The Random Zodiak
Seseorang berlari dengan kencang. Keringat bercucuran tak lagi ia hiraukan. Berkali-kali ia melihat jam tangan yang melingkar di tangan kirinya. Satu kata yang ia pikir, terlambat. Pagi ini adalah hari di mana kencan pertama nya dengan seorang gadis yang sudah di sukai nya dari SMA.
"Semoga Ayako tidak marah," ucapnya yang terus berlari.
Senyum nya mengembang saat tahu gadis yang ingin ia jumpai masih duduk di sebuah bangku sambil memainkan ponsel miliknya.
" Gomen Ayako-chan, membuat mu menunggu lama," ucapnya tidak enak hati dengan membungkukkan badan.
" Tak apa, kau hanya terlambat satu jam," jawab Ayako sambil tersenyum.
Brandon menggaruk kepala yang tak gatal. Itu karena kebiasaan nya bangun siang di hari minggu.
"Ayo, kita masuk!" Ajak Ayako.
"Iya, ayo masuk!"
Kedua pasangan itu pun masuk ke sebuah taman bermain yang terletak di kawasan Tokyo. Keduanya bergandengan tangan layaknya muda-mudi pada umumnya.
Brandon adalah laki-laki berdarah campuran. Ibunya orang Jepang dan sang ayah dari Indonesia. Ia sudah menetap di Jepang dari Brandon umur tiga tahun. Keluarga nya hanya akan satu tahun sekali pulang ke Indonesia di akhir tahun. Atau saat saudara ayah Brandon sedang ada acara seperti pernikahan.
"Ayo kita naik wahana yang di sana!" Ajak Ayako.
Brandon pun setuju, mereka berjalan beriringan menuju wahana yang di tunjuk Ayako.
Keduanya pun menghabiskan waktu sampai malam. Sungguh tak terasa langit yang tadinya cerah sudah berubah menjadi gelap.
Brandon pun mengantar Ayako pulang ke rumah. Seperti kebanyakan orang Jepang mereka menggunakan kereta api untuk alat transportasi umum tersebut.
Di kereta Ayako menguap berkali-kali. Brandon yang menyadari akan hal itu meminta Ayako untuk bersandar pada bahunya.
"Sini bersandar padaku!" Pinta Brandon.
Ayako pun menurut apa yang di pinta Brandon. Lumayan ia bisa tidur karena jarak rumah nya masih sekitar satu jam perjalanan.
"Ayako-chan aku suka kamu," ucap Brandon berbisik di telinga Ayako.
"Em," jawab Ayako. Gadis itu sepertinya sudah tidak begitu merespon ucapan Brandon karena rasa kantuk nya.
"Kau ini lucu sekali sih. Sudah, tidur lah nanti aku bangunkan kalau sudah sampai.
Beberapa hari kemudian.
Hubungan Ayako dan Brandon semakin dekat. Hampir setiap mereka berangkat dan pulang kampus bersama. Ayako pun juga sudah akrab dengan orang tua Brandon begitupun sebaliknya. Seperti hari ini, Brandon sedang makan malam bersama keluarga Ayako.
"Ini enak sekali, kau pintar sekali memasak Ayako," puji Brandon setelah menyantap sup rumput laut buatan Ayako.
Ayako yang di puji pun tersipu malu. Karena setiap ia memasak untuk Brandon selalu di lahap habis dan laki-laki itu suka masakan nya.
"Jangan puji dia seperti itu. Kemampuan nya masih kalah dengan ku." Saut ibu Ayako.
"Ibu, aku kan pandai masak juga karena ajaran dari ibu. Puji lah aku sedikit di depan Brandon!" protes Ayako.
"Tentu saja kau ibu puji, kau kan anak perempuan kali satu-satunya." Ujar sang ibu.
"Ayah dan ibu akan kesepian saat nanti kau menikah dan meninggalkan kami berdua sendiri." Ucap ayah Ayako tiba-tiba.
Pada akhirnya anak perempuan nya akan menikah dan tinggal bersama suami. Tentu saja mereka akan kesepian.
"Kami akan sering berkunjung." Saut Brandon.
Ayako menatap tak percaya dengan apa yang di katakan Brandon. Laki-laki itu tak pernah mengajak nya untuk menikah, hubungan mereka hanya berjalan seperti pacaran pada umumnya. Ayako pun tak berani menuntut lebih akan hal itu. Dia hanya menjalani saja saling mencintai dan berbagi kebahagiaan bersama.
"Syukurlah kalau begitu. Kami bisa tenang menyerahkan Ayako padamu." Ucap ayah Ayako.
