Chapter 2: Malam pertama.

Brandon menggandeng tangan Ayako dengan mesra. Sesekali ia melirik ke arah wanita yang kini sudah menjadi istrinya. Perasaan bahagia dan haru melingkupi ruang hatinya. Ia tak menyangka hari ini Ayako menjadi miliknya seutuhnya.

"Kamu kenapa senyum-senyum sendiri?" tanya Ayako penasaran yang melihat suaminya.

"Karena bahagia."

"Yakin, karena bahagia? Ngga mikirin yang lain gitu?" tanya Ayako lagi. Ia sengaja memancing sang suami.

"Mikirin apa sih, ngga ada mikir apa-apa." Jawab Brandon yang masih tetap pura-pura tak mengerti maksud sang istri.

Ayako semakin memeluk mesra lengan kokoh Brandon. Ia sengaja bergelayut manja di pundak sang suami.

"Wah... indah sekali," ujar Ayako takjub, melihat kamar pengantin mereka yang di dekor sedemikian rupa.

Bunga mawar merah bertebaran di lantai dan di atas ranjang membentuk pola love serta dari balkon dapat melihat pemandangan kota Tokyo yang indah dengan gemerlap lampu.

Ayako menutup mata seraya merasakan hembusan angin di malam hari yang menerpa wajah cantik nya.

Brandon mendekat, beberapa menit kemudian ia dekap sang istri dari belakang. Ia cium tengkuk Ayako dengan lembut.

"Emm..." Ayako menggeliat rasa geli seketika menahan erangan nya sekuat mungkin. Karena tangan Brandon sudah mulai menari indah di tubuh ramping nya.

"Kenapa sayang?" tanya Brandon tersenyum senang melihat ekspresi sang istri.

"Ngga apa-apa," Ayako menggeleng pelan.

"Oh, aku pikir kenapa," jari-jari Brandon semakin menari indah di tubuh Ayako. Kini ia mengubah posisi agar bisa dengan leluasa menatap wajah cantik sang istri.

"Jangan menunduk! Lihat aku!" pinta Brandon. Pandangan penuh cinta menatap wajah cantik Ayako. Sedetik kemudian ia cium kening, pipi, hidung lalu bibir.

Benda kenyal tanpa tulang itu saling membelit satu sama lain. Puas bermain di bibir ranum sang istri, beralih ke leher jenjang yang putih mulus ia kecup mesra ia gigit kecil sebagai tanda kepemilikan.

"Ah...kenapa di gigit? Nanti ada bekas nya gimana dong!" protes Ayako.

Brandon tertawa melihat istri nya yang cemberut. Bukan nya menghentikan aksinya Brandon semakin nakal menelusuri leher jenjang Ayako. Dengan gerakan pelan, Brandon mendorong Ayako menuju ranjang. Posisi Ayako di bawah Brandon, pandangan mereka bertemu terpancar cinta yang begitu besar dari keduanya.

Brandon kembali mencium bibir Ayako, tangan kanan nya turun ke bawah memegang benda bulat berisi nan kenyal tersebut. Sepertinya ini akan menjadi kesukaan Brandon.

"Ayako, aku mencintaimu." Ucap Brandon.

"Aku, juga mencintaimu."

"Aku lebih cinta, Ayako Nakamura."

"Cinta ku lebih-lebih pada Brandon Wijaya."

( Uhuk, ehem... nunggu lanjutan nya ya?

🤭 ikuti terus kelanjutan nya ya 😉)

...----------------...

"Ayako!" Teriak Brandon. Ia mengusap wajahnya dengan kasar. Mimpi nya tentang sang istri selalu mengusik harinya.

Hampir satu tahun sejak peristiwa itu, ia selalu bermimpi hal yang sama. Segala cara dan upaya ia lakukan untuk menemukan sang istri tapi semua nihil. Entahlah, bak di telan bumi Ayako menghilang begitu saja.

"Ah, sial mimpi lagi," umpat Brandon.

"Ngga bisa gini terus, aku pulang ke Indonesia saja. Agar bisa lepas dari bayang-bayang Ayako. Ia mengambil benda pipih untuk menghubungi seseorang.

Pagi hari...

" Kau sudah bangun, ayo sarapan dulu!" Ujar wanita separuh baya yang sedang menata piring dan beberapa menu sarapan di meja makan.

Seperti biasa, Brandon hanya mengangguk kan kepala tanpa mau membalas perkataan sang ibu. Semenjak kepergian Ayako, Brandon menjadi pribadi yang tertutup ia tidak akan bicara kalau hal itu tidak penting dan ia hanya menghabiskan waktu untuk bekerja.

Ibunya pun sudah terbiasa dengan sikap putranya. Hal itu tidak masalah untuk Himawari. Sebagai ibu, ia rabu betul apa yang di alami oleh sang putra.

