Saat hari sudah sore Yuni datang ke rumah Ririn.
"Rin,emang kenapa suamimu.kecapekan banget ya habis malam pertama?" tanya Yuni kepo
"apaan sih,suami aku sakit pinggang bukan kecapekan" ujar Ririn
"hah emang kalian ngapain aja sampai sakit pinggang gitu?" kamu terlalu liar ya?" tebak Yuni
"sembarangan kalo ngomong, jadi kamu kesini cuma mau tanya tentang itu? udah deh pulang aja aku lagi males" ujar Ririn jengkel karena dari pagi tidak ada bahasan lain selain masalah itu.
"eh...jangan marah dong, sebenarnya aku kesini ada perlu sama suami kamu". ujar Yuni
"APA???ada perlu apa kamu nyariin suami aku?" tanya Ririn tambah emosi
"dengerin dulu...aku cuma mau tanya tentang teman suami kamu yang kemarin" ucap Yuni
"oh...ya udah bentar aku panggil mas Doni dulu." lalu Ririn berlalu meninggalkan sahabat nya itu untuk memanggil suaminya yang berada di kamar
"mas...ada Yuni tuh nyariin kamu" ucap Ririn
"mau ngapain? dia kan teman kamu sayang, tapi kok nyariin aku?" heran Doni
"mau nanyain Riko" jawabnya
"kebetulan banget si Riko juga mau kesini" ucap Doni
"hah...kok bisa kebetulan gitu sih mas? " ucap Ririn
"jodoh kali, Udah yuk keluar" ucap Doni sambil merangkul istrinya itu.
"malu ah mas" ucap Ririn yang tersipu
"Udah gak apa-apa,udah sah ini" jawab Doni
"astaga... mentang-mentang udah jadi suami-istri main peluk-pelukan di depan orang, kayaknya sengaja banget mau pamer". sungut Yuni saat melihat pasangan suami istri itu mendekat ke arahnya
"lagian kamu kenapa kesini? sudah tau kami kan pengantin baru pasti masih anget-angetnya" jawab Doni yang memang sengaja mau pamer kemesraan pada sahabat istrinya itu
"ih...mas Doni kok jadi gitu sih.padahal dulu gak gitu deh" ucap Yuni
"udah deh katanya mau ada yang diomongin?" ucap Ririn
"oh iya mas temen kamu yang kemarin itu rumahnya di mana sih?" tanya Yuni
"siapa? Riko? tuh orangnya kamu tanya aja sendiri."jawab Doni sambil menunjuk Riko yang kebetulan baru sampai. "Riko...ada yang nanyain kamu nih".
"ih..mas Doni apaan sih,malu tau". ucap Yuni yang wajahnya sudah memerah.
"masa sih? nanyain apa memangnya?" tanya Riko yang baru saja duduk bergabung bersama mereka
"tanya aja sendiri, udah ya kita mau masuk.kalian ngobrol aja". ucap Doni beranjak sambil menggandeng tangan istrinya.
Doni sengaja meninggalkan sahabatnya untuk saling mengenal.
"kok malah di tinggal sih mas,kan gak enak" protes Ririn setelah mereka sampai di kamar
"gak apa-apa,biar mereka ngobrol berdua. kalo ada kita pasti mereka akan canggung" ucap Doni
"iya juga ya." ucap Ririn
"selain itu kita juga butuh waktu berdua sayang" ucap Doni sambil alisnya naik turun
"ih... masih sore mas. malu kalo ada yang lihat" ucap Ririn
"malu sama siapa,ayah dan ibu kan lagi keluar,Rena juga gak ada. jadi gak apa-apa kan?" ucap Doni terus merayu istrinya itu
" tapi kan di depan ada Yuni sama Riko"
"biarin aja mereka kan di depan, sebentar aja ya sayang please..." ucap Doni memelas yang membuat Ririn tak kuasa menolak keinginan suaminya itu. (dasar pengantin baru gak tau waktu)
***
tiga hari sudah berlalu, rencananya setelah ini Doni akan mengajak istrinya menginap di rumah orangtuanya sebelum kembali ke tempatnya bekerja di luar kota.
mereka tengah membereskan keperluan yang akan mereka bawa untuk menginap di rumah orangtuanya Doni yang ada di desa sebelah.
sebelum berangkat mereka sarapan bersama dengan orang tua Ririn dan juga Rena yang akan berangkat ke sekolah.
