Saskia Putus

Gio tersenyum lebar saat melihat kekasih hati tengah melangkah ke arahnya, tetapi ada yang berbeda dari Saskia, wanita itu tidak sesemangat, bahkan wajahnya sejak tadi mengisyaratkan jika dia ingin mengatakan sesuatu.

"Kenapa? Ada masalah?" tanya Gio saat Saskia sudah ada di hadapannya.

Saskia sejenak diam lalu menggelengkan kepala, dia tidak tahu harus memulainya dari mana, apakah dia bisa mengatakannya kepada Gio? Apalagi pria ini sudah sangat baik kepadanya, dia jadi tidak rela untuk melepaskan Gio.

"Ada yang ingin aku bicarakan," ujar Saskia setelah diam beberapa saat.

Melihat itu, Gio menganggukan kepala, mempersilakan Saskia untuk berbicara, bahkan jantungnya berdetak cukup kencang, ada perasaan aneh menyelimuti hatinya, apa yang ingin Saskia katakan?

"Sebaiknya, hubungan kita sampai di sini saja!"

Bagai disambar petir, Gio menatap Saskia dengan tatapan tidak percaya, hubungan mereka selesai? Tidak mungkin!

Hubungan yang sudah mereka bangun selama ini selesai begitu saja? Ada apa dengan Saskia? Bahkan sebelum ini mereka baik-baik saja, kenapa tiba-tiba malah ....

"Maksudmu apa? Kenapa tiba-tiba memutuskan hubungan kita? Pasti kamu bercanda!" tekan Gio tetapi digelengi oleh Saskia.

"Aku serius, terima kasih untuk semuanya!" Saskia berniat melangkah pergi sebelum akhirnya dicekal oleh Gio, dia tidak terima Saskia memutuskannya begitu saja, bahkan tanpa alasan yang jelas.

"Katakan alasannya!"

"Aku ... aku sudah mencintai pria lain!"

"Enggak mungkin! Aku tahu kamu orangnya seperti apa! Jawab Sas, kenapa!" desak Gio karena dia yakin tidak akan semudah itu untuk Saskia mencintai pria lain.

"Kita itu enggak bisa bersama! Kamu pria bermartabat! Sedangkan aku hanya wanita miskin!" ujar Saskia dengan air mata yang mengalir, rasanya begitu menyakitkan saat mengatakan hal barusan, dia mencintai Gio dengan tulus tetapi dia juga tidak bisa melakukan apa-apa, dia memang tidak pantas untuk Gio!

Sedangkan Gio yang melihat itu sejenak terdiam, dia tidak bergerak sama sekali bahkan saat Saskia melangkahkan kaki pergi meninggalkannya.

Setelah Saskia menghilang dari pandangan, pria itu melajukan motornya untuk pulang, dia sudah tahu kenapa Saskia memutuskan hubungan mereka.

"Abang!" Suara Gio menggema saat memasuki rumah, dia terus menuju ke arah kamar sang kakak tetapi kakinya tiba-tiba berhenti saat melewati meja makan, semua orang tengah tertawa di sana!!

"Ada apa ini?" tanya Gio dengan tatapan tidak suka, dia bisa melihat semua orang tengah berbahagia akan suatu hal membuat Gio menatap semuanya dengan tatapan tidak percaya, dia tahu apa yang terjadi.

Perjodohannya!!

"Gio, duduklah dulu!" ujar ayah saat melihat Gio yang tengah menatap mereka dengan tatapan tidak suka.

"Apa yang ayah katakan kepada Saskia?" tekan Gio tanpa basa-basi, yang ada di pikirannya dan hatinya hanya Saskia dan Saskia, jangan harap orang lain bisa menempatinya.

"Apa yang kamu bicarakan? Duduklah dulu! Keluarga Sanjaya tengah berada di sini. Perkenalkan putri mereka, Arika Sanjaya." Pria itu benar-benar tidak mempedulikan amarah Gio, tentu saja dia tahu kenapa putra bungsunya ini tengah marah.

"Abang!" Pandangan Gio teralih ke arah Huda yang sejak tadi hanya diam.

Huda bahkan tidak bergerak sama sekali, dia hanya mengatakan agar Gio duduk dulu karena ada tamu di sini.

"Abang yang melakukan itu? Kenapa?"

"Gio!" Suara Huda mengagetkan semua orang, saat dia tersadar atas apa yang telah dia lakukan, Huda menghela napas dengan pelan, dia lalu permisi untuk pergi yang diikuti oleh Gio.

Saat sampai di ruang kerja, Huda menatap Gio dengan tatapan tajam, dia tidak tahu kenapa adiknya ini bisa tergila-gila kepada wanita rendahan yang tidak akan pernah bisa masuk ke keluarga mereka.

"Kamu gila? Kamu bahkan membuat malu di depan keluarga Sanjaya!" maki Huda tetapi Gio sama sekali tidak peduli.

"Abang yang menyuruh Saskia supaya memutuskan aku?"

"Kalian sudah putus? Baguslah, memang sudah seharusnya dia sadar jika kalian tidak akan pernah bersama," sinis Huda membuat emosi Gio tiba-tiba naik, dia benci kepada orang yang mengatur-atur hidupnya!

"Aku sudah bilang tidak akan menikah dengan wanita manapun selain Saskia!" tekan Gio.

"Dia tidak pantas untukmu!"

"Abang tidak berhak menilai Saskia!" Gio melangkahkan kaki pergi dari sana, dia melangkah menuju ke arah meja makan, sampai di sana dia segera menatap keluarga Sanjaya.

"Kalian keluarga Sanjaya bukan? Ingin menjodohkan putrinya denganku? Mohon maaf, perjodohannya tidak bisa dilakukan karena aku mencintai wanita lain! Permisi!"

Setelah mengatakan itu Gio melangkah pergi dari sana, dia sama sekali tidak peduli jika ayahnya akan marah kepadanya, dia benar-benar kecewa akan semua orang.

"Gio! Kembali!" teriak Huda saat melihat Gio melangkah menuju pintu.

Gio benar-benar tidak peduli, dia melajukan motornya meninggalkan rumah mewah barusan, yang ada di pikirannya hanya Saskia.

Sedangkan Saskia yang baru saja masuk ke ruangan Fajri terus melangkah menuju tempat duduknya, dia tidak mempedulikan Fajri yang tengah tersenyum bahagia.

Tentu saja dia bahagia karena sekarang Saskia sudah putus dengan Gio, dia benar-benar tidak mempunyai halangan lagi untuk mendapatkan Saskia.

"Kamu sudah makan?" tanya Fajri dengan lembut karena dia tahu Saskia sama sekali belum makan dan sekarang wanita itu tengah bersedih.

"Belum," jawab Saskia apa adanya karena dia sedang tidak mempunyai tenaga untuk berdebat dengan Fajri.

Mendengar itu, Fajri segera memerintahkan Wahyu untuk membelikan mereka makan siang, Wahyu hanya menurut karena dia tahu gelagat dari sang CEO, apalagi jika bukan mendekati Saskia.

"Jangan bersedih, pria di dunia ini bukan hanya satu, banyak. Salah satunya aku," ujar Fajri dengan tingkat kepedean yang tinggi.

Sedangkan Saskia yang mendengar itu mengerutkan keningnya, apa maksud Fajri mengatakan barusan? Apa jangan-jangan Fajri ....

"Tuan menguping pembicaraan saya dengan Gio?" tebak Saskia membuat Fajri segera memasang wajah datar.

Sial! Dia ketahuan!

"Aku tidak menguping, hanya ... tidak sengaja terdengar," alasan Fajri.

Saskia hanya memutar bola matanya dengan malas, untung saja saat ini dia tidak mempunyai tenaga meladeni Fajri yang menurutnya benar-benar aneh.

"Jadi ... kapan kamu berniat mencari pengganti Gio?"

Saskia melototkan matanya, pengganti apanya yang pengganti? Dia bahkan tidak rela putus dengan Gio dan sekarang Fajru malah mengatakan pengganti.

"Tuan sepertinya sudah gila!" kesal Saskia seraya melangkahkan kaki pergi dari saja tetapi ucapan Fajri barusan membuat kakinya berhenti.

"Gajimu aku potong jika berani pergi dari sini!"

"Mentang-mentang bos," cibir Saskia walau akhirnya tetap kembali ke tempatnya barusan.

Fajri tersenyum lebar, dia benar-benar bahagia Saskia ada di dekatnya, bahkan dia sepertinya tidak akan mau jauh-jauh dari wanita ini.

Sekarang, Saskia miliknya! Apapun yang terjadi!

"Tuan kenapa senyum-senyum sendiri? Sudah gila?" tanya Saskia membuat Fajri segera memasang raut wajah datar.

Enak saja dia dikatakan gila.

...***...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!