"Aku mau ke Indonesia minggu depan." Ucap Brandon tanpa ekspresi.

"Kenapa tiba-tiba?" tanya sang ibu yang terkejut mendengar ucapan Brandon.

Dari sebelah tempat duduk nya, sang suami mengangkat telunjuk dan ia letakkan di bibir, mengisyaratkan agar sang istri tidak bertanya lebih jauh lagi mengenai keputusan sang putra.

Himawari menurut, wanita itu hanya menghela napas panjang. Menerima keputusan sang suami dan anak nya.

"Oke, nanti papa dan mama ikut. Hampir satu tahun papa tak pulang ke Indonesia." Ucap Agus papa Brandon.

"Iya," jawab Brandon sambil menyuapkan makanan ke dalam mulut.

"Papa dan anak kompak, gini banget nasib mama. Keputusan di tangan kalian," celetuk Himawari yang pura-pura marah pada suami dan anaknya.

"Ma, mau shoping ngga?" tanya Agus.

"Ngga mau sih sebenarnya, tapi kalau papa maksa, yasudah ayo kita ke mall beli baju baru!" Jawab Himawari antusias.

"Di rayu gitu aja luluh." Ucap Brandon menyela obrolan kedua orang tuanya.

"Biarin aja dong, kan yang mama pakai uang suami sendiri. Kalau uang suami orang, itu baru ngga boleh," tak kalah sengit Himawari membalas perkataan Brandon.

"Hem, iya ibu ratu. Sudah, berangkat dulu," Brandon berdiri lalu mengambil kunci mobil untuk berangkat bekerja.

"Lihat itu, kelakuan anak kamu! Sama mama sendiri cuek nya minta ampun. Nasib ngga punya anak cewek ya, gini. Kalau debat ngga ada yang bantu. Suami sibuk kerja, anak juga kemana-mana sendiri. Mama itu sedih pa, kayak gini terus." Himawari mengambil tisu di atas meja ia usapkan di atas pipi nya yang kering tanpa air mata.

" Ini, pakai lap meja aja ma!" Agus menyerah kan kain berwarna putih yang ada di bawah piring.

" Papa! Itu kan buat lap piring, kenapa suruh mama pakai itu! " protes Himawari.

"Tisu nya sayang ma, kan kalau pakai ini bisa di cuci lagi."

"Tuh kan, papa mulai lagi."

"Ayo, kita jadi belanja ngga? Papa temenin. Ada Brandon di kantor jadi papa bolos kerja aja."

"Jadi, ayo pa!" Himawari berdiri dan mengambil tas miliknya.

Indonesia

"Pa, panas sekali. Mama mau beli es dong. Haus nih," Himawari menggerakkan sensu berbahan bambu yang ia bawa dari Jepang.

" Itu udah bawa sensu, masih kepanasan? aneh banget panas mau minum es. Kalau haus, baru minum es ma. Nanti di dekat rumah ibu ada abang penjual es dawet enak sekali, nanti beli es di sana saja."

"Yasudah lah, terserah papa saja," Himawari segera masuk ke dalam mobil yang menjemput mereka di bandara.

"Ah, akhirnya adem pa," ucap Himawari mendudukkan tubuh nya di kursi belakang kemudi.

"Mama manja, biasanya juga ke pasar jalan kaki ngga ngeluh panas." Celetuk Brandon.

Agus tertawa mendengar sang putra mengejek istrinya. Jarang sekali Brandon seperti ini, sejak kepergian Ayako ia menjadi pribadi yang pendiam.

"Terus aja, ketawain mama. Kalian ini keterlaluan. Ayo, pak jalan!" Perintah Himawari pada sang sopir sambil melipat kipas yang ia pegang.

Mobil pun di jalankan dengan pelan membelah jalanan Jakarta yang sedikit lenggang karena hari ini adalah hari minggu.

Brandon memejamkan mata menikmati lagu yang di putar oleh pak sopir. Rasanya inilah hal terbaik yang harus ia lakukan, pergi dari tempat kelahiran nya untuk melupakan kenangan akan Ayako dan memulai hidup baru di Indonesia.

Ciittttt... mobil berhenti mendadak saat melihat seorang gadis yang menyebrang jalan tidak hati-hati.

"Woi... dasar gadis gila!" umpat sang sopir.

"Kenapa pak?" tanya Brandon membuka matanya perlahan.

"Itu ada gadis nyebrang jalan sembarangan mas." Jawab pak sopir.

Brandon keluar dari mobil, ia melihat gadis itu masih di pinggir jalan sambil menundukkan kepala nya sebagai tanda permintaan maaf.

"Hai, kamu mau mati ya?" tanya Brandon sambil teriak.

Gadis itu mendongakkan kepalanya. "Ha, tampan sekali," ucapnya sambil mulut terbuka karena kagum akan ketampanan Brandon.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

👣 Sensu adalah kipas berbahan bambu dari Jepang. Dulu pada zaman kekaisaran Jepang itu di pakai kaum pria dari kalangan bangsawan, tapi semakin berkembang nya zaman wanita pun banyak yang pakai. Pada zaman itu di lipatan kipas berisi catatan atau lukisan dan di pakai saat acara tertentu saja. Tapi semakin maju perkembangan zaman kipas itu semakin luas di pakai di berbagai negara seperti Indonesia.

Jangan lupa like dan komen ya, terimakasih 🙏❤️

Terpopuler

Comments

alfy

alfy

lanjut n semangat kak

2024-06-20

0

👑John⏤͟͟͞Rafael💝drg🔯HS🔥࿐

👑John⏤͟͟͞Rafael💝drg🔯HS🔥࿐

Waduh, tolong dong patuhi PUEBI. Semangat Thor 💪🏽💪🏽💪🏽

2024-06-20

0

⍣⃝ꉣꉣ❤️⃟Wᵃf◌ᷟ⑅⃝ͩ●diahps94●⑅⃝ᷟ◌ͩ

⍣⃝ꉣꉣ❤️⃟Wᵃf◌ᷟ⑅⃝ͩ●diahps94●⑅⃝ᷟ◌ͩ

ya elah cuma mimpi ternyata

2024-06-20

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1: Pesta pernikahan.
2 Chapter 2: Malam pertama.
3 Chapter 3:Gadis misterius.
4 Chapter 4: Ada maunya.
5 Chapter 5: Saling beradu jurus.
6 Chapter 6: Guru ganteng.
7 Chapter 7: Kakak adik kayak kulkas.
8 Chapter 8 : Yang jomblo gigit jari.
9 Chapter 9: Arti sebuah kehadiran.
10 Chapter 10: Biar kuat menghadapi kenyataan.
11 Chapter 11: Katanya, perempuan adalah ras terkuat di bumi.
12 Chapter 12:Informasi yang salah.
13 Chapter 13: Kegelisahan Brandon.
14 Chapter 14: Cinta bisa mengubah segalanya.
15 Chapter 15: Selembar kertas.
16 Chapter 16: Sosok keluarga Wijaya.
17 Chapter 17: Cinta itu, menguatkan sekaligus melemahkan.
18 Chapter 18: Semua karena cinta.
19 Chapter 19: Jarak yang begitu dekat.
20 Chapter 20: Jadi bingung pilih yang mana.
21 Chapter 21: Lulu yang kagum akan sosok Louis.
22 Chapter 22: Kalau cinta, jangan gengsi!
23 Chapter 23: Mengalah bukan berarti kalah.
24 Chapter 24: Pulang tak tepat waktu.
25 Chapter 25: Karena sayang.
26 Chapter 25 : Tak cukup hanya cinta.
27 Chapter 27: Susah-susah gampang.
28 Chapter 28: Ulah si bontot.
29 Chapter 29: Tak lekang oleh waktu.
30 Chapter 30: Di balik candaan, kadang terselip keseriusan.
31 Chapter 31: Bertemu teman lama.
32 Chapter 31: Cemburu nya Putra.
33 Chapter 33: Berujung pertengkaran.
34 Chapter 34 : Tak bisa membantah.
35 Chapter 35: Patah hati.
36 Chapter 36: Tidak peka.
37 Chapter 37: Perdebatan si kembar.
38 Chapter 38: Senjata makan tuan.
39 Chapter 39: Kita adalah keluarga.
40 Chapter 40: Jomblo itu asyik atau ngga?
41 Chapter 41: No caption!
42 Chapter 42: Flashback.
43 Chapter 43: Kita kawan.
44 Chapter 44: Pelaku penculikan Ayako.
45 Chapter 45: Ayo, kita coba dengan serius!
46 Chapter 46: Gara-gara es krim.
47 Chapter 47: Senjata makan tuan.
48 Chapter 48: Diam untuk mengakhiri perdebatan.
49 Chapter 49: Tak ada yang mau mengalah.
50 Chapter 50: Gimana, rasanya?
51 Chapter 51: Mulai ada rasa.
52 Chapter 52: Jangan lupa makan, karena galau butuh tenaga!
53 Chapter 53: Saling mengingatkan.
54 Chapter 54: Di tolak lagi.
55 Chapter 55: Gagal lagi.
56 Chapter 56 : Satu jam, apalah sebanding dengan satu tahun?
57 Chapter 57: Gue hanya berdamai dengan kenyataan.
58 Chapter 58: Kemarahan itu, selalu tertutupi oleh rasa sayang.
59 Chapter 59: Alisya, ayo kita menikah!
60 Chapter 60: Masih harus bersabar.
61 Chapter 61: Kita, jadian yuk!
62 Chapter 62: Apa itu, bahagia?
63 Chapter 63: Selangkah lagi.
64 Chapter 64: Emosi yang meledak.
65 Chapter 65: Cuma kita, yang boleh bully dia!
66 Chapter 66: Hari ini, besok dan seterusnya.
67 Chapter 67: Rencana yang tak boleh gagal.
68 Chapter 68: Maaf, untuk semua sedih yang kau alami sendiri.
69 Chapter 69 : Memastikan engkau baik-baik saja.
70 Chapter 70: Terungkap motif Takuya.
71 Chapter 71: Marahnya orang baik.
Episodes

