BAB 2

Wanita cantik dengan rambut sebahu itu, menghela napasnya dengan sedikit kasar setelah mematikan panggilan teleponnya dari sang suami. Dalam batin wanita itu, terbesit rasa lelah karena selalu mengulangi hal yang sama selama setahun belakangan.

"Andai kau tahu apa yang aku rasakan, Van. Kau pasti akan muak dan lebih memilih untuk menyerah dari pernikahan palsu ini," lirih gadis bernama Sherina, sembari meletakkan ponselnya kembali ke atas meja.

Label gadis masih tersemat pada diri Sherina, meskipun dirinya sudah menikah hampir setahun ini. Lelah, muak, dan rasa ingin menyerah selalu saja menghampiri perasaan gadis berusia 22 tahun itu. Bahkan nalurinya pernah mengatakan untuk bercerai saja dari Ivander, suaminya. Tapi amanat dari kedua orang tuanya masih menjadi alasan utama Sherina untuk bertahan.

"Panggilan ke enam puluh dua. Setidaknya dua panggilan bertambah di minggu ini," lirih Sherina sembari menambahkan satu garis di sebelah rentetan garis yang dia buat.

Sedikit aneh memang, tapi itulah yang sebenarnya terjadi. Sherina bahkan hanya melakukan panggilan suara kepada suaminya jika ada saat-saat penting. Di mana mereka berdua harus berperan seolah pernikahan mereka baik-baik saja, meskipun keadaan sebenarnya sangat berbanding terbalik.

Sherina memutuskan untuk menyiapkan dirinya karena sebentar lagi mertuanya akan datang. Saking hafalnya dengan kebiasaan datang kedua mertuanya, Sherina masih merasa tetang dan berharap bahwa Ivander akan datang sebelum pukul 7 pagi.

Ketenangan itu masih saja menghinggapi diri Sherina hingga dirinya selesai mandi. Gadis yang tengah mengeringkan rambutnya itu, terkejut saat mendengar suara bel di rumahnya berbunyi.

Tatapan wanita itu langsung tertuju pada jam dinding besar yang ada di kamar pribadinya. Waktu masih menunjukkan pukul setengah tujuh, lalu siapakah yang sudah tiba di rumahnya? Seketika pikiran Sherina langsung tertuju pada suaminya.

Dengan segera, Sherina langsung keluar dari kamarnya dan menuju lantai dasar untuk membukakan pintu. Tanpa memiliki firasat yang mencurigakan, Sherina membuka pintunya dengan tatapan datarnya.

Namun, betapa terkejutnya Sherina ketika mengetahui bahwa yang menekan bel di rumahnya bukanlah sang suami. Gadis cantik denga lesung pipi itu sangatlah terkejut saat menjumpai bahwa kedua mertuanya sudah tiba di rumahnya sepagi ini.

"Pagi, Sayang." Sapaan dari mama mertuanya itu berhasil membuat Sherina tersadar dari keterkejutannya. Seketika pikiran wanita itu berpikir sedikit lambat karena kedatangan kedua mertuanya dalam keadaan Ivander yang belum pulang.

"Pa ... pagi juga Ma, Pa. Silakan masuk Ma, diluar dingin." Dengan sedikit gugup, Sherina menyalami kedua tangan mertuanya dan membawa keduanya masuk ke dalam.

Sesaat sebelum Sherina menutup pintu rumahnya, wanita itu mengedarkan pandangannya ke sekitar rumah untuk melihat tanda-tanda kedatangan sang suami. Tapi nihil, Sherina masih belum menenemukan tanda-tanda kedatangan Ivander.

"Di mana laki-laki itu? Semoga mama dan papa tak menanyakan keberadaan Ivan," ucap Sherina dalam hatinya sembari menutup pintu rumahnya.

Wanita yang sudah gugup setengah mati itu berjalan mengikuti kedua mertuanya yang tengah mengamati perubahan interior di rumahnya.

"Di mana Ivan? Apakah dia belum bangun sesiang ini?" Skak mat, pertanyaan yang sedari tadi menjadi momok untuk Sherina terucap sudah.

Wanita yang mulai kebingungan hendak menjawab apa itu, hanya bisa terdiam. Dirinya benar-benar bingung harus menjawab apa pada kedua mertuanya.

Apakah dirinya harus menjawab dengan jujur dan itu berpotensi buruk pada pernikahannya? Atau Sherina justru harus berbohong dan menentang prinsip yang selama ini selalu dirinya pegang teguh?

"I ... Ivan? Dia baru-" ucapan yang bahkan belum Sherina selesaikan itu seketika terhenti. Sherina terkejut bukan main saat tiba-tiba perutnya dipeluk oleh seseorang dari samping.

Dengan tatapan kagetnya, gadis itu menatap Ivander yang tengah tersenyum manis pada kedua orang tuanya. Tatapan Sherina juga berpindah ke tangan kekar milik suaminya yang tengah memeluk perutnya.

"Proses terus, jadinya kapan? Papa sudah lelah menunggu kabar baik dari kamu dan Sherina," ujar papa Ivander sembari berjalan menjauhi anak dan menantunya.

Sherina yang mendengar ucapan dari papa mertuanya itu, hanya bisa menghela napasnya secara perlahan. Dlama lubuk hatinya, Sherina sama sekali tak tega ketika kedua mertuanya selalu menanyakan kapan mereka akan mendapatkan cucu.

Tapi apa yang bisa Sherina buat? Bagaimana dirinya akan mengandung, jika Ivander saja tak pernah sudi menyentuh dirinya.

"Sebentar lagi, Pa. Ivan akan memberikan cucu yang sangat pandai untuk papa. Bukan begitu, Sayang?" Dengan percaya dirinya Ivander langsung menjawab hal tersebut kepada kedua orang tuanya.

Berbeda halnya dengan Sherina. Wanita itu dibuat terdiam mematung saat mendengar apa yang dikatakan oleh laki-laki itu.

Bagaiamana bisa Ivander menyanggupi apa yang selama ini diminta oleh kedua mertuanya? Sementara itu, dirinya dan juga Ivander saja belum pernah terlibat percakapan panjang atau semacamnya yang menjerumus ke hal tersebut.

"Benar apa yang kau katakan?! Apakah papa bisa memegang janjimu?" Seolah mendapatkan magnet, pria yang usianya sudah menginjak setengah abad itu menolehkan kepalanya langsung ke anak sulungnya.

Lagi-lagi Sherina dibuat terkejut saat Ivander langsung mengiyakan apa yang tengah ditanyakan oleh papa mertuanya. Sherina menatap punggung kekar milik Ivan yang berjalan mnejauhi dirinya setelah menarik lengannya dari pinggang kecil miliknya.

"Ivan yakin, Pa. Tidak lama lagi papa dan mama akan menjadi seorang nenek dan kakek." Laki-laki yang entah datangnya dari mana itu merangkul bahu senja milik papanya sembari tersenyum cerah.

Sementara wanita yang tadi datang bersama dengan papa Ivan itu, langsung memeluk Sherina dengan sangat bahagia. Wanita yang mengira bahwa Sherina tengah mengandung itu, benar-benar bingung bagaimana caranya untuk mengungkapkan rasa bahagianya.

"Mama berharap kau dan cucu mama akan baik-baik saja ya, Nak. Jaga penerus keluarga kita baik-baik. Jika terjadi sesuatu padamu, katakan saja pada mama. Kau mengerti?" Sesaat ketika mama mertuanya tengah mengelus perutnya, Sherina mengangkat pandangannya menuju sang suami yang juga tengah menatapnya dengan tatapan tak suka.

'Entah rencana apa lagi yang sedang dia lakukan.' batin Sherina dengan tatapan tajamnya sembari mengalihkan pandangannya kepada mama mertuanya.

"Tentu, Ma. Sherina akan menjaga diri Sherina dengan baik, bahkan sangat baik. Sherina pastikan, bahwa nanti Sherina lah yang akan menemani Ivan sampai kita tua nanti. Bukan begitu, Van?" ujar Sherina dengan nada mengejeknya yang dia tujukan pada Ivander.

Sementara Ivander yang mendengar ucapan dari Sherina hanya menaikkan sebelah alisnya dan senyum miringnya.

Ivander berpikir terlihat tak ada ketakutan sama sekali di ucapan Sherina. Yang Ivander inginkan adalah agar Sherina merasa terbebani dengan tantangannya yang mengatakan bahwa sebentar lagi mereka akan memberikan cucu untuk kedua orang tuanya. Padahal yang Ivander maksud itu tidak lain dan tidak bukan adalah Nessie yang tengah mengandung anaknya.

'Aku akan membuat mu yang akan lebih dulu menggugat ku. Aku tak akan membiarkan wanita penggila harta sepertimu, mengambil alih semua harta papa!'

Terpopuler

Comments

Bzaa

Bzaa

semangat tor 💪😘

2023-12-03

0

Aze_reen"

Aze_reen"

oon nya.. yg menggilai hartamu ya kekasih jalangmu itu...
sll yg dibahasnya adalah harta...
aneh.. parah panget nih orang...
mata, hati sm otaknya bener2 sdh ketutupan upil Nessie smpe berkarat gtu.. ck ck ck..

2023-05-27

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1
2 BAB 2
3 BAB 3
4 BAB 4
5 BAB 5
6 BAB 6
7 BAB 7
8 BAB 8
9 BAB 9
10 BAB 10
11 BAB 11
12 BAB 12
13 BAB 13
14 BAB 14
15 BAB 15
16 BAB 16
17 BAB 17
18 BAB 18
19 BAB 19
20 BAB 20
21 BAB 21
22 BAB 22
23 BAB 23
24 BAB 24
25 BAB 25
26 BAB 26
27 BAB 27
28 BAB 28
29 BAB 29
30 BAB 30
31 BAB 31
32 BAB 32
33 BAB 33
34 BAB 34
35 BAB 35
36 BAB 36
37 BAB 37
38 BAB 38
39 BAB 39
40 BAB 40
41 BAB 41
42 BAB 42
43 BAB 43
44 BAB 44
45 BAB 45
46 BAB 46
47 BAB 47
48 BAB 48
49 BAB 49
50 BAB 50
51 BAB 51
52 BAB 52
53 BAB 53
54 BAB 54
55 BAB 55
56 BAB 56
57 BAB 57
58 BAB 58
59 BAB 59
60 BAB 60
61 BAB 61
62 BAB 62
63 BAB 63
64 BAB 64
65 BAB 65
66 BAB 66
67 BAB 67
68 BAB 68
69 BAB 69
70 BAB 70
71 BAB 71
72 BAB 72
73 BAB 73
74 BAB 74
75 BAB 75
76 BAB 76
77 BAB 77
78 BAB 78
79 BAB 79
80 BAB 80
81 BAB 81
82 BAB 82
83 BAB 83
84 BAB 84
85 BAB 85
86 BAB 86
87 BAB 87
88 BAB 88
89 BAB 89
90 BAB 90
91 BAB 91
92 BAB 92
93 BAB 93
94 BAB 94
95 BAB 95
96 BAB 96
97 BAB 97
98 BAB 98
99 BAB 99
100 BAB 100
101 BAB 101
102 BAB 102
103 BAB 103
104 BAB 104
105 BAB 105
106 BAB 106
107 BAB 107
108 BAB 108
109 BAB 109
110 BAB 110
111 BAB 111
112 BAB 112
113 BAB 113
114 BAB 114
115 BAB 115
116 BAB 116
117 BAB 117
118 BAB 118
119 BAB 119
120 BAB 120
121 BAB 121
122 BAB 122
123 BAB 123
124 BAB 124
125 BAB 125
126 BAB 126
127 BAB 127
128 BAB 128
129 BAB 129
130 BAB 130
131 BAB 131
132 BAB 132
133 BAB 133
134 BAB 134
135 BAB 135
136 BAB 136
137 BAB 137
138 BAB 138
139 BAB 139
140 BAB 140
141 BAB 141
142 BAB 142
143 BAB 143
144 BAB 144
145 BAB 145
146 BAB 146
147 BAB 147
148 BAB 148
149 BAB 149 | SEASON 2
Episodes

Updated 149 Episodes

1
BAB 1
2
BAB 2
3
BAB 3
4
BAB 4
5
BAB 5
6
BAB 6
7
BAB 7
8
BAB 8
9
BAB 9
10
BAB 10
11
BAB 11
12
BAB 12
13
BAB 13
14
BAB 14
15
BAB 15
16
BAB 16
17
BAB 17
18
BAB 18
19
BAB 19
20
BAB 20
21
BAB 21
22
BAB 22
23
BAB 23
24
BAB 24
25
BAB 25
26
BAB 26
27
BAB 27
28
BAB 28
29
BAB 29
30
BAB 30
31
BAB 31
32
BAB 32
33
BAB 33
34
BAB 34
35
BAB 35
36
BAB 36
37
BAB 37
38
BAB 38
39
BAB 39
40
BAB 40
41
BAB 41
42
BAB 42
43
BAB 43
44
BAB 44
45
BAB 45
46
BAB 46
47
BAB 47
48
BAB 48
49
BAB 49
50
BAB 50
51
BAB 51
52
BAB 52
53
BAB 53
54
BAB 54
55
BAB 55
56
BAB 56
57
BAB 57
58
BAB 58
59
BAB 59
60
BAB 60
61
BAB 61
62
BAB 62
63
BAB 63
64
BAB 64
65
BAB 65
66
BAB 66
67
BAB 67
68
BAB 68
69
BAB 69
70
BAB 70
71
BAB 71
72
BAB 72
73
BAB 73
74
BAB 74
75
BAB 75
76
BAB 76
77
BAB 77
78
BAB 78
79
BAB 79
80
BAB 80
81
BAB 81
82
BAB 82
83
BAB 83
84
BAB 84
85
BAB 85
86
BAB 86
87
BAB 87
88
BAB 88
89
BAB 89
90
BAB 90
91
BAB 91
92
BAB 92
93
BAB 93
94
BAB 94
95
BAB 95
96
BAB 96
97
BAB 97
98
BAB 98
99
BAB 99
100
BAB 100
101
BAB 101
102
BAB 102
103
BAB 103
104
BAB 104
105
BAB 105
106
BAB 106
107
BAB 107
108
BAB 108
109
BAB 109
110
BAB 110
111
BAB 111
112
BAB 112
113
BAB 113
114
BAB 114
115
BAB 115
116
BAB 116
117
BAB 117
118
BAB 118
119
BAB 119
120
BAB 120
121
BAB 121
122
BAB 122
123
BAB 123
124
BAB 124
125
BAB 125
126
BAB 126
127
BAB 127
128
BAB 128
129
BAB 129
130
BAB 130
131
BAB 131
132
BAB 132
133
BAB 133
134
BAB 134
135
BAB 135
136
BAB 136
137
BAB 137
138
BAB 138
139
BAB 139
140
BAB 140
141
BAB 141
142
BAB 142
143
BAB 143
144
BAB 144
145
BAB 145
146
BAB 146
147
BAB 147
148
BAB 148
149
BAB 149 | SEASON 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!