Malam ini pun Brandon sudah bertekad bulat ingin menikahi Ayako saat lulus nanti. Ia juga sudah ada penghasilan dari mengajar piano dan bekerja di perusahaan sang ayah. Lagi pula dua keluarga juga sudah saling kenal dan setuju tidak ada alasan bagi Brandon untuk menunda pernikahan nya dengan Ayako.
Dua tahun kemudian...
"Ayako-chan," Seru Brandon. Tangan kanan nya melambai saat ia melihat gadis yang ia cintai keluar dari sebuah gedung tinggi perkantoran di Tokyo.
Ayako bekerja sebagai sekretaris di salah satu perusahaan saja di Tokyo. Setelah lulus kuliah ia langsung di terima di perusahaan tersebut.
Ayako berlari memeluk Brandon. Mereka satu bulan lagi akan menikah. Segala persiapan telah di lakukan. Mulai dari baju pengantin, tempat pesta semua sudah hampir delapan puluh persen siap. Cinta yang bersemi dari bangku sekolah itupun akhirnya akan bersatu dalam ikatan sebuah hubungan suci pernikahan.
"Bagaimana kalau kita makan ramen langganan kita dulu, di dekat kampus?" Ajak Ayako.
"Kau ingin makan ramen ya? Baiklah untuk wanita yang aku cintai apapun akan aku lakukan." Jawab Brandon.
Kedai ramen itu adalah langganan mereka saat masih berstatus sebagai mahasiswa.
"Aku suka sekali ramen di sini. Kita nanti setelah menikah sering-sering kemari ya!" Ajak Ayako.
"Apapun keinginan mu ratuku."
"Dih, pintar sekali nge gombal. Awas saja kau berpaling ke lain hati." Mina mengancam Brandon sambil berkacak pinggang.
"Ngga akan, kau adalah satu-satunya hari ini besok dan seterusnya," Brandon mencubit pelan hidung mancung Ayako.
Hari pernikahan
Kini Brandon dan Ayako sudah resmi menjadi suami istri. Mereka di atas panggung sedang berdansa dengan di iringi musik romantis. Kening mereka menempel tangan keduanya menyatu. Hanyut dalam kebahagian malam pesta pernikahan.
"Ayako, terima kasih sudah mau menjadi istriku." Ucap Brandon
Pandangan penuh cinta pada wanita yang saat ini sudah sah menjadi istrinya.
"Brandon, terima kasih mau menjadi suamiku." Ucap Ayako.
"Kau meniru ucapan ku?"
"Tidak,"
"Itu tadi apa?"
"Aku berterima kasih padamu." Jawab Ayako.
"Kalimat mu sama dengan ku,"
"Tidak sama kok, hanya mirip saja." Ucap Ayako. sambil terkekeh menahan tawa.
"Kau nakal sekali, coba kita lihat malam ini kau masih bisa tidak nakal seperti ini." Ancam Brandon dengan mengedipkan sebelah matanya.
"Oke, siapa takut. Kita lihat siapa yang nanti nakal ya," tangan Ayako sengaja mengusap dada bidang Brandon.
"Kau nakal sekali."
"Hanya padamu," Ayako mengedipkan satu matanya serta dengan sengaja menggigit bibir bawahnya. Hal itu sengaja ia lakukan untuk menggoda sang suami.
"Ayo, kita ke kamar pengantin saja!" Ajak Brandon yang menyudahi dansanya.
"Masih banyak tamu, tunggu dua jam lagi ya!" Ujar Ayako.
"Terlalu lama, salah sendiri kau yang merayu ku."
"Kau yang memancing ku."
"Kamu yang nakal lebih dulu."
"Aku mengimbangi dirimu, sayang."
"Ah... aku bisa giilaaa kalau lama menunggu."
"Akhhhh.... aku sudah tidak sabar, bagaimana rasanya di dekap oleh lengan mu yang kokoh," ucap Mina berbisik di telinga Brandon.
Hai guys bertemu lagi dengan karya baruku. Jangan lupa like dan komen ya
Makasih 🙏❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
𝓐𝔂⃝❥EᷤIᷴNᷫAͥ●⑅⃝ᷟ◌ͩ🏡 ⃝⃯᷵Ꭲᶬ
eh itu typo apa ngak sih kok jadi mina bukan ayako yaa 😅
2024-09-04
0
⍣⃝ꉣꉣ 🦆͜͡ᴍᴀᴍᴀᴇʟ ᴳ𝐑᭄ ❀∂я🌹
duuhh Mina sabar dong 😱😬😬😬
2024-06-21
0
@⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔Tika✰͜͡w⃠🦊⃫🥀⃞🦈
sungguh bahagianya mereka... semoga langgeng trus
2024-06-20
1