Membuat kue

Lizza sudah duduk di kursi kelasnya saat Seyla datang menghampirinya.

Seyla: "Hai Lizza, kamu sudah mengumpulkan tugas matematika kemarin kan? Aku masih belum selesai nih, bisakah kamu membantuku?"

Lizza: "Hai juga Seyla, sudah mengumpulkan kemarin kok. Tidak apa-apa, aku akan membantu mengerjakannya bersama-sama."

Seyla: "Terima kasih banget, Lizza! Kamu memang sahabat yang baik."

Lizza: "Sama-sama, kita kan teman. Kalau butuh bantuan tugas bisa minta tolong sama aku kok."

Seyla: "Iya, makasih lagi ya Lizza. Eh, kamu tahu gak siapa cowok baru yang duduk di belakang kita?"

Lizza: "Oh itu Adam, dia anak baru di kelas kita. Kenapa?"

Seyla: "Enggak apa-apa sih, cuma dia kayaknya sering banget memperhatikan kamu gitu. Aku jadi penasaran aja."

Lizza: "Serius? Aku aja tidak memperhatikannya."

Seyla: "Beneran deh, tadi waktu guru cerita dia selalu memperhatikan kamu. Tapi yaudah, tidak usah dipikirkan aja. Lebih baik kita fokus ke pelajaran ya."

Lizza: "Iya benar. Tugas matematika harus diselesaikan dulu, nanti kalau ada waktu kita bisa membicarakan hal lainnya."

Seyla: "Oke, deal!"

Kemudian Lizza dan Seyla fokus untuk menyelesaikan tugas matematika mereka sambil mendengarkan penjelasan dari guru. Meskipun sempat merasa penasaran dengan Adam, Lizza memutuskan untuk fokus pada pelajaran dan menyelesaikan tugasnya bersama temannya.

Lizza menjawab pertanyaan Seyla dengan sabar, mereka saling membantu memecahkan masalah dalam tugas yang diberikan oleh guru. Setelah beberapa saat, mereka kembali fokus pada pelajaran.

Namun, saat pelajaran hampir selesai, tiba-tiba seorang guru masuk ke dalam kelas dan memberitahu bahwa ada tugas tambahan yang harus dikerjakan dalam waktu satu minggu ke depan. Lizza dan Seyla saling bertatapan, tampak sedikit terkejut dengan tugas tambahan tersebut.

"Sey, kayaknya tugas kita semakin bertambah ya," ujar Lizza dengan raut wajah khawatir.

"Iya nih, kita harus lebih giat lagi mengerjakannya agar bisa selesai cepat," balas Seyla dengan semangat.

Lizza dan Seyla kemudian sepakat untuk membagi tugas dan bertemu di perpustakaan setelah pulang sekolah untuk membahasnya lebih lanjut. Mereka berdua yakin bisa menyelesaikan tugas tambahan itu dengan baik.

Setelah pelajaran selesai, Lizza dan Seyla berpisah dan menuju ke rumah masing-masing. Lizza merasa lega karena tugas tambahan itu bisa dikerjakan bersama Seyla yang merupakan teman yang selalu bisa diandalkan. Ia pun fokus pada pelajaran berikutnya dengan hati yang tenang.

Setelah selesai belajar, Lizza dan Rey berjalan menuju halaman sekolah. Rey mengajak Lizza untuk pulang bersama lagi, dan Lizza pun setuju. Mereka naik ke motor sport milik Rey dan berangkat menuju rumah Lizza.

Di dalam perjalanan, suasana terasa agak canggung. Rey terus memperhatikan Lizza dari sudut matanya, sementara Lizza terus sibuk dengan ponselnya. Setelah beberapa saat, Rey akhirnya memberanikan diri untuk bertanya.

"Ada apa sih, Lizz? Kenapa terus sibuk dengan ponsel?" tanyanya.

"Oh, tidak ada apa-apa, Rey. Cuma lagi chatting dengan teman," jawab Lizza singkat.

Rey agak kecewa dengan jawaban Lizza yang singkat, namun dia memilih untuk tidak memperpanjang lagi pembicaraan yang tidak penting. Setelah beberapa menit, mereka akhirnya tiba di depan rumah Lizza.

"Terima kasih, Rey. Sudah mengantarkan ku," ucap Lizza sambil membuka helmnya.

"Selamat beristirahat, Lizz. Sampai jumpa besok," balas Rey sambil menyalakan motornya.

Lizza pun masuk ke dalam rumahnya dan menyapa keluarganya. Setelah beberapa saat berbincang dengan keluarganya, Lizza mengambil buku-bukunya dan mulai belajar lagi di meja belajar di kamarnya.

Lizza merasa lelah setelah seharian beraktivitas di sekolah dan belajar di rumah. Setelah menyelesaikan pekerjaannya di meja belajarnya, dia memutuskan untuk mandi sore sebelum mengerjakan tugas lainnya.

Ia berjalan ke kamar mandi dengan langkah pelan. Lampu di kamar mandi menyala dengan terang, menyejukkan dan menenangkan suasana. Lizza menyalakan air dan menunggu sejenak sampai suhu air sesuai dengan yang diinginkannya. Kemudian dia melepas baju dan celana, dan masuk ke dalam air yang sudah mengalir di bathtub.

Saat merendam tubuhnya, Lizza merasa sedikit kedinginan. Namun, suhu air yang perlahan naik membuatnya merasa lebih nyaman dan hangat. Ia merasakan rasa lega yang sangat menyenangkan dan merasa tubuhnya menjadi lebih rileks. Ia menutup mata dan merasakan sensasi yang sangat menyenangkan. Setelah beberapa menit, Lizza membuka mata dan memulai membersihkan diri dengan sabun dan sampo.

Setelah selesai mandi, Lizza keluar dari kamar mandi dan mengeringkan tubuhnya dengan handuk yang sudah tersedia. Dia memakai baju tidur dan melanjutkan pekerjaannya di kamar. Lizza merasa segar dan rileks setelah mandi sore, membuatnya semakin semangat untuk menyelesaikan tugas-tugas yang menunggunya.

Lizza sedang asyik mempelajari buku-bukunya di atas meja di kamarnya. Dia sangat fokus pada pelajarannya sehingga dia tidak menyadari waktu berlalu. Tiba-tiba, ada ketukan di pintu kamarnya.

"Lizza, sayang, sudah sore. Ayo turun dan makan malam," kata ibunya dari luar.

Lizza mengangguk, "Iya, aku turun sebentar lagi."

Dia menutup bukunya dan merapikan mejanya sebelum beranjak dari kursinya. Setelah itu, dia berjalan menuju kamar mandi untuk mencuci tangan dan wajahnya. Setelah selesai, dia turun ke ruang makan.

Di ruang makan, Lizza melihat ibunya sudah menata makanan di atas meja makan. Ada nasi, sayur-sayuran, ikan goreng, dan sup ayam kesukaannya. Lizza merasa lapar dan dia senang melihat masakan itu.

"Makananmu sudah sajikan, sayang. Ayo makan," kata ibunya.

Lizza tersenyum dan duduk di kursi sebelah ibunya. Mereka berbincang-bincang sambil menikmati makan malam yang lezat. Setelah selesai makan, Lizza membantu ibunya membersihkan meja dan peralatan makan.

Setelah itu, Lizza kembali ke kamarnya dan melanjutkan belajarannya. Dia merasa senang karena sudah makan malam bersama ibunya dan kini bisa fokus pada pelajarannya lagi. Meski merasa lelah, Lizza tidak menyerah dan terus berjuang untuk mencapai mimpinya.

Lizza duduk di meja belajarnya dan dengan cermat meneliti setiap halaman bukunya. Sejak hari itu, Lizza memutuskan untuk lebih fokus pada belajar agar bisa meraih hasil yang baik di sekolah.

Tak lama kemudian, ibu Lizza kembali mengetuk pintu kamarnya untuk mengingatkannya sudah malam dan waktunya tidur. Lizza merasa sedih karena masih belum selesai dengan tugasnya.

Lizza tetap sibuk dengan bukunya hingga ibunya datang. "Lizza, sudah waktunya tidur. Besok masih ada pelajaran lagi," ujar ibu.

"Iya, tapi, aku masih belum ngantuk. Boleh aku belajar dulu sedikit lagi?" jawab Lizza.

Ibu tersenyum dan mengangguk. "Baiklah, tapi jangan terlalu larut malam. Besok kamu akan merasa capek."

Lizza berterima kasih pada ibunya dan kembali fokus pada bukunya. Namun sebenarnya tak efektif, karena pikirannya masih dipenuhi dengan sejumlah hal yang dialaminya hari itu.

Beberapa saat kemudian, Lizza merasa tubuhnya mulai lelah. Ia menyimpan bukunya dan berbaring di tempat tidur. Meski ia sudah memejamkan mata, pikirannya tetap aktif dan tak bisa dengan segera tidur.

Ibu masuk ke kamar untuk memastikan Lizza sudah tidur, namun melihat bahwa Lizza tetap terjaga. Ibu memberitahu Lizza untuk tidur supaya bisa bangun lebih segar keesokan harinya. Akhirnya, Lizza tertidur pulas.

Lizza terbangun dengan perasaan segar dan siap menghadapi hari baru. Dia langsung beranjak dari tempat tidur dan ke kamar mandi untuk mempersiapkan diri. Setelah mandi dan berpakaian, Lizza turun ke dapur dan menemukan nasi goreng dan jus buah yang disiapkan ibunya sebagai sarapan. Lizza menikmatinya sambil membaca koran pagi dan siapkan sekolah.

Ketika sampai di sekolah, Lizza langsung menuju ke kelasnya. Ia bertemu Seyla dan berbincang tentang tugas kemarin. Lizza merasa senang bahwa ia telah menyelesaikannya.

Ketika pelajaran dimulai, Lizza fokus dan mencatat pentingnya penjelasan dari guru. Setelah pelajaran selesai, Lizza berkumpul dengan teman-temannya di aula sekolah. Mereka bercerita tentang pengalaman akhir pekan dan merencanakan aktivitas untuk akhir pekan mendatang.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!