Masuk pesantren

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM,,,,,

Sebaik baik bacaan adalah membaca Al Qur'an 🥰🥰🥰

*****

Happy reading guys 😘😘😘

Satu bulan berlalu namun Echa  benar benar tidak membuat ulah, dia seperti murid pada Umumnya,namun itu memang sengaja Echa lakukan selama satu bulan karena menurutnya jika sudah sebulan Orang tuanya pasti lupa.

Malam ini karena sudah lebih satu bulan Echa jadi anak penurut waktunya dia kembali menjadi Echa dengan sejuta kenakalannya.

Dengan mengendap endap Echa pergi menuju tempat dirinya akan balapan, tubuhnya sudah gatal ingin ikut balapan dan malam ini dia kembali melakukannya.

Echa dengan kecepatan penuh melajukan Motornya, namun hampir saja mencapai garis Finish dia hampir menabrak mobil Sport hitam ya g seolah sengaja menghadangnya.

"Sialan,, turun lo!" teriak Echa.

"Astaghfirullahal Adzim ya Allah,, " sebelum turun dari mobilnya Zio lebih dulu menenangkan hatinya.

"Lo lagi? sebenarnya lo ada masalah apa sih sama gue?"

Mengabaikan pertanyaan Echa, Zio menatap tajam Echa.

"Apa sih natap gue gitu, awas loncat tuh mata."

"Apakah baik seorang wanita keluar malam malam Sendiri dengan pakaian kurang bahan seperti ini?"

"Baik tidaknya tidak ada urusannya dengan Lo."

"Lagian ya kalau mau ceramah jangan disini tapi di Masjid sono."

Dengan sedikit memaksa Zio menarik Echa ke dalam mobilnya meninggalkan Motor Echa di tepi jalan.

Echa yang marah pada Zio karena terlalu ikut campur akhirnya menggigit tangan Zio yang menyetir sehingga Zio menghentikan mobilnya secara mendadak.

"Dasar Ustadz Modus!" ketus Echa langsung berlari meninggalkan mobil Zio menuju motor nya.

Baru saja Echa sampai di arena balapan tanpa ada aba aba terlebih dahulu, sepertinya polisinya sengaja  tidak membunyikan sirene agar tidak tercium oleh orang orang yang berada disana.

Bukannya takut Echa justru santai saja saat di tangkap polisi dan dibawa ke kantor.

Sementara Zio yang baru saja di gigit Echa hanya bisa mengelus dadanya berusaha sabar menghadapi tingkah istrinya yang di luar nalarnya.

"Astaghfirullah ya Allah,,,."

Bagaimana bisa istrinya ada di arena balap sementara tadi saat dia mengunjungi kediaman mertuanya istri kecilnya itu sudah tidur dan dia melihat sendiri jika Echa ada dikamar nya.

Padahal yang Zio lihat memang bukan Echa melainkan  guling yang Echa kasih rambut dan ditutup menggunakan selimutnya.

Arvin dan Lita begitu kaget ketika mendapat telpon dari kantor polisi dan mengatakan jika putrinya ada di kantor di tangkap karena ikut balapan liar.

Mereka yang tidak percaya segera berjalan menuju kamar Echa dan betapa terkejutnya saat membuka selimutnya ternyata guling.

"ECHA,,,,, ya Allah, putrimu kenapa begini banget sih Mas."

"Putrimu juga Bun."

"Bunda tidak perlu ikut ke Kantor polisi ,bereskan barang barang Echa setelah itu langsung berangkat ke Pesantren,mungkin dengan di Didik oleh Gus El sikap Echa bisa sedikit lebih baik."

"Baiklah Mas."

*****

Di sepanjang perjalanan Echa hanya melirik Ayahnya yang tidak berbicara sama sekali, Echa yakin jika nanti dia akan mendapat ceramah dari Bundanya.

Sampai di rumah Echa melihat kopernya di ruang tamu.

"Kenapa koper Echa ada diluar Bun?" tanya Echa.

"Kamu tidak lupa kan persyaratan Ayah satu bulan lalu?"

Mata Echa langsung melotot, dia kira Ayah dan Bundanya akan lupa,tapi ternyata tidak.

"No ! Echa tidak mau masuk pesantren, Echa mau dirumah saja." tolak Echa.

"Tidak, dulu kamu sudah setuju Echa, malam ini juga kita berangkat."

"Tapi Echa sudah kelas tiga dan Mau lulus bagaimana dengan sekolah Echa."

"Kamu bisa melanjutkan disana."

"Ayah sama Bunda tidak sayang sama Echa,masak Echa mau di buang kesana." rengek Echa berusaha merayu orang tuanya.

"Keputusan Ayah sama Bunda sudah bulat dan tidak bisa diganggu gugat."

"Ayo,,!" Arvin sedikit menarik tangan Echa.

"Tunggu,, ish,, Echa mau bawa boneka boneka milik Echa."

