Nessie yang awalnya kebingungan hendak menjawab penggilan dari Sherina atau tidak, memutuskan untuk menjawabnya saja. Dirinya ingin mengetahui seperti apa Sherina secara langsung.
Selama ini yang ada di gambaran Nessie berdasarkan cerita dari Ivander, Sherina adalah wanita yang sangat sabar dan pendiam. Maka dari itu, Nessie ingin melakukan komunikasi dengan calon madunya itu, walau hanya melalui ponsel.
"Di mana kau? Kau belum menjawab pertanyaanku, sebelum kau pergi tadi." Sambutan pertama yang Nessie tangkap setelah mengangkat telepon dari Sherina adalah nada datar nan dingin, yang langsung menanyakan di mana keberadaan sang kekasih saat ini.
"Selamat pagi, Nyonya. Perkenalkan saya Nessie. Saya sekretaris dari Tuan Ivander. Ada yang bisa saya sampaikan pada Tuan Ivan?" jawab Nessie dengan nada yang sedikit dia perhalus.
Dirinya tak ingin membawa citra buruk dirinya bahkan sebelum keduanya bertemu. Ada nada asing yang terselip dari jawaban Nessie. Dan Sherina menangkapnya dengan sangat jelas.
"Bisa kau ulangi siapa namamu dan apa kewenanganmu, Nona?" ujar Sherina dengan nada yang penuh dengan penekanan. Dapat Nessie rasakan nada penuh intimidasi yang di tujukan dari istri sah sang kekasih untuk dirinya.
"Oh baik, maafkan saya jika apa yang saya katakan kurang jelas. Perkenalkan, nyonya, nama saya Nessie dan saya adalah sekretaris dari Tuan Ivander. Bisa saya tahu pesan yang hendak nyonya tinggalkan untuk Tuan Ivan? Karena sekarang Tuan Ivan sedang tidak berada di ruangan." Nessie mencoba menjawab pertanyaan dari Sherina dengan hati-hati.
Sepertinya dirinya salah karena memutuskan untuk menjawab panggilan telepon dari Sherina, tanpa sepengetahuan dari Ivander.
"Jadi kau hanya sekretaris dari suami saya? Lalu mengapa kau sangat lancang, sampai-sampai kau berani membawa ponsel suami saya? Perlu saya ingatkan, bahwa ponsel yang sedang kau gunakan untuk mengangkat panggilan dari saya ini adalah ponsel pribadi milik beliau." Nessie yang mendengar ucapan dari Sherina itu seketika mati kutu.
Bagaimana dirinya bisa ceroboh seperti ini? Apa yang harus dirinya lakukan untuk menutupi kesalahannya? Pikir Nessie dalam benaknya sembari melipat bibirnya ke dalam. Wnaita hamil itu benar-benar kebingungan hendak menjawab apa.
"I ... ini nyonya, Tuan Ivander memang sengaja menitipkan ponselnya kepada saya, dan mengatakan jika ada
telepon dari siapapun itu harap di terima saja. Beliau mengatakan bahwa dirinya tak ingin melewatkan sedikit pun berita atau sesuatu," jawab Nessie dengan sedikit gugup yang membuat Sherina tersenyum miring.
Sherina tak begitu bodoh, sampai-sampai dirinya tak mengetahui yang sebenarnya wanita bernama Nessie itu sembunyikan dari dirinya. Sekretaris mana yang bahkan sampai di beri amanat untuk menjaga ponsel pribadi milik atasannya.
Tidak mungkin jika di antara suaminya dan wanita itu tidak ada sesuatu. Sherina yakin, pasti ada yang suaminya sembunyikan dari dirinya. Memang hampir semua yang terjadi antara dirinya dan sang suami tidaklah terlalu penting untuk diketahui satu sama lain. Tapi kali ini beda, ini menyangkut pernikahan yang selama ini sudah Sherina pertahankan.
"Terdengar sedikit lucu bukan? Saya rasa jarang sekali ada ataasan yang begitu mempercayai bawahannya seperti suami saya saat ini. Tapi it's okey. Saya tak akan mempercayakan pesan saya padamu dengan begitu mudahnya, Nona Nessie. Katakan pada suami saya untuk segera menghubungi kembali, jika dia sudah hadir di ruangan. Sekian," ucap Sherina sebelum dirinya memutuskan panggilannya pada Nessie.
Gadis itu tersenyum miring sembari menggelengkan kepalanya. Dia bukan wanita bodoh yang tidak akan menaruh curiga dengan kejadian barusan.
"Kau kira, kau bisa mengelabuhiku? Mungkin kau akan berhasil membohongiku jika kau bertemu dengan Sherina yang dulu. Tapi kini kau tak akan bisa membuat sedikit celah pun di dalam permainanku," ujar Sherina dengan senyum miringnya.
