"Justin bangun, sudah pagi nanti kita terlambat ke sekolah." Ucap Riki sambil memakaikan seragam sekolahnya.
Huam, gue ketiduran sampai terlambat bangun kita berangkat bareng kan?" tanya Justin dengan heran.
"Iyalah bego, sudah cepat jangan banyak nanya nanti kita terlambat."
Disekolah seperti biasa banyak cewek cantik yang terpesona dengan ketampanan Justin dan juga sahabatnya yaitu Riki.
"Gue heran kenapa banyak orang yang kagum sama loh?" ucap Riki dengan ekspresi wajah heran sambil memandangi Justin mulai dari kaki sampai kepala.
"Gue juga heran akh, sudahlah ngak penting juga buat di bahas."
Di kelas, semua murid terdiam melihat kehadiran Riki dan Justin yang duduk di bangku dan langsung mengeluarkan bukunya.
"What? buku gue dimana sih? kok ngak ada nampak padahal perasaan barusan masih gue lihat deh."
"Rik, liat buku gue ngak?" tanya Justin sambil mencari bukunya di dalam tasnya.
"Waras ngak? tadi baru aja loh keluarin dari tas gimana sih?"
"hehe, gue lupa mungkin tadi tiba-tiba amnesia." Jawab Justin sambil menggaruk - garuk kepalanya yang sama sekali tidak gatal.
Tok...tok...tok...
Pak guru seni budaya masuk ke kelas dengan langkah percaya diri.
"Selamat pagi anak-anak!"
Semua murid menjawab dengan lantang.
"Bapak akan memberi tugas kepada kalian yaitu menulis lagu favorit dan setelah itu langsung saya panggilkan satu-satu ke depan untuk menyanyikannya."
"Mulai dari sekarang langsung dikerjakan, apa ada pertanyaan?"
"Tidak Pak, ucap semua murid dan langsung mengerjakannya."
Justin, menulis dengan rasa yang bercampur aduk antara kangen dengan kedua orang tua kandungnya dan disatu sisi membenci ayahnya yang tidak bertanggung jawab atas dirinya.
"Diary Depresiku"
Lagu Last Child
Malam ini hujan turun lagi Bersama kenangan yang ungkit luka di hati Luka yang harusnya dapat terobati Yang ku harap tiada pernah terjadi
Ku ingat saat Ayah pergi, dan kami mulai kelaparan Hal yang biasa buat aku, hidup di jalanan Disaat ku belum mengerti, arti sebuah perceraian Yang hancurkan semua hal indah, yang dulu pernah aku miliki
Wajar bila saat ini, ku iri pada kalian Yang hidup bahagia berkat suasana indah dalam rumah Hal yang selalu aku bandingkan dengan hidupku yang kelam Tiada harga diri agar hidupku terus bertahan
Mungkin sejenak dapat aku lupakan Dengan minuman keras yang saat ini ku genggam Atau menggoreskan kaca di lenganku Apapun kan ku lakukan, ku ingin lupakan
Namun bila ku mulai sadar, dari sisa mabuk semalam Perihnya luka ini semakin dalam ku rasakan Disaat ku telah mengerti, betapa indah dicintai Hal yang tak pernah ku dapatkan, sejak aku hidup di jalanan
Wajar bila saat ini, ku iri pada kalian Yang hidup bahagia berkat suasana indah dalam rumah Hal yang selalu aku bandingkan dengan hidupku yang kelam Tiada harga diri agar hidupku terus bertahan
Wajar bila saat ini, Ku iri pada kalian yang hidup Bahagian berkat suasana indah dalam rumah Hal yang selalu aku bandingkan dengan hidup ku yang kelam Tiada harga diri agar hidupku terus bertahan Tiada harga diri agar hidupku terus bertahan Tiada harga diri agar hidupku terus bertahan.
Satu-persatu murid maju ke depan lalu menyanyikan lagu favoritnya.