"Hah,,kamu itu mau mondok bukan mau pindah rumah."

"Tapi Echa tidak bisa tidur kalau tidak membawa boneka Echa."

"Biarkan saja kamu tidak bisa tidur,biar otaknya waras sedikit."

"Ih,, Bunda, pokoknya Echa mau bawa boneka Echa titik."

"Baiklah tapi hanya boleh bawa satu saja." pasrah Arvin akhirnya.

Echa segera berlari ke kamarnya dia mengambil satu boneka kelinci seukuran tubuhnya membuat Lita dan Arvin melotot tidak percaya.

Bisa bisa ranjangnya penuh dengan boneka Echa,tapi dia membiarkan saja asal anaknya mau dikirim ke pesantren.

Mereka berangkat sekitar jam dua dini hari dan sesampainya di pesantren Darussalam sesudah subuh, sepanjang perjalanan Echa tertidur sambil memeluk bonekanya.

"Assalamu'alaikum." panggil Arvin saat sudah sampai di depan rumah Gus Alzam.

"Waalaikum salam." jawab Bik Ina pembantu di rumah Gus Alzam.

Rumah Gus Alzam di sebut  Ndalem Utara sementara Rumah Umi Maryam disebut Ndalem selatan.

"Gus Alzam ada ?" tanya Arvin sopan.

"Kyai Alzam masih di Masjid ."

"Mari masuk tunggu di dalam saja."

Echa dengan wajah ngantuk nya langsung nyelonong masuk dan duduk di sofa ruang tamu tanpa di suruh dia kembali terlelap dengan tenang.

Bik Ina keluar untuk memberitahu Gus Alzam jika ada tamu.

"Tidak ada yang berubah, rumah ini masih sama." ucap Arvin melihat sekeliling rumah Gus Alzam.

"Terlihat jelas ya Mas, jika Gus Alzam sangat menyayangi Almarhumah Ning Queena." sambung Lita.

"Ya,,"

Terlihat jelas di dinding terpajang foto foto keluarga, foto pernikahan Queena dan Gus Alzam, foto saat Queena tengah hamil dan perkembangan ketiga buah hati Queena dan Gus Alzam.

"Dulu aku menjadi saksi bagaimana kisah cinta keduanya." Arvin mengingat masa lalunya dimana pertama kali Queena dan Gus Alzam bertemu.

"Semoga Gus El bisa mengubah Echa seperti Gus Alzam mengubah Ning Queena."

"Assalamu'alaikum." ucap Gus Alzam yang baru saja pulang.

"Waalaikum salam ." jawab Arvin dan Lita.

"Bagaimana kabarnya Vin?" Gus Alzam dan Arvin Salaman kemudian berpelukan ala Pria.

"Alhamdulillah,, baik."

"Kenapa datangnya subuh petang begini Vin?" tanya Gus Alzam.

"Ini Gus mau memasukkan Echa ke sini."

Gus Alzam melihat menantunya yang tertidur dengan sangat pulas.

"Kenapa tidak disuruh tidur di kamar Zio saja Vin?"

"Assalamu'alaikum." ucap Zio dan Azmi yang baru datang.

"Waalaikum salam."

"Ayah Bunda." kaget Zio kemudian langsung mencium tangan kedua mertuanya.

"Begini Gus,saya ingin pernikahan mereka tetap dirahasiakan, biar Echa belajar ilmu agama terlebih dahulu."

"Apakah kamu setuju Nak?" tanya Gus Alzam pada Zio.

"Aku setuju saja Bi."

Zio menatap istrinya yang tidur dengan pulas, bajunya masih menggunakan baju yang semalam.

"Ini kenapa kalian mendadak mengantarkan Echa?" tanya Gus Alzam.

"Kami sudah angkat tangan dengan kenakalan Echa Gus,kamu tahu semalam Echa di tangkap polisi." jawab Arvin.

"Karena balapan Liar?" ucap Zio.

"Kok Gus El bisa tahu?" heran Lita.

Semua orang menatap Zio meminta penjelasan dari ucapannya.

"Setelah pulang dari rumah Ayah semalam saya bertemu Echa."

Mendengar jika Istri Zio datang seluruh keluarga Gus Alzam langsung datang Ndalem Utara.

"Masyaallah Cantiknya ." puji Ella.

"Tapi sikapnya Ell Nauzubillah." balas Arvin.

Ella tersenyum dibalik cadarnya . " Zio pasti bisa merubahnya." ucap Ella.

_

_

_

TBC

JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK 😘😘😘

Terpopuler

Comments

Dinar David Nayandra

Dinar David Nayandra

queena meninggal krna apa

2024-04-30

1

adning iza

adning iza

turunan arvin😁😁😁😁

2023-07-30

1

fifid dwi ariani

fifid dwi ariani

trus sAbar

2023-07-21

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!