"mbak,nanti jadi pergi ke rumah mas Doni?" tanya Rena
"iya jadi. kenapa? tanya Ririn
"tapi nanti sebelum berangkat ke kota mbak kesini lagi kan?" tanya Rena lagi
"iya... kenapa sih adik mbak ini jadi banyak tanya? tanya Ririn heran
"adik kamu itu cuma sedih mau kamu tinggal pergi jauh" ucap sang ibu
"heleh...kalo ada diajak ribut terus" cibir Ririn
"ya maklumlah Rin,dia kan gak pernah jauh dari kamu" sahut sang Ayah
"kamu gak usah khawatir,nanti kalo mas libur kerja pasti mas akan bawa mbak mu pulang" ucap Doni mencoba menghibur adik iparnya itu.
"sekarang kan mbak mu baru mau ke rumah mertuanya,belum keluar kota" ujar sang ayah
"ya sudah aku berangkat sekolah dulu" pamit Rena. lalu menyalami semua keluarga
"iya hati-hati belajar yang rajin." ucap Ririn yang sebenarnya juga sedih harus meninggalkan adik juga orangtuanya. tapi dia tidak punya pilihan karena sudah kewajibannya untuk ikut kemanapun suaminya pergi.
lalu mereka berangkat ke rumah Doni tepat jam 10 pagi dengan mengendarai motor. mereka hanya membutuhkan waktu sekitar 30 menit untuk sampai ke rumah Doni.
saat sampai di rumah Doni ternyata mereka sudah ditunggu oleh orangtuanya Doni karena memang sudah memberi kabar sebelumnya. sedangkan adik-adik Doni masih sekolah.
"duh... cantiknya menantu ibu" ucap Bu Sumi ibunya Doni.
"ayo masuk, bapak sama ibu sudah nunggu kalian dari tadi" ucap pak Nardi bapaknya Doni sambil merangkul anak sulungnya itu.
"kok sepi Bu? tanya Ririn
"iya, ibu sama bapak cuma berdua. sedangkan Windi dan Rio masih sekolah." jawab ibu Sumi
"Doni ajak istrimu ke kamar biar istirahat dulu. kasihan dia kepanasan. lagian berangkat kok ya gak agak pagi jadi belum terlalu panas" cerocos sang ibu
"iya Bu tadi rencananya pagi,tapi ban motornya bocor jadi tambah ban dulu." Jawab Doni, lalu dia mengajak istrinya masuk kamar.
"mas aku gak enak loh sama ibu bapak. masa baru datang langsung ke kamar" ucap Ririn
"gak apa-apa,lagian tadi yang nyuruh kan ibu. kita istirahat sebentar,aku juga capek karena lama gak naik motor agak jauh.biasanya cuma 15 menit untuk sampai kantor." ucap Doni lalu berbaring di tempat tidur.
setelah melihat suaminya tertidur Ririn memutuskan keluar kamar untuk mencari mertuanya. ternyata ibu mertuanya sedang di dapur menyiapkan makan siang.
"loh...kamu kok di sini Rin, bukannya istirahat?" ucap Bu Sumi
" sudah gak capek kok Bu, ibu masak apa?" tanya Ririn
"tadi ibu masak sayur sop,sambal terasi sama goreng ayam dan tempe." ucap Bu Sumi
"wah...enak itu Bu. bapak kemana Bu?
"ada, lagi di belakang katanya mau cari lalapan" jawab Bu Sumi
"emang di belakang di tanami apa Bu?"
"ada sayuran sama singkong, kalo kamu mau lihat nanti sore aja, sekarang masih panas" ucap Bu Sumi
Tak lama pak Wandi datang dengan membawa timun dan kacang panjang. lalu segera di berikan pada Ririn untuk lalapan makan siang nanti.
dari arah depan terdengar suara Windi dan Rio yang baru pulang sekolah. mereka langsung masuk kamar masing-masing untuk ganti baju setelah itu baru ke dapur.
"loh...mbak Ririn sudah sampai" sapa Windi
"sudah dari tadi" jawab Ririn dengan seulas senyum sambil tangannya menyiapkan makan siang
"mas Doni mana? kok gak kelihatan?" tanya Rio
"ada lagi tidur dikamar,kamu bangunin gih lalu kita makan siang". ucap Bu Wati
"siap nyonya". Jawab Rio sambil menundukkan badannya lalu segera pergi sebelum ada benda melayang ke arahnya
"dasar anak itu" gerutu Bu Sumi. sedangkan Ririn tersenyum melihat kelakuan Adik iparnya itu.
setelah seluruh anggota keluarga sudah berkumpul mereka makan siang bersama. Windi dan Rio sangat senang karena biasanya mereka makan siang hanya berdua karena orangtuanya bekerja.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments