'Mereka menganggap aku sampah, tanpa sepengetahuan mereka jika sampah bisa di daur ulang menjadi sesuatu yang bermakna" - Disha
🌾🌾🌾
'Aku bukan wanita sholehah seperti idaman mu itu, lihatlah aku bahkan membuka aurat ku sendiri jadi darimana kata sholehah terpatri dalam diriku?" Disha merasa jika Husein tengah mengolok-oloknya
Husein tersenyum mendengar perkataan Disha.
'Kata sholehah tidak sepenuhnya terpaku pada penutup, aku bisa melihat jika hatimu begitu tulus" Husein belum berani menyentuh Disha tanpa persetujuan Disha
'Tau darimana hatiku tulus? memangnya kamu bisa melihat hatiku?" Disha tersenyum palsu
'Tadi kamu mengatakan jika keluargaku akan malu jika aku menikah denganmu, tanpa kamu sadari jika kamu begitu menghormati keluarga ini, bukankah begitu?" Husein tersenyum lembut pada Disha yang kini terdiam
'Kamu bisa memulainya dari sekarang, kamu sudah menjadi istriku dan menjadi tanggung jawabku sekarang dan aku berhak mengaturmu, tetapi aku juga tidak mau memaksamu karena proses perubahan seseorang untuk menjadi lebih baik terletak pada hatinya" jelas Husein
'Jika aku tidak mau menutup aurat memangnya kenapa?" tanya Disha
'Maka Allah akan menempatkan aku pada golongan orang-orang yang yang munafik karena tidak bisa membawa istrinya ke dalam keislaman" jawab Husein membuat Disha terdiam
'Tapi aku kotor, aku terlahir dengan kata anak haram" isak Disha
'Tetapi aku lihat kamu bersih begini, tidak ada lumpur atau pun sesuatu najis di pakaian mu" balas Husein membuat Disha terdiam
'Maksudku bukan begitu" Disha rasanya mau putus asa
'Aku mengerti maksud dari ucapanmu, kamu tau jika seorang bayi lahir dengan membawa kedamaian, dia lahir dalam bentuk yang suci dan murni dari dosa, kelahirannya di sambut oleh orang banyak, jangan hanya terpaku pada perkataan orang lain, buatlah dirimu menjadi lebih berharga" Husein merasa jika Disha terlihat begitu rapuh
'Maukah kamu berubah untukku dan dan untuk Tuhanku" ajak Husein
'Tetapi aku tidak bisa sholat" ucap Disha
'Kita bisa belajar bersama, apa kamu mau?" tanya Husein
'Aku mau" jawab Disha membuat Husein tersenyum senang
'Bolehkah aku memelukmu?" Husein meminta persetujuan
'Tentu saja" balas Disha
Dengan cepat Husein membawa Disha ke dalam pelukannya dan mengelus kepala Disha dengan pelan.
'Untuk terakhir kalinya aku sebagai suamimu mempersilahkan kamu menangis, tetapi untuk kedepannya aku pastikan jika tangisan itu akan berubah menjadi senyuman" ucap Husein mengecup kening Disha tentu Disha terkejut
'Apa aku boleh jujur" ucap Husein dan Disha pun mengangguk
'Sejujurnya sudah lama aku memperhatikan mu, bahkan di sepertiga malam namamu selalu aku sebutkan, dan sepertinya kita memang berjodoh" kekeh Husein
Disha syok, Disha tidak tau mau berkata apa lagi.
'Makanya aku tidak menolak saat mereka mengatakan kita harus menikah, kuharap kamu tidak marah" Husein menatap mata Disha yang terlihat bengkak
'Mata ini tidak boleh mengeluarkan air mata lagi, aku berjanji akan terus membuatmu bahagia" Husein kembali memeluk Disha
'Jika aku mengatakan bahwa aku mencintaimu apa kamu percaya?" tanya Husein terlihat wajahnya memerah karena malu
'Sejak awal kuliah aku bertemu denganmu di tempat yang sama yaitu perpustakaan, saat itu aku lihat kamu begitu serius dengan tugasmu, aku kagum dengan keseriusan mu itu, aku tau jika aku sudah berdosa kagum padamu saat itu, tetapi bagaimana lagi aku tidak bisa menahan perasaan hingga setiap malam di sepertiga malam aku selalu mengucapkan namamu" kekeh Husein
'Aku tidak memaksamu untuk mencintaiku, tetapi ku mohon tolong buka hatimu untuk menerima ku" ucap Husein
Disha masih terdiam karena kaget, tetapi sekarang Disha paham, sekarang Husein sudah menjadi suaminya maka dia tidak boleh menolak.
