Happy Reading...
Di sisi lain seorang pria tampan bernama Savero Nahlu Pradikta biasanya di panggil Vero, memiliki tubuh yang bagus dengan dada bidang yang kotak-kotaknya hehe, wajah bak pahatan patung yunani, pokoknya mah badebes deh.
Savero sekarang sedang melanjutkan bisnis papanya yang berada di inggris, beberapa minggu ini dia mendengar kabar bahwa papanya jatuh sakit di indonesia.
Savero mempunyai papa bernama Mahendra Pradikta dan Mama nya yang bernama Ratna Pradikta.
Dia adalah anak tunggal tidak memiliki saudara, sekarang umurnya adalah 27 tahun. dan ya Vero masih jomblo karena untuk sekarang ini dia lebih fokus pada pekerjaannya dari pada harus sibuk dengan percintaan nya.
Maka dari itu mama Ratna menyuruh sang anak untuk meneruskan bisnis sang papa yang ada di Jakarta karena memang tidak ada yang bisa di suruh lagi selain Vero karena dia adalah anak tunggal.
Saat Vero sedang mengerjakan tugas di meja kebesarannya ada sebuah telephon masuk.
Kring kring kring
[Halo iya ma, ada apa?] tanyanya kepada sang mama.
[Halo sayang,, Vero kamu kapan pulangnya sih? Kamu sudah mempertimbangkan omongan mama dan papa mu waktu itukan, kesehatan papa mu sekarang kurang baik Vero kasihan kalau tetap kerja dan mengelola perusahaan.] ucap mama panjang lebar.
[Iya ma, ini Vero masih berfikir karena Vero juga gak mungkin ninggalin kerjaan disini ma.] jawabnya kepada mama Ratna.
Ya mama dan papa memang meminta Savero untuk pindah ke Jakarta untuk melanjutkan bisnis perusahaan yang ada di sana karena memang kesehatan papa Hendra sekarang ini kurang stabil dan sering sakit sehingga mengkhawatirkan kalau tetap kerja akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
[Pikirnya jangan lama-lama Ver nanti keburu nyesel loh kamu nya,] ucap mama Ratna.
[Dan juga kamu kan di sana ada Steven yang membantu kamu, biarin Steven aja yang kelola di sana kamu cukup kontrol perusahaan dari Jakarta aja ya sayang,] tambahan mama Ratna kepada sang anak.
[Ya udah ma Vero pamit habis ini ada jadwal rapat penting,] pamit Vero pada mama Ratna karena akan ada rapat penting dengan klien.
[Ya udah kamu hati-hati ya sayang,] ucap mama Ratna.
[Iya ma, mama sama papa juga ya Vero pamit Assalamualaikum.] sahut pria tersebut.
[Waalaikumsalam.] jawab mama Ratna sebelum Savero matikan teleponnya.
.
Setelah itu Vero rapat dengan klien yang sangat penting, selesai rapat dia kembali ke kantor nya dan terngiang akan ucapan mama nya tadi.
Jujur Vero sangat bingung apakah dia harus pindah ke Jakarta atau tetap tinggal di sini, setelah hampir berfikir cukup keras akhirnya Vero memutuskan untuk mengikuti saran mama dan papa nya untuk pindah kembali ke Jakarta.
Dan dia pun titipkan perusahaan nya di sini ke Steven orang kepercayaan sekaligus teman Vero.
"Stev aku titip perusahaan ku kepadamu kalau ada apa-apa kabari aku, aku akan tetap kontrol di sana," ucapnya saat Steven mengantarkan Vero ke bandara.
"Baik tuan, tuan tidak perlu khawatirkan perusahaan disini," ucapnya meyakinkan tuannya agar tidak perlu khawatir.
"Aku pamit ya," pamit Vero ke Steven karena penerbangan nya sudah di panggil dan waktunya untuk terbang dan di angguki oleh Steven.
"Sampai jumpa tuan Vero." ucap Steven.
