"Aku berniat akan menikahimu, dalam waktu dekat. Apakah kau setuju?"
Ucapan yang dikatakan oleh Ivander baru saja, berhasil membuat senyum merekah milik Nessie terbit. Wanita yang dipeluk dari belakang oleh Ivander itu terlewat bahagia saat mengetahui jika kekasihnya itu hendak menikahi dirinya.
Itu berrarti dirinya tidak akan kesusahan membuat rencana agar Sherina dan Ivander bercerai. Itu berarti juga bahwa kelak sang anak akan terjamin hidupnya. Bukan hanya itu saja, itu berti bahwa tak akan ada yang adapat memisahkan antara dirinya dan juga sang kekasih.
"Benarkah?! Apakah itu berarti kau akan bercerai dari Sherina?" tanya Nessie sembari membalikkan tubuhnya menghadap ke Ivander. Ivander yang mendengar pertanyaan dari Nessie itu, menghela napasnya panjang lalu melepaskan pelukannya dari Nessie.
"Kalau untuk itu, aku masih belum bisa, Ness. Kau tahu sendiri bukan, semua kekuasaan dan harta warisan papa ada di tangan wanita itu? Jika aku menceraikan Sherina dan menikahimu, bagaimana jika papa malah menendangku keluar dari rumah? Apakah kau mau hidup miskin setelahnya?" Dengan santai Ivander menjawab pertanyaan wanita itu, sambil duduk di ranjang yang sudah menjadi saksi bisu perselingkuhan antara dirinya dan juga sekretarisnya itu.
"Aku sebenarnya bingung dengan pemikiran kedua orang tuamu. Bagaimana bisa mereka lebih mempercayai Sherina dari padamu? Seberapa berharganya wanita itu di keluargamu, sampai-sampai mamamu itu saangat menyayanginya?" ujar Nessie sembari memakai pakaiannya.
Setelah mengancingkan semua kancing yang ada di bajunya, Nessie berjalan menyusul Ivander yang sudah lebih dulu duduk di atas ranjang. Waita yang tengah mengandung itu duduk di sebelah Ivander dan bersiap mendengarkan cerita, yang bahkan belum dia ketahui secara keseluruhan.
"Semuanya berawal ketika mama, papa, sama ibunya Sherina baru aja pulang dari semacam pameran yang ada di luar kota gitu. Tapi seinget aku, mereka mengalami kecelakaan. Nah mama waktu itu cuma luka ringan. Yang parah itu papa sama ibunya Sherina." Ivander mencoba menjelaskan kronologi kejadian malang yang menimpa keluarganya.
"Terus? Apa korelasinya? Toh mama sama papa kamu masih hidup sampai sekarang kan?" tanya Nessie dengan entengnya, seolah tak ada rasa empati sedikitpun saat dirinya mendengar cerita dari Ivander.
"Waktu itu papa lah yang paling kritis. Dokter bilang kalo papa butuh pendonor jantung dalam waktu dekat. Entah takdir atau apa itu, ibu Sherina dah paling parah dan dinyatakan nggak akan lama lagi. Mama bilang, kalau ibunya Sherina mau jadi pendonor jantung buat papa. Dia bilang jantungnya akan lebih bermanfaat setelah dia meninggal. Jadi dokter memilih untuk melakukan transplantasi jantung setelah ibunya Sherina meninggal," jelas Ivander dengan begitu gamblang untuk pertama kalinya.
Tak heran jika mama Ivander sampai memberikan separuh harta warisannya untuk Sherina, dan sisanya lagi untuk anaknya. Mama Ivander juga mengancam akan memberikan bagian warisan milik Ivander kepada Sherina, jika sampai Ivander lah yang lebih dulu menceraikan Sherina.
Beda halnya jika Sherina lah yang menggugat cerai Ivander lebih dulu. Maka di sana, Sherina lah yang akan kehilangan separuh dari warisannya. Jika Ivander mengira bahwa Sherina tak kunjung menceraikan dirinya itu karena takut jika jatah warisannya berkurang, maka itu salah besar.
Sebenarnya Sherina sudah lelah dengan pernikahan yang dilandaskan oleh perjodohan itu, tapi 3 hal yang membuat Sherina masih ingin bertahan.
Yang pertama adalah karena amanat dari ibu tunggalnya, kebaikan dari mama mertuanya, dan satu hal yang tidak pernah Ivander pikirkan.
'Mengapa kau tak menggugat laki-laki sampah seperti Ivander, Rin? Kau bisa hidup bahagia dengan atau tanpa harta warisan dari keluarga itu?!' Ketika teman satu kantor Sherina menanyakan hal tersebut kepada Sherina, jawaban yang sama dari sang empu mampu membuat temannya itu menggelengkan kepalanya.
'Karena aku talah jatuh hati pada suamiku. Bahkan sejak pertama ibu membawaku untuk merantau ke kota, dan hidup di bawah satu atap dengannya. Aku masih berharap pada Tuhan, mana tahu ada sedikit kesempatan agar pernikahan kita berjalan seperti semestinya.
Ya, itulah penyebab Sherina masih ingin bertahan dalam pernikahan yang sama sekali tak membahagiakan hidupnya. Entah bagaimana Sherina bisa menjatuhkan hatinya pada laki-laki seperti Ivander. Laki-laki yang tak pernah memberikan sepeserpun nafkah padanya, dan tak pernah menganggap bahwa dirinya ada.
Sementara Nessie dan Ivander yang sudah siap untuk rencana liburan mereka itu pun segera turun ke bawah. Lantaran liburan keduanya yang memang benar-benar privat, Ivander lebih memilih untuk mengendarai mobilnya sendiri. Dirinya tak ingin satu orang pun yang mengetahui bahwa dirinya tengah pergi bersama Nessie.
Keduanya memutuskan untuk pergi ke salah satu vila yang belum lama ini Ivander perbaiki. Keduanya berencana untuk menginap selama satu pekan. Nessie yang takut jika Ivander memiliki jadwal meeting dadakan itu, mencoba meminta Ivander untuk memikirkan lagi rencana mereka untuk pergi.
Namun belum sempat Nesseie mengungkapkan apa yang dirinya pikirkan, ucapan dari Ivander yang mengatakan bahwa mereka berdua membutuhkan waktu untuk bersama setelah banyak masalah yang menghampiri mereka. Lagipula jika Ivander memutuskan untuk tetap berada di kota itu, dapat Ivander pastikan bahwa dirinya tak akan bebas mengunjungi Nessie dan anak mereka.
Akhirnya lantaran tak ingin lebih banyak membuang waktu, mereka berdua segera menjalankan mobilnya menjauhi apartemen milik Nessie. Selama perjalanan, keduanya banyak membicarakan rencana pernikahan yang akan mereka lakukan secara diam-diam.
"Apakah kau akan memberitahu Sherina tentang masalah ini? Lalu bagaimana jika dia tak mengizinkan kau menikah denganku?" tanya Nessie yang tengah menyela apa yang Ivander katakan.
"Tentu saja, aku akan mengatakan semuanya pada wanita itu. Tujuan utamaku ingin memberitahu dia tentang masalah ini adalah, supaya kita berdua dapat tinggal bersama. Dengan begitu tidak akan ada lagi yang kita tutup-tutupi dari wanita itu. Jangan khawatirkan apakah dia kana merestui pernikahan atau tidak. Dengan izinnya atau tidak, aku akan tetap menikahimu." Seolah Sherina akan mengizinkan pernikahannya, Ivander dengan percaya dirinya mengatakan hal tersebut pada kekasihnya.
"Semoga saja Sherina tak banyak bertingkah nantinya," ujar Nessie sembari membayangkan hari bahagia antara dirinya dan juga Ivander. Hari di mana dirinya akan hidup dengan bebas dan tanpa beban.
Dirinya tak harus lagi lelah-lelah bekerja untuk membiayai hidupnya, belum lagi biaya selama dirinya mengandung. Dalam hati wanita itu, dirinya merasa sangat bersyukur karena dahulu memutuskan untuk bekerja di kantor keluarga Ivander. Dan dirinya juga bersyukur karena berkat keberaniannya untuk menggoda Ivander lah, kini dirinya dapat menumpang hidup pada kekasihnya.
Tak terasa mobil yang ditumpangi oleh Ivander dan juga Nessie hampir tiba di vila. Namun karena Ivander memiliki sedikit urusan, laki-laki itu menepikan mobilnya di rest area terdekat, lalu meninggalkan Nessie seorang diri.
Saat Nessie tengah asyik menyendiri, wanita itu terkejut saat mengetahui bahwa ada panggilan masuk di ponsel kekasihnya. Tanpa menunggu waktu yang lebih lama, Nessie segara melihat siapa yang menelepon kekasihnya. Wanita itu mengernyit saat mengetahui bahwa yang menelepon Ivander adalah istri sah dari laki-laki itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 149 Episodes
Comments
Bzaa
semangat tor 👍👍
2023-12-03
0
Aze_reen"
Cinta oh Cinta...
membuat org hilang logika..
ck ck ck..
Sherina syg... mencintai boleh2 aj..
tapi jgn buta jg kali Sher..
mencintai seperlunya..
menyayangi seperlunya..
Cinta ga mesti harus bersatu....
Cinta ga mesti harus memiliki....
alangkah baiknya kau cintai dlu dirimu...
untuk terhindar dri sakit hati...
jaga jiwa ragamu jangan sampai patah...
Cinta boleh tapi klw Cintanya sampai berlebihan maka lama kelamaan akan jatuh ke Obsesi...
2023-05-27
0