Episode: 4

...1.4 Kebersamaan Tim TF....

Bekerja bersama manajer Anna tentunya merubah suasana kehidupan di kantol. Hal itu dikarenakan manajer Anna sangat berbakat dalam membuat dan memberikan presentasi. Jika dulu Richard mengira sudah cukup tahu banyak hal, tapi ternyata masih banyak yang masih harus ia pelajari.

Terlepas dari itu. Mereka pun kini mulai bekerja sesuai dengan apa yang sudah direncanakan bersama manajer Anna sebelumnya. Dua minggu sekali mereka mengadakan presentasi, dan ketika giliran manajer Anna yang mempresentasikan. Seakan-akan mata Richard dan yang lainnya terbuka lebar seperti sedang menonton acara tv.

Terlalu semangat dan antusias seperti seorang mahasiswa. Terlalu kaku dan serius seperti pegawai negeri dalam pemerintahan, dan didalam tim TF ada manajer Anna yang bisa dibilang sangat mencolok seperti profesional. Sehingga, karena hal itu pula lah bisa dikatakan jika pria-pria yang ada di kantor bisa dikatakan bukan hanya terpesona dengan keterampilan profesional manajer Anna. Melainkan, lebih terpesona dengan kecantikannya.

Manajer Anna memanglah sangat cantik dan memiliki tubuh yang indah dan menarik. Tapi, setelah Richard lebih teliti lagi ternyata manajer Anna juga memiliki postur tubuh yang sangat baik. Dia tidak pernah bungkuk, dan selalu berdiri dengan tegak. Bahkan, langkahnya juga sangat stabil.

Richard bahkan meyakinkan dirinya ratusan kali bahawa dia perlu belajar untuk berjalan seperti Anna. Menurut Richard, cara Anna berjalan sangat berbeda dari yang lain. Dan yang paling luar biasa adalah tubuhnya.

“Ah, setiap jam makan anda pergi olahraga?” Tanya Celine kepada Anna ketika jam istirahat.

“Ah, iya. Saya olahraga di gym yang ada di gedung” Jawab Anna membenarkan.

“Ah, begitu. Pantas saja anda tidak pernah makan bersama dan menghilang begitu saja.” Ucap Celine lagi dan kemudian kembali melanjutkan:

“Karena olahraga setiap hari, kita jadi sulit makan bersama.”

“Apa kami boleh ikut olahraga juga? Anda olahraga apa?” Tanya Kris ikut nimbrung.

“Ah, boleh pergi bersama tapi kita tidak akan bisa melakukan olahraga yang sama” Jawab Anna dan kemudian melanjutkan dengan bertanya:

“Anda biasa olahraga apa?” Tanyanya.

“Ah dulu saya suka angkat beban!” Pungkasnya menjawab.

“Tapi sekarang sudah jarang, jadi berat saya bertambah.” Lanjut Kris sambil menggaruk kepala.

“Bisa tidak anda mengajari saya? Saya akan mengikuti anda dari samping.” Potong Celine kemudian melanjutkan:

“Saya tidak nyaman kalau dengan PT (Personal Trainer).” Tuturnya melanjutkan dan terlihat Anna pun membalas dengan senyuman.

Dan seperti itulah mereka mengikuti manajer Anna, tanpa mengetahui bahwa itu adalah pintu menuju neraka. Baru saja melakukan olahraga mereka sudah terkapar dan teller sehingga manajer Anna yang melihat mereka semua terbaring di tempat gym itupun menegur:

“Apa semuanya baik-bauk saja?” Tanya Anna.

“Ah, aku tidak sanggup lagi.” Pungkas Richard dengan nada bergetar.

“Anda kok terlihat baik-baik saja? Bagaimana bisa anda olahraga seperti ini setiap hari?” Potong Celine bertanya.

“Saya sudah terbiasa.” Jawab Anna santai.

“Saya akan pergi dulu untuk beli sandwich. Kalian semua mau makan juga?” Tanya Anna menawarkan.

“I-iya, tolong ya.”

Begitulah manajer Anna, dia selalu olahraga selama 50 menit. Setelah itu lari keluar dengan rambut yang masih sedikit basah lalu dia beli sandwich dan makan di kantor sambil kembali bekerja.

“Ini untukmu” Ujar Anna memberikan sandwich yang dibeli tadi kepada Richard.

“Terima kasih.” Jawab Richard sembari mengambil sandwich yang diberikan Anna kepadanya.

