bab 04.

"Kenapa diam saja, cepat kerjakan tugasmu, jam 12 sudah harus selesai".

" hah jam 12 tapi sekarang sudah jam 9 dan pekerjaanku sangat banyak mana mungkin bisa mengerjakan tugas ini sampai jam 12 memangnya aku robot". Ucap Renata

"Oh baru pertama bekerja sudah mau protes?". Ucap Rudransh memperhatikan Leanna.

"Bukan seperti itu tapi".

"Kerja dulu jangan banyak bicara atau aku akan memecatmu di hari pertama kerja ini".

"Jangan bos, tarik nafas dulu jangan emosi mulu, aku akan segera mengerjakan pekerjaanku dengan cepat". Renata langsung duduk di meja kerjanya mengerjakan tugas yang sudah menumpuk di atas meja.

"Baru sehari bekerja sudah banyak bicaranya daripada kerjanya". Rudransh kembali duduk di kursinya dengan kesal.

"Kenapa dia memakai baju kebesaran seperti itu?". Ucap Rudransh sambil memperhatikan Renata yang sedang bekerja.

"Fashionnya sangat merusak mataku". Rudransh mengalihkan pandangannya dari Renata .

Renata benar-benar mengerjakan tugas yang diberikan Rudransh padanya dengan sangat tekun, ia bahkan tidak menoleh kemanapun tatapannya hanya tertuju pada komputer yang ada di depannya.

Rudraksh sedikit memperhatikan Renata dalam tugasnya.

"Pria itu sangat menyebalkan, bicara seenaknya. Memberiku pekerjaan yang tidak manusiawi seperti ini, untung saja aku sedang membutuhkan pekerjaan ini, kalau tidak sudah ku lempar kepalanya dengan mouse ini". Leanna mengomel dalam hati sambil terus bekerja.

"Akan ku sumpal mulutnya dengan pekerjaanku yang bagus ini. Aku sudah terbiasa mendapat pekerjaan yang banyak seperti ini dulu di tempatku yang lama. Hanya saja bos aku yang dulu tidak kekejam pria ini".

Renata terus mengerjakan pekerjaan dengan hati yang mengomel pada Rudransh. Ka sangat kesal di hari pertama sudah dapat tugas yang menumpuk.

"Kenapa dengan bibirmu itu, apa kamu sedang membicarakanku di dalam hati". Ucap Rudransh.

"Kenapa dia bisa tau". Ucap Renata di dalam hati.

"Ya aku tahu, wajahmu mengatakan kamu sedang mengomel dalam hati ku".

"Tidak pak, ini bibir saya sedang sariawan jadi seperti ini deh". Ucap Leanna memberi alasan.

"Sial, kenapa dia tau". Suara hati Renata .

"Oh ya sudah lanjutkan bekerja. Sebelum itu ambilkan aku kopi terlebih dahulu".

"Tapi pak kan ada OB?".

"Saya malas harus ke luar dan memanggil OB jadi kamu saja yang buatkan saja kopi sekarang".

"Tapi tugas saya lagi banyak pak dan bapak menyuruh untuk segera selesai".

"Ya buatkan kopi dengan cepat, jadi kamu bisa mengerjakan pekerjaanmu lagi". Ucap Rudransh dengan santai.

Renata mengepalkan tangannya. Ingin sekali ia meninju bos barunya itu.

"Cepatlah. Atau pekerjaanmu tidak akan selesai tepat waktu".

"Iya pak". Renata keluar ruangan dengan hati sangat kesal ia tidak hentinya mengomel dalam hati.

Renata membuatkan bosnya kopi dan langsung kembali lagi ke ruangan.

"Ini boss, habiskan".

"Terserah saya mau dihabiskan atau tidak".

"Iya bos".

"Ingin sekali aku siramkan kopi panas itu ke wajahnya". Ucap Renata dalam hati.

"Kenapa masih diam, cepat kembali bekerja. Akan dipecat jika jam 12 tidak selesai".

"Iya boss".

Renata kembali ke mejanya. Dan menarik nafas menahan emosinya. Dan mengembalikan fokusnya.

Rudransh Minum kopi buatan Renata ternyata sangat enak. Beda dengan kopi buatan OB di kantornya.

"Lumayan juga". Ucap Rudransh.

"Bilang saja enak". Ucap Renata dalam hati sambil melirik boss nya itu.

"Besok bikinkan saya kopi lagi"

"Tapi itu bukan tugas saya boss, itu tugas OB".

"Itu jadi tugasmu sekarang, dan jangan banyak protes, sudah jam 10, 2 jam lagi berkas itu sudah harus selesai dan ada di meja saya".

"Iya boss". Ucap Renata .

Selama ini sekretaris Rudransh tidak pernah bisa tepat waktu dalam tugas. Apakah Renata bisa menyelesaikan pekerjaannya tepat waktu.

Renata masih fokus di depan komputer ia sama sekali tidak menoleh ke arah manapun ia hanya fokus pada berkas dan komputer yang ada di depannya. Ia tidak ingin nasibnya sama dengan sekretaris yang lain sebelumnya, di pecat di hari pertama bekerja. Ia harus bisa bertahan di sini. Karena pekerjaan ini sangat ia butuhkan.

"Jam 11 berarti 1 jam lagi sudah harus selesai". Ucap Rudransh.

"Kenapa dia sangat bawel. Dan merusak fokusku". Ucap Renata dalam hati.

"Aku bicara padamu, kenapa diam saja".

"Iya boss".

"Bagus".

Rudransh juga melanjutkan pekerjaannya di laptop miliknya. Ia beberapa kali melirik Renata melihat cara Renata bekerja. Dia Sangat fokus saat bekerja.

"Dia sangat berbeda dari yang sebelumnya. Ia sangat fokus pada pekerjaannya. Bahkan dia tidak menoleh ke arah manapun". Ucap Rudransh dalam hati.

Telpon Rudransh berbunyi tapi ia tidak mau mengangkatnya. Sudah pasti itu dari Bianca. Ia sangat malas mengangkat telpon dari Bianca karena sudah pasti tidak penting dan hanya mengganggunya saja.

Tapi suara ponsel Rudransh membuat fokus Renata terganggu.

"Boss ponselmu berbunyi". Ucap Renata .

"Ya aku mendengarnya"

"Tolong angkat, suaranya sangat menggangguku".

"Ini ruanganku, kenapa kamu sangat terganggu, tutup saja telingamu". Ucap Rudransh.

"Jika tidak ingin di angkat, matikan saja, aku tidak bisa fokus".

"Kerjakan saja pekerjaanmu, kenapa banyak bicara, terserah kamu, ini ponselku ini ruanganku jadi jangan banyak protes".

"Arghhhh". Renata menjerit dalam hati.

"Kenapa aku bertemu dengan manusia setengah babi seperti ini". Ucap Renata dalam hati.

Rudransh membiarkan ponselnya terus berbunyi dan mengganggu fokus Renata dengarkan dia menginginkan pekerjaannya selesai dengan cepat.

"Boss tolong angkat ponselmu". Ucap Leanna.

"Kamu sangat yang berisik, jangan mengaturku, aku hanya akan melakukan semua dengan keinginanku sendiri, jadi diam dan tetaplah bekerja".

"Tuhan cabut nyawanya". Ucap Renata dalam hati

"Ehh tapi jika dia mati aku jadi pengangguran lagi, tuhan tidak jadi".

Renata mencoba fokus dengan suara bising dalam ruangan. Ia tetap tidak mengangkat ataupun mematikan telepon yang masuk ke ponselnya.

Ia cuek dan tetap melakukan pekerjaannya tanpa memikirkan Renata yang tidak bisa fokus.

Jam sudah menunjukan 11:30 berarti waktu yang tersisa untuk Renata tinggal 30 menit lagi. Ia harus cepat dan jangan sampai bosnya yang kejam itu bisa memecatnya hari ini

"Fokus Leanna fokus, kamu pasti bisa, sedikit lagi". Renata menyemangati dirinya sendiri.

Sampai pukul 11:45 ternyata pekerjaan Renata sudah selesai. Bahkan ia menyelesaikan pekerjaannya lebih cepat dari waktu yang diberikan boss nya.

"Ini boss sudah selesai". Renata memberikan berkas-berkas yang sudah ia kerjakan di meja boss nya.

Rudransh tidak percaya ada yang bisa menyelesaikan pekerjaan sebanyak ini tepat waktu bahkan lebih cepat. Ia melihat dan memeriksa berkas-berkas itu. Dan ternyata Renata mengerjakan tugasnya dengan benar.

"Ini sudah semua?". Tanya Rudransh

"Ya seperti yang bisa lihat sendiri. Semua sudah selesai bahkan lebih cepat 15 menit sebelum waktu yang boss tentukan".

"Tidak mungkin". Ucap Rudransh tidak percaya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!