"kok kamu di luar?" tanya ayah mertuanya yang membuat Doni terkejut.
"em...itu anu yah Ririn lagi ganti baju" ucap Doni.
"loh... tapi kan kamu gak harus keluar" ucap Ayah
"tapi Ririn yang nyuruh aku keluar yah" jawab Doni
"anak itu benar-benar. Bu...Bu... lihat kelakuan anakmu ini loh" teriak Ayah memanggil ini istrinya.
"hus...gak usah teriak-teriak yah,diluar masih banyak tamu". ucap Bu Wati
"lihat kelakuan anakmu,masa mau ganti baju aja suaminya disuruh keluar". ucap pak Yanto
"itu anakmu juga yah, kebiasaan deh. udahlah biarkan saja, mungkin Ririn masih malu.namanya juga pengantin baru". tutur Bu Wati
"iya juga ya,kalo pengantin lama pasti malu-maluin. kayak ibu" ujar Ayah sambil tersenyum menggoda istrinya.
"ayah...malu ada menantu loh... ucap Bu Wati langsung pergi menahan malu.
setelah selesai ganti baju pengantin kembali ke pelaminan untuk melanjutkan acara.
banyak teman sekolah Ririn yang baru datang, mereka juga sekalian reunian karena sangat jarang bertemu karena kesibukan masing-masing.
saat hari sudah sore acara baru selesai. lagi-lagi Ririn menyuruh suaminya menunggu di luar saat dirinya sedang ganti baju. setelah itu mereka langsung mandi,tapi secara bergantian ya...
setelah itu mereka makan berdua sambil bercanda ria.
"cie pengantin baru,dunia serasa milik berdua ya...yang lain pada ngontrak haha" ledek bik Sari
"ihh... bibik ganggu aja" ujar Ririn yang sudah menyelesaikan makannya
"huh gitu aja marah,bibik mau pamit pulang nih." pamit bik sari
"loh kok pulang bik,gak nginep lagi aja?" tanya Ririn
"pulang aja deh,gak enak nanti ganggu pengantin baru" ujar sang bibik
"apaan sih bik,gak apa-apa lah kalo mau nginep lagi" ujar Ririn, sedangkan Doni hanya diam saja karena gak tau mau ngomong apa.
"kan sudah 3 hari bibikmu menginap disini Rin. kasian rumahnya kalo ditinggal lama-lama". ucap suami bik Sri
"oh...aku tahu pasti om Rudi yang sebenarnya kangen dengan bibik,pake acara kasian sama rumah.alasan yang gak masuk akal". gerutu Ririn
"sayang,gak boleh ngomong gitu sama orang tua" ucap Doni
"ya gitu kelakuan istrimu Don,berani sama orang tua,ngeyelan,galak,judes, cerewet.kamu kok mau sih sama dia.kalo aku mending tukar tambah aja, kalo gak ada yang mau aku gadai in aja lah hahaha" cerocos sang om.
"om Rudi...aku sambelin nih mulutnya yang ember, bicara sembarangan" teriak Ririn sambil mengejar omnya dengan sendok berisi sambal.
yang lainnya hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan om dan keponakan itu.sedangkan Doni mengejar istrinya berusaha menenangkan
"sudah pada tua tapi kelakuan masih kayak bocah" ucap Bu Wati
"biarlah Bu, lagian adikmu juga, sudah tau keponakannya pemarah masih juga di ledek." tutur Ayah.
"sudah sayang jangan lari-lari nanti kamu jatuh" Doni langsung memeluk istrinya dan mengambil sendok ditangannya
"sudah lah mas,jangan digangguin terus" ucap Sari pada suaminya.
"habisnya aku gemes banget kalo Ririn lagi marah-marah" ujar Rudi cengengesan
"ya sudah bibik pamit pulang ya" pamit Sari pada keponakannya
"iya bik, hati-hati ya" jawab Doni
"om juga pamit ya" sambung Rudi
"iya pulang aja,gak usah kesini lagi" ucap Ririn masih kesal dengan omnya
"ye...biarin aja ini kan rumah kakak aku" jawab Rudi yang tak pernah tersinggung dengan ucapan Ririn yang memang biasa seperti itu.
"tapi ini rumah ibu aku" jawab Ririn tak mau kalah
"sudah sayang, jangan marah-marah nanti cantiknya hilang" ucap Doni.
"mbak,mas kami pulang dulu ya" pamit Sari pada orang tua Ririn
"iya, tapi besok kesini lagi ya bantuin mbak beres-beres rumah" ujar Bu Wati karena rumahnya berantakan setelah acara pernikahan putrinya
"iya mbak,besok aku kesini lagi." Jawab Sari lalu mereka meninggalkan rumah itu bersama anaknya yang berusia 5 tahun.
"bu...aku mau nginep di rumah bik Sari aja ya" ucap Rena adiknya Ririn yang memang sudah lama ingin menginap di rumah bibinya.
setelah itu Ayah Ririn segera menutup pintu dan menguncinya karena hari sudah malam.penantin baru pun memasuki kamarnya.
Ririn dan Doni sama-sama gugup karena mereka belum berpengalaman. wajar ya kerena mereka pacaran dengan sehat, hanya sebatas ngobrol dan pegangan tangan. gak seperti anak sekarang.
"Mas Doni,kok diem aja sih? emang gak pengen kayak pengantin baru yang lain" ucap Ririn jengkel karena dari tadi suaminya hanya diam saja.
"kita mau ngapain dulu?" tanya Doni yang benar-benar bingung.
"gak tau,aku kan belum pernah." jawab Ririn
"ya sama aku juga belum pernah, tapi tadi kamu yang bilang kayak pengantin baru lainnya itu maksudnya gimana?" tanya Doni
"MMM...tanya g**gle aja yuk" saran Ririn
"oke deh" jawab Doni lalu mengambil hp dan mencari tau apa yang mereka ingin ketahui.
"setelah membaca artikel, mereka moncoba untuk langsung praktek.
"eh... gimana tadi? aku harus cium kamu dulu ya" ucap Doni lalu mencium istrinya itu.
"terus ngapain lagi"ujarnya sambil membaca lagi artikel di hpnya.
"ih...masa mas Doni gak tau sama sekali sih. kelamaan kalo baca terus keburu ngantuk nih" proses Ririn
"ya sabar sayang. ya udah kita pake naluri aja ya" ucap Doni
"terserah" jawab Ririn
lalu mereka melakukan apa yang seharusnya mereka lakukan.walaupun penuh dengan halangan dan rintangan,karena mereka Sama-sama tidak pernah tau ataupun mencari tau tentang hubungan suami istri sebelumnya.
"sayang...lagi yuk" rengek Doni setelah beberapa saat lalu dai merasakan pengalaman pertama yang mengesankan.
"gak mau,,,ini aja masih sakit. kamu gak lihat aku sampai berdarah-darah. kamu nyakitin aku mas" ujar Ririn sambil menangis.
"iya maaf sayang,aku juga gak tau kalo akan seperti ini. ya udah kamu tidur ya,besok kita ke dokter kalo masih sakit" ujar Doni mencoba menenangkan istrinya.
"mas ini gimana,kalo kita ke dokter yang di periksa apanya? malu tau, ngomong kok ya gak dipikir dulu" ujar Ririn tambah jengkel.
"aduh... salah lagi" ucap Doni pelan tapi masih didengar oleh Ririn
"ya salah dong. emang mas mau aku diperiksa sama dokter,terus mau ngomong apa nanti sama dokter kalo ditanya sakit apa dan karena apa?" cerocos Ririn.
"iya deh iya. ya udah sekarang sudah malam,kita tidur ya" ucap Doni
lalu mereka pun tidur sampai pagi menjelang.pagi harinya Ririn yang terkejut karena ada lelaki di ranjangnya reflek menendang Doni hingga Doni terjatuh dengan posisi pantat terlebih dahulu menyentuh lantai.
"aduh... sayang kenapa kamu tendang aku?" tanya Doni yang meringis kesakitan
"mas Doni ngapain tidur disini?" tanya Ririn yang belum sepenuhnya sadar
"astaga...kita udah nikah kemarin sayang,kita juga udah malam pertama semalam" ujar Doni
"oh iya ya? eh maaf ya mas aku gak sengaja" ucap Ririn lalu menolong suaminya.
"aduh... pinggangku sakit sayang" rengek Doni
"maaf ya mas,aku beneran gak sengaja. aku kaget saat lihat mas Doni yang ada di samping aku" ujar Ririn menyesal
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments