Bab 2

Mutia mengantar Khalif ke ruang rektor. Kedatangannya kali ini memang untuk menjadi dosen tamu yang akan mengajar kuliah singkat tentang olahraga.

Selesai berbincang dengan Rektor, seorang Dekan fakultas mengantarnya ke ruang kelas.

Semua mahasiswa tampak antusias saat menyambut dosen tampan itu, bukan hanya kaum hawa yang terpesona dengan ketampanannya, namun kaum Adam bahkan terhipnotis dengan tubuh atletis dan kharisma seorang Khalif Wiratmaja.

"Serius amat Nin. Biasanya lo molor kalau ada kuliah pagi,"

"Abis Mas Khalif ganteng banget, coba dia ngajar tiap hari, aku pasti semangat kuliah," sahut Nina

"Kalau kamu ngefans sama dia kenapa gak minta tanda tangan atau foto seperti yang lainnya?"

"Aku malu, lagian aku ini hanya remahan rengginang, jadi biarlah aku menjadi pengagum rahasianya saja. Toh aku sudah bahagia saat bisa melihatnya meski dari kejauhan," jawab Nina

"Ish kebiasaan nih selalu saja Insecure. Ingat Nin, kamu tuh cantik, hanya saja kamu belum bisa menemukan dimana sisi cantikmu," jawab Mutia

"Kalau kamu yang ngomong aku percaya kok, pasti nanti yang menemukan sisi cantikku itu kang salon," jawab Nina terkekeh

Tidak lama seorang pria menghampiri mereka.

"Selamat Pagi nona, saya datang untuk menjemput anda,"

Nina dan Mutia saling berpandangan saat mendengar ucapan pria itu.

"Saya??" jawab Mutia

Lelaki itu mengangguk dan memberikan sebuah undangan kepadanya.

Mutia benar-benar tak menyangka jika Janaka benar-benar akan mengundangnya di hari ulang tahun ayahnya.

"Mas Janaka minta anda bersiap-siap, jadi mari silakan ikuti saya,"

"Baik,"

Mutia kemudian membalikkan badannya dan memeluk sahabatnya Nina.

"Akhirnya, aku dikenalkan juga sama orang tua Janaka, aku gak nyangka kalau dia benar-benar serius sama gue," ucap Mutia

"Selamat ya, tapi aku salut loh sama dia. Meskipun dia anak orang kaya tapi dia cukup setia dengan satu wanita bahkan dia langsung menjalin hubungan yang serius denganmu. Cowok kaya dia itu langka Mut, jadi jaga dia baik-baik," jawab Nina

"Iya sih, aku beruntung banget dapetin dia. Btw aku jalan dulu ya, nanti kalau ada apa-apa aku kabarin,"

"Hmm, hati-hati dan selamat deg-degan!" seru Nina

Nina menatap kepergian sahabatnya dengan takjub.

"Andai hidup ku kaya mutia, Bukan hanya memiliki paras cantik dia juga beruntung karena memiliki cowok tajir berhati malaikat seperti Janaka," gumam Nina

*********

Siang itu cukup terik hingga membuat Nina memilih naik taksi saat pulang ke rumah.

Setibanya di rumah ayahnya tampak mempersiapkan makan siang untuknya.

Mencium aroma makanan membuat gadis itu langsung menuju ke ruang makan.

"Wah enak sekali, tahu aja ayah kalau aku kelaparan!" seru Nina segera duduk dan mengambil piring.

"Cuci tangan dulu!" seru Dado segera menepis lengan Nina saat hendak menyendok nasi di depannya.

"Iya, iya, ah kolot amat sih punya Bapak!" gerutu Nina

Dado mengambil sebuah undangan dan memberikannya kepada Nina.

"Apa ini?" Nina tampak mengernyitkan keningnya melihat undangan tersebut

"Baca aja sendiri,"

Nina mencebikan bibirnya kemudian membuka Undangan itu.

"Undangan ulang tahun CEO HAWI Corporation, untuk apa mereka mengundang ku?" Nina mengerutkan keningnya saat mendapat undangan dari salah seorang konglomerat di Jakarta

Nina yang tak peduli melemparkan undangan itu dan memilih buru-buru makan.

Sementara itu Dado mengambil kertas undangan yang tergeletak dan membacanya.

"Ini adalah undangan kehormatan bagi siswa berprestasi dari pihak HAWI Corporation. HAWI Corporation memang selalu memantau beberapa siswa berprestasi dari kampus-kampus elite untuk merekrut mereka sebagai tim SDM terbaik guna memperkokoh perusahaan mereka. Biasanya mereka memang akan mengundang para mahasiswa tersebut ke acara-acara seperti ini," terang Dado

"Lalu untuk apa aku disana?" Tanya Nina

"Tentu aja untuk memulai kerjasama kalian,"

"Apa aku akan tanda tangan kontrak kerja?"

"Bisa jadi seperti itu,"

"Wah keren, berarti aku tak perlu jadi Pengacara seperti keinginan ayah. Yes, akhirnya aku bisa menjadi seorang wanita karier yang sukses. Ah ...aku tidak menyangka bisa seberuntung ini!" seru Nina begitu bahagia

"Inilah mental orang Indonesia yang lebih senang menjadi karyawan dan bekerja di bawah tekanan daripada harus jadi wirausahawan," celetuk Dado

Nina tersenyum memamerkan giginya yang putih saat mendengar celetukan ayahnya.

"Tunggu, HAWI Corporation... kalau tidak salah Khalif Wiratmaja adalah putra tunggal dari CEO HAWI Corporation, apa dia ada di sana juga?" Nina membelakakan matanya membayangkan pertemuannya dengan Khalif di pesta ulang tahun tersebut

"Sebagai putra mahkota keluarga Wiratmaja tentu saja dia harus ada, kecuali jika dia memang tak mau menjadi pewarisnya lagi,"

"Yes, berarti aku harus segera bersiap-siap dan dandan habis-habisan agar gak malu-maluin saat ketemu my idol,"

"Gak usah dandan juga udah cantik kok Nin," jawab Dado

"Itu kan kata ayah, tapi kata mereka kan beda," jawab Nina

Ia segera meninggalkan meja makannya dan berlari ke kamarnya.

"Haish dasar anak-anak, bukannya dihabiskan dulu makannya malah pergi."

Setelah berdandan hampir tiga jam akhirnya Nina keluar dari kamarnya.

Ia mencari Dado untuk berpamitan.

"Ayah aku pamit dulu ya, doakan aku agar bisa berfoto bareng dengan Khalif,"

"Jangankan foto bareng, aku yakin si Khalif juga bakal jatuh hati padamu," jawab Dado

"Masa sih??" tanya Nina tak percaya

"Kok gak percaya, omongan orang tua adalah doa, coba saja buktikan!" jawab Dado terlihat sewot

"Aamiin," jawab Nina

Gadis itu kemudian memesan layanan ojek online untuk mengantarnya ke tempat tujuan.

*Kediaman Handoko Wiratmaja

Mutia terlihat begitu tegang saat Janaka memperkenalkan dirinya kepada ayahnya.

Saat mereka sedang berbincang tiba-tiba Damayanti masuk ke ruangan itu bersama dengan Khalif.

"Kalau syarat untuk mendapatkan HAWI Corporation adalah dengan Khalif menikah, maka aku akan menikahkannya segera," ucap Dama

"Apa maksudmu," ucap Handoko segera beranjak dari duduknya dan meminta Damayanti untuk pergi

"Aku tidak akan pergi sebelum kau menjawab pertanyaan ku!" seru Dama

Melihat istrinya yang terus mendesaknya membuat Handoko kemudian meminta Janaka membawa Mutia pergi.

Handoko kemudian menjelaskan kepada istrinya jika ia memberikan HAWI Corporation kepada Janaka karena hanya Janaka yang kompeten dan mau mengurusnya. Sedangkan Khalif sendiri tidak mau bekerja di perusahaan tersebut.

Namun Dama menyangkal dan menuding jika Han sengaja menjadikan alasan itu untuk memberikan perusahaan itu kepada anak tirinya itu.

Sikap Dama membuat Handoko benar-benar marah. Ia merasakan dadanya begitu nyeri hingga terus memeganginya. Merasa akan terjadi hal yang fatal jika ia tetap meladeni istrinya, Han memilih meninggalkan wanita itu.

Dama terus berteriak memanggil namanya, namun pria itu tetap melenggang pergi.

Handoko kemudian menghampiri para tamu undangan dan menyalaminya.

Handoko yang tak kuat menahan sakitnya sempat roboh saat menyalami Nina.

"Apa anda baik-baik saja?" tanya Nina dengan nada khawatir

"Tidak apa-apa, aku hanya sedikit pusing," jawab Handoko

Tidak lama Dama menarik lengan pria itu dan kembali mengungkit masalah pembagian warisan.

Tak mau harga dirinya dipermalukan oleh istrinya, Han memberikan tantangan kepada istrinya. Ia berjanji akan mewariskan Hawi Corporation kepada Khalif dengan syarat ia harus menikahi gadis yang bersamanya yaitu Nina.

"Baiklah jika kau benar-benar menginginkan perusahaan itu aku akan memberikannya dengan satu syarat," ucap Handoko

"Katakan saja apa syaratnya!"

"Jika kau ingin menjadikan putramu sebagai CEO HAWI Corporation maka dia harus menikahi gadis yang sudah aku pilihkan untuknya," ucap Handoko kemudian menggandeng lengan Nina

Terpopuler

Comments

☠ᵏᵋᶜᶟ🔵🍾⃝ͩ⏤͟͟͞RᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣW⃠🦈

☠ᵏᵋᶜᶟ🔵🍾⃝ͩ⏤͟͟͞RᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣW⃠🦈

waaduuuh Pak Dado....doamu emang beneran terwujud tuuuh tapi sayangnya nasibmu Nina yang kayaknya akan sengsara tuuuuuh

2023-06-12

1

☠ᵏᵋᶜᶟ🔵🍾⃝ͩ⏤͟͟͞RᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣW⃠🦈

☠ᵏᵋᶜᶟ🔵🍾⃝ͩ⏤͟͟͞RᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣW⃠🦈

waaah Dama uda beneran kerasukan jin yang tamak harta tuuuuh....apapun akan Dama lalukan untuk mendapatkan apa yang Ia inginkan

2023-06-12

0

☠ᵏᵋᶜᶟ🔵🍾⃝ͩ⏤͟͟͞RᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣW⃠🦈

☠ᵏᵋᶜᶟ🔵🍾⃝ͩ⏤͟͟͞RᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣW⃠🦈

lhooooo lhoooooo gak bahaya ta iki ???
dandan aja ampe tiga jam tuuuuuh 🤭🤭🤭

2023-06-12

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!