Time travel

***

"Hiks!! putri mahkota... Aaahhh! hiks hiks' tangisan yang begitu riuh membuat seseorang sedikit tersadar. Beberapa orang bicara dan sebagian tak percaya pada apa yang tengah mereka lihat.

Semuah suara gaduh itu berkumpul jadi dan mulai terdengar hiterus... Suara suara itu begitu bising hingga terasa menusuk-nusuk telinga seseorang yang kini masih tertidur pulas dalam sebuah kematian yang akan merenggutnya.

"Cepat siapkan kayu bakar yang lebih banyak, Kita harus segera mengkremasi jenasah sang Permaisuri sebelum pihak kerajaan lain datang kemari" Jelas Para pelayan.

Kayu bakar! Kremasi? Bukankah aku sudah tewas? Kenapa aku bisa mendengarkan suara suara bising ini? Tanya Mirai dalam hati. Ia tak bisa membuka matanya, yang ia rasakan hanyalah sebuah kegelapan yang tak bisa ia jelaskan.

"Permaisuri!! Aku tak menyangka kau akan meninggal setragis ini, Huhuhu...' bahkan usia mu baru saja menginjak dua puluh satu tahun' Tangis seorang perempuan begitu menyayat hati.

Pu-putri mahkota? Siapa yang wanita itu tangisi? Apakah aku sedang bermimpi dan berhalusinasi? Ataukah aku sedang menonton drama kolosal tentang kerajaan dinasti? Ahhh tidak mungkin... Bathin Mirai bergumam kembali.

"Cukup! Sekarang siapkan api untuk pembakaran!!!" semua pelayan termasuk kasim lekas menyalakan api dan kayu pun mulai terbakar.

Api! Oh tidak! Ini bukan mimpi, Rasanya sakit sekali. Bathin Mirai. Ia mulai berusaha bangun.

Kenapa ini? Ada apa denganku? Kenapa aku bisa merasakan suara kicauan burung dan merasakan panasnya api... apakah artinya aku belum meninggal! Oh tuhan, Ijinkan aku bangun, Sekali ini saja... Aku ingin hidup! Aku bahkan belum menyelesaikan tugas ku di dunia ini Bathin Mirai menggumam.

Mirai mulai berusaha membuka matanya. Sekuat tenaganya ia berusaha... Perlahan mata beratnya terbuka sesekali, Hingga mulai terbuka lebar saat retina matanya mengarah ke langit cerah siang itu. Ia menjerit "Huaaaaa!" Teriaknya melenting...

"Silau! " Ucap Mirai, Itulah kata pertama yang muncul seiring mata rabunya yang mulai menyimak keadaan.

Aku! Masih hidup?! Pekik Mirai dengan mata membulat sempurna. Tampaknya seseorang sadar jika Mirai belum mati dan menyeru para pelayan kremasi untuk menghentikan tindakan mereka.

"Tunggu! Ada suara di balik api itu!" Sang jendral perang lekas mengambil alih. Ia segera terbang menuju Kobaran api yang hendak menjalar ke pakaian Mirai.

"Pang lima Tian Fei! jangan bertindak gegabah! Kau bisa ikut mati nanti! Teriak Kaishar Ming. Sang pang lima perang itu terus terbang lurus dengan ilmu peringan tubuhnya lalu menghampiri panasnya api itu. Saat Jendal perang itu hendak meraih jenasah tersebut. Tiba-tiba keanehan mulai muncul... Mirai bangun dari kematian dan membuat Jendal Perang itu kaget "Aaah!! Putri Mahkota?"

Degh! Seluruh orang terbelalak saat menyaksikan ke anehan tersebut "Apa yang terjadi?" Tanya Mirai pada pria di hadapannya...

"Yang Mulia!" Pekik panglima perang itu dan segera meraih Mirai dari tumpukan api yang hampir membakar Mirai. Mirai di tarik ke angkasa dan terbang bersama sang pria penyelamatnya "Aahhhh!" pekik Mirai terpesona pada ketampanan Panglima perang kerajaan tersebut.

