Mendadak Menikah

Sesampainya di rumah, bukannya bisa tidur nyenyak, tapi Vanessa malah dapat ceramah panjang dari Papa dan Mamanya. Vanessa bahkan sampai menutup telinganya karena terlampau pusing hari itu. Rasanya ia ingin protes pada Tuhan tentang nasibnya ini.

"Pokoknya, kamu harus mau nikah sama Arga. Kalau enggak mau silahkan tinggalkan rumah ini. Semua ini terjadi karena salah kamu sendiri Van, kenapa kamu jadi cewek kok mau - maunya tidur sama Arga di ruangannya." bentak Papa Haris setelah Vanessa terus menerus protes atas apa yang telah menjadi kesepakatan antara para orang tua dengan pihak kampus.

"Sini semua ATM kamu." kata Papa Haris lagi. sungguh demi apa papanya benar tak berperi kemanusiaan sama sekali.

"Ini pah silakan diambil. Terimakasih sudah membiayai hidup Vanessa selama ini." balas Gadis itu sembari memberikan semua ATM pemberian papanya, dan kini hanya tinggal satu ATM yang diberikan oleh pihak kampus karena ia mendapatkan beasiswa prestasi, dan potensi akademik.

Setelah itu Vanessa langsung pergi ke kamarnya, seraya menahan tangisnya. Selain atmnya yang di minta, papanya juga sudah tak memperbolehkan dirinya tinggal di apartemen yang selama ini ia tinggali.

"Pa, jangan keras gitu dong, sama Vanessa." kata Mama Ani yang nampak tak tega anaknya di perlakukan seperti itu oleh suaminya.

"Kamu tenang saja Ma, Arga pasti bertanggung jawab. Apalagi biang masalahnya adalah dia." Jawab Papa Haris.

Di kamarnya, kini Vanessa termenung sendiri. ia harus bagiamana lagi, untuk membatalkan pernikahan itu. Papa dan Mamanya bahkan juga tega sekali mau mengusir dirinya. Tak ada yang bisa Vanessa lakukan selain menerima semua takdir ini.

Sore harinya mamanya masuk ke dalam kamarnya. Membawa kebaya dan juga make up artis untuk acara pertunangan dan pernikahan dadakannya.

"Sayang, kok masih tidur sih. Ini orang make upnya sudah datang loh." Ujar Mama Ani sembari membangunkan anak gadisnya dengan begitu pelan dan lembut.

"Kenapa Ma?" tanya gadis itu pada Mama. Netranya masih terlihat memerah dan kelopak matanya bengkak.

"Bangun sayang, siap - siap dulu ya." intrupsi Mama Ani para putrinya. Sungguh sebagai orang tua rasanya sakit sekali saat melihat anak gadisnya yang mana adalah putri semata wayangnya harus menikah bukan atas kehendaknya.

Vanessa hanya mengangguk pasrah. Ia dulu pernah memimpikan pernikahan dengan orang yang ia cintai. Tapi, sekarang ia harus menikah dengan pria yang sering berdebat saat di kelasnya. Ingin menangis lagi. Tapi Rasanya, air matanya sudah habis tak tersisa. kenapa takdir tak berpihak kepada dirinya, dan membuat dirinya harus terjebak untuk menikah dengan dosen paling killer di kampusnya itu.

Waktu terus berganti. Kini keluarga besar Pak Arga sudah datang ke rumah Vanessa. Gadis cantik itu terus mengontrol ritme nafasnya. Rasanya ingin kabur saja, tapi itu semua sama sekali tak mungkin ia lakukan. Karena menjadi gelandangan tentu saja bukan pilihan yang tepat.

Vanessa masih berada di kamar, hingga ia mendengar ikrar Ijab Qobul yang di ucapkan oleh pria yang sama sekali tak pernah ada dalam list kriteria calon jodohnya itu.

Selesai ijab Qobul gadis itu di panggil oleh mamanya, dan dengan hati - hati ia menuntun Vanessa yang masih kesulitan berjalan itu ke arah meja yang digunakan untuk ijab qobul.

Semua orang tampak terpana dengan kecantikan dari Vanessa. Banyak sekali yang memuji kecantikan gadis yang manis berusia 19 tahun itu.

"Wah pantesan Arga nikah dadakan. Orang istrinya cantik banget kaya gini." celutuk salah satu kerabat dekat Arga.

"Iya Ga. Elo nemu dimana cewek secantik ini. Carikan satu dong buat gua." Celetuk yang lainnya.

"Diam kalian!!" Jawab Arga. Jujur saja dia juga terpana dengan kecantikan Vanessa. Kenapa ia baru sadar kalau mahasiswi yang selalu galak itu cantik sekali. Bahkan kini sudah menjadi istrinya.

Vanessa duduk dengan sedikit kepayahan. Kakinya masih terasa sakit sekali. Bahkan memer dan bengkaknya masih belum menghilang sama sekali.