Sherina menertawakan kebodohan dari wanita yang mengaku sebagai sekretaris dari suaminya itu. Sherina bukanlah wanita bodoh yang tidak mengetahui etika dalam bekerja. Jangan ragukan kinerja Sherina ketika bekerja di kantornya.
"Aku merasa bahwa ada yang disembunyikan oleh Ivander. Aku harus mencari tahu, apa yang di sembunyikan oleh laki-laki itu," ucap Sherina lirih sembari menutup aplikasi terakhir yang dia gunakan untuk menghubungi nomor suaminya.
Seolah sudah takdir, Sherina yang belum benar-benar meletakkan ponselnya itu terhenyak saat melihat sebuah pop up notifikasi masuk ke ponselnya. Dengan penasaran, Sherina membuka pesan yang dikirimkan oleh teman satu kantornya.
Awalnya Sherina sedikit tak yakin hendak membuka link berita yang dikirimkan oleh temannya itu. Tapi rasa penasarannya itu mengalahkan ketidak yakinan yang sedari tadi menghampiri gadis itu.
Sesaat setelah menekan link berita yang dikirimkan oleh temannya, Sherina seketika terdiam saat mengetahui judul utama yang ada di headline berita tersebut. Seolah ada yang menahan agar dirinya tak bernapas, Sherina membaca judul berita itu berulang kali hingga dirinya mulai muak.
"Jadi kalian menjalin hubungan di belakang semua orang? Benar-benar lucu. Aku tak sabar menunggu bagaimana kelanjutan drama kalian," ujar Sherina sembari berdecih perlahan. Sherina menggelengkan kepalanya perlahan saat dirinya melihat potret suaminya dan juga Nessie yang tengah tertangkap paparazi.
Lantaran tak ingin mengambil pusing dengan apa yang dilakukan oleh suaminya.
Sherina memutuskan untuk segera berangkat ke kantor. Wanita yang terlanjur mandiri itu, segera membawa mobilnya menuju kantor yang sudah setahun ini membuat namanya melambung dalam dunia perusahaan.
Dalam perjalanan menuju ke kantor, sebenarnya Sherina merasa terganggu dengan fakta baru yang baru saja dia ketahui. Yang kini gadis itu pikirkan adalah bagaimana bisa Ivander melakukan hal itu, sementara dirinya merasa bahwa bisa saja laki-laki itu dalam masalah jika sampai kedua mertuanya mengetahui skandal yang tengah beredar.
Tak lama setelahnya, Sherina yang mendengar bahwa ponselnya tengah berdering itu pun menyambungkan air pods yang biasa dia sediakan. Saat semua sudah terpasang, Sherina pun menjawab panggilan tersebut dan baru saja mengetahui bahwa yang menelepon dirinya tidak lain dan tidak bukan adalah sang suami.
"Apakah kau tadi meneleponku? Sekretarisku mengatakan bahwa ada panggilan dari kau." Pertama kali yang Sherina dengar saat menjawab panggilan dari sang suami itu adalah, pertanyaan apakah dirinya tadi menelepon atau tidak.
Saat itu juga Sherina menahan tawanya dengan melipat bibirnya ke dalam. Dirinya merasa sedikit tergelitik saat mendengar sang suami memanggil Nessie dengan panggilan 'sekretarisku'. Jika diizinkan untuk nya tertawa lepas, maka Sherina pastikan bahwa Ivander akan merasa kebingungan dengannya.
"Aku hanya ingin bertanya. Di mana kau? Mama dan papa terus saja menanyakan di mana keberadaanmu. setidaknya jika kau tak ingin meninggalkan kabar untukku, minimal tinggalkanlah sedikit kabar untuk mama dan papa," ujar Sherina bertanya dengan nada rendahnya.
Ivander yang mendengar pertanyaan dari istrinya itu terlihat sedikit tak percaya. Bagitu juga dengan Nessie yang tengah berbaring di sebelah Ivander.
"Jika kau berpikir bahwa aku sedang membual, maka kau salah besar. Kau bisa menghubungi kedua orang tuamu sendiri dan mungkin selain itu kau juga bisa menanyakan apakah mama dan papa sudah menngetahui berita terbaru darimu dan skandalmu atau belum."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 149 Episodes
Comments
Bzaa
gregetan lama2 ma si Nessie
2023-12-03
0
Sulati Cus
anggep ae sekertaris merangkap pacar gelap😂
2023-06-18
0
Sulati Cus
😂😂😂😂kena mental kan dgn mode singa sherina😂😂
2023-06-18
0