Mia dan Arga masuk ke sebuah kelab malam yang cukup terkenal di kota tersebut.
Mia mengedarkan pandangannya ke setiap sudut kelab tersebut, sedangkan Arga memilih untuk menikmati musik yang menggema di seluruh ruangan yang berkelap-kelip tersebut.
Mia duduk di salah satu kursi yang ada di depan meja panjang, dan Arga setia mengekori nona CEO tersebut.
Mia menangkap satu sosok yang membuatnya sengaja datang ke tempat ini, sedang meracik minuman untuk para pelanggannya.
"Hai, Gio" sapa Mia sambil menatap tajam ke arah Gio yang kini terkejut karena melihat kakak dari pacarnya tersebut sudah ada di tempat ini.
"Kak Mia, apa yang..." Gio tergagap saat membalas sapaan dari Mia.
"Aku penasaran, apa Kyara juga tahu kalau pacarnya seorang bartender di sebuah kelab malam?" Mia berkata sarkas. Gio memilih untuk mengabaikan dan ganti melayani tamu yang lain.
"Apa gajimu sebagai seorang dosen masih kurang sehingga kamu menggeluti pekerjaan seperti ini? Oh, aku lupa. Kau bukan dosen kau hanya seorang asisten dosen yang baru saja kehilangan pekerjaan beberapa hari yang lalu karena ketahuan mencuri" Mia berkata dengan sarkas.
Gio masih berusaha untuk tidak peduli.
Namun dalam hati tentu saja Gio menggerutu,
Sial benar dirinya hari ini. Bertemu dengan wanita sombong dan angkuh seperti Mia yang ternyata juga hobi menyelidiki kehidupan orang lain.
"Ini bukan pekerjaan hina, nona Mia. Setidaknya saya masih bekerja dan menghasilkan uang. Dan tidak pernah mencampuri hidup orang tentu saja" Gio balik menyindir Mia.
Mia berdecak,
"Jadi, sudah berapa uang yang kamu kuras dari rekening Kyara untuk membiayai hidupmu yang hedon itu?" Mia ganti membuka aib Gio yang lain.
"Kyara memberikannya secara cuma-cuma kepada saya. Jadi anda salah jika berpikir saya morotin adik anda" Gio menyodorkan segelas minuman di gelas kaca dengan kaki gelas yang tinggi untuk Mia.
Mia tersenyum simpul sebelum menyesap minuman tesebut.
Arga yang tadi bersama Mia sudah tak terlihat. Entah kemana pria bodoh itu. Mia tak mau terlalu peduli.
"Bagaimana kalau aku memberimu seratus juta dan aku minta kamu untuk meninggalkan Kyara?" Mia memberi penawaran pada Gio.
Gio menatap Mia dengan senyuman licik.
"Bagaimana kalau anda naikkan lagi penawarannya. Kyara terlalu berharga untuk saya. Lagipula kalaupun anda memberitahu Kyara siapa saya sebenarnya, saya yakin gadis itu tidak akan percaya. Kyara sudah tergila-gila dengan saya" ujar Gio dengan nada sombong.
Mia mendengus,
Benar-benar pria yang menjijikkan.
Mia mendadak ingat kejadian beberapa hari yang lalu saat mendadak Kyara datang ke kantornya dan meminta uang jajan.
Dan saat Mia memeriksa semua tagihannya, sudah bisa di pastikan jika Kyara memang berbelanja bersama Gio karena kebanyakan yang ada di tagihan adalah barang-barang pria yang tidak murah harganya.
Dasar pria kalau bukan brengsek ya mata duitan.
Dan Kyara adalah gadis bodoh yang selalu tergila-gila dengan pria semacam ini.
"Begini saja, kau tahu kan kalau aku sedikit tertarik denganmu" Mia berkata dengan nada nakal dan menggoda sambil memberikan tatapan nakal pada Gio.
Pria itu tersenyum simpul seolah merasa bangga dengan pujian yang di lontarkan oleh Mia barusan.
"Apa anda akan minta bonus sekarang" tebak Gio sambil balik menatap nakal kepada Mia.
Sungguh menjijikkan.
"Kau memang pria yang cerdas." Sekali lagi Mia melontarkan pujian atau lebih tepatnya sebuah bualan kepada pria mata duitan di depannya tersebut.
"Aku sudah bisa menebaknya saat pertama kali kita berjumpa." Timpal Gio masih dengan nada sombong.
Mia tersenyum simpul.
"Baiklah, silahkan datang hari Sabtu malam. Aku menunggumu" Mia menyodorkan secarik kertas yang berisi alamat apartemennya kepada Gio sambil berbisik mesra di telinga pria itu.
Oh, Gio benar-benar akan menikmati weekend ini bersama tubuh indah Mia.
Lihat saja sekarang, meskipun tubuh indah itu masih terbalut gaun malam dengan potongan sederhana namun sangat pas di tubuh Mia. Dan Gio sudah bisa melihat kalau Mia pastilah memiliki tubuh indah yang terawat.
Gio benar-benar tak sabar untuk segera menikmati itu semua.
Mia meneguk habis minuman di gelasnya.
Lalu kembali mengedarkan pandangannya ke setiap penjuru kelab malam tersebut demi mencari keberadaan Arga.
Kemana pria bodoh itu?
Mia beranjak dari duduknya dan berjalan menuju ke tengah-tengah ruangan di mana orang-orang sedang menikmati musik sambil berjoget kesetanan.
Dan mata indah Mia langsung bisa menangkap sosok Arga yang kini juga sedang berjoget bersama beberapa wanita yang memakai baju kurang bahan.
Murah sekali tubuh mereka, sampai harus diumbar-umbar seperti itu.
Mia segera menyeret Arga untuk ikut bersamanya.
Urusannya di tempat maksiat ini sudah selesai, jadi sudah saatnya untuk Mia pulang ke apartemennya yang nyaman.
"Hai, nona Mia. Kau akan mengajakku tidur malam ini?" Arga mulai menggoda Mia.
Membuat wanita itu berdecak kesal.
"Apa kau mabuk?" Tanya Mia sambil menatap tajam ke arah Arga.
"Tentu saja tidak. Minum satu gelas tidak akan bisa membuatku mabuk, tapi menghabiskan malam bersama nona Mia mungkin akan membuatku mabuk sepanjang malam" Arga mendekatkan wajahnya ke arah tengkuk Mia dan hendak mencium tengkuk putih nan mulus tersebut.
Namun secepat kilat Mia mengelak dan menjauh dari pria brengsek itu.
Huh dasar pria, dimana-mana sama saja.
"Ayo kita pulang! Urusanku di sini sudah selesai" ucap Mia sambil berlalu meninggalkan Arga.
"Tapi, nona. Kita belum menari bersama" Arga mencari alasan.
Mia mendengus,
"Memangnya siapa yang mau mengajakmu menari di tempat maksiat ini? Menarilah bersama wanita-wanita murahan itu! Dan aku akan pulang. Lalu kau bisa pulang jalan kaki nanti, karena seingatku kau tadi ke sini hanya menumpang di mobilku" Mia mengarahkan jari telunjuknya ke dada milik Arga.
"Baiklah, nona. Kita pulang sekarang" Arga akhirnya mengekori nona CEO tersebut keluar dari kelab malam.
Mia memilih untuk melajukan mobil kesayangannya dengan kecepatan sedang.
Jalanan kota masih saja padat meskipun hari sudah malam.
Kuda-kuda besi seperti tidak pernah lelah memenuhi setiap ruas jalanan di kota yang sedang berkembang ini.
*****
"Auuuw. Pelan-pelan, Eve!" Bian mengaduh berulang kali saat Eve, sang adik sedang membersihkan dan mengobati luka di beberapa bagian tubuhnya.
Eve mulai kehilangan kesabarannya, gadis itu melempar dengan kasar bulatan kapas yang tadi ia pakai untuk membersihkan luka Bian.
"Abang ini. Berapa kali Eve bilang. Kalau naik motor itu hati-hati. Patuhi rambu-rambu yang ada. Biar gak nyusrug di aspal kayak gini. Ish! Ngrepotin Eve saja" Eve mulai mengomel dan mengomel.
Abangnya ini memang bebal dan merepotkan.
Eve seharusnya bisa menamatkan beberapa novel di aplikasi novel online kesayangannya malam ini, kalau saja abangnya ini tidak pulang dengan tubuh penuh luka.
Benar-benar merepotkan.
"Eve, abang ini kan abang kamu. Kok kamu gitu, sih?" Bian mulai merayu sang adik agar tidak ngambek.
Bisa panjang urusannya kalau Eve ngambek.
Karena tidak akan ada makan malam dan sarapan untuk Bian, jika adik perempuan kesayangannya itu ngambek.
