Fitnah

'Di balik kata anak yang hebat ada orang tua yang hebat juga, nyatanya kata-kata itu tidak akan berpengaruh padaku" -Disha

🌾🌾🌾

'Percuma memaksa untuk membukanya, pintunya sudah di kunci dari luar" ucap seseorang itu kembali

Disha merasa takut sekarang karena mendengar suara itu tentunya itu adalah suara milik laki-laki.

Disha berpikir jika dirinya terkurung bersama seorang laki-laki, entah kenapa perasaan Disha tidak enak sekarang.

Terlihat seorang pria yang terlihat begitu tampan membuat Disha melototkan matanya.

'Lo siapa?" tanya Disha di sela-sela keterkejutannya

Pria itu tersenyum manis mendengar pertanyaan Disha, tetapi pria itu segera menghilangkan senyumannya dengan raut wajah dinginnya.

'Kok bisa pintunya di kunci?" Disha masih kaget

'Bisa saja, ada orang yang menguncinya dari luar" balas pria itu acuh membuat Disha kesal

Disha segera meraih ponselnya, mencoba menghubungi seseorang yang masih berada di kampus.

Sebentar lagi anak kuliah malam berdatangan membuatnya bisa bernafas lega, karena beberapa temannya ada yang kuliah malam.

Disha menatap pria yang masih duduk di kursi dengan santainya padahal Disha sudah ketakutan setengah mati.

Tiba-tiba pintu perpustakaan di buka dari luar, Disha berpikir jika beberapa orang itu tentunya akan menolong mereka tetapi betapa terkejutnya Disha saat mereka mengucapkan kata-kata yang begitu kotor.

'Itu mereka, pasti mereka baru saja berzina di sini!" tuduh seorang wanita membuat Disha melotot

'Astagaaa! Padahal saya hanya meninggalkan perpustakaan sebentar dan kalian sudah berani melakukan hal yang begitu menjijikkan disini" sahut penjaga perpustakaan membuat Disha terkejut

'Sebenarnya ada apa ini? Gue sedari tadi hanya mengerjakan tugas skripsi, jangan seenaknya menuduh!" kesal Disha karena merasa di fitnah

'Alahhh! Paling cuma alasan, lihat noh penampilannya, pasti habis berzina!" tuduh mereka kembali

Disha menyentuh rambutnya yang ternyata sudah berantakan karena tadi dia begitu pusing dengan skripsinya sehingga membuatnya mengacak-acak rambutnya tanpa sadar.

'Ini tidak seperti yang kalian pikirkan, gue sedari tadi duduk di sana ngerjain tugas, pas gue sadar gue segera siap-siap untuk pulang tapi pintunya malah di kunci dari luar" Disha tidak mau namanya tercoreng

'Kalau nggak percaya tanya aja sama dia" Disha menatap pria tampan itu yang hanya terdiam membuat beberapa orang tersenyum sinis pada Disha

Mereka berpikir keterdiaman pria itu menandakan jika Disha dan pria itu benar-benar melakukan hubungan yang tidak pantas, padahal pria itu diam karena malas untuk berbicara dan menjelaskan.

Nyatanya apa yang di lihat mereka begitu beda dengan apa yang terjadi, begitulah hidup yang sesungguhnya, sebaik apapun kamu pasti bakalan ada yang tetap benci.

'Kenapa cuma diam! ayo bilang sesuatu!" Disha rasanya mau menangis karena di hakimi oleh mereka

'Udahhh... bawa aja ke ruang dekan, mereka itu adalah hama yang bisa membuat nama kampus jelek, dasar sekumpulan ke*bo!" teriak seorang laki-laki

'Tunggu dulu, ini tidak seperti yang kalian kira!" Disha memberontak karena dia tidak melakukan apapun seperti yang di tuduhkan pada mereka

Dunia ini memang kejam, beberapa orang mengatakan jika kamu diam saat di tuduh maka sebenarnya kamu adalah orang yang benar karena tidak melakukan kesalahan tetapi pada kenyataannya jika kamu diam maka kamu akan di tetapkan sebagai tersangka, makanya selagi kamu masih bisa mengelak tetap pertahankan itu.

Disha terus memberontak saat akan di bawa ke ruang dekan, sedangkan pria tampan itu malah diam saja.

Sesampainya di ruang dekan keduanya di adili, bahkan pihak keluarga di panggil membuat Disha begitu takut.

Sekitar setengaj jam dua keluarga berkumpul di ruang dekan.

Duanda dan Maria menatap Disha yang terlihat sesenggukan, terlebih Maria yang begitu ingin melenyapkan Disha dari muka bumi ini karena menganggap jika Disha adalah hama di keluarganya.

Sedangkan pihak dari pria tampan itu menatap pria tampan itu dengan tatapan senyum tulus seolah mereka percaya dengan apa yang ada di hati putra mereka.

Sedari tadi Disha tidak mengangkat kepalanya setelah kedatangan Duanda dan Maria.

Disha secara perlahan menatap orang-orang yang ada di ruangan itu, matanya membulat melihat seorang wanita berjilbab lebar, terlihat begitu cantik dan anggun di sampingnya terlihat pria yang sepertinya merupakan keturunan dari arab tetapi entahlah Disha tidak bisa membedakan pria dari negara arab, Dubai dan turki karena Disha berpikir sama saja.

'Jadi maksud kami memanggil tuan tuan dan nyonya nyonya karena masalah anak kita ini, mereka ketahuan melakukan hubungan yang tidak terpuji di perpustakaan" jelas dekan membuat semuanya yang ada di ruangan itu terkejut

'Astaghfirullah!" ucap pria arab itu dan wanita berjilbab itu

'APA BENAR BEGITU DISHA?!" Maria menatap tajam Disha

'B..bukan seperti ini ma, mereka hanya salah paham" Disha mau menjelaskan tetapi dekan langsung angkat suara

'Maaf atas semuanya, jika kejadian ini diketahui oleh orang-orang luar maka citra kampus ini akan rusak, sebaiknya kita ambil jalan tengah saja, bagaimanapun mereka melakukan tindakan yang tidak terpuji, sebaiknya kita menikahkan mereka saja, sehingga orang-orang yang mengetahui kejadian ini paham dengan ikatan keduanya nanti" jelas dekan membuat Disha melotot

Disha tidak mau menikah apalagi menikah dengan pria yang sama sekali tidak dia kenal.

Kenapa tidak ada yang percaya padanya, padahal kejadian yang sebenarnya bukan seperti itu.

'Baiklah pak, secepatnya kami akan menikahkan putra putri kami" putus pria keturunan arab itu

Setelah berunding akhirnya semuanya boleh pulang berbeda dengan Disha yang mendapatkan tamparan dari Maria di dalam mobil.

PLAK

'Dasar anak haram! kenapa kamu tidak mati saja hah!" maki Maria membuat Disha takut

Disha melirik Duanda yang hanya diam, Disha begitu kecewa karena Duanda sepertinya mempercayai tuduhan itu.

'Ibu sama anak sama saja. Dua-duanya pel*acur! Apa segitu hinanya kamu sehingga melakukan itu di perpustakaan?!" Maria menjambak rambut panjang Disha yang hanya bisa memohon untuk di lepaskan

'Ini semua salah papa! Andai waktu itu tidak menjemput anak pel*acur ini pasti kejadian ini tidak membuat malu keluarga kita, dasar ja*lang!" Maria masih terus menjambak rambut Disha sehingga terlihat beberapa helai rambut rontok

Disha terus memohon untuk di lepaskan tetapi Maria terus menjambaknya karena dia di dalam hatinya begitu benci pada Disha.

Sesampainya di rumah Maria segera menyeret Disha dan mengurungnya di gudang membuat Disha takut.

'Mengapa tidak ada yang percaya hiks.. hiks.. semuanya salah paham" isak Disha di dalam gudang

Disha masih sesenggukan di dalam gudang hingga terdengar Fara yang tertawa kuat di depan pintu.

'Kasihan deh di paksa menikah, makanya jangan coba-coba memprovokasi gue!" Fara pergi begitu saja meninggalkan Disha yang terkejut

Ternyata kejadian ini sudah direncanakan, dan pelakunya adalah Fara.

🌾🌾🌾

Guys.... yang broken home kalian harus kuat yaa... Karena kita juga berjuang bersama kok hehe..

Semoga kalian suka dengan novel author jangan lupa untuk like, komen and Vote ya. Tapi author tidak memaksa juga kok hehe.

riri-can

Terpopuler

Comments

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

SEMOGA LO DPT QISASNYA.. LO DIGREBEK KRN BERZINAH, DN SEMOGA DGN SUAMI ORG..

2023-08-08

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!