'Baiklah, aku akan berusaha" ucap Disha
'Terimakasih" Husein begitu bahagia karena perasannya di terima Disha meski sebenarnya Disha belum menerimanya tetapi Disha sudah mau membuka hati untuknya
***
Malam harinya terlihat Disha yang nampak kesulitan memakaikan kerudungnya, terlihat wajahnya masam karena bentuk jilbabnya tidak sesuai dengan kemauannya.
Disha memakai baju gamis milik kakak iparnya, tadi sore Husein meminjam baju kakaknya untuk Disha pakai karena Husein tidak mau aurat istrinya di lihat oleh yang bukan mahramnya, di rumah itu bukan hanya berisi dirinya tetapi ada kakak laki-lakinya maupun abang iparnya, mereka berkumpul karena pernikahan Husein dan Disha.
'Gimana caranya sih? dari tadi nggak bisa" sungut Disha membuang jilbab itu
Husein yang baru saja selesai mandi melihat tingkah Disha yang menurutnya sangatlah lucu.
'Mengapa jilbabnya kamu buang begitu? kan kasihan" ucap Husein lembut
'Aku nggak bisa pakai, bahkan tadi jariku sempat tertusuk" Disha menatap jari telunjuknya yang menjadi korban jarum peniti
'Kemarilah biar aku bantu pasang" Husein meletakkan handuk pada gantungan
Disha kembali memungut jilbab yang dia lempar ke lantai dan berjalan ke arah Disha.
'Lebih dekat" Husein terlihat begitu tampan dengan wajah segarnya
CUP
CUP
Husein mengecup kening Disha dan meraih tangan Disha, mengecup jari telunjuk Disha sontak Disha kaget.
'Apa yang kamu lakukan?" tanya Disha dengan wajah kagetnya
'Tentu saja mencium istriku, baiklah kemarin jarumnya" Husein membenarkan ciput jilbab yang Disha kenakan karena beberapa rambut Disha masih keluar
Dengan telaten Husein memasangkan jilbab pada Disha, sedangkan Disha menatap wajah serius Husein.
'Nah, sudah selesai tinggal di rapikan tapi ku kohon jangan menaikkan jilbabnya" pinta Husein dan Disha mengangguk
'Kamu sangat cantik" puji Husein penuh kekaguman pada Disha
'Apaan sih" ucap Disha malu
'Nah sekarang sudah pakai jilbab, sekarang ayo kita gabung dengan yang lain untuk makan malam, pasti mereka sudah menunggu" Husein menggandeng tangan Disha keluar dari kamar
Di lantai bawah tepatnya di meja makan terlihat 6 orang tengah makan.
'Maaf membuat kalian menunggu" ucap Husein segera menarik kursi untuk Disha
'Tidak apa-apa nak, silahkan makan kamu juga makan nak Disha jangan sungkan" ucap Umi Velany tersenyum hangat pada Disha
Umi Velany begitu kagum melihat Disha yang memakai jilbab, terlihat begitu indah di pandang mata.
Disha makan dengan canggung karena baru pertamakali dirinya makan bersama keluarga barunya sekarang.
'Disha, kamu begitu cantik memakai jilbab, salut mbak" puji Izza Fahira yang merupakan kakak Husein
Izza Fahira Pramadyo adalah putri satu-satunya tuan Malik dengan Umi Velany, Izza sudah menikah dengan pria keturunan turki bernama Mohammed Ilyas Omar dan sudah memiliki seorang putri bernama Imeyla Sasha putri Omar berumur 3 tahun, sedangkan untuk anak pertama yaitu Arcelio Daud Pramadyo Putra Ibrahim dan sudah menikah juga dengan seorang gadis yang merupakan teman Husein, namanya adalah Viola Dealova, mereka juga sudah memiliki seorang putra bernama Habib Pramadyo Putra Daud yang kini berusia 5 tahun.
🌾🌾🌾
riri-can
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Loh bukannya yg di sinopsis itu yg menyebut nama Disha di sepertiga mlm itu kakaknya Husein iya,Bukan Husein kan..Apa aku yg salah paham?🤫🤫
2023-06-19
1