Bab 3

Kini semua orang menatap kearah Nina hingga membuat gadis itu salah tingkah.

Gadis manis dengan gaun warna hitam yang membalut tubuhnya kini menjadi pusat perhatian para tamu undangan. Hingga beberapa kali lampu kamera menyorot kearahnya.

Bukan hanya itu saja, para undangan tak segan mengambil gambarnya hanya untuk memamerkan wajah gadis itu untuk di jadikan sebagai status WhatsApp atau Instagram.

Bukan rahasia lagi jika berita apapun tentang crazy rich Jakarta ini selalu menjadi topik hangat yang selalu di tunggu-tunggu.

Tak bisa di pungkiri Nina yang tiba-tiba menjadi tokoh utama dalam acara malam itu tak bisa menyembunyikan rasa groginya.

Meskipun ia sangat mengidolakan Khalif namun tak terbersit sedikitpun untuk menjadi istrinya.

Ia bahkan berharap jika Handoko hanya bercanda saat mengatakan Khalif harus menikahi dirinya jika ingin menjadi CEO sekaligus pemilik HAWI Corporation.

Namun saat melihat ekspresi wajah Handoko, wajahnya seketika berubah murung. pria itu memberikan isyarat jika apa yang diucapkannya adalah benar.

Broto segera mengalihkan perhatian para tamu dengan meminta Handoko untuk memotong kue ulang tahunnya.

Ia menuntun Handoko berjalan dan membantunya saat ia memotong kue.

Han membisikkan sesuatu kepada Broto saat ia mengambil potongan pertama kuenya.

Broto mengangguk dan segera menghampiri Nina.

Ia kemudian mengajak gadis itu menghampiri Handoko. Kembali semua orang berbisik-bisik membicarakan Nina.

"Potongan kue pertama kali ini akan saya berikan kepada seseorang perempuan spesial, yang mana aku sangat berharap dia akan menjadi menantuku kelak," ucap Handoko

Puluhan lampu kamera kembali mengarah kepada Nina untuk mengabadikan momen tersebut.

Bukan hanya potongan kue pertamanya yang diberikan kepada gadis itu, bahkan Han mengajak Nina untuk bergabung di meja utama bersama anggota keluarganya saat acara dinner.

Han meminta Nina duduk di sampingnya. Tak lama Khalif duduk di sebelah kanan gadis itu, membuat Nina merasakan jantungnya tak karuan saat beradu pandang dengan idolanya tersebut.

Meskipun Khalif sama sekali tak tertarik dengan Nina namun ia berusaha terlihat ramah seperti pesan Ibunya.

Selama dinner berlangsung Nina berusaha bersikap tenang dan elegan. Meskipun ia bukan dari keluarga kaya atau ningrat namun berkat didikan keras Dado Aryakunto membuat Nina menjadi pribadi yang memiliki kepribadian yang hangat dan etika yang luar biasa.

"Aku dengar kau adalah putri seorang pengacara apa benar?" tanya Han membuka pembicaraan dengan Nina

"Benar, dulu ayahku memang berprofesi sebagai pengacara," jawab Nina

"Kalau boleh tahu siapa dia?" tanya Han lagi

"Dado Aryakunto,"

"Wah, aku tidak menyangka jika kau adalah putra mantan hakim agung Dado Aryakunto. Memang pilihanku tidak pernah salah," ucap Han begitu bangga saat tahu Nina adalah putri seorang mantan Hakim Agung

"Apa kau mengenal putraku?" tanya Han menunjuk kearah Khalif

"Tentu saja, siapa yang tidak kenal dengan pembalap nasional Khalif Wiratmaja. Aku bahkan sangat mengidolakannya," jawab Nina tersipu-sipu

"Wah kalau begitu kau harus berterima kasih kepada ku karena aku sudah memberikan kesempatan kepada mu untuk duduk di samping idolamu," goda Han

"Benar sekali, terimakasih banyak atas kesempatan yang diberikan kepada saya untuk menikmati makan malam bersama keluarga anda, khususnya bersama idola saya,"

