Pacar Saskia

Saskia tersenyum lebar saat kekasih pujaan hati mengantarkan bekal, bahkan dia sejak tadi tidak berhenti tersenyum.

"Senang banget ya?" tanya Gio membuat Saskia menganggukan kepala dengan antusias.

Memang, beberapa hari ini mereka jarang bertemu karena Gio tengah sibuk dengan magangnya di sebuah rumah sakit, memang benar pria itu merupakan seorang dokter, makanya saat kedatangan Gio, Saskia sangat bahagia.

"Kangen banget?" tanya Gio lagi.

Baru saja Saskia akan menjawabnya, seorang pria batuk di dekat mereka membuat pandangan keduanya menarah ke arah Fajri yang telah berdiri di samping Saskia.

"Tuan?" tanya Saskia dengan keheranan, untuk apa Fajri ada di sini? Saskia rasa dia tidak punya urusan dengan pria itu.

"Siapa?" tanya Gio membuat Saskia tersadar, dia tersenyum dan memperkenalkan Fajri sebagai CEO baru mereka, sedangkan Fajri yang mendengar itu tersenyum tipis.

"Ini pacar saya, Gio Frendika," ujar Saskia memperkenalkan Gio membuat pria itu segera tersenyum dan berniat menjabat tangan Fajri yang dibalas dengan senyuman tipis oleh Fajri.

Sejak kapan Sindi mempunyai pacar? Dia kira mantannya ini masih menjomblo untuk menunggu kehadirannya, tetapi mana mungkin itu akan terjadi karena Fajri meninggalkan Saskia karena alasan bosan walau alasan sebenarnya dia ingin kuliah keluar negeri.

"Apa pekerjaanmu?" tanya Fajri dengan nada angkuh membuat Saskia menatap Fajri dengan tatapan tajam, apa maksud nadanya itu?

"Hanya magang," jawab Gio membuat Fajri tersenyum licik, karena pacar Saskia hanya seorang magang dan mantan Saskia merupakan CEO tampan.

"Kalo begitu aku pergi dulu, kamu jangan lupa makan, nanti malam aku jemput," ujar Gio sambil mengusap kepala Saskia.

Tentu saja Saskia menganggukan kepala sambil tersenyum malu karena diperlakukan seperti itu, sejak dahulu memang Gio merupakan pria dewasa yang romantis dan pengertian, ditambah wajahnya juga tampan walau lebih tampan CEO-nya ini.

"Hati-hati!" Saskia melambaikkan tangan yang diangguki Gio, pria itu segera melajukan motornya meninggalkan Saskia yang sejak tadi tidak berhenti tersenyum, barulah setelah kepergian Gio, dia akan melangkahkan kaki pergi dari sana tetapi tersadar akan Fajri yang masih ada di dekatnya.

"Tuan masih mau di sini?" tanya Saskia dengan sopan, walaupun Fajri merupakan mantannya, dia harus bersikap sopan dan formal kepada Fajri karena masih berada di lingkungan kantor, ditambah Fajri bisa saja memecatnya kapanpun pria itu mau.

"Sudah berapa lama?" tanya Fajri dengan ambigu membuat Saskia mengerutkan keningnya.

"Apa?"

Fajri malah pergi setelah Saskia bertanya kembali, sedangkan Saskia yang melihat kepergian Fajri hanya mengangkat bahunya lalu masuk ke kantor dan melangkah menuju meja kerjanya.

"Cari tahu tentang pria tadi dan hubungannya dengan Saskia!" tekan Fajri kepada sekretarisnya membuat pria itu hanya menganggukan kepala.

Dia sangat penasaran, apa yang spesial dari pria barusan, kaya? Sudah jelas dia hanya magang, tampan? Bahkan lebih tampanan dirinya. Jadi, apa yang membuat Saskia bisa jatuh hati kepadanya? Walau sebenarnya Fajri lupa akan suatu hal, Fajri lupa jika Saskia merupakan wanita tulus yang tidak pernah memandang fisik apalagi harta.

"Apa sudah menemukan informasinya?" tanya Fajri saat sekretarisnya sudah datang.

Pria itu menganggukan kepala, dia lalu memberitahukan Fajri informasi apa saja yang dia dapatkan.

"Adik dari CEO Huda?" ulang Fajri yang diangguki oleh sekretarisnya.

Dia kembali melanjutkan jika Gio merupakan seorang dokter yang tengah magang di sebuah rumah sakit tidak jauh dari sini.

