Masih dengan menikmati ciumannya yang begitu menggebu, Yasya langsung menggendong tubuh Angel dan membaringkan gadis cantik itu di ranjangnya yang besar dan mewah. Angel pun mengimbangi permainan bibir Yasya sembari masih mengalungkan kedua tangannya di leher sang klien.
Yasya tentu menginginkan lebih dari ini. Ciuman mereka mulai melonggar. Yasya lebih memfokuskan diri untuk melucuti dress yang Angel kenakan, berikut baju dalamnya, hingga tubuh Angel benar-benar polos tanpa balutan sehelai kain apa pun. Begitu dapat memandang seluruh tubuh wanita di bawahnya tanpa busana, Yasya seperti takjub. Baginya, tubuh Angel sangat indah.
“Ternyata tubuh kamu sangat indah, Angel.”
Sementara Angel yang masih terbaring hanya tersenyum, sambil mulai menikmati sapuan tangan Yasya di setiap inchi kulit mulusnya.
Tanpa berlama-lama, Yasya pun ikut menelanjangi diri sendiri. Ia ingin segera menikmati lebih dalam malam panjangnya nan menggairahkan bersama sang wanita malam. Langsung saja pria tampan itu dengan antusias menindih tubuh wanitanya. Bibirnya kembali beraksi membungkam Angel dengan ciuman yang lebih menuntut. Sementara tangannya juga tak bisa tinggal diam. Tangan Yasya menggerayangi tubuh Angel, mengusapnya penuh hasrat.
Dari bibir, ciuman itu sesekali beralih ke tempat lain. Kali ini, pria itu seperti mendapatkan mangsa baru yang begitu menggiurkan. Perlakuan Yasya yang cukup agresif seketika mengundang desah demi desah keluar dari bibir Angel. Angel menikmati sentuhan Yasya, seperti halnya selama ini ia menikmati sentuhan dari klien lainnya.
Percintaan yang amat panas. Tak ingin mode bercinta yang monoton, Angel berusaha mengimbangi permainan Yasya. Wanita itu juga sudah terbiasa mendominasi permainannya di atas ranjang. Dengan seketika, mereka berubah posisi. Kini, Angel yang berada di atas Yasya. Sang wanita malam memulai permainan yang lebih hebat. Ia ingin benar-benar memberikan servis terbaik dan kepuasan maksimal untuk sang klien.
Angel mulai mengelus lembut dada dan perut kotak-kotak milik Yasya. Yasya sampai terlihat merem-melek menikmati sentuhan Angel. Wanita itu membuat penyatuan mereka semakin panas. Yasya sungguh dibuat mabuk kepayang oleh permainan Angel. Ia tak menyangka kalau wanita panggilannya bisa bermain sehebat ini.
“Angel, ya... terus, Sayang. Ternyata kamu sehebat ini. Kamu memang istimewa, seperti kata Mami Mona dan klien kamu yang lain. Aahhh, yes, Angel. Bahkan, untuk bersama kamu malam ini, aku mesti berebut dengan klien lain. Baru bisa sekarang. Padahal aku penasaran dan menanti sejak lama, bagaimana rasanya bermalam dengan primadona, anak istimewa Mami Mona.”
“Yasya, kamu terlalu berlebihan.”
“Aku serius. Baru kali ini, aku sangat menikmatinya. Kamu jauh lebih hebat dibanding anak mami yang lain. Kita bisa main beberapa ronde malam ini?”
“Tentu. Bagi aku, kepuasan klien itu nomor satu.”
“Baiklah, Sayang. Aaahh emmh faster, Baby.”
Malam panas mereka terus berlanjut. Seisi ruangan dipenuhi dengan sahutan desah dan erangan mereka yang begitu menikmati kegiatan bercinta mereka. Permainan mereka seimbang. Mereka bahkan sudah mencapai puncak bersama berkali-kali. Selain desah dan erang, terdengar decak kecupan brutal bibir Yasya di setiap bagian tubuh Angel. Yasya sangat puas malam ini.
Setelah berlalu cukup lama, kekuatan mereka mulai berkurang. Mereka mulai terlihat sama-sama lemas. Angel masih telungkup di atas tubuh Yasya yang memeluknya mesra, wanita itu sesekali mengecup tubuh Yasya dan memainkan jemarinya di atas dada Yasya.