Dug dug! Dug Dug! Bagai mana Mirai tidak terpesona pada pang lima perang itu. Sebab selain gagah, wajah panglima sangatlah tampan dan berwibawa tinggi. Panglima itu bernama Tian Fey.

Ia memiliki dua bola mata hazel, Rambut panjang lurus dan tubuhnya yang wangi. Postur tubuh yang ideal dan propesional. Juga tangan yang kekar dan cepat... Wajah tampan nya sudah pasti membuat setiap kaum hawa tergoda. Oh tuhan apakah aku sedang bermimpi? Bagai mana ada pria tampan sepertinya mau menyelamatkan ku yang tak seberapa ini!" bathin Mirai menggumam.

"Pangeran!" Ucapnya, Kata itu muncul tiba-tiba hingga membuat seluruh orang menatap tajam ke arah Mirai.

"Huaaaaaaaa! Apa yang terjadi pada putri mahkota?" ribuan pasang mata menggelengkan kepalanya tak mengerti pada situasi itu.

TAPPP!! Mereka mulai sampai di dataran rendah dengan aman. Tapi Mirai masih memeluk Tian Fey.

"Maaf putri, Anda baru siuman... mohon berdiri" Ucap Tian Fei seraya menurunkan tubuh Mirai ke tanah.

"Aahhhh! Maaf!!" Mirai panik, ia pun mulai turun sendiri. Tapi tiba-tiba saat berusaha berdiri, Mirai mulai oleng "Aahhh!" pekik Mirai. Panglima lekas menangkap tubuh Mirai begitu romantisnya...

Sesaat tatapan Tian Fey dan Mirai terpaut beberapa menit.... "Apakah anda baik baik saja?" tanya Tian Fei.

Mirai mengangguk diam karna malu... Beberapa orang menghampiri Mirai dan memberinya selamat "Astaga! Sebuah ke ajaiban besar saat kau siuman di tengah ajalmu nak... Panglima, Bawa permaisuri ke Faviliunnya, Biarkan dia beristirahat" Ucap sang Ibu ratu senang.

Ke bangkitan Sang permaisuri dari ajalnya itu mulai menjadi buah bibir di seluruh kerajaan hingga semua kerajaan lain mengetahui hal tersebut.

.

.

Faviliun Loutus air...

"Loutus air? " Tanya Mirai.

Panglima yang sedari tadi menggendong Mirai pun merebahkan tubuh Mirai di atas sebuah matras beralaskan kayu dan berbantal keras.

"Aduh! Apa ini? Kenapa matrasnya keras?!" Pekik Mirai.

"Tidurlah yang mulia, Anda akan baik-baik saja setelah tabib memeriksa anda," Ucap Panglima perang formal. Ia mulai pamit dan melangkah mundur.

"Tunggu!" Panglima mulai terhenti.

"Ada yang ingin ku tanyakan, Tolong jelaskan , Sebenarnya... Aku ada di mana?" Tanya Mirai. Bingung

Panglima tersenyum ringan "Tentu saja anda ada di Kerajaan Ming" Singkatnya. Seketika Mirai terbelalak.

"Jangan bercanda! Tolong bicaralah yang jelas..." Bentak Mirai. Panglima perang tersenyum dan pamit " Sebaiknya beristirahatlah yang banyak. Anda mungkin sangat lelah... Sebentar lagi tabib akan datang" balasnya tak berkomentar apapun.

"Tunggu!"

SREET! pintu mulai tertutup.

Degh! Lagi-lagi Mirai terbelalak.

Ia simak sekeliling, dengan jantung berdetak cepat. Mirai berusaha meyakinkan dirinya bahwa ini bukanlah mimpi "Apa ini?' Tanyanya seraya menyentuh beberapa pintu kayu dengan balutan kertas menutupi setiap sudut kamarnya.

Iapun menusuknya dengan sebuah jari telunjuk untuk memastikan.