Atas intrupsi Pak penghulu gadis itu mencium tangan Pak Arga. Walaupun pria itu adalah suaminya. Jujur saja ia baru kali ini mencium tangan dosen killer itu. Sementara Pak Arga tampak mencium kening Vanessa. Walaupun menikah tanpa didasari oleh cinta. Ia tetap berdoa pernikahan ini adalah pernikahan pertama dan terakhirnya.

"Silahkan masing - masing bergantian memasangkan cincin nikah kalian." Ujar penghulu itu lagi.

Keduanya mengangguk dalam diamnya. Di mulai dari Pak Arga yang memasangkan cincin di jari manis Vanessa. Setelah itu bergantian Vanessa yang memakaikan cincin itu di jari manis Pak Arga. Moment sakral itu tentu saja di abdikan oleh semua orang, termasuk fotographer yang sewa oleh keluarga Arga.

Setelah itu acara foto berdua antara Vanessa dan Pak Arga, lalu setelah itu ramai - ramai bersama keluarga mereka.

Acara selanjutnya adalah jamuan makan malam. Semua orang tampak menikmati Sajian dari tuan rumah yang memang berasal dari keluarga terpandang di kota mereka tinggal. Kecuali Vanessa yang sedari tadi nampak murung, seolah tak punya semangat untuk melanjutkan hidupnya.

"Kamu enggak makan Van?" tanya Pria itu datar saja. Tapi percayalah dia benar - benar mengurangi tingkat kegalakannya.

Vanessa tak menjawab, ia hanya merespon dengan anggukan singkat.

"Maaf membuat kamu harus terjebak dalam situasi seperti ini. Saya akan putuskan pacar saya, saya harap kamu juga melakukan hal yang sama." Ucap Pria itu penuh penegasan.

"Iya. Tapi enggak hari ini apalagi sekarang." jawab Vanessa mulai berani mengeluarkan suaranya setelah beberapa saat ia lebih memilih untuk bungkam.

"Iya, saya beri waktu kamu untuk mencari alasan. jangan lama - lama, dan jadilah istri yang baik, saya pun akan berusaha menjadi suami yang baik buat kamu." Balas Pria itu masih dengan suara tegas dan penuh penekanan.

"Iya." Jawab Vanessa setelah itu lebih memilih diam.

Pria itu nampak tersenyum tipis. Walaupun sejujurnya ia belum bisa menghilangkan bayang - bayang Karina dari pikirannya. Begitu pula dengan Vanessa ia masih terus kepikiran tentang Roni pacarnya. Sungguh mereka pernah membahas tentang rencana untuk menikah, tapi sayangnya suratan takdir tak berpihak pada mereka.

Malam semakin larut, para tamu undangan beserta keluarga Pak Arga akhirnya pamit pulang. Tapi tidak dengan pria itu, ia akan tinggal disana sementara waktu sampai Vanessa mau di ajak tinggal di rumahnya sendiri.

Kedua pasangan halal tanpa cinta itu kini sudah berada di kamar Vanessa. Terlihat keduanya masih di terpa kecanggungan luar biasa.

Vanessa yang lebih dulu naik kini sudah berada di atas kasurnya memandangi foto - foto dirinya bersama Roni mantan kekasihnya.

"Van, kamu belum tidur?" tanya Pria itu mulai merangkak ke atas kasur. Mungkin itulah bedanya pria dengan wanita. Ketika menikah tanpa cinta, para kaum Adam bisa dengan mudah menyesuaikan diri. Walaupun belum ada setitik rasa di hati mereka. Sedangkan kaum hawa akan terang - terangan menunjukan rasa tidak sukanya.

"Belum. Saya sudah tidur seharian. Bapak tahu tidak, gara - gara kejadian tadi pagi. Papa tadi mengambil semua atm saya, dan satu lagi saya akan di usir kalau tidak menurut untuk menikah dengan bapak." curhat Vanessa dengan sedikit marah.

"Maaf, saya akan membahagiakan kamu. Asal kamu jadi istrinya yang baik untuk saya." Jawab pria itu serius.

Belum sempat menanggapi ucapan suaminya itu, Ponsel pintar milik suaminya itu berdering.

"Tuh ceweknya nelpon." Ucap Vanessa lalu rebahan dengan posisi memunggungi pria itu.

Vanessa pikir pria itu akan mengangkat panggilan telepon dari pacarnya. Ternyata dugaannya salah, pria itu malah membiarkan panggilan telpon itu.

"Kenapa enggak di angkat?" tanya Vanessa saat pria itu merebahkan diri dan mengunci gadis itu dalam dekapannya.

"Ya, karena dia sekarang tidak penting untuk hidup saya. Kamu sekarang prioritas hidup saya." Jawab Pria itu, tanpa berniat melonggarkan pelukannya.

"Bohong banget sih ni orang. Emang semudah itu move on." Batin Vanessa, ia bukan tak percaya, hanya saja ia ragu dengan apa yang di ucapkan oleh Dosennya itu.

Terpopuler

Comments

Hari Dunddung

Hari Dunddung

Vanessa jangan galak² dong sama pak Su....
awas nanti jatuh cinta Lo.....🤭🤭🤭

2023-09-25

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!