Setelah bertemu dengan wanita asing dan gadis kecil yang mirip dengannya. Kini rasa penasaran Aaron membara, saat itu juga dia menghubungi orang kepercayaannya untuk melakukan penyelidikan kepada wanita asing itu.
Karena dia mencurigai sesuatu tentang wanita asing itu, bahkan dia juga menduga jika gadis kecil yang sangat mirip sekali dengannya, adalah hasil dari perbuatannya tujuh tahun yang lalu.
"Temui Saya di kantor sekarang juga! Saya ada tugas penting untuk Anda!" titah Aaron dengan tegas.
Setelah mendapatkan jawaban dari seseorang yang di seberang sana, akhirnya dia memutuskan panggilan tersebut.
***
Rich's Company..
Setelah setengah jam menunggu, kini orang kepercayaannya pun datang dan sudah duduk di kursi yang berseberangan dengannya.
"Jadi tugas apa yang sebenarnya akan Anda berikan kepada Saya, Pak?" tanya seseorang itu.
"Saya ingin kamu menyelidiki tentang wanita dan gadis kecil ini, Rider!" titahnya sambil mengarahkan ponselnya di hadapan seseorang itu.
Rider Vanderson, orang yang selama ini menjadi kaki tangan kanan seorang Aaron Vincent Rich. Dia juga yang selama ini membantu Aaron untuk memecahkan kasus serta fakta yang mengejutkan, hingga Perusahaan yang dia kembangkan sampai saat ini semakin maju. Meskipun, sering kali mengalami pasang surut dan beberapa hambatan.
Sambil mengernyitkan dahinya, kini Rider menyipitkan matanya sambil menatap lekat Aaron.
"Bukankah dia........" Rider akhirnya memotong ucapannya, karena dia terlihat sangat ragu untuk melanjutkan ucapannya itu.
Karena merasa sangat penasaran, akhirnya Aaron menegakkan duduknya sambil menatap tajam ke arah Rider.
"Lanjutkan ucapan Anda! Saya tidak ingin mendengar ucapan yang setengah-setengah!" tegas Aaron dengan tatapan tajam.
Sambil menghela napas panjang, akhirnya Rider melanjutkan ucapannya.
"Dia adalah Audrey Camilla Wijaya, satu-satunya putri di keluarga Wijaya. Karena kedua kakaknya adalah laki-laki, yang bernama Reyhan Ariandra Wijaya dan Faishal Raka Wijaya. Audrey juga dikabarkan menghilang selama tujuh tahun ini, setelah dia pulang dari liburan di Pulau Dewata bersama dengan keempat sahabatnya. Hingga saat ini pun dia belum diketahui, dimana keberadaannya sekarang. Bahkan Ibunya juga sakit-sakitan, karena terlalu memikirkan bagaimana nasib putrinya. Sedangkan Ayah Audrey, selalu melakukan pencarian dengan berbagai macam cara. Termasuk meminta bantuan Saya satu tahun setelah menghilangnya Audrey Camilla........" ujar Rider yang menjeda penjelasannya.
Aaron yang menyimak dan mencerna setiap penjelasan dari Rider, langsung menelaah setiap ucapan demi ucapan itu.
"Tetapi akhir-akhir ini, dikabarkan jika Audrey Camilla sudah kembali. Namun, dia tidak berani menemui keluarganya, karena dia menyimpan sebuah rahasia besar dari keluarganya. Bahkan, beberapa orang juga kerap melihatnya bersama dengan seorang gadis kecil yang berusia sekitar enam tahunan-"
Tiba-tiba ucapan Rider dipotong oleh Aaron.
"Sepertinya benar dugaan Saya, jika dia adalah orang yang selama ini Saya cari. Bahkan selama tujuh tahun ini Saya sampai frustrasi, karena memikirkan gadis yang sudah Saya renggut kesuciannya. Tetapi sayangnya, Saya tidak menemukan sosok gadis itu, saat Saya bangun dari tidur di pagi hari." ujar Aaron sambil tersenyum getir, saat teringat kejadian tujuh tahun silam.
"Maksud Anda apa, Pak?" tanya Rider yang tiba-tiba merasa penasaran dengan cerita Aaron.
Sebelum menjawab pertanyaan dari Rider, kini Aaron menatap langit-langit ruangan yang bernuansa serba abu-abu.
"Dia adalah gadis yang Saya renggut kesuciannya, tujuh tahun yang lalu. Di saat Saya sedang melakukan perjalanan bisnis ke Pulau Dewata. Di saat itu, Saya sedang melakukan perayaan setelah berhasil memenangkan tender proyek yang sangat penting, saat itu Saya juga menghabiskan beberapa botol wine sehingga membuat Saya kehilangan kesadaran. Pada saat itu Saya sedang berjalan menuju kamar, tetapi di waktu yang sama, Saya mengetuk pintu sebuah kamar yang Saya kira adalah kamar Saya. Tetapi dugaan Saya salah, kamar itu ditempati oleh sosok gadis asing itu. Awalnya saya kira gadis itu adalah wanita sewaan untuk menuntaskan hasrat Saya. Akan tetapi, semua itu berbanding terbalik dengan situasi yang ada. Karena Saya telah menodai kesucian gadis yang sangat menjaga kehormatannya. Bahkan, sedikit kesadaran Saya, gadis itu menolak dan memberontak. Tetapi Saya tetap memaksakan kehendak kepada gadis itu, sebagai penuntasan hasrat Saya yang sudah memuncak......." ujar Aaron sambil menghela napas panjang.
Rider yang mendengar cerita tentang masa lalu Aaron, kini langsung terperangah dan tidak menyangka jika bos besarnya pernah melakukan kesalahan fatal itu.
Dia pun juga menduga, jika yang direnggut paksa kesuciannya adalah Audrey Camilla Wijaya. Gadis yang tiba-tiba menghilang sebulan setelah kejadian itu terjadi.
"Setelah kejadian itu, Saya mencoba untuk mencari sosok gadis asing itu. Akan tetapi, hasilnya selalu saja nihil. Karena gadis itu sangat sulit untuk diketahui identitasnya. Apalagi saat itu aku sama sekali tidak pernah melihat wajah gadis yang telah ku tiduri. Jadi sangat sulit bagiku untuk mencarinya, bahkan identitasnya hanya nama depan dan tengah saja yang tertera di daftar buku tamu. Dan takdir pun sekarang berkata lain, justru yang selama ini aku cari. Kini dia datang dengan sendirinya bersama dengan gadis kecil yang sangat cantik dan menggemaskan. Pertemuan tanpa sengaja tadi, yang menjadikan Saya sangat yakin, jika gadis kecil itu adalah benih yang tertanam di dalam rahim gadis yang bernama Audrey Camilla. Dialah sosok gadis yang selama ini Saya cari, bahkan dia juga hampir membuat saya Gil* dan frustrasi karena selalu gagal mencarinya. Tetapi......." kini helaan napas panjang dan berat yang hanya terdengar, saat Aaron memotong kembali ceritanya.
Akan tetapi, tidak berselang setelah helaan napas panjang terdengar, dia pun segera melanjutkan ceritanya, agar Rider bisa membantunya untuk mendapatkan apa yang dia cari.
"Tetapi setelah pertemuan tadi. Saya sedikit merasa lega, karena gadis kecil itu hingga sekarang tumbuh dengan baik dan sempurna. Bahkan sejujurnya Saya ingin memeluk gadis kecil itu, saat dia terus menangis dan memanggil Ibunya. Jika tidak salah mendengarnya, nama gadis kecil itu adalah Cimmy. Hem... Benar-benar nama yang lucu dan menggemaskan sekali, seperti pemiliknya." ujar Aaron sambil tersenyum getir.
"Lalu apa yang harus Saya lakukan sekarang, Pak? Apa perlu Saya bawa wanita dan gadis kecil itu kemari?" tanya Rider yang saat ini sedang menunggu tugas dari sang bos besarnya.
Sambil menatap lekat Rider, Aaron menegakkan kembali duduknya.
"Tidak, Rider. Saya hanya ingin kamu menyelidiki tentang wanita yang bernama Audrey Camilla Wijaya dan putrinya yang bernama Cimmy. Saya hanya ingin memastikan bahwa keadaan mereka aman dan baik-baik saja untuk sementara waktu ini. Karena saat ini jika Saya memaksakan kehendak tanpa memikirkan bagaimana perasaan mereka. Saya akan menjadi pria terkejam yang tidak bisa menjaga dan melindungi mereka, di saat keadaan mereka tidak baik-baik saja. Bahkan bisa saja, sebelumnya kembali ke kota ini lagi, kehidupan mereka sangat menderita, dan semua itu karena perbuatan keji Saya." ujar Aaron dengan tatapan mata yang berubah menjadi sendu.
"Hem, baiklah, Pak. Saya akan melaksanakan tugas sesuai dengan perintah Pak Aaron. Saya do'akan, semoga nanti wanita itu bisa memaafkan dan menerima Pak Aaron, sebagai Ayah dari putrinya. Tetapi sebelum Anda meyakinkan diri Anda sendiri, Saya sarankan agar nanti Anda melakukan tes DNA kepada gadis kecil itu, agar Anda juga memiliki bukti yang kuat jika nanti wanita itu mengelaknya." saran Rider kepada Aaron.
Dengan senyum tipis yang tersungging di sudut bibirnya, Aaron pun langsung menyetujuinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments