BAB 2 PINDAH KE JAKARTA

Melinda telah pindah ke Jakarta pada keesokan harinya. Tanpa berpamitan kepada Raihan, apalagi memberi tahu pemuda itu lewat WA.

Rupanya tanpa sepengetahuan Raihan, bahkan tanpa memberi tahunya pula, Melinda sudah mengurus semua kepindahannya ke Jakarta. Terutama pindah kampus dari Surabaya ke Jakarta.

Yang lebih menyakitkan lagi rupanya sudah sejak lama Melinda merencanakan untuk pisah atau putus dengan Raihan. Sehingga perpisahan yang menyakitkan itu berjalan dengan mulus.

Buktinya Raihan tidak sempat lagi bertemu dengan Melinda. Karena gadis cantik itu meninggalkan Surabaya di saat Raihan masih sibuk bekerja di pabrik.

Dikarenakan tidak tahu akan keadaan, sepulang kerja Raihan langsung ke rumah buleknya (bibi atau tantenya) Melinda, tempat di mana Melinda tinggal selama kuliah di Surabaya ini.

Sebelumnya Raihan mencoba menghubungi Melinda melalui handphone. Namun nomor Melinda yang Raihan hubungi itu sudah tidak aktif lagi. Makanya dia memberanikan diri untuk langsung datang ke rumah buleknya itu.

Namun tentu saja dia tidak menemukan Melinda di situ. Cuma buleknya Melinda yang dia temui saat itu, yang mengabarkan padanya kalau Melinda sudah pindah ke rumah orang tuanya di Jakarta.

Bahkan sang bulek berpesan padanya agar melupakan Melinda. Dia tidak pantas bersanding dengan Melinda, anak seorang pengusaha kaya. Sementara dirinya adalah pemuda miskin yang tidak jelas keadaan dan statusnya.

Dengan memikul kekecewaan yang berat Raihan kembali ke kos-kosannya. Ketika sampai dia kembali merenungi nasib cintanya yang seakan dipermainkan oleh takdir.

Apakah memang seorang pemuda miskin tidak pantas mencintai seorang gadis kaya? Ataukah memang Melinda bukanlah jodoh untuknya?

Dua pertanyaan itu terus terngiang dalam benaknya. Sehingga membuatnya hanyut dalam perenungan yang cukup lama.

Satu tahun lebih sudah Raihan menjalin asmara dengan Melinda. Tidak pernah sekalipun Melinda mengungkit tentang keadaannya yang miskin. Bahkan Melinda tidak pernah menuntut materi macam-macam kepadanya.

Gadis itu hanya menuntut agar diberikan cinta dan kasih sayang. Cuma dirinya wanita yang dicintai oleh Raihan selamanya. Dan hal itu sudah Raihan berikan sepenuhnya pada Melinda.

Namun kenapa di akhir hubungan mereka Melinda mengungkit masalah keadaan dirinya yang miskin? Seakan-akan Melinda menunjukkan kalau dia adalah wanita materialistis.

Cukup lama Raihan memikirkan keadaan Melinda yang menurutnya aneh itu, sehingga meminta putus dengannya.

Maka Raihan dapat menyimpulkan bahwa Melinda telah kalah oleh desakan keluarganya yang notabene tidak menyetujui hubungan mereka.

Ditambah lagi Melinda telah mengenal atau diperkenalkan pada pemuda yang tampan sekaligus mapan, pilihan keluarganya. Bisa jadi Melinda telah mencintai pemuda itu yang juga mencintainya dengan tulus.

Hingga akhirnya dia berpredikat sebagai orang yang kalah. Kalah dalam persaingan cinta. Ditambah lagi kalah dalam persaingan harta.

Memikirkan hal itu menjadikan dirinya sadar diri. Dia harus sadar kalau dirinya itu siapa. Tidak mungkin bersanding dengan seorang wanita kaya.

Berangkat dari kesadaran itu, Raihan bertekad untuk tidak lagi berpacaran dengan wanita yang kaya. Perbuatan wanita kaya semisal Melinda membuatnya kecewa sekaligus trauma.

Dia nanti akan mencari kekasih wanita yang biasa saja. Tidak kaya namun baik hati dan setia. Terutama sekali bukan wanita materialistis.

Berpikir lebih jauh lagi, untuk saat-saat sekarang ini Raihan tidak mau dulu disibukkan memikirkan yang namanya wanita. Dengan kata lain tidak mau dulu berpacaran.

Sementara melupakan Melinda saja butuh berbulan-bulan baru dia berhasil.

★☆★☆

Hampir setahun lamanya Raihan baru bisa terbebas dari memikirkan Melinda secara spesial. Bahkan nyaris sama sekali melupakannya. Kalaupun sempat teringat, dia tampak biasa saja. Tidak ada lagi yang spesial.

Namun belum lama dia terbebas dari ketersiksaan itu, kembali dia dirundung musibah. Dia dipecat dari pabrik tempatnya bekerja.

Dia dipecat bukan karena dia melanggar peraturan kerja. Melainkan pabrik tempatnya bekerja sepi orderan. Sehingga banyak karyawannya yang di-PHK, termasuk dirinya dan sahabatnya.

Sebulan lamanya Raihan terpaksa menjadi ojek online. Karena dia belum mendapat pekerjaan yang memadai. Meski menjadi ojek online cukup menjanjikan, namun dia tidak terlalu menyenanginya.

Hingga suatu ketika di saat dia dan sahabat sekaligus teman satu kosan yang bernama Bayu tengah berbincang santai di suatu sore, seorang teman sahabatnya yang kerja di Jakarta datang berkunjung di kosan mereka.

Setelah saling ngobrol beberapa saat lamanya sebagai ungkapan basa-basi karena sudah lama tidak bertemu, teman sahabatnya itu menawarkan mereka bekerja di Jakarta.

"Sampean-sampean 'kan sudah tidak bekerja lagi di sini. Bagaimana kalau kalian ikut aku bekerja di Jakarta?"

"Memang ada kerjaan di Jakarta, Mas Herman?" tanggap Bayu dengan antusias.

"Ya jelas ada to," ucap pemuda yang bernama Herman itu dengan mimik serius. "Mana mungkin aku menawarkan kepada kalian kalau tidak ada kerjaan."

"Kerja apa, Mas Herman?" tanya Raihan seakan tertarik.

"Kebetulan di kafe temanku bekerja sedang menerima karyawan baru sekitar 5 orang," jelas Herman. "Kalau kalian berminat, sekarang juga aku telepon temanku itu kalau aku mendapat dua orang yang mau bekerja di tempatnya."

"Pie, Rai?" tanya Bayu sambil menatap Raihan.

"Koe pie?" Raihan balik tanya.

"Nek koe gelem, aku juga gelem."

Raihan sejenak tercenung seakan mempertimbangkan tawaran itu. Lalu dia kembali memandang Herman, terus bertanya lagi.

"Gajinya pie? Apa sesuai UMR?"

"Sampean tenang wae, Mas Rai," sahut Herman tambah meyakinkan. "Rata-rata perusahaan di Jakarta gajinya sesuai standar UMR. Kalau tidak sesuai, malah dituntut."

"Memang gajinya tidak seperti gaji karyawan kantoran," lanjut Herman. "Tapi lumayan besar juga."

"Terima saja ya, Rai," bujuk Bayu. "Di sini lagi susah kerjaan saat-saat sekarang ini. Nggeh ta?"

"Yo wes, kita terima saja," kata Raihan memutuskan. "Hitung-hitung tambah pengalaman di kota besar."

"Tapi iki benaran to, Mas Herman?" tanya Bayu ingin kepastian. "Ora ngapusi to?"

"Benaran, aku tidak bohong," sahut Herman bernada meyakinkan. "Moso' konco dewe aku apusi."

"Yo wes, kalau kalian sudah benar-benar mantap mau menerima tawaran kerja tadi, sekarang juga aku telepon temanku itu. Pie?"

"Telepon wae koncomu di Jakarta itu, Mas Herman," kata Bayu menegaskan. "Kami wes mantep."

Tak lama kemudian, Herman menelpon temannya di Jakarta, mengabarkan kalau dia mendapatkan 2 orang yang mau bekerja di kafe temannya itu.

Sedangkan sang teman, karena memang sudah percaya kepada Herman, dia langsung menerima Raihan dan Bayu untuk bekerja di kafe tempatnya bekerja. Terus memberitahukan agar secepatnya Raihan dan Bayu ke Jakarta.

Kebetulan teman Herman tersebut bagian penerima karyawan baru.

Dua hari kemudian, setelah memaketkan kendaraan motor mereka ke jasa pengiriman barang, berangkatlah Raihan dan Bayu ke Jakarta dengan diantar oleh Herman.

