.
.
.
"sudah biarkan saja dia tetap hidup, aku akan menggunakan cara perempuan biasa melawan penghianat." ujar Xabara dengan santai.
Aya menghela nafas pasrah, "kapan Nona akan kesana?." tanya Aya berubah serius.
Lelaki di pojok sana sudah menggeram kesal kepada 2 perempuan yang menganggapnya hanya seekor cicak, diabaikan saja walau Ia mengoceh panjang karna tak terima di rendahkan.
"sebenarnya siapa gadis itu? kenapa aku merasa hawa membunuhnya sangat pekat? apa dia seorang Agen rahasia?." gumam Rovert perlahan rasa kesalnya mereda tapi tak membuatnya tenang karna masih penasaran sosok Xabara.
seorang Gadis cantik dengan sekujur tubuh sempurna mengapa harus di sembunyikan? Rovert sudah pasti bisa menebak kalau Xabara punya identitas yang harus di tutupi.
Xabara berbincang serius dengan Aya sedangkan Rovert hanya melihat dari jauh lalu menoleh ke tangannya.
"apa dia memanggil dokter untukku?." gumam Rovert.
"haiissh..! Ponselku terbuang, sekarang bagaimana caraku mengabari cunguk itu?." decak Rovert.
Rovert yakin Mommynya pasti khawatir dan bertanya pada Asistennya yang sering Rovert panggil Cunguk namanya Barrest.
Xabara berjalan ke Rovert yang tampak sedang berpikir serius, Xabara menendang tulang kering Rovert yang meringis seketika.
"jangan melamun!" seru Xabara sambil melipat kedua tangannya angkuh.
Rovert diam hanya menatap kesal Xabara saja, "aku diam karna merasa hutang budi padamu, lihat saja kalau aku sudah sembuh nanti."
Xabara tertawa kecil dan Aya hendak melawan Rovert tapi dicegah oleh Xabara.
"lelaki lemah sepertimu apa bisa melawanku?." ledek Xabara.
"aku tidak lemah..! aku sedang sakit saja." bela Rovert.
Xabara memutar bola matanya dengan malas, "kau pergilah Aya..!"
"Nona dia..?" Aya hendak protes tapi melihat lirikan tajam Xabara membuatnya menunduk sopan sambil menatap penuh permusuhan ke Rovert seperti mengancam akan merobek tubuhnya jika berani menyakiti Nona nya.
"sekarang kau kabari Keluargamu, aku tidak pernah terlibat dengan urusan orang lain tapi aku malah menolongmu. kau tau artinya kan?" tatap tajam Xabara sambil melempar sebuah ponsel ke Rovert.
Rovert menerimanya, "sebenarnya siapa kau? kenapa kau berani mengancamku? apa kau tidak tau siapa aku?"
Xabara tersenyum miring, "aku tidak peduli kau siapa, kau harus tau ada harga yang wajib kau bayar karna tanganku yang biasa membunuh ini telah mengobatimu."
glek..!
"biasa membunuh?" beo Rovert menatap lekat tangan Xabara lalu tertawa karna merasa Xabara berbohong saja.
"mana mungkin tangan kecil serta selembut itu bisa menghabisi nyawa orang bahkan membunuh seekor lalat pun aku belum percaya." sambung Rovert.
Xabara diam saja sambil menatap tajam tawa Rovert, "rupanya kau memang bodoh ya! kadang aku heran bagaimana bisa Perusahaan sebesar itu dipimpin oleh Pria bodoh sepertimu."
Rovert terbelalak tak percaya lalu langsung protes karna dirinya sangat jenius.
"diam dan pergilah dari sini..! jangan membuatku muak hingga menebas kepalamu sekarang juga." ancam Xabara.
Rovert memegang lehernya, "kenapa kau sok galak sekali."
Rovert pun menghubungi Asistennya lalu memberi tau keadaannya yang baik-baik saja, benar saja mulut Cunguk itu langsung menyembur berbagai pertanyaan pada Rovert yang tak pulang semalaman.
"sudah?." tanya Xabara.
Rovert mengangguk lalu memberikan ponselnya tapi Xabara langsung berjalan ke arah pintu Apartemennya dan mengusir Rovert.
Rovert tercengang, "berapa bayaran tinggal disini?."
"pergi saja dan bawa ponsel itu." usir Xabara dengan wajah datar.
Rovert terpaksa keluar dari Apartemen Xabara menuju mobilnya sementara Xabara mengeluarkan Motornya dari Mobil Rovert, Rovert mengucek matanya melihat Xabara begitu entengnya mengangkat Motor seperti punya kekuatan laki-laki saja padahal Xabara hanya terlihat seperti perempuan biasa pada umumnya.
"apa kau seorang Agen Rahasia?." tanya Rovert penasaran.
Xabara tersenyum tipis, "lebih dari itu."
Rovert bertanya lagi dan Xabara malah memberi peringatan jika Rovert mencari tau lebih dalam lagi maka Rovert tidak akan bisa makan.
"apa maksudnya?" gumam Rovert melihat kepergian Xabara.
"lebih dari itu?." sambungnya lagi tidak mengerti.
Rovert segera memasuki mobilnya dan melihat dari Ponsel keadaan musuh dibalik selimut dalam keluarganya telah tertangkap, Rovert tersenyum miring ternyata rencana berbahaya yang Ia lakukan berhasil membongkar identitas Bowo yang sebenarnya.
.
Xabara meletakkan Motornya didepan Rumah Keluarganya lalu memasuki Rumah itu.
"kemana saja kau hah?." teriak Nandini tiba-tiba.
Xabara menghela nafas panjang lalu mengeluarkan satu amplop besar dan melemparnya ke wajah Nandini.
"kauuu??" marah Nandini.
"uang??." Bando segera berlari ke arah Nandini dan mengutip uang yang berserakan keluar dari amplop yang dilempar Xabara.
"saya mencari uang bu." jawab Xabara dengan raut wajah kesal.
"ohh..? kenapa uangnya bisa sebanyak ini?" Nandini senangnya minta ampun berebut mengutip lembaran uang dengan Bando.
"mau bagaimana lagi? Randy tidak bisa memberi uang karna dia selalu saja takut sementara kalian terus saja meminjam uang pada orang lain." jawab Xabara berjalan melewati kedua manusia Matre itu menuju dapur.
begitulah Xabara jika tidak pulang selama beberapa hari hanya tinggal membawa uang saja, maka kemarahan kedua manusia bejat itu akan hilang ditelan angin.
"kita bisa belanjaa do...!" teriak Nandini dengan bahagia.
"sebenarnya apa pekerjaannya hingga bisa mendapatkan uang sebanyak ini hanya dalam waktu 1 malam?." tanya Bando.
"paling jual di*i." jawab Nandini dengan santai.
"mana mungkin..! Randy saja tidak mau dengannya, tidak usah jauh-jauh aku pun malah jijik melihatnya, bagaimana bisa ada laki-laki yang mau dengannya?."
"kenapa kau pikirkan itu? mungkin saja aki-aki tua yang punya dompet tebal mau dengannya." jawab Nandini.
kedua manusia bejat itu malah berniat akan menyuruh Xabara bekerja setiap malam dan akan bersikap baik pada Xabara.
.
ke esokan harinya,
Xabara beraktifitas seperti biasa, Ia tidak peduli Randy yang tidak pulang malam tadi entah apa masalahnya.
"Papa...?? Mamaa?." suara Randy terdengar lembut padahal biasanya Randy hanya memanggil Ibu dan Ayah.
Xabara menghentikan aktifitas memasaknya lalu berjalan ke arah ruang tamu, Ia menyipitkan matanya melihat seorang wanita seksi bergelayut manja di lengan Randy.
"bagus juga jal*ng pilihanmu Aya." batin Xabara dengan sudut bibir tertarik sangat tipis.
"eeh..? iya nak..! siapa si cantik ini nak?." tanya Nandini berubah sangat manis.
Bando pun mengikuti akting Randy yang memanggilnya Papa dan Mama, "siapa nak?"
"kenalkan dia Ranity Pa.. Ma..? Pacar aku." jawab Randy dengan senyuman lebarnya.
"waah..! cantik sekali pacarmu nak!" Nandini begitu bangga dengan calon menantu barunya itu.
"halo Tante.. Om." sapa Rani dengan senyuman manisnya.
Rani mengedarkan pandangannya lalu melihat sosok gadis berkulit hitam, "siapa dia beb?"
"oh..! pembantuku." jawab Randy tanpa hati.
"hmmm..! kenapa dia sangat tidak sopan?" tanya Rani menelisik penampilan Xabara.
"biasalah pembantu tidak tau diri." jawab Nandini malah mendukung perkataan Randy.
Xabara berbalik badan sambil tersenyum tipis, "pembantu mu? memang tidak salah aku mencampakkan pria sampah sepertinya."
"heii..! pembantu buatkan air minum untuk calon menantuku." teriak Nandini.
"kenapa dia tidak menjawab Beb?." tanya Rani.
"tunggu disini sebentar ya sayang!" pinta Randy memegang kedua bahu kekasihnya.
Randy sangat terpuruk karna rasa takutnya tiba-tiba Rani masuk ke dalam kehidupannya memberi semangat padanya tanpa Ia ketahui semua sudah menjadi konspirasi Xabara.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 180 Episodes
Comments
Alejandra
Boleh angkuh tapi lihat dulu orang seperti apa yang dihadapinya, ini cowoknya dari tadi nggak ngelakuin apa" tapi dikasarin dari tadi...
2024-01-14
2
Nor Azlin
permainan di mulai Randy kamu tidak tau sebentar lagi kamu akan menyesal dengan kebodohan mu itu...perempuan mu itu adalah hebakan xabara untuk mu biar kamu bisa menceriakan nya & sekali gus bisa terbabas dari janjinya pada kakek Eno .. dasar lelaki buaya kamuvitu di dala. permainan xabara sebentar lagi kamu akan menyesal & mendapat karma dari permainan mu sendiri ...bersenang2 lah sama perempuan jalang yang aya berikan pada mu🤣🤣😂😂 jahat nya aku lanjut thor
2023-06-14
1
Little Peony
Hi Othor, semangat! Salam dari Somebody Does Love ❤️!
2023-06-10
1