Dan tiba giliran Justin yang merasa tidak percaya diri lalu bangkit dari bangkunya sambil memegangi gitar di tangan kanannya.
Diary Depresiku Chords
Last Child
[Intro]
E B C#m A
E B C#m B
Malam ini hujan turun lagi
A G#m F#m
Bersama kenangan yang ungkit luka di
B
hati
E B C#m B
Luka yang harusnya dapat terobati
A B E
Yang ku harap tiada pernah terjadi
A B E
Ku ingat saat ayah pergi, dan kami
B C#m B
mulai kelaparan
A B
Hal yang biasa buat aku, hidup di
jalanan
A B E
Disaat ku belum mengerti, arti
B C#m B
sebuah perceraian
A
Yang hancurkan semua hal indah,
B E B
yang dulu pernah aku miliki
[Chorus]
E
Wajar bila saat ini, ku iri pada
C#m
kalian
A
Yang hidup bahagia berkat suasana
B
indah dalam rumah
E
Hal yang selalu aku bandingkan
C#m
dengan hidupku yang kelam
A B
Tiada harga diri agar hidupku terus
A
bertahan
[Interlude]
A G#m F#m E x3
A G#m F#m B
[Chorus]
E
Wajar bila saat ini, ku iri pada
C#m
kalian
A
Yang hidup bahagia berkat suasana
B
indah dalam rumah
E
Hal yang selalu aku bandingkan
C#m
dengan hidupku yang kelam
A B
Tiada harga diri agar hidupku terus
E
bertahan
A B
Tiada harga diri agar hidupku terus
C#m
bertahan
A B
Tiada harga diri agar hidupku terus
E
bertahan.
Tanpa terasa air mata Justin menetes dari kedua pipinya dan sesegera mungkin langsung menepisnya.
"Waw, keren cuy." Ucap Riki sambil tersenyum dan bertepuk tangan.
"Berikan A-plus bagi Justin," ucap Pak guru yang melihat Justin sangat menghayati lagu tersebut.
Di bangku Justin hanya terdiam merenungi nasibnya yang malang ditinggalkan oleh orang tua kandungnya tanpa tau sebabnya dan pergi dari rumah yang selama ini ia anggap sebagai tempatnya untuk berteduh.
"Aku pasti kuat! hm terserahlah bagaimana lagi nasibku aku sudah pasrah." Ucap Justin dengan hati yang terluka.
"Tak terasa istirahat tiba"
"Jus, ke kantin yuk!" ajak Riki sambil memegang pundaknya.
"Hm, oke!"
Di kantin Riki yang langsung memesan makanan favorit Justin yaitu "mie goreng dan fanta."
"Nih, makanan favorit loh makan yang banyak yah, tadikan ngak sempat sarapan jadi sekarang loh habiskan semuanya." Ucap Riki membujuk Justin untuk menghabiskannya.
Jika Justin punya masalah hal yang membuatnya lega adalah makan-makanan yang enak dan rebahan di kamar sambil mendengarkan musik.
"Gue bersyukur banget punya sahabat kayak loh Rik, baik banget sama gue. Makasih yah." Ucap Justin dengan mata yang berbinar.
"Hm, iya makan yang banyak yah nanti kamu sakit kalau kamu sedikit makan."
"Iya Rik, sekali lagi makasih yah kamu sudah sangat membantuku dan mungkin sekarang aku menjadi beban di hidupmu."
"Aku sadar kalau semenjak SMP aku sering bersikap kasar sama kamu padahal saat aku susah seperti ini kamu yang ada mengulurkan tangan buat aku." Tanpa sadar air mata yang sudah lama ditahan Justin akhirnya mengalir dengan sendirinya.
"Tanpa kamu aku tidak bisa hidup mungkin aku pasti akan menjadi anak yang gelandangan di jalan Raya sana." Ucap Justin sambil memeluk Riki sahabatnya yang punya jiwa solidaritas yang tinggi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments