ada apa dengan rey?

Ketika Lizza sedang berkumpul bersama teman temannya kemudian ada kabar Rey berantem dengan anak kelas tetangga Lizza merasa cemas ketika mendengar kabar bahwa Rey berantem dengan anak kelas tetangga. Tanpa pikir panjang, ia memutuskan untuk segera mencari tahu kebenaran dari kabar tersebut.

Lizza: Ada apa sih, tadi aku denger ada kabar kalau Rey berantem dengan anak kelas tetangga?

Teman Lizza: Iya, aku juga denger kabarnya begitu. Tapi aku belum tau pasti detailnya gimana.

Lizza: Kalau begitu kita langsung cari tahu aja, nanti kita coba tanya ke Rey.

Teman Lizza: Bener juga sih, mending kita cari tahu dulu sebelum kita ngomong asal-asalan.

Lizza: Iya, lebih baik begitu. Aku juga jadi khawatir kalau Rey kenapa-napa.

Teman Lizza: Jangan khawatir, pasti Rey bisa handle dirinya sendiri kok. Tapi kita tetap cari tahu dulu ya.

Lizza: Oke, aku setuju. Mending kita segera cari tahu sekarang juga biar nggak penasaran terus.

Teman Lizza: Setuju. Ayo kita cari tahu sekarang juga.

Bersama teman-temannya, Lizza bergegas menuju tempat kejadian yang dilaporkan. Saat tiba di lokasi, mereka melihat Rey dan anak kelas tetangga itu saling berhadapan dengan tatapan yang tajam.

Lizza berusaha mendekati Rey untuk mencari tahu apa yang terjadi, namun ia disuruh pergi oleh Rey dengan suara yang sedikit meninggi. Meski merasa sedih dan kecewa dengan sikap Rey, Lizza tetap mencoba untuk mencari tahu apa yang terjadi dari orang lain.

Beberapa temannya memberikan keterangan bahwa Rey dan anak kelas tetangga itu berkelahi karena masalah sepele di kantin. Namun, beberapa temannya yang lain mengatakan bahwa mereka tidak tahu pasti apa yang terjadi karena mereka tidak berada di lokasi kejadian.

Lizza merasa bingung dan khawatir karena Rey tidak memberikan penjelasan yang jelas mengenai kejadian tersebut. Ia memutuskan untuk memberikan waktu kepada Rey agar bisa memberikan penjelasan yang lebih terperinci.

Ketika pulang sekolah tiba ternyata Rey tetap masih melanjutkan keributan yang terjadi dikoridor sekolah Lizza yang melihat situasi tersebut mencoba untuk mendamaikan Rey dengan anak kelas tetangga.

"Lizza, ini bukan urusanmu. Aku bisa menyelesaikannya sendiri," ujar Rey dengan keras.

"Tapi, Rey, ini tidak benar-benar masalahmu. Mungkin kita bisa mencoba untuk menyelesaikan ini dengan cara yang baik-baik," jawab Lizza dengan lembut.

"Tidak, aku tidak akan mundur. Aku tidak akan membiarkan orang lain menginjak-injak martabatku," balas Rey dengan keras kepala.

Lizza mencoba untuk membujuk Rey, tetapi Rey tetap bersikeras untuk tidak mau damai. Lizza yang merasa khawatir, memutuskan untuk menghubungi Adam untuk meminta bantuan.

"Lizza, ada apa?" tanya Adam saat menerima panggilan dari Lizza.

"Adam, bisakah kamu membantu Rey? Dia sedang berantem dengan anak kelas tetangga," jawab Lizza dengan suara khawatir.

"Baiklah, di mana dia sekarang?" tanya Adam.

"Dia ada di dekat toko swalayan di depan sekolah," jawab Lizza.

"Tunggu aku di sana, aku akan segera datang," kata Adam, lalu menutup panggilan.

Lizza merasa lega bahwa ada seseorang yang bisa membantu Rey. Sementara itu, Rey dan anak kelas tetangga masih terlibat keributan di depan toko swalayan.

Setelah keributan di sekolah, Rey masih tidak bisa menerima permintaan maaf dari anak kelas tetangga yang ia tadi pernah berantem. Ketegangan antara kedua kelompok semakin memuncak. Namun, tiba-tiba Adam muncul dan berusaha menengahi konflik tersebut.

"Hey guys, ada apa ini?" tanya Adam sambil berjalan mendekati Rey dan anak kelas tetangga.

"Ini bukan urusanmu, Adam. Aku bisa menyelesaikan masalahku sendiri," balas Rey tegas.

"Tapi, ini sudah melibatkan banyak orang, Rey. Kamu harus berdamai dengan mereka," kata Adam dengan lembut. Rey memandang Adam dengan tajam

"Tolong hentikan! Kalian berdua sudah membuat keributan di sini!" teriak Adam

Adam dengan cepat meredakan situasi. Dia mengajak Rey dan anak kelas tetangga untuk berbicara dan menyelesaikan permasalahan mereka dengan baik.