Eve masih bersedekap sekaligus mencebik.
"Ayolah, Eve yang cantik" rayu Bian sekali lagi.
"Baiklah, Eve obatin tapi berhenti mengaduh dan mengeluh!" Eve menuding ke arah wajah abangnya tersebut.
Bian hanya tertawa garing,
Eve lanjut mengobati luka-luka di tangan dan kaki Bian.
"Trus gimana nasib pizza yang kakak bawa?" Eve bertanya serius pada Bian. Ada nada kekhawatiran di sana.
"Hancur lah." Jawab Bian singkat. Sesekali pria itu masih meringis. Tapi Bian berusaha untuk tidak mengeluh. Bian tidak mau membuat Eve kembali ngambek.
"Boss kakak? Marah? Gak dapat gaji dong hari ini" cecar Eve bertubi-tubi dengan nada sedih.
Beras di rumahnya sudah habis dan tanggal gajian Eve masih sekitar dua minggu lagi.
Huh, kenapa hidup sekejam ini?
"Kamu belum gajian, Eve?" Tanya Bian dengan nada serius.
Eve menggeleng lemah.
Eve baru satu bulan yang lalu di terima bekerja sebagai office girl di sebuah gedung kantor bonafide milik CEO cantik yang masih muda dan sepertinya juga masih lajang.
Ah, andai Eve seberuntung nona Mia.
"Beras di rumah juga sudah habis, Bang. Tinggal mie instan saja dua bungkus buat kita makan malam" ujar Eve lagi.
Raut wajahnya terlihat lemas seperti tak ada gairah hidup.
"Nih!" Bian menyodorkan lima lembar uang berwarna merah yang membuat Eve membelalakkan mata.
"Abang! Darimana abang dapat duit sebanyak ini? Bahkan gaji harian abang gak sebanyak ini" Eve mulai curiga.
"Jangan mikir macam-macam, Eve" Bian menyentil kening Eve dan membuat gadis itu mencebik.
"Itu uang ganti rugi dari nona kaya yang mobilnya abang tabrak tadi" Bian mencoba menjelaskan sambil mengingat gadis sombong dan angkuh yang Bian tabrak sore tadi.
Hahaha, wajahnya lumayan sih. Tapi sayang, kelakuannya kayak setan.
Tapi lain kali mungkin Bian akan menabrak mobil nona kaya itu lagi agar dapat uang lebih banyak lagi.
Eve menyambar uang yang disodorkan oleh sang abang.
"Baik banget sih, nona kaya itu. Udah mobilnya yang di tabrak malah dia yang ngasih ganti rugi" Eve berdecak tak percaya.
"Baik apanya? Bodoh iya. Baru di ancam saja udah ketakutan dan langsung ngasih duit segepok. Hahahaha" Bian bergumam dalam hati.
"Besok kamu pake belanja gih, dan jangan sedih lagi" Bian mengacak rambut adik semata wayangnya tersebut.
Eve tersenyum sumringah pada sang kakak. Sekarang, Eve tak perlu pusing lagi memikirkan kebutuhan dapur untuk dua minggu ke depan.
*****
BIAN
Hai, ada yang mampir baca?
Author mau nanya dulu, kalian benci gak sih sama karakter Mia di sini?
Soalnya karakter Mia emang sengaja ya author bikin kayak gitu biar di benci sama readers dan di maki-maki juga kalo perlu. Hahahaha
Kalau karakter cewek yang menye-menye, baik hati, lembut, dan selalu tersakiti udah banyak ya di novel lain. Makanya yang ini author bikin agak beda.
Ngomong-ngomong, udah pada baca "NATASYA" belum?
Nanti hari Selasa Udah tamat lho...
Yang belum baca, cuss baca trus like, vote dan komen.
Happy Reading 😙
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
Sulaiman Efendy
BAGUSLH VISUALNYA BKN VISUAL KOREA2 OPLAS..
2023-05-11
0
Sulaiman Efendy
UDH TAMAT BUNDEW BCA NATASYA, BIKIN DADA SESAK BACANYA, SAAT TASYA DIPERKOSA, ZHIA MNINGGAL, DN TASYA YG MNINGGAL SETELH LHIRKN NATHAN & NADINE, ENDING AKHIR YG MNYEDIHKN..
2023-05-11
0
Sulaiman Efendy
JGN2 KYARA SDH DI MAKAN GIO...
2023-05-11
0