***
Mirai masih melamun karna takut pada mimpinya yang mengerihkan itu... Namun tiba tiba ada seseorang yang datang menemuinya di Faviliunnya...
"Putri mahkota... Putri Mio datang berkunjung" Teriak para dayang memperingarkan kedatangan putri dari kerajaan tersebut.
"Ahh. Ya silahkan masuk" balas Mirai, Mirai memang belum paham caranya tatak rama kerajaan, hingga ia bicara serampangan dan tak tahu aturan.
Ia lekas bangkit dari rebahannya dan lekas duduk di kursi kayu yang ada di kamar faviliunnya itu... Ia mulai membenahi ke adaannya dan metapihkan rambutnya yang sudah terlanjur acak acakan...
Seseorang pun mulai masuk lalu menghampiri Mirai yang kala itu duduk di kursi kayu, Wanita cantik dan anggun itu melangkah perlahan mengatur pijakannya... Itu adalah putri dari kerajaan Ming, ia adalah adik putra mahkota yang kini jadi suami Mirai.
Gadis muda berpakaian indah itu duduk di depan Mirai dan mulai menyapa Mirai "Putri mahkota bagai mana kabar anda sekarang?" tanya Mio begitu ramah.
"Eh... Siapa ini? Cantik sekali dia bah seorang malaikat tak bersayap" Bathin Mirai mengumpat
"Putri mahkota... Apakah anda baik-baik saja?" tanya Mio.
Putri mahkota... Oh, aku berubah menjadi putri mahkota sekarang. Ia aku sedikit lupa... Bagai mana bisa kau seceroboh ini Mirai. Bahkan kau melupakan posisi penting mu di sini. Ingatlah kamu adalah putri mahkota Mirai yang baik hahahahaha... Semua bahkan memperhatikan dan mengkhawatirkanku. Bathin Mirai menggumam.
"S-saya baik baik saja..." Jawabnya singkat seraya menundukan wajahnya malu malu.
"Apakah ada yang terluka? Atau terbentur?" Tanya Mio khawatir.
"T-tidak aku baik baik saja... Hanya saja aku sedikit lupa pada banyak hal. Dan aku seperti asing di sini" jelas Mirai menatap Mio malu malu.
"Benarkah?" Mio Fei mulai menyentuh jidak Mirai dan memastikan bahwa Mirai memang tidak sakit.
"Kamu sedang apa" Mirai menjuhkan wajahnya dari Mio Fei.
"Putri mahkota, kamu tidak sakit kok... " Ujar Mirai.
"Aku memang tidak sakit kok..." Balas Mirai sedikit tak sopan.
"Apa mungkin karna tenggelam... Ah tidak tidak, Mungkin putri mahkota memang harus istirat sejenak..." ujar Mio.
"Begitu ya. Kalau begitu... aku mau tidur saja..." Mirai lekas melangkah ke matrasnya. Mirai menarik selimut lalu membenahi selimutnyam
"Anda harus banyak beristirahat putri mahkota" Mio mulai membantu membenahi selimut Mirai dengan lembutnya.
"Terimakasih..." ucap Mirai pada Mio.
"Ya. Tak masalah... Istirahatlah. Siapa tahu setelah anda istirahat anda akan kembali normal... Dan tak takut atau merasa asing lagi" Jelas Mio.
"Ya... Kamu benar. Semoga saja..." Bisik Mirai.
Tak berselang lama Mirai kembali terpekik "Oh ia, Jika boleh saya tahu, siapa anda?" tanya Mirai menatap intrents ke nanar Mio.
Mio pun terkejut "Astaga... Putri mahkota, Bagai mana anda tak mengenali saya? Saya adalah adik ipar anda... Mio Fei..." Jelasnya.
"Mio- Fei..." bisik Mirai mengingat dan sama sekali tak ingat apapun. Malah dahi Mirai mengerut tak karuan dan kepalanya pun sakit.
"Dasar kejam, ini pasti gara gara tercebur dalam air terlalu lama, baiklah... pasti anda sangat lelah. Jika demikian, Maka aku akan menyuruh beberapa dayang untuk memandikanmu..." Jelas Mio Fei.
"Kalau begitu. Aku pergi" Mio dan rombongan para dayang pun mulai pergi dari Faviliun mikik Mirai.
Sementara Mirai hanya bisa meringkup dibalik selimut dan hanya bisa terdiam memutar otaknya.
"Aku sungguh asing di sini. Tak ada seorang pun yang aku kenali... Tak ada yang perduli padaku. Apakah di dunia modern, Diriku yang saat itu malah sudah mati? Heh... Sekarang apa guna nya aku hidup di dunia itu, jika harus tertekan oleh pria gemuk jelek dan menjijikan seperti Tuan Juan Lan... Membayangkannya saja membuatku tidak bisa tidur dan muak. Semoga, di dunia entah berantah ini hidupku akan sedikit lebih baik" Mirai pun kembali memejamkan matanya. Ia hanya bisa waspada dengan situasi apa yang telah menunggunya di depan sana.
Para dayangpun mulai bergegas.
.
.
.
.
BEBERAPA MENIT KEMUDIAN...
Jadi putri mahkota tidak lah mudah... Mirai harus ekstrak hati hati dalam melangkah dan berbicara. Bahkan ia harus mandi juga memakai pakaiannya di bantu para dayang... Mereka membuat Mirai tidak nyaman dan cendereng malu juga canggung.
"Putri mahkota. Ayo segera naik ke permukaan... kami akan membantu anda berpakaian" Ujar kepala dayang yang menangani Mirai bernama Huang Qin.
Huaaaaa! Kenapa berpakaian saja harus di bantu para dayang. Aku kan malu... Ini adalah privasiku... Bagai mana aku bisa baik baik saja sekarang? Bathin Mirai uring uringan.
Meski sangat tertekan dan malu... Nyataya Mirai mulai selesai berpakaian rapi. Ia di dandani seacantik mungkin dengan tatanan rambutnya di penuhi hiasan indah penuh manik manik. Setelah itu pun Mirai segera pergi ke aula istana untuk mendapatkan pemeriksaan.
Aula istana...
"Oh, Putriku..." Ucap Perempuan paruh baya mulai berlari dan memeluk Mirai erat dan hangat.
Tunggu tunggu siapa dia? Oh ia aku lupa... Bukannya adalah seorang putri dari sebuah kerajaan yang entah berantah ini? Ohhh belarti aku terlahir menjadi adalah orang kaya dong. Hahahaha sampai jumpa lelah penat mencari cuan... Bathin Mirai menggumam.
GYUUUT! Pelukan erat di iringi ciuman pipi kanan dan kiri juga kening "Syukurlah dewa masih memberkatimu nak. Aku sungguh bahagia jika kamu bisa kembali menghirup udara segar lagi" Jelas wanita tersebut.
"Sekarang bagai mana perasaanmu?" sambung wanita paruh baya itu.
"Aku tidak bisa mengingat apapun" balas Mirai melisik sekeliling. Ia sungguh asing pada keadaan ruangan itu, malah ia pikir semua struktur bangunannya adalah terbuat dari kayu yang kokoh dan tua.
"Ohhh sayang sekali... Nenek janji, akan membuat kamu kembali mengingat jati dirimu ya sayang" Jelas Ibu Ratu.
Mirai hanya mengangguk angguk saja meski ia tak paham apapun tentang dunia asing itu. Namun... diantara kabar gembira yang sampai pada kluarga kerajaan tersebut... Seseorang tampak tak senang, Ia terduduk di singgahsananya tanpa secuil senyuman terkias sedikitpun dari wajahnya dan kesan sangat dingin melebihi gunung es di gunung Fuji.
Ya dia adalah putra mahkota yang bernama Si Fei Ming, yang tak lain dan tak bukan sebagai suami Mirai sendiri.
"Heh... Putri Hyorin selamat datang, aku pasti akan membunuh mu... Siapa suruh kau duduk di samping singgah sanaku" Bathin Si Fei Ming menggumam sinis.
***
Setelah di perikasa dengan seksama Mirai pun dinyatakan benar-benar sehat, Mirai mulai bisa berjalan-jalan di area istana tempat ia singgah. Di dampingi para dayang di belakang Mirai...
"Heeh akhirnya aku bisa kembali membuka mataku lagi. Meski aku bangun di dunia aneh atau apalah, yang penting aku bisa merasakan nikmatnya hidup.. Siapa tahu, aku bisa menemukan jodohku di sini" Bisik Mirai dalam hatinya sendiri.
"Putri... waktunya makan siang" Jelas Para dayang.
"Makan siang... Wah kebetulan aku sedang lapar" ucap Mirai mengelus perutnya yang memang sangatlah lapar.
"Jika demikian, tolong ikut bersama kami Putri..." Jelas seorang kepala dayang.
Mirai pun mulai mengikuti dayang yang tadi mengajaknya ikut bersamanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 155 Episodes
Comments
Bibirnya Kyung-soo🐧🍉
jodoh mu d8sini jahat dan kejam tahu😭
2023-08-09
0
Bibirnya Kyung-soo🐧🍉
gak semuda itu lohhh... ini kerajaan pasti penuh intrik😭
2023-08-09
0
Bibirnya Kyung-soo🐧🍉
wkwkwkwk,,, namanya juga Putri😭😭
2023-08-09
0