Episode: 2

...1.2. Hal Yang Memalukan...

Setelah makan di kios pinggiran di daerah tersebut. Manajer Anna pun meminum minuman yang ia pesan tadi, yaitu es Latte. Sehingga, membuatnya terlihat hidup kembali seperti tanaman yang disiram air. Padahal tadi terlihat layu, lalu tiba-tiba ia berkata:

“Pak Richard, terima kasih” Ucapnya.

“Untuk apa?” Tanya Richard.

“Pagi tadi mood saya sedang tidak baik, tapi siang ini rasanya yang terbaik sepanjang tahun.”

“Ah, kenapa?” Tanya Richard bingung. Dan, manajer Anna pun menceritakan tentang permasalahannya seakan-akan ia ingin curhat kepada Richard.

“Saya banyak masalah dan sekarang saya ditarik ke tim TF, saya benar-benar ingin menangis” Ucapnya mencurahkan.

“Tapi saya tidak sangka hari ini bisa keliling kota dan beli sepatu baru” Lanjutnya menuturkan.

Tentunya Richard tak menyangka jika Anna memberitahukan hal barusan padanya, yang dimana menurut Richard. Anna seharusnya tidak mencurahkan atau curhat kepadanya kearena mereka belum mengenal satu sama lain, dan lagi ini merupakan pertemuan perdana mereka.

“Wah, dia bilang kencan?” Tutur Richard dalam hati.

Setelah perbincangan mereka menjadi lebih santai, mereka pun saling melontaran pertanyaan masing-masing.

“Ma-maaf, kalau boleh tau. Anda angkatan berapa?” Tanya Richard penasaran.

“Ah, angkatan?” Ujar Anna dan kemudian menjawab pertanyaan Richard sedikit malu-malu.

“Saya lebih tahun lebih tua” Pungkasnya.

Sontak Richard pun tecengang karena tak menyangka jika Anna lebih tua darinya. Sehingga, iapun berkata dalam hati.

“Hmm. Aku tidak menduga ternyata dia lebih tua dariku.” Ucapnya dalam hati.

Perbincangan mereka pun terus berlanjut, dan kini mereka sudah tidak canggung lagi seperti pada saat di kereta tadi.

“Aku senang suasana yang lebih santai ini” Tutur Anna.

“Saya juga seang hari ini.” Jawab Richard, dan tiba-tiba saja pada saat Richard menyedoti minumannya. Sontak, Anna menolak dagu dihadapan Richard. Sehingga, kecantikan Anna pun terpampang jelas dimata Richard dan membuat jantung Richard seketika berdetak lebih cepat dari sebelumnya.

“Uhuk, uhuk” Richard terbatuk-batuk karena tak kuasa melihat kecantikan Anna itu.

“Ah, anda baik-baik saja?’ Ujar Anna terkejut melihat Richard yang tiba-tiba batuk.

“Wah, dia sangat cantik” Tutur Richard dalam hati memuji Anna.

“Hmm, dari tadi aku merasa dia mirip seseorang” Pungkas Richard lagi dalam hati.

Setelah menyelesaikan urusan, kini mereka pun pulang. Namun suasana kereta kali ini jauh berbeda dengan suasan pada saat mereka pergi. Yang dimana, kali ini orang-orang dalam kertea menumpuk sehingga mereka pun tidak kebagian tempat duduk.

“Kalau sudah waktu pulang kerja pasti banyak orang” Tutur Richard.

“Iya betul” Jawab Anna singkat.

“Saya akan ke kantor. Ada yang harus saya kerjakan di departemen saya.” Ujar Richard.

“Kalau manajer Anna bagaimana?” Lanjutnya bertanya.

Saya juga harus ke kantor” Jawab Anna.

Richard merasa jika jarak mereka saat ini berbeda dibandingkan dengan siang tadi. Apalagi dengan kondisi orang yang saling berhimpitan karena padatnya penumpang kereta itu membuat mereka saling bersentuhan, sehingga kini kedekatan mereka bukan hanya dekat secara emosional, melainkan juga dekat secara fisik.

Setelah menghabiskan siang bersama. Mereka berdua bukan lagi orang lain tapi juga belum akrab. Mereka sudah berkenalan, sehingga akan sangat aneh jika harus menjaga jarak atau pura-pura main hp.

Seketika saja Richard pun kehilangan konsentrasi dan tidak bisa fokus ketika mencium sesuatu dari Anna.

“Ah, harum samppo” Tutur Richard dalam hati.