Setelah beberapa waktu berdiskusi, akhirnya permasalahan antara Rey dan anak kelas tetangga berhasil diselesaikan.

Lama-kelamaan Rey terdiam dan mengangguk setuju. "Baiklah, aku akan mencoba untuk berdamai dengan mereka," ucap Rey.

Semua orang bersalaman dan merasa lega bahwa perseteruan mereka berakhir dengan baik.

Keesokan harinya, Rey menghampiri Lizza di tengah-tengah istirahat. "Lizza, maafkan aku dengan semua perkataanku kemarin. Aku tahu aku salah," ujarnya sambil menundukkan kepala.

Beberapa hari kemudian, Rey akhirnya memberikan penjelasan yang lebih jelas mengenai insiden tersebut. Ia mengakui bahwa ia dan anak kelas tetangga itu memang memiliki masalah, namun mereka sudah menyelesaikan permasalahan itu dengan baik.

Lizza merasa lega mendengar penjelasan tersebut dan berharap agar Rey tidak lagi terlibat dalam hal-hal yang merugikan dirinya maupun orang lain.

Lizza tersenyum dan mengangguk. "Tidak apa-apa, Rey. Yang penting kamu sudah menyadarinya," jawabnya.

Rey merasa lega dan berterima kasih pada Adam karena telah menengahi konflik tersebut. Akhirnya, Rey dan anak kelas tetangga berdamai dan saling meminta maaf satu sama lain. Lizza merasa senang dan bersyukur bahwa permasalahan tersebut bisa selesai dengan damai berkat bantuan Adam.

Dihari selanjutnya Suatu pagi, ketika Rey sedang berada di dapur rumahnya, ia merasa bersalah karena telah mempermalukan Lizza di depan teman-temannya. Ia merasa perlu meminta maaf ulang dan menunjukkan niat baiknya.

Maka Rey pun mulai menyiapkan sarapan untuk Lizza. Ia mengambil roti dan selai dari dapur, lalu meletakkannya di dalam tas yang telah disiapkannya. Setelah itu, Rey pun berangkat menuju sekolah.

Sesampainya di sekolah, Rey langsung mencari Lizza. Setelah menemukannya, ia memberikan tas yang berisi sarapan tersebut pada Lizza. "Ini untuk kamu, maafkan aku. Aku masih merasa sangat bersalah," ujar Rey sambil tersenyum kecut.

Lizza terkejut melihat Rey membawa tas sarapan untuknya. "Ah, Rey, kamu tidak perlu melakukan ini. Aku sudah memaafkanmu kok," kata Lizza sambil tersenyum.

"Tidak apa-apa. Aku ingin menunjukkan niat baikku dan memperbaiki kesalahan yang sudah aku lakukan," jawab Rey.

Lizza pun tersenyum bahagia dan mulai makan roti dengan selai yang disiapkan oleh Rey. Setelah sarapan, dilanjut dengan pelajaran jam pertama Sepanjang mata pelajaran berlangsung hati Lizza merasa senang karena mendapat perhatian dari Rey. Ia juga merasa lega karena permasalahan mereka telah terselesaikan dengan baik.

Ketika waktu jam istirahat tiba Rey mengajak Lizza kekantin dan itupun hanya berdua saja tidak diikuti dengan gank nya Rey Lizza mengikuti Rey dengan wajah heran. Dia bertanya-tanya kenapa Rey tiba-tiba mengajaknya ke kantin hanya berdua. Namun, Lizza memutuskan untuk mengikuti saja.

Setelah sampai di kantin, Rey memesan beberapa makanan dan minuman untuk mereka berdua. Sambil menunggu pesanan, Rey menatap Lizza serius.

"Lizza, maafkan aku atas semua yang sudah aku lakukan sebelumnya," ucap Rey dengan nada rendah.

Lizza terdiam sejenak, kenapa terus berulang Rey mengatakan kata maaf Lizza merasa sangat heran dengan sikap Rey. Dia kemudian tersenyum dan menatap Rey.

"Tentu saja aku memaafkanmu, Rey. Tapi apa yang membuatmu berubah tiba-tiba?" tanya Lizza.

Rey menarik napas dalam-dalam sebelum menjawab, "Aku menyadari bahwa aku salah. Aku salah telah mengambil kesempatan dan membuatmu tidak nyaman. Dan aku tidak ingin kehilanganmu sebagai teman."

Lizza merasa terharu mendengar perkataan Rey. Dia kemudian tersenyum dan menjawab, "Terima kasih atas permintaan maafmu, Rey. Dan aku senang kembali menjadi temanmu."

Keduanya kemudian menghabiskan makanan dan minuman yang telah dipesan. Setelah itu, mereka pulang bersama dengan perasaan senang dan lega.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!