Jleb! Oh tidak, Mungkinkah aku sedang berhalusinasi? Ataukah aku sedang bermimpi, Sebaiknya aku tidur... sejenak agar otakku kembali encer dan aku tak bodoh lagi. Bathinnya mencoba menyugesti dirinya sendiri.

Plaaap

Baru saja menutup matanya tiba-tiba bayangan mengerihkan muncul. Bayangan itu terlihat buram namun Mirai tak bisa menghindar.

____ ____ ____

"Tidak! Lepaskan aku Putra mahkota!" Teriak sang pemilik tubuh.

"Kau tak pantas jadi permaisuriku! Kini kaupun harus mati!" Putra mahkota mengejar Permaisurinya hingga ke sebuah danau.

"Berhenti, Jangan sakiti aku!" Permaisuri mulai terdiam karena terpojok. Akhirnya putra mahkota yang terlihat samar itu mulai mendorongnya jatuh hingga tercebur.

"Tolong! Putra mahkota! Tolong aku...!" Teriak sang pemilik tubuh seraya meraih tangan putra mahkota.

"Hahahaha. Tolong katamu?" Putra mahkota mulai menghampiri istrinya dan menjambak rambutnya, Iapun mulai membenamkan kepala sang permaisuri itu beberapa kali hingga ia tiada di dalam air.

Setelah istrinya tewas, Putra mahkota mulai tertawa lepas " Lhahahahaha, Siapa yang akan tahu bahwa aku yang telah melenyapka mu, Kau adalah permaisuri ke limaku yang meninggal tragis di danau ini, Aku hanya perlu mencari dua lagi... Siapa mangsaku selanjutnya..." Jelas Sang putra mahkota.

Setelah tertawa lepas, Tiba-tiba sorot mata tajam sang putra mahkota mulai menatap Mirai dan menyodorkan tangannya ke arah batang leher Mirai untuk mencekiki mirai. "Tidak! Jangan bunuh aku!! Ini sangat menakutkan!!!" Mirai teriak kencang hingga membawanya bangun...

"Hosh hosh!! Apa itu tdi?? Apa itu... Kenapa aku merasa seseorang akan membunuhku??" tanya Mirai pada dirinya sendiri.

Setelah lama terbangun dari mimpinya, Mirai baru sadar jika ia memang tidak berhalusinasi... Mirai sudah bangun di masa lalu...

"Ini benar benar tidak mungkin..." bathih Mirai menggumam.

Terpopuler

Comments

Helen Nirawan

Helen Nirawan

gk ngerti

2024-02-07

0

🌷kusuma

🌷kusuma

jd bingung ini putri mahkota apa permaisuri

2023-08-27

1

Bibirnya Kyung-soo🐧🍉

Bibirnya Kyung-soo🐧🍉

Permaisuri ke5?,,, jadi tiap punya Istri dibunuh sendiri gitu? emang Putra Mahkota mau pasangan yg kek gimana sih😒