Skip.....
Sampai lah Vero di tanah kelahirannya yaitu Indonesia, ya Vero memang lahir di Jakarta dan besar disini tetapi karena dia melanjutkan kuliah di luar negeri menjadikannya jarang untuk pulang ke Jakarta hampir 8 tahun dia tidak pernah pulang ke Jakarta karena biasanya mama Ratna dan papa Hendra lah yang datang ke Inggris akhirnya dia pun balik kampung halamannya ini.
Sampai di bandara Soekarno Hatta dia melihat ada wanita dan pria yang sangat dia cintai siapa lagi kalau bukan mama dan papa nya.
"Vero," teriak mama Ratna dari kejauhan saat melihat sang anak yang sudah sangat dia rindukan.
Vero hanya tertawa kecil sambil melihat ke samping kanan dan kiri karena malu dengan teriakan mamanya yang sangat manja itu.
"Ih mama apaan sih kan malu di lihatin orang," jawab Vero saat sudah ada di depan mereka sambil memeluk mereka.
"Tau tuh mamamu Ver malu-maluin aja," goda papa Hendra kepada sang istri.
"Apaan sih pa, biarin namanya juga kangen anak siapa suruh jadi bang toyib yang gak pernah pulang-pulang," ucap mama Ratna yang sudah Vero duga akan menyindirnya yang tidak pernah pulang ke Jakarta untuk menemui mereka.
"Iya mama maafin Vero ya," mohonnya pada mama Ratna agar tidak ngambek lagi.
"Iya." jawab mama Ratna dengan senyumnya sambil terus menggandeng Vero sampai sang suami pun geleng-geleng kepala melihat istrinya seperti ini.
"Ber bagaimana penerbanganmu tadi?" tanya papa pada sang anak.
"Lancar pa." jawab Vero.
"Untuk perusahaan kamu di Inggris bagaimana jadinya?" tanya papa Hendra pada sang anak.
"Akan di handle sama Steven pa tapi aku akan tetap kontrol dari sini," jawab Vero dengan singkat namun tegas sehingga memancarkan kharismatik nya.
"Ya udah kalau gitu."
"Kalian ini ya gak anak gak bapak sama aja kenapa sih ngomongin nya bisnis mulu kan mama gak ngerti," ucap mama Ratna kepada sang anak dan sang suami yang memang dari tadi membicarakan bisnis sehingga sampai lupa adanya mama Ratna di sini.
"Aduh lupa papa kalau ada mama," ucap papa dengan cengar cengir ke arah mama Ratna dan Vero hanya tersenyum melihat kelakukan mama dan papa nya seperti anak remaja saja.
"Pa bagaimana kondisi papa sekarang?" tanya Vero kepada papa Hendra akan keadaannya.
"Papa sudah cukup baik meski masih sering pusing ver," ucap papa Hendra menjelaskan keadaannya.
Setelah sampai di mansion Vero pamit ke kamar untuk istirahat karena habis penerbangan panjang.
Sore hari dia pun bangun dari tidur nya, saat dia kebawah untuk mengambil air minum dia melihat mama dan papa nya sedang mengobrol entah apa yang di bicarakan.
Vero melihat itu sangat romantis sekali kadang dia berfikir apakah nanti saat Vero menikah akan sebahagia dan seromantis itu.
Seperti mama dan papa nya yang bahkan tidak dapat di pisahkan, saat berjauhan akan timbul rasa kangen so sweet sekali.
"Hemm.." seheman Vero mengganggu keduanya yang sedang asyik ketawa ketiwi.
"Ver udah bangun," sahut mama Ratna saat mengetahui sang anak datang.
"Iya ma." jawabnya.
"Makan sana kamu belum makan kan tadi pas sampai," timpa mama kepada Vero.
"Iya ma nanti aja," jawabnya ke mama Ratna.
"Ma aku mau keluar sebentar ya," izin Vero pada mama nya untuk keluar.
"Kamu ini baru saja sampek udah keluar main aja," jawab ketus mama Ratna pada sang anak yang hanya mendapat senyuman aja.
"Ya udah sana tapi jangan lupa makan dulu baru pergi ver, jangan malem-malem pulangnya, kamu baru aja sampek kamu juga butuh istirahat ver, Ingat ya!" tutur mama panjang yang hanya di angguki oleh papa Hendra.
Sedangkan Vero hanya melihat mama dan papa nya yang hanya mengangguki nya serta mengiyakan setiap perkataan mama.
"Kalau gitu Vero berangkat dulu ya, assalamualaikum." pamitnya pada mama dan papa.
"Waalaikumsalam." jawab mama dan papa kompak.
Setelah selesai makan Vero melanjutkan kegiatan nya keluar untuk bertemu dengan sahabat-sahabatnya yang sudah jarang sekali ia temui sejak dia tinggal di Inggris.
Vero melajukan mobil membela sibuknya kita Jakarta setelah sampai di tempat yang dijanjikan untuk bertemu, dia pun mencari sahabat-sahabat nya itu.
"Ver." teriak salah satu sahabatnya saat mengetahui Vero datang.
Vero pun menoleh mencari sumber suara yang memanggilnya.
"Hey kal." Vero pun menghampiri mereka.
Vero memiliki 3 sahabat yang sangat dekat dengan nya yaitu Haikal,Reza dan Ardi.
Haikal sekarang mengelola perusahaan ayahnya sedangkan Reza sekarang sudah menjadi dokter hebat dan Ardi sekarang dia menjadi manajer pemasaran di perusahaan papi yaitu YP Company.
Yap perusahaan yang nantinya akan menjadikan dia presdirnya sungguh dunia ini memang sempit.
"Udah lama?" tanya Vero pada mereka yang sepertinya memang sudah lama terlihat dari bekas makanan yang sudah mulai banyak.
"Astaga kita nungguin lu doang sampek berkarat ini gue," jawab Haikal kepada Vero yang baru datang.
"Sorry lah bro." jawabnya meminta maaf.
"Ya udah lah toh Vero juga udah sampaikan," jawab Ardi yang melerai sahabatnya tersebut.
"Nah tuh bener hehe." sambung Vero sambil ketawa.
Akhirnya mereka pun berbincang banyak hal mulai dari kehidupan sehari hari hingga bisnis yang sedang dijalankan.
"Gimana bisnis lo Ver?" tanya Haikal yang sama-sama pebisnis.
"Ya gitu kal, pusing gue gara-gara harus ke Indonesia ngurus bisnis papa jadi bisnis di sana gw koordinasi in sama tangan kanan gw." ucap Vero.
"Elo pasti bisa kok Ver." semangat Haikal pada Vero karena dia mengetahui kalau sahabatnya itu hebat dalam dunia bisnis.
"Thanks ya,"
"Okey."
"Btw elo berarti menetap dong di sini Ver?" tanya Reza pada Vero.
"Iya za, kasihan papa kalau harus kerja lagi, apa lagi kesehatannya sekarang kurang bagus."
"Bener tuh."
Kemudian mereka pun berbincang-bincang beberapa saat.
Setelah ngobrol-ngobrol seru dengan mereka akhirnya Vero pun pamit pulang karena takut nanti mama nya marah karena tidak sesuai dengan janji untuk pulang tidak terlalu malam, apa lagi dia juga baru saja sampai di Indonesia tadi siang.
Sampai rumah Vero pun mandi lalu tidur dan berharap besok pagi bisa bangun dengan badan yang segar.
.
.
NEXT.............................>
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 130 Episodes
Comments
Jovanka Queenby
kasih visual dong thoor..byar halunya tmbh greget dan yuhu
2023-12-13
2
alea_magnolia123
minyak dulu aja
2023-11-21
0
HARTIN MARLIN
menyimak dulu
2023-09-02
2