Hal yang tak mungkin

***

Mirai masih melamun karna takut pada mimpinya yang mengerihkan itu... Namun tiba tiba ada seseorang yang datang menemuinya di Faviliunnya...

"Putri mahkota... Putri Mio datang berkunjung" Teriak para dayang memperingarkan kedatangan putri dari kerajaan tersebut.

"Ahh. Ya silahkan masuk" balas Mirai, Mirai memang belum paham caranya tatak rama kerajaan, hingga ia bicara serampangan dan tak tahu aturan.

Ia lekas bangkit dari rebahannya dan lekas duduk di kursi kayu yang ada di kamar faviliunnya itu... Ia mulai membenahi ke adaannya dan metapihkan rambutnya yang sudah terlanjur acak acakan...

Seseorang pun mulai masuk lalu menghampiri Mirai yang kala itu duduk di kursi kayu, Wanita cantik dan anggun itu melangkah perlahan mengatur pijakannya... Itu adalah putri dari kerajaan Ming, ia adalah adik putra mahkota yang kini jadi suami Mirai.

Gadis muda berpakaian indah itu duduk di depan Mirai dan mulai menyapa Mirai "Putri mahkota bagai mana kabar anda sekarang?" tanya Mio begitu ramah.

"Eh... Siapa ini? Cantik sekali dia bah seorang malaikat tak bersayap" Bathin Mirai mengumpat

"Putri mahkota... Apakah anda baik-baik saja?" tanya Mio.

Putri mahkota... Oh, aku berubah menjadi putri mahkota sekarang. Ia aku sedikit lupa... Bagai mana bisa kau seceroboh ini Mirai. Bahkan kau melupakan posisi penting mu di sini. Ingatlah kamu adalah putri mahkota Mirai yang baik hahahahaha... Semua bahkan memperhatikan dan mengkhawatirkanku. Bathin Mirai menggumam.

"S-saya baik baik saja..." Jawabnya singkat seraya menundukan wajahnya malu malu.

"Apakah ada yang terluka? Atau terbentur?" Tanya Mio khawatir.

"T-tidak aku baik baik saja... Hanya saja aku sedikit lupa pada banyak hal. Dan aku seperti asing di sini" jelas Mirai menatap Mio malu malu.

"Benarkah?" Mio Fei mulai menyentuh jidak Mirai dan memastikan bahwa Mirai memang tidak sakit.

"Kamu sedang apa" Mirai menjuhkan wajahnya dari Mio Fei.

"Putri mahkota, kamu tidak sakit kok... " Ujar Mirai.

"Aku memang tidak sakit kok..." Balas Mirai sedikit tak sopan.

"Apa mungkin karna tenggelam... Ah tidak tidak, Mungkin putri mahkota memang harus istirat sejenak..." ujar Mio.

"Begitu ya. Kalau begitu... aku mau tidur saja..." Mirai lekas melangkah ke matrasnya. Mirai menarik selimut lalu membenahi selimutnyam

"Anda harus banyak beristirahat putri mahkota" Mio mulai membantu membenahi selimut Mirai dengan lembutnya.

"Terimakasih..." ucap Mirai pada Mio.

"Ya. Tak masalah... Istirahatlah. Siapa tahu setelah anda istirahat anda akan kembali normal... Dan tak takut atau merasa asing lagi" Jelas Mio.

"Ya... Kamu benar. Semoga saja..." Bisik Mirai.

Tak berselang lama Mirai kembali terpekik "Oh ia, Jika boleh saya tahu, siapa anda?" tanya Mirai menatap intrents ke nanar Mio.

Mio pun terkejut "Astaga... Putri mahkota, Bagai mana anda tak mengenali saya? Saya adalah adik ipar anda... Mio Fei..." Jelasnya.

"Mio- Fei..." bisik Mirai mengingat dan sama sekali tak ingat apapun. Malah dahi Mirai mengerut tak karuan dan kepalanya pun sakit.

"Dasar kejam, ini pasti gara gara tercebur dalam air terlalu lama, baiklah... pasti anda sangat lelah. Jika demikian, Maka aku akan menyuruh beberapa dayang untuk memandikanmu..." Jelas Mio Fei.

"Kalau begitu. Aku pergi" Mio dan rombongan para dayang pun mulai pergi dari Faviliun mikik Mirai.

Sementara Mirai hanya bisa meringkup dibalik selimut dan hanya bisa terdiam memutar otaknya.

"Aku sungguh asing di sini. Tak ada seorang pun yang aku kenali... Tak ada yang perduli padaku. Apakah di dunia modern, Diriku yang saat itu malah sudah mati? Heh... Sekarang apa guna nya aku hidup di dunia itu, jika harus tertekan oleh pria gemuk jelek dan menjijikan seperti Tuan Juan Lan... Membayangkannya saja membuatku tidak bisa tidur dan muak. Semoga, di dunia entah berantah ini hidupku akan sedikit lebih baik" Mirai pun kembali memejamkan matanya. Ia hanya bisa waspada dengan situasi apa yang telah menunggunya di depan sana.

Para dayangpun mulai bergegas.

.

.

.

.

BEBERAPA MENIT KEMUDIAN...

Jadi putri mahkota tidak lah mudah... Mirai harus ekstrak hati hati dalam melangkah dan berbicara. Bahkan ia harus mandi juga memakai pakaiannya di bantu para dayang... Mereka membuat Mirai tidak nyaman dan cendereng malu juga canggung.

"Putri mahkota. Ayo segera naik ke permukaan... kami akan membantu anda berpakaian" Ujar kepala dayang yang menangani Mirai bernama Huang Qin.

Huaaaaa! Kenapa berpakaian saja harus di bantu para dayang. Aku kan malu... Ini adalah privasiku... Bagai mana aku bisa baik baik saja sekarang? Bathin Mirai uring uringan.

Meski sangat tertekan dan malu... Nyataya Mirai mulai selesai berpakaian rapi. Ia di dandani seacantik mungkin dengan tatanan rambutnya di penuhi hiasan indah penuh manik manik. Setelah itu pun Mirai segera pergi ke aula istana untuk mendapatkan pemeriksaan.

Aula istana...

"Oh, Putriku..." Ucap Perempuan paruh baya mulai berlari dan memeluk Mirai erat dan hangat.

Tunggu tunggu siapa dia? Oh ia aku lupa... Bukannya adalah seorang putri dari sebuah kerajaan yang entah berantah ini? Ohhh belarti aku terlahir menjadi adalah orang kaya dong. Hahahaha sampai jumpa lelah penat mencari cuan... Bathin Mirai menggumam.

GYUUUT! Pelukan erat di iringi ciuman pipi kanan dan kiri juga kening "Syukurlah dewa masih memberkatimu nak. Aku sungguh bahagia jika kamu bisa kembali menghirup udara segar lagi" Jelas wanita tersebut.

"Sekarang bagai mana perasaanmu?" sambung wanita paruh baya itu.

"Aku tidak bisa mengingat apapun" balas Mirai melisik sekeliling. Ia sungguh asing pada keadaan ruangan itu, malah ia pikir semua struktur bangunannya adalah terbuat dari kayu yang kokoh dan tua.

"Ohhh sayang sekali... Nenek janji, akan membuat kamu kembali mengingat jati dirimu ya sayang" Jelas Ibu Ratu.

Mirai hanya mengangguk angguk saja meski ia tak paham apapun tentang dunia asing itu. Namun... diantara kabar gembira yang sampai pada kluarga kerajaan tersebut... Seseorang tampak tak senang, Ia terduduk di singgahsananya tanpa secuil senyuman terkias sedikitpun dari wajahnya dan kesan sangat dingin melebihi gunung es di gunung Fuji.

Ya dia adalah putra mahkota yang bernama Si Fei Ming, yang tak lain dan tak bukan sebagai suami Mirai sendiri.

"Heh... Putri Hyorin selamat datang, aku pasti akan membunuh mu... Siapa suruh kau duduk di samping singgah sanaku" Bathin Si Fei Ming menggumam sinis.

***

Setelah di perikasa dengan seksama Mirai pun dinyatakan benar-benar sehat, Mirai mulai bisa berjalan-jalan di area istana tempat ia singgah. Di dampingi para dayang di belakang Mirai...

"Heeh akhirnya aku bisa kembali membuka mataku lagi. Meski aku bangun di dunia aneh atau apalah, yang penting aku bisa merasakan nikmatnya hidup.. Siapa tahu, aku bisa menemukan jodohku di sini" Bisik Mirai dalam hatinya sendiri.

"Putri... waktunya makan siang" Jelas Para dayang.

"Makan siang... Wah kebetulan aku sedang lapar" ucap Mirai mengelus perutnya yang memang sangatlah lapar.

"Jika demikian, tolong ikut bersama kami Putri..." Jelas seorang kepala dayang.

Mirai pun mulai mengikuti dayang yang tadi mengajaknya ikut bersamanya.