“Ah, jadi ini yang namanya merawat diri sendiri.” Lanjut Richard berkata dalam hati sambil menyoroti Anna.

Setelah itu Richard pun mendaftar gym untuk jadi seperti manajer Anna, dan pergi setiap jam makan siang. Tentunya bukan untuk melihat tubuh manajer Anna, tapi untuk kesehatannya.

Richard yang sedang fokus nge-gym kala itu, tiba-tiba saja ada seseorang yang menegurnya:

“Manajer Richard olahrga di sini juga?” Pungkas orang tersebut, sehingga Richard pun menoleh lalu menjawab:

“Ah, iya belum lama kok. Anda juga?” Jawab Richard dan kemudian melanjutkan dengan bertanya.

“Iya haha”

“Anda ke sini bersama manajer Anna?” Tanya orang itu lagi sambil melirik ke-arah Anna yang sedang minum air tumblernya.

“Ah tidak. Hanya kebetulan saja.” Jawab Richard berbohong.

“Aku dengar manajer Anna olahraga rutin. Awalnya saya tidak tahu siapa dia, dan saya kaget ketika melihat dia ada di tim TF.” Tutur orang itu lagi.

“Manajer Anna terkenal sebagai orang yang mirip actris korea. Kalau saya sih kurang tahu.” Lanjutnya.

“Iya, saya juga kurang tahu.” Jawab Richard ikut-ikutan.

“Iya kan? Hahahah”

“Iya, Hahahah”

“Hahahah”

“Hahahah”

Sebetulnya Richard sedikit kesal dengan ungkapan yang dikatakan oleh orang tersbeut. Sehingga, Richard pun bermaksud untuk menjaili orang itu dengan cara menekan tombol speed pada alat olahraga lari yang sedang dipakai oleh orang tersebut.

“Hmmm” Orang itu mendehem ketika melihat Richard menekan tombol speed tersebut, dan kemudian Richard pun berkata:

“Manajer Lim, sepertinya anda sudah lama berolahraga. Anda tidak perlu menyamakan kecepatan dengan saya. Lari saja secepatnya.” Pungkas Richard dan setelah itu iapun pergi meninggalkan orang tersebut.

“Loh?” Kaget orang itu ketika kecepatan sudah bertambah.

“Pemula ini deluan ya.” Ujar Richard lagi merasa puas telah menjaili orang itu.

Entah bagaimana nasib orang tersebut setelah Richard meninggalkannya. Mungkin saja ketika selesai olahrga orang itu sudah memiliki kecepatan berlari seperti superhero The Flash. Atau, bisa saja orang tersebut terjungkir balik karena tidak bisa menyimbangkan kecepatan mesin olahraga itu. Namun yang pasti hal itu membuat Richard merasa puas, karena sebelumnya dia memang agak kesal karena orang tersebut terus saja membicarakan manajer Anna.

Namun sesungguhnya Richard juga merasa aneh ketika mengetahui bahwa bukan dirinya saja yang mengira kalau manajer Anna mirip actris korea. Richard merasa kesal karena tahu bahwa orang lain juga membicarakan manajer Anna. Karena bagi Richard jika orang-orang itu tidak akan tahu bagaimana manajer Anna dan orang-orang itu tidak akan tahu kalau manajer Anna adalah orang yang bisa tersenyum ceria. Bukan senyuman ketika bekerja, tapi senyumannya yang mengalir dengan sendirinya. Tidak ada yang pernah lihat senyuman Anna itu dan bagi Richard orang-orang itu tidak layak untuk mendefinisikan maupun menafsirkan manajer Anna orangnya dan pembawaan nya seperti apa.

“Ah, aku sedikit mengantu.” Ucap Kris sambil menguap.

“Ah iya. Di jam seperti ini memang suka mengantuk.” Sahut Celine membenarkan.”

“Betul.”

“Betul” Sahut Richard dan Anna yang juga membenarkan.

Dan seperti itulah Richard dan yang lainnya menghabiskan waktu di tim TF, yang terkadang lebih menyenangkan dari hari biasanya. Kini, hari-hari yang di lalui Richard pada saat dikantor lebih terasa hidup dan berwarna. Dan, tentunya hal itu dikarenakan hadirnya Anna dalam kehidupannya.

...Bersambung...

Terpopuler

Comments

Lulix

Lulix

cerita yang bagus

2023-07-19

0

Jenus

Jenus

semangat thor

2023-07-19

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!