Ch 02 : First Kiss

Karena masih dalam keadaan terkejut, Maria dan Ahmad tanpa sadar masih belum melepaskan ciuman mereka.

Alex yang tepat berada dekat dengan mereka, mulai melompat kegirangan. Dia seolah-olah seperti seseorang yang senang melihat teman lainnya melakukan hal yang tidak pernah dilakukan. Suatu hal yang langka, karena mereka bertiga sangat tahu, Ahmad tidak pernah mencium seorang wanita.

Murid lain yang berada didekat kejadian mulai mengambil hp dari saku mereka. Namun saat hendak merekam, suara geram dan marah Jerry keluar. Dengan tatapannya ia seolah menyuruh semua murid untuk menghentikan niat mereka.

Murid-murid sedikit takut dengan dominasi 4 Serangkai dan menuruti apa yang diperintahkan. Namun tentu saja Alex sudah merekam kejadian ini lebih dulu.

Segera saat Ahmad sadar, dia bangun dan melepaskan ciumannya. Wajah kebingungan dan pipi merah merona tampak begitu jelas terlihat di wajah Ahmad. Tanpa ngomong sepatah kata pun, ia berjalan menjauh dan diikuti 3 temannya dari belakang.

Maria yang ikut sadar pun cuma bisa bengong dan berdiri sendiri.

"Astaga ya Tuhan. Aku ciuman??.  No.. No..  Ini hanya kecelakaan. Please. That's my First Kiss ... and with Ahmad"  terkejut Maria tanpa sadar suaranya sedikit keras dan terdengar oleh yang lain.

Maria kemudian lari sekencang-kencangnya menuju kamar mandi perempuan dan masuk ke dalam toilet, ia hanya duduk dan berusaha memproses apa yang sedang terjadi. Widya yang mengikuti dari belakang, tak tau harus mengatakan apa kepada Maria. Karena semua terjadi begitu cepat.

Bel bunyi masuk kelas terdengar. Widya mulai panik dan meminta Maria untuk segera masuk. Namun Maria hanya menjawab nanti saja.

Dengan terpaksa, Widya harus meninggalkan Maria, karena ia takut terlambat masuk kelas. Widya hanya mengingatkan Maria kalo Maria masih anak baru dan jangan bikin pelanggaran.

5 menit setelah Widya pergi, Maria membuka pintu dan merapikan dirinya, lalu ia balik ke kelas. Tentu saja semua anak-anak 11-IPA 3 sudah berada di dalam kelas dan begitupun juga dengan Ahmad dan teman-temannya. Untungnya Guru masih belum datang.

Saat Maria menginjakan kaki ke dalam,  sorak teriakan menggema dan memenuhi seluruh kelas. Sontak saja Maria terkejut dan merasa malu. Perlahan ia menuju bangku miliknya yang hanya terpisah 1 bangku dengan Ahmad. Alex tentu saja ikut meramaikan suasana di kelas. Hal-hal seperti ini adalah favorit Alex. Roby hanya tertawa kecil dan Jerry terlihat pasrah.

"Jadi seperti ini toh, rasanya melihat Ahmad mati kutu dan terdiam tak berdaya. Bahkan pipinya masih merah merona" celetuk Roby yang heran dengan momen langka ini.

Ahmad hanya bisa terdiam dan tak mengatakan satu katapun. Selama pelajaran, Maria juga tak melihat ke belakang sama sekali. Suasana kelas berjalan seperti biasanya, hingga bel pulang sekolah berbunyi..

"Maria, rumah kamu dimana bareng aku yuk!. Nanti minta pak supir antar kamu dulu "

Ajak Widya dari dalam mobil.

"Makasih Wid Gpp kok. Kamu duluan aja. Aku naik angkot soalnya" jawab Maria sambil berdiri menunggu angkot tiba.

"Ya udah, aku duluan ya. Bye" jawab Widya.

"Bye. Hati-hati" teriak Maria.

Sesaat setelah Widya pergi, motor sport berwarna hijau berhenti di depan Widya. Saat cowok itu membuka helm, betapa terkejutnya Maria melihat cowok tampan memiliki kulit yang eksotis sedang menatapnya.

"Mau bareng gak?.  Kamu pasti Maria anak baru dari kelas 11-IPA 3 ya?.  Tanya cowok tersebut dan menyodorkan tanganny untuk berkenalan.

Namun Maria memiliki trauma untuk melakukan kontak fisik dengan pria. Ia hanya mengangguk sedikit dan tersenyum kepada cowok tersebut.

Tiba-tiba cowok itu mengambil tangan Maria dan memaksanya untuk berjabat tangan.

"Gini yang bener. Kan gua mau kenalan.. Nama gua Irwan. Salam kenal ya cantik" kata Irwan sambil tersenyum dan mengelus telapak tangan Maria. Maria hanya terdiam kaku dan berkeringat ketakutan.

"Lepasin tangan lo dari dia". Teriak seorang cowok dari belakang dan menarik lepas tangan Irwan dari Maria.

"Wow.. Wow.. Santai.. Well... Well... Well.... Ada yang gak terima nih. Hal yang tidak biasa bagi seorang Ahmad Steven Wijaya untuk membela orang lain. Khususnya seorang cewek". Kata Irwan sambil tertawa licik.

"Aishhh.. Gila lu ya. Lu kira gua penjahat apa?.  Lu sendiri ngapain disini. Udah punya pacar, malah menggoda cewek lain".  Kesal Ahmad sambil menahan emosi untuk tidak meninju wajah Irwan

" Astaga Ahmad.. Lu jangan mikir jelek ya. Gua kan cuma mau kenalan. Siapa juga yang mau pacaran bekas bibir orang. " 

  Tanpa sadar, Ahmad menarik kerah Irwan dan siap melayangkan tinju ke wajahnya. Namun dengan sigap, Jerry menahan emosi Ahmad. Dan Ahmad melepaskan Irwan.

Tanpa berbicara apapun, Irwan mengendarai Motor miliknya dan pergi.

Maria sembari tadi hanya melihat tangan miliknya yang dipegang dan digenggam erat oleh Ahmad. Bukan karena senang. Namun dia heran kenapa jika Ahmad melakukan kontak fisik dengannya, dia tidak merasa kaku atau ketakutan.

"Apa hanya Ahmad satu-satunya pria yang bisa memegangku dan semuanya terasa baik-baik saja" fikir Maria sambil menatap tangannya dan Ahmad.

Ahmad yang sadar segera melepas genggaman tangannya.

"Makasih ya Ahmad Kalo gak ada kamu, aku gak tau harus bagaimana. " melas Maria sambil tersenyum kearah Ahmad.

Ahmad hanya terdiam sejenak melihat senyum Maria. Tanpa sadar, pandangannya turun kearah bibir Maria. 3 teman yang lain melihat kelakuan Ahmad sambil tertawa kecil.

"Ngapain kalian pada ketawa. Kayak orang gila" ketus Ahmad dengan wajah menahan rasa malu.

"Gak asik lu Mad. Kalo suka bilang.. " jawab Alex tertawa sambil berlari menuju parkiran motor.

"Nih anak. Awas lu ya" kesal Ahmad sambil mengejar Alex dari belakang. Untuk sesaat Ahmad melihat kearah Maria dan kembali berlari mengejar Alex.

Roby yang pulang bareng Alex hanya berjalan perlahan mengikuti 2 orang sinting di depan.

" Maria, maaf ya kalo gak sopan. Mereka emang gitu. Telat minum obat" kata Jerry sambil tersenyum.

"Iya Gpp kok. Mungkin aku masih baru dan belum terlalu deket dengan siswa yang lain. Jadi aku masih belajar. " jawab Maria gugup.

"Ya udah, gua mau nyusul yang lain. Nasihat dari gua, hati-hati sama anak yang tadi. Namanya Irwan dari kelas 11-IPS 4. Dia salah satu anggota 5 Elang dari IPS. Anak yang merepotkan"  peringat Jerry jelas kepada Maria.

"5 Elang..? Apa itu nama geng lain yg disebutkan Widya..? " fikir Maria dalam hati

"Siap. Aku akan hati-hati" jawab lembut Maria.

Segera Jerry menyusul teman-temannya dan pergi pulang. Tak lama kemudian angkot datang dan begitupun dengan Maria segera pulang ke rumah.

15 menit perjalanan, Maria turun dan sampai disebuah perkampungan pinggiran Jakarta. Maria masuk kedalam gang-gang sempit dan rumah-rumah yang saling berdempetan dan padat penduduk.

Kemudian sampailah Maria di depan rumah kecil dan sederhana. Setidaknya layak dihuni 2 orang.

"Nek, Maria pulang" sambil melepaskan sepatu miliknya dan mencari Nenek.

"Ohh kamu sudah pulang nak cantik" suara Nenek yang terdengar dari luar rumah.

"Sudah nek. Loh Nenek barusan habis dari rumah Ibu Anna ya?. Tumben pulang telat? " tanya Maria kepada Nenek sambil menata tas dan sepatunya.

"Iya nak ini baru pulang. Lagi banyak tamu di rumah pak anwar. Jadi Nenek gak bisa langsung pulang". Jawab Nenek setelah membasuh kaki dan duduk di ruang tamu.

"Ayo makan dulu. Ini makanan dari rumah pak Anwar. Masak terlalu banyak, terus nenek bawa pulang" ajak Nenek kepada Maria untuk makan nasi dan beberapa lauk seperti tempe dan bakwan.

"Iya Nek, Maria cuci tangan sama ganti baju dulu ya."

   Maria dan Nenek adalah 2 orang hebat yang selalu bersyukur atas apapun yang mereka dapat. Kesederhanaan bukanlah situasi yang membuat mereka berdua malu. Asam garam dan pahit kehidupan sudah dilalui mereka berdua, khususnya Maria.

Pengalaman pahit dan kejamnya dunia, sudah dialaminya sedari umur 8 tahun. Saat itulah dimana ia melihat wujud asli dunia ini,  dan awal mula goresan, juga luka di dalam fikiran dan tubuhnya.

   

 

Terpopuler

Comments

R.F

R.F

semangat kk
mampir di karyaku iya

2023-06-19

1

Fumiko Sora

Fumiko Sora

sepertinya Maria menyimpan cerita hidup yang kelam... ah jadi penasaran

2023-06-10

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!