"Kalau kau begitu mengidolakan Khalif kenapa kau diam saja, biasanya para fans akan selalu meminta foto atau tanda tangan darinya. Tapi sepertinya kau tidak begitu, tentu saja itu membuatku sedikit ragu," tandas Han

"Oh begitukah??, tapi... apa boleh aku berfoto dengannya?" tanya Nina ragu-ragu

"Tentu saja boleh, jangankan berfoto, bahkan dia akan jadi milikmu, jika kau mau," jawab Han membuat Nina tersipu-sipu

Nina tak bisa menyembunyikan rasa bahagianya, apalagi saat Han menyuruh Khalif untuk berswafoto dengannya.

Khalif bahkan memberikan helm kesayangannya yang dibubuhi tanda tangannya kepada Nina membuat gadis itu semakin bahagia.

Ia bahkan mengantar Nina sampai ke mobil saat gadis itu hendak pulang.

Pesta pun usai, jika bagi sebagian orang pesta itu membawa kebahagiaan dan keberuntungan karena sang crazy rich Handoko Wiratmaja membagi-bagikan banyak hadiah kepada para tamu undangan.

Namun tidak dengan Khalif Wiratmaja, pria itu merasa jika pesta itu adalah awal dari kemalangan nasibnya. Bagaimana tidak sejak ayahnya mengumumkan Ia hanya akan mewariskan HAWI Corporation kepadanya Jika ia mau menikah dengan Nina Aryakunto. Maka sejak hari itu ibunya, Damayanti Wiratmaja terus memaksanya untuk menikahi gadis itu.

"Sampai kapanpun aku tidak akan menikahi gadis itu mah. Kau tahu kan jika gadis itu bukan tipe ku. Aku tidak akan mengorbankan kebahagiaan ku hanya demi pernikahan bisnis seperti yang ayah dan ibu lakukan!" seru Khalif

Meskipun ia sudah menolak mentah-mentah permintaan ibunya, namun wanita itu terus membujuknya dengan berbagai cara untuk meluluhkan hati sang putra mahkota.

"Kalau ibu benar-benar menginginkan perusahaan itu, kenapa tidak menyingkirkan Wilantika dan putranya saja. Bukankah dengan begitu kau akan mendapatkan HAWI Corporation tanpa perlu menikahkan aku dengan wanita kampung itu!" seru Khalif

"Jaga bicaramu AL, kau tahu apa yang akan terjadi padamu jika ayahmu mendengarnya!" seru Dama

"Ayah pasti akan mengeluarkan aku dari kartu keluarga atau membunuh ku, terserah saja. Lagipula selama ini dia tak pernah menganggap aku sebagai putranya. Selama ini di matanya hanya ada Janaka satu-satunya putranya yang selalu membanggakan dirinya. Apa ibu ingat, jika ia sama sekali tak pernah mau datang ke sekolah ku jika ada acara. Tapi ia selalu ada untuk anak haram itu!" tandas Khalif dengan tangan mengepal

Dama berusaha menasihati putranya agar tak membenci ayahnya dan meredam emosinya.

Khalif yang sudah muak dengan lingkungan rumahnya bergegas pergi meninggalkan tempat itu.

Ia sengaja memilih menghilangkan rasa kesalnya dengan menghabiskan uangnya di meja judi. Khalif yang memang dikenal sebagai Raja judi berhasil menyapu bersih membawa uang ratusan juta hanya dalam waktu singkat.

Ia kemudian, menghambur-hamburkan uang hasil judinya untuk bersenang-senang dengan teman-temannya.

Di dalam Bar ia bertemu dengan Mutia yang sedang merayakan pesta bersama teman-temannya.

"Selamat ya Mut, akhirnya lo berhasil menjadi anggota keluarga crazy rich nomor satu di Jakarta!" seru salah seorang teman Mutia

"Benar sekali, Meskipun ia hanya seorang anak seorang gundik, tapi kabarnya Janaka akan menjadi pewaris HAWI Corporation setelah menikah, ah... aku jadi iri. Seandainya saja aku punya paras secantik dirimu, aku juga ingin mendapatkan calon suami anak konglomerat seperti Janaka," jawab yang lainnya

"Jaga mulutmu Shei, Naka bukan anak seorang gundik, tapi dia adalah istri kedua Tuan Handoko,"

"Aish, kenapa kau terlalu sensi. Lagian sama saja, sekarang Wilantika Hapsari memang istri kedua Tuan Handoko, tapi dulu ia memulai kariernya dengan menjadi pelakor atau gundik yang membuat gonjang-ganjing keluarga Wiratmaja," sahut yang lainnya

Mutia tampak geram begitu mendengar pembelaan dari teman lainnya hingga sampai menggebrak meja.

"Hais, kenapa kalian begitu menyebalkan, tidak bisakah kalian membahas hal-hal lain di hari bahagiaku ini!" cibir Mutia

"Sebaiknya aku pulang saja, percuma saja aku mengajak kalian ke sini, bukanya bersenang-senang kalian malah membuat mood ku jadi kacau!" Mutia segera mengambil tas selempangnya dan beranjak dari duduknya.

Teman-temannya berusaha menahannya dan meminta maaf padanya. Namun ia yang terlanjur kesal tal menghiraukan ucapan mereka.

Saat membalikkan badannya, Mutia terkejut saat melihat Khalif berdiri didepannya.

"Memangnya kenapa??, menurutku tidak ada yang salah dengan ucapan mereka. Wilantika Hapsari memang seorang gundik dan selamanya akan menjadi gundik ayahku," ucap Khalif tertawa kecil seakan merendahkan wanita itu

Mutia berusaha tak menggubris ucapan Khalif dan berusaha meninggalkannya. Sementara itu Khalif yang melihat wajah geram Mutia sengaja membuat gadis itu semakin marah. Ia kemudian menarik lengan gadis itu membuat Mutia benar-benar kehilangan kesabarannya.

"Kenapa kau pergi, apa kau malu mengetahui kenyataan bahwa calon ibu mertuamu adalah seorang wanita simpanan??" lagi-lagi Khalif berusaha membuat wanita itu marah sehingga kehilangan kendali.

"Terserah apa katamu, aku tahu kau pasti berkata seperti ini karena iri dengan Naka. Karena ayahmu lebih memilih memberikan perusahaannya kepadanya daripada kepadamu," jawab Mutia kemudian melepaskan lengan Khalif dan berlalu pergi meninggalkannya

"Sampai kapanpun aku tidak akan membiarkan ayahku memberikan perusahaannya kepada anak haram itu. Aku berjanji akan melakukan apapun demi mendapatkan perusahaan itu apapun caranya!"

Terpopuler

Comments

☠ᵏᵋᶜᶟ🍾⃝ͩ⏤͟͟͞Rᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣ🔵W⃠🦈

☠ᵏᵋᶜᶟ🍾⃝ͩ⏤͟͟͞Rᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣ🔵W⃠🦈

Lif....Khalif....
ternyata kamu dan Ibumu, sama-sama memiliki watak yang keras deeeh
apapun yang kalian inginkan harus terwujud dengan berbagai macam cara

2023-06-12

1

☠ᵏᵋᶜᶟ🍾⃝ͩ⏤͟͟͞Rᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣ🔵W⃠🦈

☠ᵏᵋᶜᶟ🍾⃝ͩ⏤͟͟͞Rᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣ🔵W⃠🦈

oooooooh nama lengkap Bu Tika itu adalah Wilantika Hapsari toooooh....
berasa familiar aja mendengar nama tersebut 😷😷😷🤣🤣🏃🏃

2023-06-12

0

☠ᵏᵋᶜᶟ🍾⃝ͩ⏤͟͟͞Rᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣ🔵W⃠🦈

☠ᵏᵋᶜᶟ🍾⃝ͩ⏤͟͟͞Rᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣ🔵W⃠🦈

terlanjur kesal tal menghiraukan -----> terlanjur kesal tak menghiraukan

2023-06-12

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!