Lolly menjalani hukumannya dengan terus ber komat-kamit karena kesal, Harus membersihkan toilet yang kotor dan bau, Terutama toilet laki-laki.
"Ini gimana sih, Bau banget. Kayaknya semua siswa di sini pada makan daging hiu megalodon deh, Sampe-sampe ni WC bau jigong tetangga yang julid," Gumam Lolly yang tidak berhenti mengumpat.
***
Setelah sekian lama, Akhirnya Lolly bisa menyelesaikan hukumannya meskipun penuh dengan umpatan. Ia terduduk lemas di lantai dengan keringat bercucuran yang membasahi wajahnya.
"Udah kayak orang yang abis dikejar burung unta aja gua, Sampe keringetan gini," ucap Lolly yang sesekali mengusap peluh di wajahnya.
Setelah dirasa sudah tidak merasa lelah, Lolly langsung berjalan menuju ruang kepala sekolah untuk menanyakan kelasnya di mana.
Tok,
Tok...
"Assalamualaikum wahai penghuni ruangan kepsek" ucap Lolly dengan menongolkan kepalanya ke dalam.
Kepala sekolah yang sedang memeriksa kegiatan dan absensi semua siswa pun, Langsung terkejut mendengar suara Lolly, Ia melirik ke arah pintu keluar. Dan melihat kepala Lolly yang nongol dengan cengiran tanpa dosanya.
"Astagfirullah, Kamu siapa dan dari alam mana? Kita tidak kenal. Kembalilah ke alam mu dengan tenang," Ucap kepala sekolah dengan wajah paniknya.
Lolly yang mendengar itu pun tercengang.
"Bisa-bisanya gua di sebut arwah penasaran sama si botak" Batin Lolly.
"Ck, Saya murid baru si sekolah ini pak, Bukan arwah penasaran" Ucap Lolly dengan tatapan tajamnya.
"Oh, Murid baru toh. Ayo kamu masuk. Maaf tadi bapak sedang melamun, Mikirin gimana caranya cacing tanah punya bulu," Ucap kepala sekolah sambil membuka pintu agar Lolly masuk.
"Gak usah banyak melamun pak, Itu gak baik buat bapak. Mendingan bapak sekarang renungkan bagaimana kehidupan seorang babi yang mempunyai lobang hidung sebesar lobang hidung bapak," Jawab Lolly dengan santainya duduk dan melipat kaki di depan kepala sekolah.
Kepala sekolah yang mendengar ucapan Lolly pun hanya mengangguk dan merenung.
"Kenapa babi memiliki lobang hidung yang besar, Sebesar lobang hidung saya?" batin kepala sekolah yang terus berfikir.
Setelah sadar, Dia langsung terkejut dan langsung melotot ke arah Lolly. Lolly yang dipelototi pun membalas pelotottan kepala sekolah.
"Tatap mata saya, Jadi siluman kodok, Siluman kodok," ucap Lolly yang terus membalas pelotottan sang kepala sekolah.
BRAKKK...
Kepala sekolah menggebrak meja, Ia marah karena tidak terima dihina oleh murid barunya itu.
"Kamu, Kurang ajar ya sama saya. Belum juga sehari kamu sekolah di sini, Udah berani berulah, Hah?" Ucap kepala sekolah yang menggebu-gebu merasakan amarahnya naik.
"Maaf pak, Mungkin dari perkataan saya dapat menyakiti bapak. Sekali lagi saya minta maaf pak, Nanti saya ajak bapak maling mangga tetangga saya ya, Pak. Enak loh," Jawab Lolly dengan menampilkan pup eyes yang terlihat seperti King Kong menurut kepala sekolah.
"Saya maafkan, Tapi jangan diulangi lagi. Awas kamu buat ulah lagi di sekolah ini, Saya jual juga kamu ke peternakan ayam," Jawab kepala sekolah yang mulai meredakan amarahnya.
"Baiklah baginda raja, Terima kasih atas ampunannya," Ucap Lolly dengan membungkukkan badannya kepada kepala sekolah.
"Jadi saya ditempatkan di kelas berapa, Pak? Atau saya punya ruangan khusus untuk saya belajar, Seperti di sini?" Tanya Lolly sembari melirik setiap sudut ruangan kepala sekolah.
"Khusus kepala bapak kau, Kau sudah bapak tempatkan di kelas 11 ips1," Jawab kepala sekolah dengan nada ketus.
"Tapi, Bapak saya sudah meninggal pak, Jadi kepalanya udah terkubur dan jadi tengkorak," Lirih Lolly yang masih didengar oleh kepala sekolah.
Membuat kepala sekolah terkejut sekaligus cengo mendengar ucapan Lolly.
"Bapak minta maaf, Tadi bapak hanya bercanda kok," Ucap kepala sekolah dengan mengusap punggung Lolly.
Lolly yang berhasil mengibuli kepala sekolah pun tersenyum senang.
"Gapapa, Saya emang pantes kok digituin sama bapak yang sebentar lagi menyusul bapak saya," Jawab Lolly dengan tersenyum.
"Sabar, Sabar, Dia anak yatim. Gak boleh marah, Harus ditahan. Meski otaknya sudah digadaikan di bank syari'ah," Batin kepala sekolah yang membalas senyuman Lolly dengan tertekan.
"Kalau kamu murid baru, Kenapa baru kesini sekarang bukannya dari tadi?" Pertanyaan kepala sekolah membuat Lolly langsung menunduk pura-pura bersedih.
"Tadi waktu perjalanan berangkat kesini, Saya tersesat di warung nasi kuning, Pak. Sampai-sampai saya lemas dan tak berdaya untuk berjalan. Untungnya ada Justin Bieber yang menjemput saya kesini," Jawab Lolly dengan pura-pura menghapus air matanya.
Kepala sekolah yang sangat tertekan dengan menghadapi Lolly pun. Akhirnya mengantarkan Lolly ke kelas untuk mengikuti pelajaran kedua, Karena yang pertama tidak ikut saat Lolly dihukum membersihkan toilet.
"Sudah, Jangan ngomong lagi. Ayo, Saya antar kamu ke kelas dan belajar yang benar," Ajak kepala sekolah yang langsung di angguki oleh Lolly, Dan mengikuti langkah kepala sekolah dari belakang.
Tok,
Tok...
"Permisi Bu Susi, Maaf saya menganggu waktu belajarnya. Ini ada murid baru yang kesiangan datangnya tadi," Ucap kepala sekolah yang langsung di angguki oleh ibu guru yang mengajar di kelas baru Lolly.
"Baik pak, Mari kamu, Masuk," Ucap ibu guru pada Lolly.
Lolly langsung masuk dan menghadap semua siswa-siswi yang akan menjadi teman kelasnya. Lolly tidak merasa malu atau canggung karena baginya ini sudah biasa bertemu teman baru di setiap ia pindah sekolah.
"Sekarang perkenalkan diri kamu," Seru ibu guru di samping Lolly.
Lolly mengangguk dan mulai memperkenalkan dirinya.
"Hai, Kenalin gua Lollyana. Gua biasa dipanggil Lolly kalau kalian mau panggil gua apa aja bebas kok, Asal jangan panggil anak babi aja. Semoga kita bisa berteman dengan buruk ya," Ucap Lolly dengan santainya menampilkan senyum di depan teman kelasnya yang menatap cengo pada Lolly.
"Eum, Lolly, Berteman itu harus yang baik-baik, Jangan yang buruk, OK?" Timpal Bu Susi yang membenarkan perkataan Lolly,
Sedangkan Lolly hanya tersenyum dan mengangguk.
"Sekarang kamu duduk di samping Langit. Langit, Tolong angkat tangannya," Ujar Bu Susi pada Langit.
Langit dengan malas mengangkat tangannya sambil menatap lurus ke depan. Setelah melihat gadis di depannya, Langit langsung terkejut dan membulatkan matanya.
"Itu kan, Cewek absurd yang gua temui tadi pagi," Batin Langit yang masih menatap Lolly dengan kening berkerut.
Lalu, Lolly berjalan santai ke arah Langit karena mereka duduk sebangku.
"Hai, Saudaranya awan, Kita ketemu lagi. Kebetulan lagi sekelas," Ucap Lolly dengan cengiran khasnya, Membuat Langit memutar bola matanya malas dengan tingkah absurdnya.
"Jangan deket-deket gua!" Seru Langit.
"Gimana gak deket, Orang kita sebangku. Aneh nih anak, Pasti tadi pagi sarapan kecubung kayaknya" Gumam Lolly, Yang masih di dengar Langit.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments