3. Siapa Gadis Kecil itu?

Tujuh Tahun Kemudian..

Di lain pihak, seorang Aaron merasa frustrasi. Karena sampai selama tujuh tahun terakhir ini belum berhasil menemukan sosok gadis, yang sudah dia renggut kesuciannya. Bahkan dia juga kehilangan jejaknya, yang ikut menghilang bagai ditelan bumi.

"Argh! Siapa sebenarnya sosok Audrey Camilla itu? Mengapa dia bisa menghilang dalam sekejap, bagai butiran debu yang terhempas badai? Dimana sebenarnya keberadaan gadis itu? Dan apa yang telah terjadi setelah malam itu kepadanya?"

Begitu banyak pertanyaan yang terlintas di pikiran seorang Aaron Vincent. Bahkan, hingga saat ini, dia masih melajang. Karena terakhir kali dia berhubungan dengan seorang wanita, dia hanya berhubungan dengan sosok seorang gadis yang bernama Audrey.

Yang hingga saat ini pula, menjadikan hidupnya bagai diombang-ambingkan oleh sosok gadis misterius itu.

"Huh! Benar-benar bisa gil* aku kalau terus begini. Dengan cara apa lagi, aku mencari gadis misterius itu?" keluh Aaron sambil mengacak-acak rambutnya.

Akhirnya Aaron memutuskan untuk keluar dari kantornya untuk mencari udara segar. Kepalanya terasa hampir meledak, bahkan dia juga hampir gil*. Karena selalu gagal dalam melakukan penyelidikan, kepada sosok gadis misterius itu.

"Tolong, cancel jadwal Saya hari ini sampai jam makan siang nanti! Karena Saya ingin pergi sebentar." titah Aaron kepada sang sekretaris.

"Baik, Pak. Tetapi nanti jam 2 kita ada rapat dengan Wijaya Group di Resto Nirwana." ucap sang sekretaris kepada Aaron.

"Baiklah. Setelah makan siang, Saya akan kembali ke kantor." ujarnya sambil berjalan kemudian berlalu meninggalkan sang sekretaris di meja kerjanya.

***

Di sepanjang perjalanan, Aaron mengemudikan mobilnya dengan kecepatan sedang. Hingga akhir dia tiba di sebuah taman kota, lalu dia pun memutuskan untuk berhenti di taman itu untuk sejenak.

Entah mengapa, hatinya tergerak dan ingin sekali untuk mengunjungi taman itu. Bahkan, sebelumnya dia lebih menyukai bar sebagai pelampiasan rasa bersalahnya, daripada menikmati keindahan alam disekitarnya.

Tap...

Tap...

Tap...

Kini langkah kaki panjang disertai suara sepatu pantofel pria formal itu, terdengar sangat pelan. Saat ini Aaron menjadi pusat perhatian semua orang yang berada di taman itu.

Brugh!

Argh!

"Hiks... Hiks... Hiks... Sakit. Mommy! Cimmy jatuh!" teriak gadis kecil disela tangisnya.

Tanpa sengaja, gadis kecil itu berlari dan menabrak Aaron yang sedang berdiri di samping anak tangga.

Aaron pun terkejut, dia pun langsung menghampiri gadis kecil itu, dan membantunya untuk bangun dan menuntunnya ke sebuah bangku yang berada di taman tersebut.

Saat melihat dengan jelas wajah gadis kecil itu, Aaron pun terkejut dengan bola mata yang membulat sempurna. Karena saat itu, dia seperti melihat dirinya di masa kecil, mereka bagai pinang terbelah dua.

'Astaga! Mengapa gadis kecil ini sangat mirip sekali denganku? Siapa sebenarnya gadis kecil itu?' batin Aaron.

"Hiks... Hiks... Hiks... Mommy? Sakit, Mom!" rintih gadis kecil itu sambil terus memanggil Ibunya.

Saat sang gadis kecil itu terus memanggil Ibunya, tiba-tiba muncul seorang wanita yang masih terlihat muda sambil membawa beberapa barang ditangannya.

"Astaga! Cimmy? kamu kenapa, Sayang?" tanya wanita muda sambil menghampiri sang gadis kecil.

Sedangkan Aaron hanya terdiam, sambil menatap lekat wajah wanita asing dan sang gadis kecil, yang berada tepat di hadapannya.