“Malam yang menakjubkan, Sayang. Temani aku tidur malam ini. Aku booking kamu semalaman. Besok pagi kamu baru bisa pergi.”
“Oke, Yash.”
Setelah mengecup puncak kepala Angel, Yasya mengarahkan Angel berbaring di sampingnya agar mereka bisa sama-sama istirahat dengan lebih nyaman. Angel berbaring menyamping membelakangi Yasya. Yasya pun memeluknya dari belakang, berbaring sambil memeluk erat wanitanya. Kecupan nakal pun sesekali masih menyentuh bahu dan leher Angel yang tak tertutup selimut. Mereka sudah bersiap untuk tidur di bawah satu selimut yang sama. Baru kali ini Yasya menyimpan wanita malam di mansionnya sampai pagi. Biasanya, tengah malam saja, Yasya langsung mengusir wanita panggilannya pergi dari ranjangnya.
“Ahh emmmh, Yassh.” Angel mendesah merasakan kecupan Yasya di lehernya dari belakang.
“Hm, Sayangh. Ssshh kamu lelah, ya? Ya udah, tidurlah, Angel. Makasih buat malam yang indah ini.”
“Yas, baru kali ini ada klien yang peduli aku lelah atau gak. Biasanya, mereka gak peduli itu, yang penting aku bisa penuhin hasrat mereka dan puasin mereka selama mereka mau.”
“Kita tadi bercinta cukup lama. Aku tau kamu pasti lelah. Istirahatlah dulu, Sayang. Lagi pula, aku bener-bener puas malam ini, kok. Aku akan kasih kamu bonus yang besar. Di luar bayaran aku ke Mami Mona.”
“Emmh, thank you, Yas.”
“Good night, Angel.”
Mereka tidur bersama. Yasya sungguh merasa nyaman terlelap sambil memeluk wanita yang baru dikenalnya. Pemandangan yang begitu manis antara seorang klien dan wanita panggilannya.
Sekitar hampir pukul setengah dua dini hari, mendadak Yasya terbangun. Terlihat di sampingnya, Angel masih terlelap dengan manisnya. Yasya mengusap lembut kepala Angel dan mengecup singkat keningnya.
“Ah, Angel... aku pengin tau lebih banyak tentang kamu, Sayang.”
Yasya meraih handuk piyamanya untuk menutupi sejenak tubuh polosnya. Ia berlalu ke toilet untuk mengganti pengamannya dan membersihkan sisa percintaannya dengan Angel. Setelah itu, pria tampan itu kembali ke sisi Angel di ranjangnya. Yasya meraih segelas air di atas nakasnya. Begitu menoleh ke sisi Angel, Yasya melihat sedikit pergerakan Angel membuat selimutnya terbuka hingga kembali menampakkan bagian tubuh atasnya yang seksi. Yasya menelan ludah. Pemandangan di hadapannya kembali membuatnya tegang. Padahal tadi ia sudah bermain selama berjam-jam dengan Angel. Tubuh Angel begitu cepatnya menjadi candu bagi Yasya, lihai memancing gairah pria itu.
Yasya melepaskan penutup tubuhnya, kembali terlihat polos. Tangannya kembali menggerayangi sekujur tubuh Angel. Dengan bisikan lembut, ia membangunkan wanitanya.
“Emmhh Angel, Sayang...”
Angel pun perlahan membuka matanya, masih dengan kondisi mengantuk.
“Yas, apa ini udah pagi?”
“Belum, Cantik. Masih hampir pukul dua.”
“Ah begitu. Lalu, kenapa kamu bangun?”
“Em sshh Sayang, ayo tambah satu ronde lagi. Sebentar aja. Aku pengin banget kita bercinta lagi,” rayu Yasya sembari pria itu kembali mengecup mesra bagian atas dada Angel.
“Ehh aaahh, Yas. Kamu gak ngantuk?”
“Sebentar aja, Angel.”
“Hmm, baiklah Yasya. Emmhh.”
Angel berbaring telentang dan kembali memeluk tubuh kekar Yasya yang mulai bermain lagi di atasnya. Bibir mereka kembali bertaut, berbagi kehangatan dan *******. Yasya pun mulai beraksi kembali dengan penuh gairah.
“Ouhh aaahh, Yasshh. Lebih dalam.”
Entah jam berapa mereka akan menyudahi malam panas mereka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments