DI HUKUM

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM,,,

Sebaik baik bacaan adalah membaca Al Qur'an 🥰🥰🥰

*****

Happy reading guys 😘😘😘

Ella kembali ke Ndalem Utara disana masih ada kedua orang tua Echa, dan Zio sendiri sudah siap siap pergi ke Kantor karena ada Meeting pagi.

"Zio,,"Panggil Ella.

"Iya Umma." jawab Zio.

"Ini Boneka istrimu." Ella memberikan Boneka Echa pada Zio.

Zio menerima dan menatap Ella minta penjelasan, karena setahu dia tadi Echa tidak mau lepas dari Bonekanya.

"Nanti kamu belikan Boneka yang lebih kecil dari itu."

"Echa mau boneka nya diganti?" tanya Lita.

"Iya."

"Hebat biasanya Echa tidak mau jika Bonekanya yang ini di ganti.". ucap Lita diangguki Arvin karena memang Boneka kelinci itu Boneka kesayangan Echa.

"Zio kamu simpan Boneka Istrimu di kamar mu."

"Iya Umma." Zio membawa Boneka Echa ke kamarnya.

"Mereka lucu ya Bang." ucap Gus Azka.

"Mengingatkan Queena dan Abang."lanjut Gus Azka.

Gus Alzam tersenyum, karena memang yang di ucapkan Adiknya itu benar.

"Hahahaha,,, semoga Zio bisa sesabar kamu Gus menghadapi tingkah nakal Echa."

******

Saat waktu jam makan siang Zio menyempatkan pergi ke Mall untuk membeli Boneka untuk Echa, dia membeli Boneka yang sama dengan punya Echa namun ukuran sedang.

Setelah dari Mall Zio langsung pulang ke Pesantren karena ada kelas mengajar  dan kebetulan waktunya mengajar di kelas Echa.

Di kelas Echa duduk bersama Mutia , Echa menelungkup kan kepalanya, dia merasa gatal dengan hijab di kepalanya.

"AKH,,,,,"teriak Echa membuat seisi kelas menatapnya.

"Istighfar Cha, kamu kesurupan?" ucap Aurel.

"Siapa sih yang buat peraturan harus menggunakan pakaian seperti ini." keluh Echa.

"Heh,,, dasar anak kota." ejek salah satu teman kelas Echa yang bernama Zizah.

"Apa Lo?" ketus Echa.

"Assalamu'alaikum,,," ucap Zio saat memasuki kelas Echa.

"Waalaikum salam Wr wb." jawab seisi kelas kecuali Echa yang kembali menelungkup kan kepalanya.

Zio memulai pelajaran dengan mengabsen muridnya terlebih dahulu.

"Alexandra keyla Salsabila." ucap Zio namun yang di panggil tidak menyahut.

"Alexandra keyla Salsabila." ulang Zio.

Dengan wajah datarnya Zio berjalan menuju bangku Echa dengan membawa bambu rotan di tangannya.

'BRAKK' Zio memukulkan rotannya pada bangku samping Echa membuat Echa berteriak kaget.

"ANJ*NG !"

"Astaghfirullahal Adzim." istighfar semua orang.

Zio menatap datar Echa." Kamu tidur di jam pelajaran saya?"

"Huh,,, lo lagi, lo lagi." Echa memutar bola matanya malas.

"Dasar tidak sopan sekali sih sama Gus El." cibir Zizah dan di angguki yang lainnya.

"Minta maaf Cha." bisik Mutia dan Aurel.

"Ogah." tolak Echa mentah mentah.

"Berdiri di depan kelas!" ucap Zio.

"Yess,,, terimakasih." Echa dengan riang keluar dari kelas.

Setelah Echa keluar Zio kembali melanjutkan pelajaran.

"Besok kalian hafalkan surah Al  Waqi'ah dengan artinya." ucap Zio, tidak ada yang berani membantah  melihat wajah Zio yang tidak bersahabat sama sekali, berbeda dengan Yusuf yang memiliki sifat ramah dan murah senyum pada siapapun.

"Kita akhiri pelajaran hari ini Assalamualaikum warahmatullahi wa barokatuh."

"Gila Gus El nyuruh kita ngafalin surat Al Waqi'ah dengan artinya, dan waktunya besok." ucap salah satu murid.

"Ya Allah,, untung Gus El tampan."

"Gak nyambung."

"Hahahaha,, nyambung lah, karena Gus El tampan jadi saya tetap semangat masuk kelas walaupun gak hafal."

Di luar Echa bukan menjalankan hukuman melainkan  nangkring di atas pohon mangga, masih ingat pohon mangga tempat Queena bersembunyi, sengaja pohon buah disana tidak di tebang mengingat kenangan nya bersama Quenna.

"Lebih baik gue dihukum saja dari pada masuk sekolah dan gurunya si Ustad Modus." ucap Echa sambil menggigit buah mangga di tangannya.

Sementara Zio menoleh ke kanan ke kiri mencari keberadaan Echa.

"Assalamu'alaikum Gus." ucap Ustadzah Syifa.

"Waalaikum salam."

"Afwan,, cari siapa Gus?" tanya Ustadzah Syifa melihat Zio terlihat mencari sesuatu.

Yusuf datang menghampiri keduanya dengan membawa kitab ditangannya.

"Saya mencari Echa." jawab Zio.

"Bukankah Abang habis mengajar kelas Echa."  ucap Yusuf.

"Dia dihukum berdiri di depan kelas tapi malah menghilang."

"Mungkin sudah pulang."

"Tapi saya habis dari kamar dan tidak ada Echa disana." ucap Ustadzah Syifa.

Zio melangkah pergi meninggalkan depan kelas diikuti Yusuf dibelakangnya.

"Bang,, bagaimana kalau Echa kabur."

"Bang kamu tidak khawatir?" tanya Yusuf melihat Wajah datar Zio.

Meskipun Zio diam namun dia mencari Echa sampai ke taman belakang,namun Zio tidak menemukan keberadaan nya.

Di atas pohon mangga Echa masih asik jadi monyet, dia mencari mangga yang sekiranya sudah matang kebetulan sekali Mangga disana sedang berbuah sangat lebat.

Dari tembok pembatas santri putra dan santri putra Azmi melompat kemudian langsung memanjat pohon mangga juga, dan kebetulan Azmi juga memanjat pohon yang sama dengan Echa.

"Setan!" teriak Azmi saat melihat keberadaan Echa.

"Setan setan pala lo peang!" ketus Echa melemparkan kulit mangga pada Azmi.

"Echa!" kaget Azmi.

"Ya Gue, napa ?"

"Gak kenapa napa, bukannya sekarang kamu masih masuk,kenapa bisa ada disini?"

"Lo juga, kenapa bisa disini?"

"Hehehe,,, pengen makan buah Mangga." cengir Azmi.

"Gue dihukum sama Ustadz Modus."

"Bang Zio?"

"Siapa Zio?"

"Gus El."

"Iya."

Azmi mengeluarkan toples kecil yang dia sembunyikan dibalik sarungnya.

"Lo mau?" tawar Azmi

"Apa itu?" tanya Echa.

"Bumbu rujak lah."jawab Azmi.

"Niat banget lo."

"Lo gak bawa pisau?" tanya Echa.

"Tidak, gigit saja."

Akhirnya mereka berdua rujak an bersama dengan mangganya di gigit lalu di cocol sama bumbunya.

Sambil bercerita kemudian tertawa bersama membuat keduanya langsung akrab.

Zio yang hendak kembali ke Ndalem Utara merasa aneh dengan pohon mangga yang di depan Asrama santri Putri.

Dia menajamkan penglihatan nya, tidak mungkin kulit mangga yang jatuh besar besar begitu jika burung yang memakannya.

"Mau kemana Bang?" tanya Yusuf melihat Zio melangkah mendekati pohon mangga.

Semakin dengan Zio seperti mendengar tawa seseorang.

"Hahahaha,,, kamu di hukum berdiri di depan kelas dan kabur kesini?"

"Hahahaha,,, iya lah, mending gue dihukum saja dari pada didalam kelas."

Echa dan Azmi tertawa bersama tanpa menyadari tatapan tajam dibawah mereka.

"KHEMM" dehem Zio.

"Batuk dikomik saja." ucap Echa.

"Hahahaha hahahaha." kembali Azmi dan Echa tertawa bersama.

Namun sedetik kemudian mereka baru sadar dan menunduk kebawah.

"Berduaan di tempat sepi, orang ketiganya itu setan." ucap Yusuf.

"Dan orang ketiga nya itu Lo." balas Echa.

"Turun!" perintah Zio.

Dengan takut takut Azmi langsung turun, sementara Echa dengan sengaja memperlambat turunnya.

"Kalian tahu jika berduaan dengan yang bukan muhrim itu Dosa?"

Azmi mengangguk kemudian melirik Echa yang terlihat menggigit mangga di tangannya kemudian mencocolkan pada Bumbu rujaknya.

"Kalian harus dihukum, dan kamu mencuri mangga milik pesantren."

"Saya tidak mencuri kok, kan ada dia " tunjuk Echa pada Azmi.

Echa kembali mencocolkan mangga nya yang sudah di gigit,dan langsung menyuapkan pada mulut Zio yang sedang berbicara.

"Bersihkan ka,,"

"Enak kan?" ucap Echa.

"Hahahaha hahahaha." Azmi tertawa melihat itu.

Sementara Zio yang semakin jengkel menarik tangan Echa membawanya taman belakang yang sepi.

_

_

_

TBC

JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK 😘😘😘

Terpopuler

Comments

Ida Miswanti

Ida Miswanti

pohon Mangga Legendaris 😅

2025-02-07

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!