Pagi harinya setelah bangun tidur Manda mandi kemudian siap-siap untuk bekerja tetapi tiba-tiba Manda teringat akan ucapan mama kemarin malam yang akan menjodohkannya dengan anak teman papa.
Jujur Manda masih bingung apakah harus menerima perjodohan ini dengan lapang dada atau tidak.
Disisi lain Manda ingin mencari jodohnya sendiri tanpa paksaan siapapun tapi disisi lain Manda juga tidak ingin menyakiti hati orangtuanya.
Setelah Manda pertimbangkan matang-matang akhirnya dia sudah memutuskannya, semoga keputusannya benar tidak salah dan tidak merugikan siapa pun dan membuat semua orang senang.
Setelah dia mempertimbangkan hal tersebut dia pun turun ke meja makan dan disitu sudah ada mama dan papa dengan melihatnya.
Manda pun sudah tau apa yang mereka tunggu dari tatapan mama mengisyaratkan semoga Manda menerima perjodohan ini.
"Pagi ma pa," sapa Manda lembut.
"Pagi sayang, sarapan dulu ya." ucap mama delima yang di angguki oleh papanya.
"Iya ma." sahut Manda.
Setelah sarapan Manda pun memberanikan diri untuk berbicara tentang masalah kemarin.
"Ma pa," panggil Manda singkat.
"Iya sayang?" jawab papa yang sepertinya tau apa yang akan Manda ucapkan.
"Manda sudah memutuskan soal masalah kemarin malam," ungkap Manda dengan suara yang pelan namun masih bisa di dengar oleh orang tuanya.
"Bagaimana keputusanmu sayang?" jawab papa dan di angguki penasaran oleh mama.
"Emm...ee Manda terima perjodohan ini ma, pa asal bisa membuat mama dan papa bahagia Manda juga pasti akan bahagia. Manda yakin bahwa mama dan papa tidak akan salah memilihkan jodoh untuk Manda kan," jawab Manda panjang yang mendapat senyuman bahagia dari mama dan papa Manda.
"Makasih sayang sudah mau menerima perjodohan ini, mama sama papa pasti memilihkan pasangan yang baik sayang kamu tenang saja." ucap mama sambil tersenyum bahagia sekali mendengar jawaban yang anaknya berikan tadi.
Dengan melihat mereka bahagia Manda pun ikut merasa bahagia dan berharap semoga keputusan yang dia buat tidak salah dan merugikan yang lainnya.
"Manda kamu nanti pulang jam berapa sayang?" ucap mama bertanya pada Manda.
"Kayaknya seperti biasanya deh ma," jawabnya.
"Kalau gitu nanti kalau bisa kamu pulang lebih cepat ya sayang karena nanti malam kita mau ngadain acara makan malam bersama dengan calon suami kamu nanti dan orang tuanya," ucap mama yang membuat Manda bingung karena Manda baru saja menyetujui perjodohan ini namun sudah akan makan malam bersama calon mertua dan calon suaminya saja.
"Iya ma nanti Manda usahain ya, kalau gitu Manda pamit dulu." ucap Manda sebelum berpamitan dan meninggal mama dan papa.
Setelah membicarakan hal tersebut Manda pun berangkat ke kantor.
"Ma pa Manda berangkat dulu ya," pamit nya kepada mama dan papa.
🥕🥕🥕
Ditempat lain Vero yang masih bergelut dengan selimut dan bantalnya tiba-tiba mendengar suara mamanya membangunkan tidur Vero.
"Verooooo... Verooo.. bangun!" suara mama Ratna yang membuat tidur Vero terganggu, akhirnya mau tidak mau Vero pun bangun dari tidur nyenyak nya.
"Huaommmm ada apa sih ma, pagi-pagi udah ribut aja." kata Vero dengan mata masih terpejam dan merenggangkan badan.
"Apa?! pagi katamu sayang nya mama!" teriak mama Ratna seperti menyatakan ketidak setujuan nya dengan pendapat anaknya itu.
"Coba kamu lihat sekarang jam berapa? Kamu masih bilang ini pagi." ucap mama Ratna dengan penuh emosi.
"Emangnya jam berapa sih ma?" tanya Vero sambil mulai melihat handphonenya dan ternyata sudah jam 10 yang membuat Vero pun ikut kaget dengan bangunnya.
Karena biasanya dia bangun pagi tapi kenapa hari ini malah bangun jam 10 yang notabennya sudah mau siang atau sudah ya.
"Astaga mama kok gak bangunin Vero sih." ucap Vero sambil turun dari kasurnya.
"Apa kamu bilang, mama gak bangunin kamu? Dari tadi mama sudah bangunin kamu tapi kamu gak bangun-bangun sekarang nyalahin mama." sahut mama Ratna dengan melotot kan matanya kepada anaknya itu yang membuat Vero cengar cengir tak karuan.
"Hehehe.. iya maafin ya mama Vero yang salah tapi biasanya Vero bangun pagi mungkin karena kemarin habis nongkrong sama temen-temen dan juga banyak kegiatan jadi capek." alasan Vero.
"Ya udah sana mandi habis itu kamu turun ya ada sesuatu yang ingin mama sama papa bicarakan." ucap mama Ratna yang sepertinya berita yang sangat penting.
"Iya ma." setelah itu mama Ratna pun meninggalkan kamar Vero kemudian dia pun mandi dan bersiap siap.
Akhirnya Vero pun turun kebawah menemui mama dan papanya yang sudah menunggunya seperti ingin berbicara penting.
"Pagi ma pa." sapa nya.
"Pagi katanya ini sudah siang kali, gak anak gak bapak sama aja." ucap mama Ratna menyela dengan wajah juteknya yang membuat Vero dengan papa Hendra saling berpandangan dan tersenyum lucu.
"Ini ada apa katanya mama tadi ada yang mau di omongin?" ucap Vero penuh tanda tanya.
"Begini sayang mama dan papa mau ngomong sesuatu sama kamu." ucap papa Hendra yang membuat Vero bingung.
"Papa sama mama berencana untuk menjodohkan kamu dengan anak teman papa, dia anaknya cantik, baik dan sopan, kamu gak akan menyesal menikah dengan dia." ucap papa Hendra yang membuat Vero semakin bingung apa maksudnya pernikahan emangnya ini jamannya Siti Nurbaya apa pakek acara di jodohin segala.
"Papa lagi ngeprank aku kan iya kan pa, ma papa lagi ngeprank kan?" tanyanya sambil memastikan bahwa ini cuma prank aja.
"Enggak sayang yang di ucapin sama papa mu itu benar." timpa mama Ratna yang setuju dengan perjodohan ini.
"Apa! Ini bukan jamannya Siti Nurbaya pa, ma. Vero bisa cari sendiri pasangan yang baik dan cantik tapi gak dengan cara jodoh-jodohin segala ma, pa." alasannya dengan penuh keyakinan.
"Vero untuk kali ini tidak ada penolakan." ucap papa Hendra tegas.
Papa yang biasa nya sangat ramah jarang sekali ngomong seperti ini dengan nada tegas dan marah membuat siapa saja yang melihatnya pasti akan takut.
Jujur Vero pun semakin bingung dengan semua ini bagaimana dia akan setuju atau tidak dengan perjodohan ini.
"Bagaimana sayang pendapat kamu, kamu setuju kan dengan perjodohan ini." tanya mama Ratna dengan ekspresi permohonan nya agar menyetujui perjodohan ini.
Akhirnya mau tidak mau Vero pun menyetujui permintaan perjodohan ini.
"Apakah ada cara untuk menolaknya," ucap Vero dan mendapatkan gelengan dari kedua orang tuanya.
"Mau tidak mau, kalau begitu Vero menyetujui permintaan perjodohan ini ma, pa."ucap Vero.
"Bagus!" seru mama Ratna senang sekali akhirnya beliau akan punya seorang mantu.
"Vero nanti kalau bisa kamu pulang cepet ya, nanti malam kita akan ngadain makan malem bareng keluarga calon istri kamu, kamu mau ya." ucap mama Ratna yang membuat Vero syok berat.
"Emm iya ma Vero usahain."
setelah Vero menyetujui permintaan perjodohan ini Vero pun izin untuk keluar untuk melihat proses pembuatan rumah atau mansionnya.
"Kalau gitu ma, pa Vero izin keluar dulu mau lihat proses pembangunan rumah milik ku dulu ya." ucapnya yang di angguki oleh papa tapi tidak dengan mama nya dengan wajah yang kecewanya mama pun berkata.
"Kamu kenapa sih gak tinggal di rumah sini aja loh sayang, kamu gak kasihan apa sama mama." ucap mama Ratna dengan nada kekecewaan.
"Ma, Vero ingin mandiri. Vero tidak ingin bergantung terus sama mama dan papa, terus nanti kalau Vero menikah enggak mungkin kan Vero tetap tinggal disini pasti lah istri Vero juga akan merasa gak enak lah kan ma, Vero ingin kami nanti menjadi pasangan yang mandiri tidak bergantung sama siapa pun ma." ucap Vero meyakinkan mamanya.
"Ya udah kaku gitu Vero pamit dulu ya, assalamualaikum." pamitnya.
"Waalaikumsalam." jawab mama Ratna dan papa Hendra berbarengan.
Vero pun menjalankan mobilnya ke arah kompleks perumahan yang sedang di bangun,
pembangunan mansion ini terletak dekat dengan mansion mama dan papa nya tetapi beda gang saja dan termasuk kompleks mewah dan elit sehingga keamanannya sangat ketat.
Dan dia memang sengaja membangun rumah yang nantinya akan Vero tinggali sendiri dan juga jika dia menikah nanti maka akan dia tinggalin dengan sang istri kelak.
Karena Vero sudah terbiasa dengan tinggal sendiri dan mandiri sehingga Vero kasihan kalau mama nya terus melayaninya dan juga karena dia menyetujui perjodohan ini otomatis mansion ini akan menjadi tempat tinggalnya dan calon istri nantinya.
Pembangunan mansion ini sudah hampir selesai kira-kira sudah mencapai 95 persen, tinggal perintilan kecil saja dan perkiraan sudah dapat ditempati satu atau dua minggu lagi sehingga saat Vero sudah menikah nanti sudah bisa di tempati.
.
.
NEXT.............................>
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 130 Episodes
Comments
HARTIN MARLIN
calon suami yang idaman
2023-09-02
2
Yani
Mantaplah Vero pria idaman
2023-06-07
0
Nadine Wulans
lanjut dan jangan di hapus muluk capek baca nunggu bab lanjutan tau" ilang berasa pengen nangis
2023-05-25
2