***
"Hiks!! putri mahkota... Aaahhh! hiks hiks' tangisan yang begitu riuh membuat seseorang sedikit tersadar. Beberapa orang bicara dan sebagian tak percaya pada apa yang tengah mereka lihat.
Semuah suara gaduh itu berkumpul jadi dan mulai terdengar hiterus... Suara suara itu begitu bising hingga terasa menusuk-nusuk telinga seseorang yang kini masih tertidur pulas dalam sebuah kematian yang akan merenggutnya.
"Cepat siapkan kayu bakar yang lebih banyak, Kita harus segera mengkremasi jenasah sang Permaisuri sebelum pihak kerajaan lain datang kemari" Jelas Para pelayan.
Kayu bakar! Kremasi? Bukankah aku sudah tewas? Kenapa aku bisa mendengarkan suara suara bising ini? Tanya Mirai dalam hati. Ia tak bisa membuka matanya, yang ia rasakan hanyalah sebuah kegelapan yang tak bisa ia jelaskan.
"Permaisuri!! Aku tak menyangka kau akan meninggal setragis ini, Huhuhu...' bahkan usia mu baru saja menginjak dua puluh satu tahun' Tangis seorang perempuan begitu menyayat hati.
Pu-putri mahkota? Siapa yang wanita itu tangisi? Apakah aku sedang bermimpi dan berhalusinasi? Ataukah aku sedang menonton drama kolosal tentang kerajaan dinasti? Ahhh tidak mungkin... Bathin Mirai bergumam kembali.
"Cukup! Sekarang siapkan api untuk pembakaran!!!" semua pelayan termasuk kasim lekas menyalakan api dan kayu pun mulai terbakar.
Api! Oh tidak! Ini bukan mimpi, Rasanya sakit sekali. Bathin Mirai. Ia mulai berusaha bangun.
Kenapa ini? Ada apa denganku? Kenapa aku bisa merasakan suara kicauan burung dan merasakan panasnya api... apakah artinya aku belum meninggal! Oh tuhan, Ijinkan aku bangun, Sekali ini saja... Aku ingin hidup! Aku bahkan belum menyelesaikan tugas ku di dunia ini Bathin Mirai menggumam.
Mirai mulai berusaha membuka matanya. Sekuat tenaganya ia berusaha... Perlahan mata beratnya terbuka sesekali, Hingga mulai terbuka lebar saat retina matanya mengarah ke langit cerah siang itu. Ia menjerit "Huaaaaa!" Teriaknya melenting...
"Silau! " Ucap Mirai, Itulah kata pertama yang muncul seiring mata rabunya yang mulai menyimak keadaan.
Aku! Masih hidup?! Pekik Mirai dengan mata membulat sempurna. Tampaknya seseorang sadar jika Mirai belum mati dan menyeru para pelayan kremasi untuk menghentikan tindakan mereka.
"Tunggu! Ada suara di balik api itu!" Sang jendral perang lekas mengambil alih. Ia segera terbang menuju Kobaran api yang hendak menjalar ke pakaian Mirai.
"Pang lima Tian Fei! jangan bertindak gegabah! Kau bisa ikut mati nanti! Teriak Kaishar Ming. Sang pang lima perang itu terus terbang lurus dengan ilmu peringan tubuhnya lalu menghampiri panasnya api itu. Saat Jendal perang itu hendak meraih jenasah tersebut. Tiba-tiba keanehan mulai muncul... Mirai bangun dari kematian dan membuat Jendal Perang itu kaget "Aaah!! Putri Mahkota?"
Degh! Seluruh orang terbelalak saat menyaksikan ke anehan tersebut "Apa yang terjadi?" Tanya Mirai pada pria di hadapannya...
"Yang Mulia!" Pekik panglima perang itu dan segera meraih Mirai dari tumpukan api yang hampir membakar Mirai. Mirai di tarik ke angkasa dan terbang bersama sang pria penyelamatnya "Aahhhh!" pekik Mirai terpesona pada ketampanan Panglima perang kerajaan tersebut.
Dug dug! Dug Dug! Bagai mana Mirai tidak terpesona pada pang lima perang itu. Sebab selain gagah, wajah panglima sangatlah tampan dan berwibawa tinggi. Panglima itu bernama Tian Fey.
Ia memiliki dua bola mata hazel, Rambut panjang lurus dan tubuhnya yang wangi. Postur tubuh yang ideal dan propesional. Juga tangan yang kekar dan cepat... Wajah tampan nya sudah pasti membuat setiap kaum hawa tergoda. Oh tuhan apakah aku sedang bermimpi? Bagai mana ada pria tampan sepertinya mau menyelamatkan ku yang tak seberapa ini!" bathin Mirai menggumam.
"Pangeran!" Ucapnya, Kata itu muncul tiba-tiba hingga membuat seluruh orang menatap tajam ke arah Mirai.
"Huaaaaaaaa! Apa yang terjadi pada putri mahkota?" ribuan pasang mata menggelengkan kepalanya tak mengerti pada situasi itu.
TAPPP!! Mereka mulai sampai di dataran rendah dengan aman. Tapi Mirai masih memeluk Tian Fey.
"Maaf putri, Anda baru siuman... mohon berdiri" Ucap Tian Fei seraya menurunkan tubuh Mirai ke tanah.
"Aahhhh! Maaf!!" Mirai panik, ia pun mulai turun sendiri. Tapi tiba-tiba saat berusaha berdiri, Mirai mulai oleng "Aahhh!" pekik Mirai. Panglima lekas menangkap tubuh Mirai begitu romantisnya...
Sesaat tatapan Tian Fey dan Mirai terpaut beberapa menit.... "Apakah anda baik baik saja?" tanya Tian Fei.
Mirai mengangguk diam karna malu... Beberapa orang menghampiri Mirai dan memberinya selamat "Astaga! Sebuah ke ajaiban besar saat kau siuman di tengah ajalmu nak... Panglima, Bawa permaisuri ke Faviliunnya, Biarkan dia beristirahat" Ucap sang Ibu ratu senang.
Ke bangkitan Sang permaisuri dari ajalnya itu mulai menjadi buah bibir di seluruh kerajaan hingga semua kerajaan lain mengetahui hal tersebut.
.
.
Faviliun Loutus air...
"Loutus air? " Tanya Mirai.
Panglima yang sedari tadi menggendong Mirai pun merebahkan tubuh Mirai di atas sebuah matras beralaskan kayu dan berbantal keras.
"Aduh! Apa ini? Kenapa matrasnya keras?!" Pekik Mirai.
"Tidurlah yang mulia, Anda akan baik-baik saja setelah tabib memeriksa anda," Ucap Panglima perang formal. Ia mulai pamit dan melangkah mundur.
"Tunggu!" Panglima mulai terhenti.
"Ada yang ingin ku tanyakan, Tolong jelaskan , Sebenarnya... Aku ada di mana?" Tanya Mirai. Bingung
Panglima tersenyum ringan "Tentu saja anda ada di Kerajaan Ming" Singkatnya. Seketika Mirai terbelalak.
"Jangan bercanda! Tolong bicaralah yang jelas..." Bentak Mirai. Panglima perang tersenyum dan pamit " Sebaiknya beristirahatlah yang banyak. Anda mungkin sangat lelah... Sebentar lagi tabib akan datang" balasnya tak berkomentar apapun.
"Tunggu!"
SREET! pintu mulai tertutup.
Degh! Lagi-lagi Mirai terbelalak.
Ia simak sekeliling, dengan jantung berdetak cepat. Mirai berusaha meyakinkan dirinya bahwa ini bukanlah mimpi "Apa ini?' Tanyanya seraya menyentuh beberapa pintu kayu dengan balutan kertas menutupi setiap sudut kamarnya.
Iapun menusuknya dengan sebuah jari telunjuk untuk memastikan.
Jleb! Oh tidak, Mungkinkah aku sedang berhalusinasi? Ataukah aku sedang bermimpi, Sebaiknya aku tidur... sejenak agar otakku kembali encer dan aku tak bodoh lagi. Bathinnya mencoba menyugesti dirinya sendiri.
Plaaap
Baru saja menutup matanya tiba-tiba bayangan mengerihkan muncul. Bayangan itu terlihat buram namun Mirai tak bisa menghindar.
____ ____ ____
"Tidak! Lepaskan aku Putra mahkota!" Teriak sang pemilik tubuh.
"Kau tak pantas jadi permaisuriku! Kini kaupun harus mati!" Putra mahkota mengejar Permaisurinya hingga ke sebuah danau.
"Berhenti, Jangan sakiti aku!" Permaisuri mulai terdiam karena terpojok. Akhirnya putra mahkota yang terlihat samar itu mulai mendorongnya jatuh hingga tercebur.
"Tolong! Putra mahkota! Tolong aku...!" Teriak sang pemilik tubuh seraya meraih tangan putra mahkota.
"Hahahaha. Tolong katamu?" Putra mahkota mulai menghampiri istrinya dan menjambak rambutnya, Iapun mulai membenamkan kepala sang permaisuri itu beberapa kali hingga ia tiada di dalam air.
Setelah istrinya tewas, Putra mahkota mulai tertawa lepas " Lhahahahaha, Siapa yang akan tahu bahwa aku yang telah melenyapka mu, Kau adalah permaisuri ke limaku yang meninggal tragis di danau ini, Aku hanya perlu mencari dua lagi... Siapa mangsaku selanjutnya..." Jelas Sang putra mahkota.
Setelah tertawa lepas, Tiba-tiba sorot mata tajam sang putra mahkota mulai menatap Mirai dan menyodorkan tangannya ke arah batang leher Mirai untuk mencekiki mirai. "Tidak! Jangan bunuh aku!! Ini sangat menakutkan!!!" Mirai teriak kencang hingga membawanya bangun...
"Hosh hosh!! Apa itu tdi?? Apa itu... Kenapa aku merasa seseorang akan membunuhku??" tanya Mirai pada dirinya sendiri.
Setelah lama terbangun dari mimpinya, Mirai baru sadar jika ia memang tidak berhalusinasi... Mirai sudah bangun di masa lalu...
"Ini benar benar tidak mungkin..." bathih Mirai menggumam.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 155 Episodes
Comments
Helen Nirawan
gk ngerti
2024-02-07
0
🌷kusuma
jd bingung ini putri mahkota apa permaisuri
2023-08-27
1
Bibirnya Kyung-soo🐧🍉
Permaisuri ke5?,,, jadi tiap punya Istri dibunuh sendiri gitu? emang Putra Mahkota mau pasangan yg kek gimana sih😒
2023-08-09
0