“Apa bukan? Bukan harum sampo? Harum apa ya?” Tutur Richard lagi terus memastikan harus tersebut menggunakan indra penciumannya.

Richard terus memfokuskan penciumannya dengan harum itu. Sungguh kini Richard betul-betul terbuai dan takjub dengan Anna. Menurutnya Anna bukan saja cantik, tapi juga menjaga keharumannya. Sehingga Richard pun terus memujinya dalam hati.

“Betul harumnya dari sini” Tutur Richard sambil memandangi rambut Anna.

“Harumnya masuk ke otak lewat hidung, ditambah lagi sentuhan yang menekan lengan kiriku tadi” Ujar Richard terus memuji Anna dalam hatinya.

Seketika Richard pun mulai cemas dan takut jika dirinya akan jatuh cinta dengan Anna sehingga iapun kembali berkata dalam hatinya:

“Gawat, sepertinya bukan hanya sentuhan biasa. Jika terlalu dekat seperti ini, apa ini tidakbahaya?’ Tuturnya dalam hati.

“Sepertinya aku harus membuat sedikit jarak dengannya”

“Apa dia tidak sadar karena terlalu banyak orang? Atau jangan-jangan, dia sedang menguji aku? Apa seperti itu?” Tutur Richard lagi dalam hati semakin cemas.

“Wanita yang sangat canggung dari awal, dan entah bagaimana kami menghabiskan waktu bersama Dan suatu saat, dia terlihat menjadi wanita cantik” Lanjut Richard dengan pikiran liarnya.

Dan, tiba-tiba pintu kereta pun terbuka. Namun karena terus memikirkan hal itu, Richard pun tidak bisa fokus sehingga ia masih saja berdiri dan berdiam ditempat.

“Kenapa! Disaat aku memakai kemeja yang dimasukkan ke dalam celana! Kenapa di sini..!” Tutur Richard dalam hati dengan pikirannya yang semakin liar, dan sontak saja benaknya pun tersentak.

“Ah, aku ingat dia mirip siapa.” Pungkasnya lalu melanjutkan.

“Kenapa!! Kenapa harus aktris jepang itu!!!”

“Kenapa sekarang?! Kenapa bukan penyanyi atau selebriti..!”

“Ah, kita harus turun di stasiun selanjutnya, mari kita kea rah pintu” Ucap Anna menegur Richard, sehingga pikiran Richard tadipun seketika hilang begitu saja.

“Ah, iya.” Ujar Richard terkejut.

“Haa, memalukan.Seberapa banyak hinaan yang akan dia ucapkan kalau dia bisa membaca pikiranku saat ini.” Tutur Richard dalam hati menyadari jika apa yang dia pikirkan tadi bukanlah hal yang layak dan pantas untuk dipikirkan.

Meskipun begitu, untungnya Richard masih bisa berpikit jernih. Sehingga, pikiran tadipun ia coba buang jauh-jauh dan kini ia bersiap untuk mengajak Anna makan malam bersamanya.

“Anu, manajer Anna” Ujar Richard.

“Saya akan ke ruangan saya, tapi setelah ini apa anda ada pekerjaan lain lagi?” Tanyanya basa-basi terlebih dahul.

Dan, setelah mengatakan niatnya untuk mengajak Anna makan malam. Tiba-tiba saja ekspresi wajah Richard berubah. Karena, ajakan Richard itu tidak mendapatkan jawaban yang ia inginkan melainkan penolakan secara halus. Mungkin jawaban Anna itu tidaklah masalah bagi Richard, karena hal itu juga berasal dari rasa penasaraannya terhadap Anna. Tetapi yang jadi masalah itu adalah jawaban Anna, yaitu:

“Ah, sepertinya saya tidak bisa. Karena saya harus menjemput anak saya” Itulah jawaban Anna yang membuat Richard merasa malu karena mengajak seorang wanita yang telah bersuami dan memiliki anak.

Dengan kenangan memalukan yang dimulai di tim TF, di kantor ini Richard mendapatkan hadiah kenangan yang mungkin susah bahkan tidak bisa ia lupakan untuk selamanya-lamanya. Andai saja bisa memutar waktu, mungkin Richard sudah kembali ke detik saat sebelum mengatakan hal itu untuk tidak mengatakan hal yang membuatnya malu dan jika perlu ia akan menjaga jarak dengan Anna.

...Bersambung...

... ...

Terpopuler

Comments

sina

sina

lanjut thor

2023-07-19

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!