2023-08-09

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Time travel
3 Hal yang tak mungkin
4 Hampir mati lagi
5 Belum menyerah
6 9 Nyawa
7 Perkenalan...
8 Pencemaran
9 Mendapat masalah
10 Keliaian Putri mahkota baru
11 Terjebak
12 Reborn
13 Terbuka
14 Xin Mirai
15 Mengeluh
16 Jati diri
17 Dihianati
18 Sifat Liar
19 Perdebatan
20 Bukan tamasya
21 Menyapa rakyat
22 Pelecehan
23 Kembali ke istana
24 Jadi risuh
25 Jadi buronan
26 Kaisar marah
27 Wanita tangguh
28 Sang penolong
29 Berdebat
30 Tenaga dalam
31 Hadiah untuk Mirai?!
32 Amukan yang tak bisa di hentikan
33 Pujaan hati Mirai
34 Sebuah Syarat
35 Fei Si cemburu
36 Pagi yang aneh
37 Bertanding
38 Kalah telak
39 Keluhan ibu suri
40 Debaran yang tak perlu
41 Perjalanan menuju Kekaisaran Hong
42 Jamuan istana...
43 Kesepakatan
44 Tabib agung?
45 Sabotase
46 Menyingkap tabir
47 Memulai pengobatan
48 Mata mata jahat
49 Pil tingkat tinggi
50 Terselamatkan
51 kabar baik
52 Terperosok masalah besar
53 Pengumuman autor
54 Pelaku utama
55 Pembebasan
56 Di hadang?!
57 Perlawanan
58 Kegelisahan
59 Tanda kutukan
60 Spiritual
61 Spiritual 2
62 Perjanjian
63 Perjanjian 2
64 Perjalanan
65 Perjalanan 2
66 Perjalanan 3
67 Huru hara
68 Hal yang sia sia
69 Percepat perjalanan
70 Gunung Xingliun
71 Di hadang
72 Sambutan para tetua sekte
73 Mo Shan Shan
74 Dimensi lain
75 Di serang Bast Spirt
76 Sang penakluk
77 Moo Shan Shan belum jera
78 1000 keping koin emas
79 Penguasa kota?
80 Kota Layaras
81 Wakil penguasa kota
82 Misi di batalkan
83 Bast spirit legendaris
84 Phonex's Surgawi
85 Sang Master
86 Kebebasan Shu Feng
87 Keistimewaan Shu Feng
88 Menyelesaikan Misi
89 Kembali ke istana Ming
90 Sebuah penolakan
91 Mencari jalan terbaik
92 Ulah Shu Feng
93 Memohon ampunan
94 Memohon pengampunan
95 Merawat tanpa pandang buluh
96 kecemburuan seorang wanita
97 Perasaan putra mahkota
98 Kekesalan
99 Di permalukan
100 Terlalu menunda-nunda
101 Sebuah konspirasi
102 Rahasia putri mahkota
103 Pengenalan Xigua
104 Mencari pelakunya
105 Penyesalan putra mahkota
106 Kedatangan tamu agung
107 Rahasia nya terbongkar
108 Salam perpisahan
109 Salam perpisahan 2
110 Salam perpisahan 3
111 Insiden
112 Pertarungan malam
113 Sedikit getir
114 Di permainkan habis habisan
115 Mencari jalan keluar
116 Penyamaran identik
117 Bernegosiasi
118 "Bukan licik, tapi elegant"
119 Membalas dengan elegant
120 Menagih janji para penyidik
121 Hal yang sudah terlupakan
122 Hari itu pun tiba
123 Kegamparan di istana Ming
124 Perselisahan dua penguasa
125 Perjalanan kembali ke kota layaras
126 Kecemburuan sosial
127 Bermalam di kota Layaras
128 Serangan tak terduga
129 Sangat sadis...
130 Jamuan sang penguasa kota
131 Kompetisi
132 Izin promosi...
133 Kompetisi 2
134 Percepat pergerakan
135 Area bertahan hidup paling buruk
136 Area bertahan hidup paling buruk 2
137 Aura yang sama
138 Aura yang sama 2
139 Kegelisahan
140 Kebangkitan Sang penguasa
141 Kompetisi 3
142 Babak 16 besar
143 Rahasia Ling Long
144 Rahasia Ling Long 2
145 Rahasia Ling Long 3
146 Masuk Final
147 Kemenangan yang mutlak
148 Kemenangan yang mutlak 2
149 Ikatan terselubung
150 Kematian Xing Yue
151 Sisa permasalahan
152 Porak poranda
153 Alasan tidak di terima!!!
154 Penghianat
155 Season 1 End
Episodes

