Menjadi Seorang Suami

Sudah 3 hari ini Bram tinggal di rumah mewah dan selalu di perlakukan dengan sangat baik oleh ayah mertua nya. Namun, tidak berlaku bagi semua pembantu di rumah itu ada beberapa orang yang juga tidak menyukai kehadiran Bram di rumah itu karena mereka merasa kehadiran Bram semakin membuat pekerjaan mereka menjadi bertambah dan itu semua bukan karena kemauan Bram sendiri, melainkan kemauan ayah mertua nya yang sangat ingin membuat menantu tinggal lebih nyaman di rumah nya. Ia ingin para pembantunya memperlakukan Bram layaknya seperti memperlakukan dirinya yang selama ini selalu di layani dengan sangat baik.

Pagi ini, Bram berniat ingin mengambil serapan pagi di atas meja untuk istri nya karena saat ia melihat jam sudah menunjukkan pukul 8 pagi dan seharusnya makanan tersebut sudah di antarkan di jam 7 pagi. Tapi, jam serapan pagi istri nya malah sudah melewati 1 jam lama nya.

Namun, saat melangkah turun kebawah. Bram malah melihat para pembantu di rumah itu malah asik berbincang sedangkan makanan untuk istri nya sama sekali belum di siapkan. Rasanya Bram begitu geram dengan sikap pembantu nya yang sama sekali tidak patuh pada aturan.

"Apakah ini pekerjaan kalian?!" tanya Bram dengan nada sinis hingga para pembantu itu seketika terkejut mendengar nya. Tapi, tatapan mereka semua malah sama sekali tidak ada rasa takut sedikitpun, justru mereka malah cuek dan seolah-olah Tristan bukanlah majikan mereka.

Bram tentu saja sadar bahwa para pembantu itu sama sekali tidak menganggap dirinya. Tapi, ia tidak ingin membuat masalah sehingga ia hanya bisa menahan rasa sabarnya saja karena ia sadar bahwa dirinya bukanlah siapa-siapa lagi seperti dulu yang selalu berkuasa atas segalanya.

"Tuan, kenapa Anda yang memasak?" tanya salah satu pembantu yang baru saja datang habis berbelanja di pasar.

"Tidak ada makanan yang tersedia untuk nyonya Serena dan semua pembantu disini sama sekali tidak melakukan apapun!"

"Maaf Tuan ... mereka memang seperti itu!" ucap Resti seorang gadis cantik sebagai salah satu pembantu di rumah itu yang menjadi kepercayaan tuan Bisma.

"Kenapa tuan Bisma mau memperkerjakan mereka jika bersikap seperti itu?!"

"Ada sesuatu hal yang harus tuan Bisma selidiki dari antara mereka, Tuan."

Bram pun menjadi penasaran, apa yang sebenarnya ingin diselidiki oleh mertua nya terhadap para pembantu yang bekerja di rumah saat ini. Apa lagi sikap para pembantu di rumah itu saat ini memang perlu di waspadai karena ada beberapa pembantu yang selalu bersikap sinis secara terang-terangan terhadap nya, padahal ketika tuan Bisma datang para pembantu itu seketika bermuka dua dan menjadi baik terhadap nya.

"Tuan, sebaiknya Anda beristirahat saja. Biarkan saya yang memasak untuk nyonya Serena," ucap Resti dengan segera mengambil alih pekerjaan yang dilakukan oleh Bram karena ia sendiri merasa tidak pantas jika membiarkan majikannya bekerja di dapur sedangkan pekerjaan tersebut adalah pekerjaan nya yang seharusnya ia kerjakan.

"Baiklah, segera antarkan ke dalam kamar dan masalah yang praktis saja supaya nyonya Serena serapan pagi."

"Baik, Tuan."

Setelah itu Bram masuk kedalam kamar dan melihat istri nya sedang duduk melamun di atas kasur. Bram dengan ragu menghampiri nya karena sampai saat ini dirinya masih belum terbiasa hidup bersama dengan seorang wanita yang sama sekali tidak pernah ia temui, begitu juga dengan Serena sendiri ia jelas merasa sangat segan dan malu untuk saling bertatap muka kepada suami nya.

"Kenapa hanya membawa tangan kosong? Makanannya dimana? "

"Mereka belum memasak sama sekali dan sekarang nona Resti baru memasak untuk mu."

"Jika tidak ada ayah di rumah, mereka memang selalu berbuat semaunya. Bahkan mereka sama sekali tidak menganggap ku sebagai majikan di rumah ini!"

"Apa kau ingin aku memberikan mereka sedikit pelajaran?"

"Memangnya, kau bisa melakukan hal itu?"

"Kamu hanya tinggal menunggu kabarnya seperti apa nantinya!" ucap Bram dengan tersenyum licik.

Kedua orang itu sama sekali tidak sadar, bahwa mereka berdua telah berbicara cukup panjang lebar untuk pertama kalinya. Sebelumnya mereka berdua hanya akan berbicara sepatah kata atau dua kata saja setelah itu kembali saling mengacuhkan. Bahkan Bram tanpa sadar tersenyum saat melihat wajah Serena yang tanpa sengaja menatap ke arah dirinya. Kedua orang itu saling berpandangan hingga perlahan-lahan bibir mereka berdua semakin mendekat untuk menyatukan cinta yang perlahan-lahan tumbuh.

Namun, sayangnya tiba-tiba sebuah ketukan pintu terdengar cukup nyaring dari luar dan ternyata itu adalah Resti ingin mengantarkan serapan pagi untuk Serena. Sedangkan Bram akan serapan saat jam 9 nanti karena ia sendiri juga masih belum terbiasa untuk makan terlalu pagi.

"Nyonya, ini serapan paginya. Maaf sudah membuat Nyonya telat serapan pagi ini," ucap Resti dengan wajah yang terlihat seolah-olah merasa sangat bersalah kepada Serena.

"Hem, tidak apa-apa," jawab Serena dengan singkat, ia pun mulai menikmati serapan pagi nya sedangkan Resti langsung saja pergi keluar dari kamar tersebut.

Setelah kejadian beberapa menit yang lalu, Bram tentunya begitu malu sehingga ia memilih untuk duduk di sofa melihat pemandangan dari jendela. Ia tidak menyangka dirinya bisa secepat itu terbuai oleh seorang gadis yang cacat. Bahkan ia merasakan sendiri hati nya terus berdebar-debar dari tadi, Bram pun kembali menatap ke arah Serena secara diam-diam dan ia kembali merasakan hati nya semakin berdebar. Hati nya yang terluka kini Bram merasa sudah terobati saat kehadiran Serena di dalam hidupnya, bahkan mantan istri nya yang pernah hidup bersama dengan nya selama bertahun-tahun sama sekali tidak membuat nya rindu sedikitpun, justru ia merasa sangat membenci wanita itu yang telah meninggalkan dirinya disaat ia merasa kehilangan semuanya.

"Mas Bram ... aku sudah selesai makan. Bisakah kau membantu ku untuk mengambil tissu kering itu?!" tunjuk Serena ke arah tissu yang berada di dekat Bram.

"Hem." Bram segera bangkit berdiri untuk mengantarkan tissu tersebut.

"Aku akan mandi lebih dulu."

"Baiklah, aku akan membopong mu ke kamar mandi." Serena langsung menganggukkan kepalanya dengan pelan.

"Jika sudah selesai, kamu bisa memanggil ku."

"Hem, maaf sudah merepotkan mu untuk melakukan hal ini semua."

"Aku sama sekali tidak merasa direpotkan. Justru jika kamu menginginkan sesuatu dan hanya diam tanpa mengatakan apapun kepada ku, aku akan merasa sangat bersalah!"

"Kau serius mau melakukan hal apa saja yang aku perintahkan?!"

"Selagi itu dapat membantu mu, aku akan melakukan nya."

Serena tersenyum, ia tidak menyangka ayah nya menjodohkan dirinya dengan seorang laki-laki yang begitu patuh dan mengerti keadaan nya yang saat ini sama sekali tidak berdaya untuk melakukan apapun.

"Jika aku harus setiap hari atau setiap saat untuk melakukan apa yang kamu mau. Aku sama sekali tidak mempermasalahkannya yang terpenting di hati mu hanya ada aku," gumam Bram dalam hati nya.

"Setelah mandi, aku ingin pergi ke taman belakang."

"Baiklah, aku akan siap mengantarkan mu."

Terpopuler

Comments

PANJUL MAN

PANJUL MAN

lanjuut

2024-03-11

0

Maliqa Effendy

Maliqa Effendy

Tristan???? Bram mungkin

2023-07-29

0

lihat semua
Episodes
1 Seorang Tahanan
2 Badai Silih Berganti
3 Menjadi Seorang Suami
4 Memberikan Sebuah Pelajaran
5 Sangat Memohon
6 Bulan Madu
7 Kekhawatiran Bram
8 Seorang Ibu Tiri
9 Marvel Dan Desta
10 Marvel Tertawa Mengejek
11 Sebuah Pukulan
12 Diam-Diam Memperhatikan
13 Sebuah Tragedi
14 Hal Yang Memalukan
15 Sebuah Foto
16 Telah Mengandung
17 Merasa Sangat Kecewa
18 Sebuah Keputusan
19 Seseorang Di Telepon
20 Kontrol Kembali
21 Memiliki Hubungan Yang Spesial
22 Sebuah Ancaman
23 Perdebatan Di Meja Makan
24 Keadaan Kritis
25 Mendadak Menikah
26 Pesta Pernikahan
27 Terasa Menakutkan
28 Terlalu Berbahaya
29 Mengetahui Kebenarannya
30 Berpisah
31 Menemukan Juan
32 Seorang Wanita Ular
33 Kehadiran Seseorang
34 Menemukan Sebuah Jejak
35 Berhasil Dimusnahkan
36 Perbincangan Juan Dan Desta
37 Mengakui Kesalahan
38 Masih Berdebat
39 Berharap Tidak Kecewa
40 Sikap Bram Sedikit Aneh
41 Tes DNA
42 Sosok Yang Berbeda
43 Mencoba Untuk Tenang
44 Tak Ingin Menyerah
45 Kenyataan Pahit
46 Semuanya Menjadi Kacau
47 Terdiam Kaku
48 Pergi USG
49 Perut Buncit
50 Suami Tidak Peka
51 Naik Pitam
52 Selama Hamil
53 Menjadi Seorang Ayah
54 Tanda-Tanda
55 Seorang Bayi Tampan
56 S2. Liam dan Kenzo
57 Kehidupan Bahagia
58 Gadis Itu
59 Tidak Habis Pikir
60 Bram Menatap Istri Nya
61 Menoleh
62 Operasi
63 Memalukan
64 Belum Memikirkan
65 Berkat Bantuan
66 Tak Berharap
67 Berulang Kali
68 Salah Bicara
69 Beberapa Minggu
70 Sesuatu Hal Yang Tak Diinginkan
71 Pasrah
72 Bermimpi Buruk
73 Lebih Sempurna
74 Tidak Bersemangat
Episodes

Updated 74 Episodes

1
Seorang Tahanan
2
Badai Silih Berganti
3
Menjadi Seorang Suami
4
Memberikan Sebuah Pelajaran
5
Sangat Memohon
6
Bulan Madu
7
Kekhawatiran Bram
8
Seorang Ibu Tiri
9
Marvel Dan Desta
10
Marvel Tertawa Mengejek
11
Sebuah Pukulan
12
Diam-Diam Memperhatikan
13
Sebuah Tragedi
14
Hal Yang Memalukan
15
Sebuah Foto
16
Telah Mengandung
17
Merasa Sangat Kecewa
18
Sebuah Keputusan
19
Seseorang Di Telepon
20
Kontrol Kembali
21
Memiliki Hubungan Yang Spesial
22
Sebuah Ancaman
23
Perdebatan Di Meja Makan
24
Keadaan Kritis
25
Mendadak Menikah
26
Pesta Pernikahan
27
Terasa Menakutkan
28
Terlalu Berbahaya
29
Mengetahui Kebenarannya
30
Berpisah
31
Menemukan Juan
32
Seorang Wanita Ular
33
Kehadiran Seseorang
34
Menemukan Sebuah Jejak
35
Berhasil Dimusnahkan
36
Perbincangan Juan Dan Desta
37
Mengakui Kesalahan
38
Masih Berdebat
39
Berharap Tidak Kecewa
40
Sikap Bram Sedikit Aneh
41
Tes DNA
42
Sosok Yang Berbeda
43
Mencoba Untuk Tenang
44
Tak Ingin Menyerah
45
Kenyataan Pahit
46
Semuanya Menjadi Kacau
47
Terdiam Kaku
48
Pergi USG
49
Perut Buncit
50
Suami Tidak Peka
51
Naik Pitam
52
Selama Hamil
53
Menjadi Seorang Ayah
54
Tanda-Tanda
55
Seorang Bayi Tampan
56
S2. Liam dan Kenzo
57
Kehidupan Bahagia
58
Gadis Itu
59
Tidak Habis Pikir
60
Bram Menatap Istri Nya
61
Menoleh
62
Operasi
63
Memalukan
64
Belum Memikirkan
65
Berkat Bantuan
66
Tak Berharap
67
Berulang Kali
68
Salah Bicara
69
Beberapa Minggu
70
Sesuatu Hal Yang Tak Diinginkan
71
Pasrah
72
Bermimpi Buruk
73
Lebih Sempurna
74
Tidak Bersemangat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!