"Bagaimana hubungannya dengan Saskia?" tanya Fajri dengan tidak sabar.

"Mereka saling mengenal saat kuliah dan sudah menjalin hubungan selama tiga tahun."

Mendengar itu Fajri tidak tahu harus mengatakan apa, bahkan hubungannya dengan Saskia hanya satu tahun, itupun karena sebuah taruhan walau jujur, Fajri dulu memang mempunyai perasaan bahkan mungkin perasaan itu masih ada sampai sekarang.

"Katakan kepada Saskia jika dia harus lembur malam ini," ujar Fajri karena dia ingat jika Gio tadi mengatakan bahwa dia akan menjemput Saskia.

Entah apa yang merasuki pria itu, tetapi jujur, dia tidak suka atas hubungan Saskia dan Gio, setelah putus dari Saskia, Fajri memang memiliki hubungan dengan banyak wanita tetapi semuanya berakhir kandas karena dirinya mencari sesosok Saskia di dalam diri wanita-wanita itu, setelah kepulangannya dia juga mencari Saskia di rumah orang tuanya tetapi sayang, rumah itu ternyata sudah dijual.

Sekarang, dia telah menemukan Saskia yang dia cari, tentu saja dia tidak akan menyia-nyiakan kesempatan yang ada, jika bisa dia ingin Saskia menjadi miliknya.

"Hah? Lembur?" pekik Saskia kesal saat ketua memberitahu jika dia harus lembur.

"Kenapa mendadak?" lanjut Saskia tetapi tetap dia hanya bisa pasrah dan menerima perintah, dia juga bukan siapa-siapa yang berani membantah.

Dengan berat hati, dia menghubungi Gio, mengatakan jika Gio tidak usah menjemputnya karena dia lembur malam ini.

Malam datang begitu cepat, dia hanya bisa menghela napas dengan kesal saat satu persatu rekan kerjanya berpamitan untuk pulang lebih dahulu, tentu saja Saskia hanya menganggukan kepala dan kadang-kadang melambaikkan tangannya.

"Tuan tidak pulang?" tanya sekretaris kepada Fajri yang digelengi oleh pria itu, dia akan pulang sebentar lagi, tentu saja alasannya karena Saskia masih berada di kantor, bagaimana jika ada orang jahat yang berniat mencelakai wanita itu? Walau alasan sebenarnya hanya ingin pulang bersama Saskia.

Entah sudah berapa kali Saskianmengusap perutnya karena memang dia tengah kelaparan, Fajri yang menyadari itu melirik jamnya, sudah jam sebelas, dia juga yakin Saskia sama sekali belum makan.

"Tuan mau ke mana?" tanya sekretaris saat melihat Fajri sudah berdiri dan melangkahkan kaki tanpa mengatakan apapun.

Pria itu melangkah menuju ruangan Saskia, bahkan Saskia yang tidak menyadari itu sempat terkejut karena Fajri datang tiba-tiba seperti hantu.

"Pulang!" tekan Fajri berhasil membuat kening Saskia berkerut, apakah Fajri tengah menyuruhnya pulang?

"Tetapi pekerjaanku ...."

"Besok dilanjutkan!" tekan Fajri membuat Saskia tersenyum lebar, yang ada di pikirannya sekarang hanya mengisi perut, jadi karena CEO sudah menyuruhnya pulang, kenapa harus dia tolak?

Saskia melangkahkan kaki dengan gembira, bahkan Fajri yang melihat itu tersenyum lebar, saat akan membuka suara, wanita itu malah berlari ke arah seorang pria yang tampaknya tengah menunggu kehadirannya.

"Kenapa belum pulang?" tanya Saskia saat melihat Gio tengah menunggunya, tentu saja Fajri yang melihat itu mengepalkan kedua tangannya, sia-sia Fajri menyuruhnya lembur.

"Kamu pasti sudah lapar," ucap Gio yang diangguki oleh Saskia dengan antusias, bahkan Fajri yang melihat itu tidak mengatakan apa-apa, dunia Saskia seakan-akan hanya ada Gio.

"Tuan, saya pulang dulu, terima kasih," ucap Saskia seraya melambaikkan tangan ke arah Fajri, Gio juga tersenyum kepada Fajri tetapi dibalas tatapan tajam oleh pria itu, bagi Fajri senyum Gio tanda mengejeknya.

"Sial!"

...***...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!