"Maaf, Bu. Apa ini putrinya?" tanya Aaron kepada wanita asing itu.

Saat sang wanita mendongakkan kepalanya, tiba-tiba dia pun terjengkang ke belakang, ketika melihat sosok yang berada di depannya.

Ya, wanita itu adalah Audrey Camilla. Dia memutuskan untuk kembali ke kota, tempat dimana seharusnya dia berada. Akan tetapi keberadaannya saat ini belum diketahui oleh orangtua maupun sahabat-sahabatnya.

Audrey pun terperangah saat melihat sosok yang dulu membuat hidupnya hancur, bahkan dia harus pergi meninggalkan rumah, agar dia bisa merawat putrinya. Bahkan selama tujuh tahun, dia harus menahan rasa rindu kepada orang-orang terkasihnya.

"Maaf, Bu. Apa Anda tidak apa-apa?" tanya Aaron lagi.

Kini Audrey langsung menetralkan kembali pandangannya kepada Aaron. Sosok yang selama ini dia benci, harus dia temui di kota yang sama dengannya saat ini.

"Iya, Pak. Dia putri Saya." jawab Audrey dengan suara datar.

"Oh, maaf kalau begitu. Tadi dia tidak sengaja menabrak Saya, sehingga dia terjatuh dan kakinya juga terluka." ujar Aaron, menjelaskan perihal yang terjadi kepada sang gadis kecil.

"Tidak apa-apa. Terimakasih sudah menolong putri Saya. Kalau begitu, Saya permisi! Karena Saya harus segera pergi sekarang." ujar Audrey sambil menggendong putri kesayangannya.

Saat Audrey hendak melangkahkan kakinya, Aaron pun memanggil dan menghampirinya.

"Tunggu!"

"Apa perlu Saya mengantar putri Anda untuk berobat?" tanya Aaron, sambil berbasa-basi.

Dengan sopan Audrey pun menolak tawaran Aaron.

"Maaf, Pak. Bukannya Saya menolak tawaran baik dari Anda, Saya rasa tidak perlu. Karena ini hanya luka kecil, jadi biarkan Saya sendiri yang mengobati luka putri Saya." tolak Audrey dengan sopan.

Aaron pun tertegun dengan penolakan Audrey. Biasanya setiap wanita tidak pernah sekalipun menolaknya, bahkan mereka akan senang hati menerima tawaran seorang Aaron.

"Baiklah. Em, kalau Saya menawarkan diri untuk mengantarkan Anda, apakah Anda juga akan menolaknya?" tanya Aaron dengan penuh harap.

Sesaat Audrey pun terdiam sambil menimbang-nimbang penawaran Aaron. Akan tetapi saat dia teringat kembali, saat malapetaka itu terjadi. Audrey pun kembali menolak tawaran dari Aaron.

"Mohon maaf sekali lagi, Pak. Saya tidak bisa menerima tawaran seorang pria asing. Karena Saya pernah mengalami kejadian yang benar-benar sangat buruk, saat Saya bertemu dengan orang asing. Mohon maaf dan terimakasih sebelumnya." ujar Audrey dengan seulas senyum tipis.

Degh!

Ucapan Audrey baru saja membuat Aaron tertegun kembali. Karena dia menjadi teringat dengan kejadian beberapa tahun yang lalu, saat dia terbangun dari tidurnya. Dia yang berada di kamar asing, dan juga dia menemukan bercak darah. Tetapi anehnya, dia tidak menemukan sosok gadis itu, hingga tujuh tahun ini.

Akan tetapi, dia menaruh rasa curiga kepada gadis kecil yang sangat mirip dengannya. Bahkan Ibunya juga mengatakan jika dia pernah mengalami kejadian yang sangat buruk dengan pria asing.

Di situlah Aaron semakin yakin. Bahwa sosok wanita asing itu adalah orang yang dia cari, selama tujuh tahun belakangan ini. Dan sosok gadis kecil itu, dia yakini adalah benih yang dia tanam di dalam rahim wanita itu.

Dengan cepat dia pun menghubungi detektif profesional, yang saat ini menjadi kaki tangan kanannya. Dia adalah Rider Vanderson .

"Hallo?"

".........."

"Tolong kamu cari informasi tentang seorang gadis kecil dan Ibunya. Fotonya sudah Saya kirimkan. Saya ingin informasi itu secepatnya! Jika bisa, hari ini juga Saya akan menunggunya." titah Aaron dengan tegas.

"..........."

Tut...

Tut...

Tut...

Setelah mendengar jawaban dari asisten pribadinya, Aaron pun langsung memutuskan panggilan tersebut.

Ya, Aaron diam-diam telah mengambil foto gadis kecil dan Ibunya tadi. Bahkan bukan hanya satu, tapi beberapa. Meskipun foto itu tidak terlalu jelas, tetapi dia bisa mengingat dengan jelas wajah mereka.

"Aku yakin. Kamulah orang yang selama ini aku cari. Kita tunggu saja, Sayang. Jika semua informasi sudah aku dapatkan, dan ternyata kamulah orang itu. Maka aku tidak akan pernah melepaskanmu dan putri kita." gumam Aaron sambil menyeringai.

"Aku akan berusaha untuk mendapatkan mu dan memiliki mu kembali, Sayang." gumam Aaron lagi.

Terpopuler

Comments

Bu ning Bengkel

Bu ning Bengkel

rasanya ingin menangis kalau bertemu orang yg di cari bersama lagi...... lanjut......

2024-02-20

0

lihat semua
Episodes
1 1. Malapetaka
2 2. Menghilang
3 3. Siapa Gadis Kecil itu?
4 4. Apakah dia?
5 5. Kesepakatan
6 6. Kebohongan
7 7. Bertemu
8 8. Ayo Pulang!
9 9. Bahagia
10 10. Kebahagiaan yang Lengkap
11 11. Berdebat
12 12. Masa Lalu
13 13. Dua Pria Arogan
14 14. Penyelidikan
15 15. Berkunjung ke Perusahaan
16 16. Pria Posesif
17 17. Bertemu Kembali
18 18. Curiga
19 19. Melakukan Penyelidikan
20 20. Taman Kota
21 21. Bagai Pinang Terbelah Dua
22 22. Sabar dan Penyayang
23 23. Suara bariton
24 24. Menekan Audrey
25 25. Sindiran
26 26. Siasat
27 27. Pengumpulan Bukti
28 28. Audrey Merajuk
29 29. Kekesalan Audrey
30 30. Nasehat Seorang Ibu
31 31. Basa-basi
32 32. Dibalik Kepolosan Kimberly
33 33. Kesepakatan
34 34. Mengungkap Rahasia
35 35. Murkanya Keluarga Wijaya
36 36. Gagal
37 37. Marahnya Aaron
38 38. Time Zone
39 39. Promosi Novel : Gadis Lumpuh Kesayangan Sang Presdir
40 40. Bertemu Teman Lama
41 41. Tamu tak diundang
42 42. Dilema
43 43. Menentang Keputusan
44 44. Kimberly Demam
45 45. Rapuh
46 46. Memberikan Informasi
47 47. Tantangan
48 48. Tekat Aaron
49 49. Pria Bijaksana
50 50. Dua Bodyguard
51 51. Keputusan
52 52. Keputusan Final
53 53. Kejutan
54 54. Kejujuran Reyhan
55 55. Perasaan Terlarang
56 56. Pertengkaran
57 57. Makan Malam
58 58. Kimberly Merajuk
59 59. Pertengkaran Dua Saudara
60 60. Sanksi untuk Reyhan
61 61. Rencana Riki
62 62. Promosi Novel : Kebangkitan Istri yang Tersakiti (Pembalasan Marisa)
63 63. Datangnya Masa Lalu
64 64. Penjelasan
65 65. Pernikahan
66 66. Hampir Khilaf
67 67. Penjelasan Faishal
68 68. Ketulusan Aaron
69 69. Sikap manja Kimberly
70 70. Tidak menerima penolakan
71 71. Rasa tanggungjawab
72 72. Dasar perusuh!
73 73. Bukan pelampiasan
74 74. Tidak diharapkan
75 75. Mengembalikan Mood
76 76. Pria Konyol
77 77. Memilih Desain Kamar
78 78. Tidur Bertiga
79 79. Perasaan Terpendam Fani
80 80. Kejujuran Fani
81 Pengumuman
82 82. Kewajiban
83 83. Drama pagi hari
84 84. Jalan-jalan
85 85.Tetaplah di sini, Sayang!
86 86. Membuka Lembaran Baru
87 87. Tugas Menumpuk
88 88. Office Girl Baru
89 89. Rekan Kerja
90 90. Undangan Makan Malam
91 91. Jangan Protes!
92 92. Bayi Besar
93 93. Drama apa lagi?
94 94. Kedatangan Mertua
95 95. Menaiki Nirwana
96 96. Olahraga Pagi
97 97. Kerugian
98 98. Ada apa dengan Audrey?
99 99. Singa Betina
100 100. Kabar Gembira
101 101. Baby Twins
102 102. Siuman
103 103. Akhir Yang Bahagia
104 Pengumuman Novel Baru
Episodes

Updated 104 Episodes

1
1. Malapetaka
2
2. Menghilang
3
3. Siapa Gadis Kecil itu?
4
4. Apakah dia?
5
5. Kesepakatan
6
6. Kebohongan
7
7. Bertemu
8
8. Ayo Pulang!
9
9. Bahagia
10
10. Kebahagiaan yang Lengkap
11
11. Berdebat
12
12. Masa Lalu
13
13. Dua Pria Arogan
14
14. Penyelidikan
15
15. Berkunjung ke Perusahaan
16
16. Pria Posesif
17
17. Bertemu Kembali
18
18. Curiga
19
19. Melakukan Penyelidikan
20
20. Taman Kota
21
21. Bagai Pinang Terbelah Dua
22
22. Sabar dan Penyayang
23
23. Suara bariton
24
24. Menekan Audrey
25
25. Sindiran
26
26. Siasat
27
27. Pengumpulan Bukti
28
28. Audrey Merajuk
29
29. Kekesalan Audrey
30
30. Nasehat Seorang Ibu
31
31. Basa-basi
32
32. Dibalik Kepolosan Kimberly
33
33. Kesepakatan
34
34. Mengungkap Rahasia
35
35. Murkanya Keluarga Wijaya
36
36. Gagal
37
37. Marahnya Aaron
38
38. Time Zone
39
39. Promosi Novel : Gadis Lumpuh Kesayangan Sang Presdir
40
40. Bertemu Teman Lama
41
41. Tamu tak diundang
42
42. Dilema
43
43. Menentang Keputusan
44
44. Kimberly Demam
45
45. Rapuh
46
46. Memberikan Informasi
47
47. Tantangan
48
48. Tekat Aaron
49
49. Pria Bijaksana
50
50. Dua Bodyguard
51
51. Keputusan
52
52. Keputusan Final
53
53. Kejutan
54
54. Kejujuran Reyhan
55
55. Perasaan Terlarang
56
56. Pertengkaran
57
57. Makan Malam
58
58. Kimberly Merajuk
59
59. Pertengkaran Dua Saudara
60
60. Sanksi untuk Reyhan
61
61. Rencana Riki
62
62. Promosi Novel : Kebangkitan Istri yang Tersakiti (Pembalasan Marisa)
63
63. Datangnya Masa Lalu
64
64. Penjelasan
65
65. Pernikahan
66
66. Hampir Khilaf
67
67. Penjelasan Faishal
68
68. Ketulusan Aaron
69
69. Sikap manja Kimberly
70
70. Tidak menerima penolakan
71
71. Rasa tanggungjawab
72
72. Dasar perusuh!
73
73. Bukan pelampiasan
74
74. Tidak diharapkan
75
75. Mengembalikan Mood
76
76. Pria Konyol
77
77. Memilih Desain Kamar
78
78. Tidur Bertiga
79
79. Perasaan Terpendam Fani
80
80. Kejujuran Fani
81
Pengumuman
82
82. Kewajiban
83
83. Drama pagi hari
84
84. Jalan-jalan
85
85.Tetaplah di sini, Sayang!
86
86. Membuka Lembaran Baru
87
87. Tugas Menumpuk
88
88. Office Girl Baru
89
89. Rekan Kerja
90
90. Undangan Makan Malam
91
91. Jangan Protes!
92
92. Bayi Besar
93
93. Drama apa lagi?
94
94. Kedatangan Mertua
95
95. Menaiki Nirwana
96
96. Olahraga Pagi
97
97. Kerugian
98
98. Ada apa dengan Audrey?
99
99. Singa Betina
100
100. Kabar Gembira
101
101. Baby Twins
102
102. Siuman
103
103. Akhir Yang Bahagia
104
Pengumuman Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!