan itu akan semakin marah dan tak mau menegurnya sama sekali.

Hampir sejam berlalu, kopi Ina juga Sudah habis di gelasnya. Ia terus menunggu kesempatan agar bisa menyapa pelayan tampan itu, namun suasana begitu ramai hingga membuyarkan semua harapan yang ada. Ina akhirnya menyerah dan pergi dari sana dengan suka rela.

“Besok balik lagi. Yang penting udah tahu kalau Mas gantengnya kerja disana.” Ina mengepalkan tangan dengan segala semangat yang terpacu dalam dirinya saat itu.

Terpopuler

Comments

Pujiastuti

Pujiastuti

lanjut kak semangat 💪💪💪

2023-05-31

0

Sarah Kareem

Sarah Kareem

benar dugaanku.. ada mafia nya 😁
sukaaaa...

2023-05-30

0

Dwi Winarni Wina

Dwi Winarni Wina

ina kayaknya tertarik sm rafa tapi org dingin n cuek,,,tantangan buat ina menaklukkan hati rafa,,,semakin menarik lanjut thor n tetep semangat💪💪💪💪💪

2023-05-30

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!