Mereka berangkat ke Jakarta dengan melalui jasa transportasi bus dari terminal Surabaya menuju terminal Jakarta.

★☆★☆

Tanpa terasa Raihan telah bekerja sebagai karyawan kafe sudah sebulan lebih.

Mulanya memang dia agak sedikit canggung beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya. Baik beradaptasi dengan lingkungan di tempat dia dan Bayu kos, maupun dengan lingkungan kafe di mana mereka bekerja.

Namun seiring dengan berjalannya waktu, Raihan sudah mulai terbiasa dengan lingkungan barunya itu. Apalagi pemuda itu memang tipe orang yang mudah bergaul.

Di samping itu pula dia memiliki sifat yang disukai banyak orang; berbudi pekerti yang baik, penuh sopan santun, dan tidak sombong.

Dan satu lagi, dia memiliki sesuatu yang disukai banyak cewek, yaitu berwajah tampan rupawan, dipadu dengan stail badan yang atletis. Sehingga tidak heran beberapa karyawan cewek mencoba cari-cari perhatian kepadanya.

Namun dalam benak Raihan saat ini tidak mau dulu disibukkan dengan yang namanya wanita. Dalam artian tidak mau dulu berakrab ria dengan mereka, apalagi sampai pada jenjang berpacaran.

Bahkan sekarang dia bersikap agak dingin dengan wanita.

Sikapnya itu tentulah memiliki latar belakang. Gadis yang pernah dia cintai, memilih memutuskan jalinan cinta di antara mereka cuma lantaran dia pemuda miskin.

Dari situ dia dapat mengambil pelajaran untuk lebih berhati-hati lagi dalam memilih wanita yang akan dijadikan kekasih. Apalagi sampai pada tahap yang lebih serius.

Lagi pula dia masih trauma terhadap perselingkuhan yang dilakukan oleh Melinda, sang mantan.

Dia telah sanggup melupakan gadis itu. Bahkan rasa cinta yang pernah bersemayam di dalam dirinya terhadap gadis itu, sekarang telah sirna secara utuh.

Namun perselingkuhan yang dilakukan Melinda terhadap kesetiaannya, membuatnya masih menyisakan luka. Luka itu masih membekas, dan bekasnya belum juga bisa hilang.

Sehingga membuatnya trauma kalau ada seorang wanita atau seorang gadis yang hendak mendekatinya dengan serius. Maksudnya ingin menjadi kekasihnya.

Sementara itu seperti biasa Raihan melaksanakan tugasnya sebagai pelayan kafe. Membersihkan meja bekas digunakan oleh para pengunjung kafe. Mengantarkan pesanan pengunjung lainnya.

Di saat Raihan sibuk melaksanakan tugasnya, tampak dua orang pengunjung telah memasuki kafe yang cukup besar ini, dua orang gadis yang berwajah cantik.

Dari penampilan keduanya bisa diduga kalau kedua gadis itu adalah 2 orang pelajar atau mahasiswi. Dengan kata lain 2 cewek kampus.

Awalnya Raihan tidak melihat saat kedua gadis itu memasuki kafe. Hingga mereka mengambil meja yang tidak terlalu jauh dari pintu masuk.

Lebih tepatnya tidak sempat memperhatikan kedua gadis itu. Karena saking sibuknya dia serta rekan-rekannya melayani pengunjung kafe yang terbilang ramai.

Maklum saja malam ini adalah malam minggu. Meski hari-hari atau malam-malam biasa juga ramai pengunjung. Tapi malam minggu biasanya paling ramai dikunjungi para penikmat malming.

Kebetulan dia mendapat tugas mengantarkan pesanan kedua gadis itu. Maka dia dapat melihat siapa orangnya yang memesan makanan yang dia bawa ini.

Dari jauh melihat keduanya belum membuatnya terkejut. Namun begitu setengah perjalanan lagi dia akan tiba di meja kedua gadis itu, seketika saja dia langsung terkejut bukan main. Hingga membuat langkahnya terhenti.

Betapa dunia ini begitu sempit. Orang yang sudah dilupakannya, kenapa tiba-tiba muncul di pelupuk matanya? Pertanda apakah ini?

Beberapa saat lamanya, bahkan mungkin 1 menitan lebih dia langsung terlarut dalam gemuruh perasaannya. Kalau saja tidak ada salah seorang rekannya yang menegurnya, dia akan mematung di tempat berdirinya cukup lama.

Sejenak dia menetralkan perasaannya yang tadi sempat bergemuruh. Menormalkan keadaan dirinya ke mode biasa saja, seolah-olah dia tidak mengenal salah seorang gadis yang sempat membuatnya terkejut.

Setelah dia berhasil melakukan hal itu, barulah Raihan kembali melangkah mengantarkan pesanan kedua gadis itu.

Langkahnya begitu ringan pertanda dia sudah rileks. Wajah tampannya juga sudah tampak biasa, tidak tegang karena terkejut seperti tadi.

Yang terpenting, dia tidak boleh terbawa perasaan ketika dia tiba di depan gadis itu.

★☆★☆★

Episodes
1 BAB 1 MENYAKITKAN TAPI MENYELAMATKAN
2 BAB 2 PINDAH KE JAKARTA
3 BAB 3 TIDAK SENGAJA BERTEMU MANTAN
4 BAB 4 PERTEMUAN YANG TIDAK MEMBAWA HASIL
5 BAB 5 HUBUNGAN ITU TIDAK BISA LAGI DILANJUTKAN
6 BAB 6 MEMINTA BAYARAN ATAS PERTOLONGAN
7 BAB 7 YAKIN TIDAK BAKALAN JATUH CINTA?
8 BAB 8 MEREKA CUMA ORANG KECIL
9 BAB 9 VIOLA AMANDA, SI GADIS TOMBOY
10 BAB 10 PERTEMUAN DAN PERTEMANAN VIOLA DAN MARSHA
11 BAB 11 CURHATAN VIOLA DAN MARSHA
12 BAB 12 PERTENGKARAN DI RUANG LOBBY
13 BAB 13 BAYU BERTEMU DENGAN AIRA
14 BAB 14 LANGSUNG TERPESONA PADA PANDANGAN PERTAMA
15 BAB 15 AWAL PERKENALAN YANG BAIK
16 BAB 16 DIALOG RAIHAN DAN BAYU
17 BAB 17 PENYEBAB KEBENCIAN RAIHAN KEPADA KEDUA ORANG TUANYA
18 BAB 18 LANGKAH AWAL RAIHAN
19 BAB 19 ANTARA BAYU DENGAN AIRA, ANTARA RAIHAN DENGAN VIOLA DAN MARSHA
20 BAB 20 RAIHAN MULAI MUNCUL DI PERMUKAAN
21 BAB 21 MENDAPAT MASALAH DI PARKIRAN MOTOR
22 BAB 22 RENCANA YANG GAGAL
23 BAB 23 JENNIE BERULAH LAGI
24 BAB 24 PERDEBATAN DUA CEO MUDA
25 BAB 25 PERTEMUAN YANG TIDAK DISANGKA-SANGKA
26 BAB 26 AKHIRNYA MARSHA TAHU
27 BAB 27 DIALOG PAK BASKORO DAN RAIHAN YANG SENGIT
28 BAB 28 MALAM NAHAS VIOLA
29 BAB 29 JADIAN DI KAMAR ICU
30 BAB 30 PASANGAN YANG KE 4 JADIAN
31 BAB 31 RINTANGAN CINTA DIMULAI
32 BAB 32 SETELAH 19 TAHUN LAMANYA
33 BAB 33 BAGAI ANAK TITIPAN YANG PASTI AKAN PERGI
34 BAB 34 DUA SURAT YANG MENGEJUTKAN
35 BAB 35 VIOLA BERHASIL KABUR
36 BAB 36 VIOLA DICULIK
37 BAB 37 SANG PENOLONG TELAH DATANG
38 BAB 38 BERHASIL MENYELAMATKAN VIOLA
39 BAB 39 BARU VIOLA TAHU
40 BAB 40 SEBAB PERTIKAIAN DUA KELUARGA
41 BAB 41 KEKHAWATIRAN KELUARGA MAHENDRA
42 BAB 42 RAHASIA MULAI TERUNGKAP
43 BAB 43 MALAM TRAGIS MELINDA
44 BAB 44 KUNJUNGAN PAK MAHENDRA DAN PAK DARMAWAN KE PERUSAHAAN RAIHAN
45 BAB 45 DIALOG RAIHAN DENGAN PARA PENGUSAHA Part. 1
46 BAB 46 DIALOG RAIHAN DENGAN PARA PENGUSAHA Part. 2
47 BAB 47 DIALOG RAIHAN DENGAN PARA PENGUSAHA Part. 3
48 BAB 48 VIOLA KEMBALI PULANG
49 BAB 49 BUKAN WAKTU YANG TEPAT
50 BAB 50 APAKAH BENAR?
51 BAB 51 AKU BERHARAP DIA JODOHKU
52 BAB 52 MAAFKAN AKU NGGAK MENJADI KAKAK YANG BAIK
53 BAB 53 UNGKAPAN PERASAAN MIKO
54 BAB 54 BERTEMU DENGAN GADIS YANG MELARIKAN DIRI
55 BAB 55 KEKEPOAN BAYU
56 BAB 56 BENIH CINTA MULAI TUMBUH
57 BAB 57 PEMUDA YANG DIJODOHKAN DENGAN MICHELLA
58 BAB 58 KEPUTUSAN MICHELLA
59 BAB 59 KETEGASAN RAIHAN
60 BAB 60 APAKAH RAIHAN BERSIASAT?
61 BAB 61 TIPE PASANGAN HIDUP YANG SAMA
62 BAB 62 SYUKURLAH BUKAN DIA
63 BAB 63 SANGGUPKAH VIOLA MENGALAH?
64 BAB 64 TETAP MEMPERTAHANKAN
65 BAB 65 PENTINGNYA SAHABAT SEJATI
66 BAB 66 BERTEMU DENGAN ANDRA SEPTIAN
67 BAB 67 DUGAAN ANDRA TEPAT
68 BAB 68 KECURIGAAN SEKALIGUS KERESAHAN ANDRA
69 BAB 69 CERITA ANDRA
70 BAB 70 KESETIAKAWANAN MICHELLA
71 BAB 71 TETAP OPTIMIS
72 BAB 72 BAGAS, MANTAN MICHELLA YANG TERNYATA MENYUKAI MARSHA
73 BAB 73 PERTEMUAN YANG BEGITU MENGEJUTKAN
74 BAB 74 BAGAS DAN MARSHA JADIAN
75 BAB 75 TANTANGAN MICHELLA
76 BAB 76 MICHELLA DAN BAYU JADIAN, VIOLA DAN RAIHAN BALIKAN
77 BAB 77 PENCULIKAN 4 PENGUSAHA KAYA
78 BAB 78 TERUNGKAPNYA SIAPA PEMBUNUH RANIA
79 BAB 79 AKHIRNYA TRISTAN TERTANGKAP
80 BAB 80 MEMANG JODOH TAKKAN KE MANA (HAPPY ENDING)
Episodes

Updated 80 Episodes

1
BAB 1 MENYAKITKAN TAPI MENYELAMATKAN
2
BAB 2 PINDAH KE JAKARTA
3
BAB 3 TIDAK SENGAJA BERTEMU MANTAN
4
BAB 4 PERTEMUAN YANG TIDAK MEMBAWA HASIL
5
BAB 5 HUBUNGAN ITU TIDAK BISA LAGI DILANJUTKAN
6
BAB 6 MEMINTA BAYARAN ATAS PERTOLONGAN
7
BAB 7 YAKIN TIDAK BAKALAN JATUH CINTA?
8
BAB 8 MEREKA CUMA ORANG KECIL
9
BAB 9 VIOLA AMANDA, SI GADIS TOMBOY
10
BAB 10 PERTEMUAN DAN PERTEMANAN VIOLA DAN MARSHA
11
BAB 11 CURHATAN VIOLA DAN MARSHA
12
BAB 12 PERTENGKARAN DI RUANG LOBBY
13
BAB 13 BAYU BERTEMU DENGAN AIRA
14
BAB 14 LANGSUNG TERPESONA PADA PANDANGAN PERTAMA
15
BAB 15 AWAL PERKENALAN YANG BAIK
16
BAB 16 DIALOG RAIHAN DAN BAYU
17
BAB 17 PENYEBAB KEBENCIAN RAIHAN KEPADA KEDUA ORANG TUANYA
18
BAB 18 LANGKAH AWAL RAIHAN
19
BAB 19 ANTARA BAYU DENGAN AIRA, ANTARA RAIHAN DENGAN VIOLA DAN MARSHA
20
BAB 20 RAIHAN MULAI MUNCUL DI PERMUKAAN
21
BAB 21 MENDAPAT MASALAH DI PARKIRAN MOTOR
22
BAB 22 RENCANA YANG GAGAL
23
BAB 23 JENNIE BERULAH LAGI
24
BAB 24 PERDEBATAN DUA CEO MUDA
25
BAB 25 PERTEMUAN YANG TIDAK DISANGKA-SANGKA
26
BAB 26 AKHIRNYA MARSHA TAHU
27
BAB 27 DIALOG PAK BASKORO DAN RAIHAN YANG SENGIT
28
BAB 28 MALAM NAHAS VIOLA
29
BAB 29 JADIAN DI KAMAR ICU
30
BAB 30 PASANGAN YANG KE 4 JADIAN
31
BAB 31 RINTANGAN CINTA DIMULAI
32
BAB 32 SETELAH 19 TAHUN LAMANYA
33
BAB 33 BAGAI ANAK TITIPAN YANG PASTI AKAN PERGI
34
BAB 34 DUA SURAT YANG MENGEJUTKAN
35
BAB 35 VIOLA BERHASIL KABUR
36
BAB 36 VIOLA DICULIK
37
BAB 37 SANG PENOLONG TELAH DATANG
38
BAB 38 BERHASIL MENYELAMATKAN VIOLA
39
BAB 39 BARU VIOLA TAHU
40
BAB 40 SEBAB PERTIKAIAN DUA KELUARGA
41
BAB 41 KEKHAWATIRAN KELUARGA MAHENDRA
42
BAB 42 RAHASIA MULAI TERUNGKAP
43
BAB 43 MALAM TRAGIS MELINDA
44
BAB 44 KUNJUNGAN PAK MAHENDRA DAN PAK DARMAWAN KE PERUSAHAAN RAIHAN
45
BAB 45 DIALOG RAIHAN DENGAN PARA PENGUSAHA Part. 1
46
BAB 46 DIALOG RAIHAN DENGAN PARA PENGUSAHA Part. 2
47
BAB 47 DIALOG RAIHAN DENGAN PARA PENGUSAHA Part. 3
48
BAB 48 VIOLA KEMBALI PULANG
49
BAB 49 BUKAN WAKTU YANG TEPAT
50
BAB 50 APAKAH BENAR?
51
BAB 51 AKU BERHARAP DIA JODOHKU
52
BAB 52 MAAFKAN AKU NGGAK MENJADI KAKAK YANG BAIK
53
BAB 53 UNGKAPAN PERASAAN MIKO
54
BAB 54 BERTEMU DENGAN GADIS YANG MELARIKAN DIRI
55
BAB 55 KEKEPOAN BAYU
56
BAB 56 BENIH CINTA MULAI TUMBUH
57
BAB 57 PEMUDA YANG DIJODOHKAN DENGAN MICHELLA
58
BAB 58 KEPUTUSAN MICHELLA
59
BAB 59 KETEGASAN RAIHAN
60
BAB 60 APAKAH RAIHAN BERSIASAT?
61
BAB 61 TIPE PASANGAN HIDUP YANG SAMA
62
BAB 62 SYUKURLAH BUKAN DIA
63
BAB 63 SANGGUPKAH VIOLA MENGALAH?
64
BAB 64 TETAP MEMPERTAHANKAN
65
BAB 65 PENTINGNYA SAHABAT SEJATI
66
BAB 66 BERTEMU DENGAN ANDRA SEPTIAN
67
BAB 67 DUGAAN ANDRA TEPAT
68
BAB 68 KECURIGAAN SEKALIGUS KERESAHAN ANDRA
69
BAB 69 CERITA ANDRA
70
BAB 70 KESETIAKAWANAN MICHELLA
71
BAB 71 TETAP OPTIMIS
72
BAB 72 BAGAS, MANTAN MICHELLA YANG TERNYATA MENYUKAI MARSHA
73
BAB 73 PERTEMUAN YANG BEGITU MENGEJUTKAN
74
BAB 74 BAGAS DAN MARSHA JADIAN
75
BAB 75 TANTANGAN MICHELLA
76
BAB 76 MICHELLA DAN BAYU JADIAN, VIOLA DAN RAIHAN BALIKAN
77
BAB 77 PENCULIKAN 4 PENGUSAHA KAYA
78
BAB 78 TERUNGKAPNYA SIAPA PEMBUNUH RANIA
79
BAB 79 AKHIRNYA TRISTAN TERTANGKAP
80
BAB 80 MEMANG JODOH TAKKAN KE MANA (HAPPY ENDING)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!