Terpopuler

Comments

Bibirnya Kyung-soo🐧🍉

Bibirnya Kyung-soo🐧🍉

jodoh mu d8sini jahat dan kejam tahu😭

2023-08-09

0

Bibirnya Kyung-soo🐧🍉

Bibirnya Kyung-soo🐧🍉

gak semuda itu lohhh... ini kerajaan pasti penuh intrik😭

2023-08-09

0

Bibirnya Kyung-soo🐧🍉

Bibirnya Kyung-soo🐧🍉

wkwkwkwk,,, namanya juga Putri😭😭

2023-08-09

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Time travel
3 Hal yang tak mungkin
4 Hampir mati lagi
5 Belum menyerah
6 9 Nyawa
7 Perkenalan...
8 Pencemaran
9 Mendapat masalah
10 Keliaian Putri mahkota baru
11 Terjebak
12 Reborn
13 Terbuka
14 Xin Mirai
15 Mengeluh
16 Jati diri
17 Dihianati
18 Sifat Liar
19 Perdebatan
20 Bukan tamasya
21 Menyapa rakyat
22 Pelecehan
23 Kembali ke istana
24 Jadi risuh
25 Jadi buronan
26 Kaisar marah
27 Wanita tangguh
28 Sang penolong
29 Berdebat
30 Tenaga dalam
31 Hadiah untuk Mirai?!
32 Amukan yang tak bisa di hentikan
33 Pujaan hati Mirai
34 Sebuah Syarat
35 Fei Si cemburu
36 Pagi yang aneh
37 Bertanding
38 Kalah telak
39 Keluhan ibu suri
40 Debaran yang tak perlu
41 Perjalanan menuju Kekaisaran Hong
42 Jamuan istana...
43 Kesepakatan
44 Tabib agung?
45 Sabotase
46 Menyingkap tabir
47 Memulai pengobatan
48 Mata mata jahat
49 Pil tingkat tinggi
50 Terselamatkan
51 kabar baik
52 Terperosok masalah besar
53 Pengumuman autor
54 Pelaku utama
55 Pembebasan
56 Di hadang?!
57 Perlawanan
58 Kegelisahan
59 Tanda kutukan
60 Spiritual
61 Spiritual 2
62 Perjanjian
63 Perjanjian 2
64 Perjalanan
65 Perjalanan 2
66 Perjalanan 3
67 Huru hara
68 Hal yang sia sia
69 Percepat perjalanan
70 Gunung Xingliun
71 Di hadang
72 Sambutan para tetua sekte
73 Mo Shan Shan
74 Dimensi lain
75 Di serang Bast Spirt
76 Sang penakluk
77 Moo Shan Shan belum jera
78 1000 keping koin emas
79 Penguasa kota?
80 Kota Layaras
81 Wakil penguasa kota
82 Misi di batalkan
83 Bast spirit legendaris
84 Phonex's Surgawi
85 Sang Master
86 Kebebasan Shu Feng
87 Keistimewaan Shu Feng
88 Menyelesaikan Misi
89 Kembali ke istana Ming
90 Sebuah penolakan
91 Mencari jalan terbaik
92 Ulah Shu Feng
93 Memohon ampunan
94 Memohon pengampunan
95 Merawat tanpa pandang buluh
96 kecemburuan seorang wanita
97 Perasaan putra mahkota
98 Kekesalan
99 Di permalukan
100 Terlalu menunda-nunda
101 Sebuah konspirasi
102 Rahasia putri mahkota
103 Pengenalan Xigua
104 Mencari pelakunya
105 Penyesalan putra mahkota
106 Kedatangan tamu agung
107 Rahasia nya terbongkar
108 Salam perpisahan
109 Salam perpisahan 2
110 Salam perpisahan 3
111 Insiden
112 Pertarungan malam
113 Sedikit getir
114 Di permainkan habis habisan
115 Mencari jalan keluar
116 Penyamaran identik
117 Bernegosiasi
118 "Bukan licik, tapi elegant"
119 Membalas dengan elegant
120 Menagih janji para penyidik
121 Hal yang sudah terlupakan
122 Hari itu pun tiba
123 Kegamparan di istana Ming
124 Perselisahan dua penguasa
125 Perjalanan kembali ke kota layaras
126 Kecemburuan sosial
127 Bermalam di kota Layaras
128 Serangan tak terduga
129 Sangat sadis...
130 Jamuan sang penguasa kota
131 Kompetisi
132 Izin promosi...
133 Kompetisi 2
134 Percepat pergerakan
135 Area bertahan hidup paling buruk
136 Area bertahan hidup paling buruk 2
137 Aura yang sama
138 Aura yang sama 2
139 Kegelisahan
140 Kebangkitan Sang penguasa
141 Kompetisi 3
142 Babak 16 besar
143 Rahasia Ling Long
144 Rahasia Ling Long 2
145 Rahasia Ling Long 3
146 Masuk Final
147 Kemenangan yang mutlak
148 Kemenangan yang mutlak 2
149 Ikatan terselubung
150 Kematian Xing Yue
151 Sisa permasalahan
152 Porak poranda
153 Alasan tidak di terima!!!
154 Penghianat
155 Season 1 End
Episodes

Updated 155 Episodes

1
Prolog
2
Time travel
3
Hal yang tak mungkin
4
Hampir mati lagi
5
Belum menyerah
6
9 Nyawa
7
Perkenalan...
8
Pencemaran
9
Mendapat masalah
10
Keliaian Putri mahkota baru
11
Terjebak
12
Reborn
13
Terbuka
14
Xin Mirai
15
Mengeluh
16
Jati diri
17
Dihianati
18
Sifat Liar
19
Perdebatan
20
Bukan tamasya
21
Menyapa rakyat
22
Pelecehan
23
Kembali ke istana
24
Jadi risuh
25
Jadi buronan
26
Kaisar marah
27
Wanita tangguh
28
Sang penolong
29
Berdebat
30
Tenaga dalam
31
Hadiah untuk Mirai?!
32
Amukan yang tak bisa di hentikan
33
Pujaan hati Mirai
34
Sebuah Syarat
35
Fei Si cemburu
36
Pagi yang aneh
37
Bertanding
38
Kalah telak
39
Keluhan ibu suri
40
Debaran yang tak perlu
41
Perjalanan menuju Kekaisaran Hong
42
Jamuan istana...
43
Kesepakatan
44
Tabib agung?
45
Sabotase
46
Menyingkap tabir
47
Memulai pengobatan
48
Mata mata jahat
49
Pil tingkat tinggi
50
Terselamatkan
51
kabar baik
52
Terperosok masalah besar
53
Pengumuman autor
54
Pelaku utama
55
Pembebasan
56
Di hadang?!
57
Perlawanan
58
Kegelisahan
59
Tanda kutukan
60
Spiritual
61
Spiritual 2
62
Perjanjian
63
Perjanjian 2
64
Perjalanan
65
Perjalanan 2
66
Perjalanan 3
67
Huru hara
68
Hal yang sia sia
69
Percepat perjalanan
70
Gunung Xingliun
71
Di hadang
72
Sambutan para tetua sekte
73
Mo Shan Shan
74
Dimensi lain
75
Di serang Bast Spirt
76
Sang penakluk
77
Moo Shan Shan belum jera
78
1000 keping koin emas
79
Penguasa kota?
80
Kota Layaras
81
Wakil penguasa kota
82
Misi di batalkan
83
Bast spirit legendaris
84
Phonex's Surgawi
85
Sang Master
86
Kebebasan Shu Feng
87
Keistimewaan Shu Feng
88
Menyelesaikan Misi
89
Kembali ke istana Ming
90
Sebuah penolakan
91
Mencari jalan terbaik
92
Ulah Shu Feng
93
Memohon ampunan
94
Memohon pengampunan
95
Merawat tanpa pandang buluh
96
kecemburuan seorang wanita
97
Perasaan putra mahkota
98
Kekesalan
99
Di permalukan
100
Terlalu menunda-nunda
101
Sebuah konspirasi
102
Rahasia putri mahkota
103
Pengenalan Xigua
104
Mencari pelakunya
105
Penyesalan putra mahkota
106
Kedatangan tamu agung
107
Rahasia nya terbongkar
108
Salam perpisahan
109
Salam perpisahan 2
110
Salam perpisahan 3
111
Insiden
112
Pertarungan malam
113
Sedikit getir
114
Di permainkan habis habisan
115
Mencari jalan keluar
116
Penyamaran identik
117
Bernegosiasi
118
"Bukan licik, tapi elegant"
119
Membalas dengan elegant
120
Menagih janji para penyidik
121
Hal yang sudah terlupakan
122
Hari itu pun tiba
123
Kegamparan di istana Ming
124
Perselisahan dua penguasa
125
Perjalanan kembali ke kota layaras
126
Kecemburuan sosial
127
Bermalam di kota Layaras
128
Serangan tak terduga
129
Sangat sadis...
130
Jamuan sang penguasa kota
131
Kompetisi
132
Izin promosi...
133
Kompetisi 2
134
Percepat pergerakan
135
Area bertahan hidup paling buruk
136
Area bertahan hidup paling buruk 2
137
Aura yang sama
138
Aura yang sama 2
139
Kegelisahan
140
Kebangkitan Sang penguasa
141
Kompetisi 3
142
Babak 16 besar
143
Rahasia Ling Long
144
Rahasia Ling Long 2
145
Rahasia Ling Long 3
146
Masuk Final
147
Kemenangan yang mutlak
148
Kemenangan yang mutlak 2
149
Ikatan terselubung
150
Kematian Xing Yue
151
Sisa permasalahan
152
Porak poranda
153
Alasan tidak di terima!!!
154
Penghianat
155
Season 1 End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!