Updated 71 Episodes

1
Chapter 1: Pesta pernikahan.
2
Chapter 2: Malam pertama.
3
Chapter 3:Gadis misterius.
4
Chapter 4: Ada maunya.
5
Chapter 5: Saling beradu jurus.
6
Chapter 6: Guru ganteng.
7
Chapter 7: Kakak adik kayak kulkas.
8
Chapter 8 : Yang jomblo gigit jari.
9
Chapter 9: Arti sebuah kehadiran.
10
Chapter 10: Biar kuat menghadapi kenyataan.
11
Chapter 11: Katanya, perempuan adalah ras terkuat di bumi.
12
Chapter 12:Informasi yang salah.
13
Chapter 13: Kegelisahan Brandon.
14
Chapter 14: Cinta bisa mengubah segalanya.
15
Chapter 15: Selembar kertas.
16
Chapter 16: Sosok keluarga Wijaya.
17
Chapter 17: Cinta itu, menguatkan sekaligus melemahkan.
18
Chapter 18: Semua karena cinta.
19
Chapter 19: Jarak yang begitu dekat.
20
Chapter 20: Jadi bingung pilih yang mana.
21
Chapter 21: Lulu yang kagum akan sosok Louis.
22
Chapter 22: Kalau cinta, jangan gengsi!
23
Chapter 23: Mengalah bukan berarti kalah.
24
Chapter 24: Pulang tak tepat waktu.
25
Chapter 25: Karena sayang.
26
Chapter 25 : Tak cukup hanya cinta.
27
Chapter 27: Susah-susah gampang.
28
Chapter 28: Ulah si bontot.
29
Chapter 29: Tak lekang oleh waktu.
30
Chapter 30: Di balik candaan, kadang terselip keseriusan.
31
Chapter 31: Bertemu teman lama.
32
Chapter 31: Cemburu nya Putra.
33
Chapter 33: Berujung pertengkaran.
34
Chapter 34 : Tak bisa membantah.
35
Chapter 35: Patah hati.
36
Chapter 36: Tidak peka.
37
Chapter 37: Perdebatan si kembar.
38
Chapter 38: Senjata makan tuan.
39
Chapter 39: Kita adalah keluarga.
40
Chapter 40: Jomblo itu asyik atau ngga?
41
Chapter 41: No caption!
42
Chapter 42: Flashback.
43
Chapter 43: Kita kawan.
44
Chapter 44: Pelaku penculikan Ayako.
45
Chapter 45: Ayo, kita coba dengan serius!
46
Chapter 46: Gara-gara es krim.
47
Chapter 47: Senjata makan tuan.
48
Chapter 48: Diam untuk mengakhiri perdebatan.
49
Chapter 49: Tak ada yang mau mengalah.
50
Chapter 50: Gimana, rasanya?
51
Chapter 51: Mulai ada rasa.
52
Chapter 52: Jangan lupa makan, karena galau butuh tenaga!
53
Chapter 53: Saling mengingatkan.
54
Chapter 54: Di tolak lagi.
55
Chapter 55: Gagal lagi.
56
Chapter 56 : Satu jam, apalah sebanding dengan satu tahun?
57
Chapter 57: Gue hanya berdamai dengan kenyataan.
58
Chapter 58: Kemarahan itu, selalu tertutupi oleh rasa sayang.
59
Chapter 59: Alisya, ayo kita menikah!
60
Chapter 60: Masih harus bersabar.
61
Chapter 61: Kita, jadian yuk!
62
Chapter 62: Apa itu, bahagia?
63
Chapter 63: Selangkah lagi.
64
Chapter 64: Emosi yang meledak.
65
Chapter 65: Cuma kita, yang boleh bully dia!
66
Chapter 66: Hari ini, besok dan seterusnya.
67
Chapter 67: Rencana yang tak boleh gagal.
68
Chapter 68: Maaf, untuk semua sedih yang kau alami sendiri.
69
Chapter 69 : Memastikan engkau baik-baik saja.
70
Chapter 70: Terungkap motif Takuya.
71
Chapter 71: Marahnya orang baik.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!