Updated 155 Episodes

1
Prolog
2
Time travel
3
Hal yang tak mungkin
4
Hampir mati lagi
5
Belum menyerah
6
9 Nyawa
7
Perkenalan...
8
Pencemaran
9
Mendapat masalah
10
Keliaian Putri mahkota baru
11
Terjebak
12
Reborn
13
Terbuka
14
Xin Mirai
15
Mengeluh
16
Jati diri
17
Dihianati
18
Sifat Liar
19
Perdebatan
20
Bukan tamasya
21
Menyapa rakyat
22
Pelecehan
23
Kembali ke istana
24
Jadi risuh
25
Jadi buronan
26
Kaisar marah
27
Wanita tangguh
28
Sang penolong
29
Berdebat
30
Tenaga dalam
31
Hadiah untuk Mirai?!
32
Amukan yang tak bisa di hentikan
33
Pujaan hati Mirai
34
Sebuah Syarat
35
Fei Si cemburu
36
Pagi yang aneh
37
Bertanding
38
Kalah telak
39
Keluhan ibu suri
40
Debaran yang tak perlu
41
Perjalanan menuju Kekaisaran Hong
42
Jamuan istana...
43
Kesepakatan
44
Tabib agung?
45
Sabotase
46
Menyingkap tabir
47
Memulai pengobatan
48
Mata mata jahat
49
Pil tingkat tinggi
50
Terselamatkan
51
kabar baik
52
Terperosok masalah besar
53
Pengumuman autor
54
Pelaku utama
55
Pembebasan
56
Di hadang?!
57
Perlawanan
58
Kegelisahan
59
Tanda kutukan
60
Spiritual
61
Spiritual 2
62
Perjanjian
63
Perjanjian 2
64
Perjalanan
65
Perjalanan 2
66
Perjalanan 3
67
Huru hara
68
Hal yang sia sia
69
Percepat perjalanan
70
Gunung Xingliun
71
Di hadang
72
Sambutan para tetua sekte
73
Mo Shan Shan
74
Dimensi lain
75
Di serang Bast Spirt
76
Sang penakluk
77
Moo Shan Shan belum jera
78
1000 keping koin emas
79
Penguasa kota?
80
Kota Layaras
81
Wakil penguasa kota
82
Misi di batalkan
83
Bast spirit legendaris
84
Phonex's Surgawi
85
Sang Master
86
Kebebasan Shu Feng
87
Keistimewaan Shu Feng
88
Menyelesaikan Misi
89
Kembali ke istana Ming
90
Sebuah penolakan
91
Mencari jalan terbaik
92
Ulah Shu Feng
93
Memohon ampunan
94
Memohon pengampunan
95
Merawat tanpa pandang buluh
96
kecemburuan seorang wanita
97
Perasaan putra mahkota
98
Kekesalan
99
Di permalukan
100
Terlalu menunda-nunda
101
Sebuah konspirasi
102
Rahasia putri mahkota
103
Pengenalan Xigua
104
Mencari pelakunya
105
Penyesalan putra mahkota
106
Kedatangan tamu agung
107
Rahasia nya terbongkar
108
Salam perpisahan
109
Salam perpisahan 2
110
Salam perpisahan 3
111
Insiden
112
Pertarungan malam
113
Sedikit getir
114
Di permainkan habis habisan
115
Mencari jalan keluar
116
Penyamaran identik
117
Bernegosiasi
118
"Bukan licik, tapi elegant"
119
Membalas dengan elegant
120
Menagih janji para penyidik
121
Hal yang sudah terlupakan
122
Hari itu pun tiba
123
Kegamparan di istana Ming
124
Perselisahan dua penguasa
125
Perjalanan kembali ke kota layaras
126
Kecemburuan sosial
127
Bermalam di kota Layaras
128
Serangan tak terduga
129
Sangat sadis...
130
Jamuan sang penguasa kota
131
Kompetisi
132
Izin promosi...
133
Kompetisi 2
134
Percepat pergerakan
135
Area bertahan hidup paling buruk
136
Area bertahan hidup paling buruk 2
137
Aura yang sama
138
Aura yang sama 2
139
Kegelisahan
140
Kebangkitan Sang penguasa
141
Kompetisi 3
142
Babak 16 besar
143
Rahasia Ling Long
144
Rahasia Ling Long 2
145
Rahasia Ling Long 3
146
Masuk Final
147
Kemenangan yang mutlak
148
Kemenangan yang mutlak 2
149
Ikatan terselubung
150
Kematian Xing Yue
151
Sisa permasalahan
152
Porak poranda
153
Alasan tidak di terima!!!
154
Penghianat
155
Season 1 End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!