Belinda tentu saja terkejut dengan sosok yang datang
ke rumahnya pada saat ini yang tidak lain dan tidak bukan adalah Hanggara,
Belinda menyuruh putrinya untuk pergi dulu karena ada sesuatu yang perlu ia dan
Hanggara bicarakan. Chelsea tentu saja langsung pergi meninggalkan mereka dan
setelah anak itu pergi barulah Belinda menanyakan kenapa Hanggara datang ke
sini.
“Ada sesuatu yang ingin aku bicarakan dengan kakakku,
apakah dia ada?”
“Tidak, sepertinya dia tidak akan pulang malam ini.”
Hanggara nampak tersenyum penuh arti dan tentu saja
Belinda mengerutkan kening heran dengan reaksi pria ini ketika mendengar
jawabannya barusan, Belinda bertanya pada Hanggara apa yang sebenarnya terjadi
dan Hanggara mengatakan pada Belinda bahwa sebenarnya ia hanya mencari alasan
saja untuk datang ke rumah ini.
“Sejujurnya aku memang datang ke rumah ini bukan untuk
menemui kakakku namun menemuimu.”
“Apa maksudmu menemuiku?”
Hanggara kemudian mengatakan pada Belinda bahwa ia
datang untuk menemui wanita ini karena merindukannya, Belinda tentu saja
terkejut dengan apa yang dikatakan oleh Hanggara barusan. Belinda meminta
Hanggara untuk jangan melakukan hal apa pun yang tidak baik di rumah ini.
“Bukankah kamu pernah mengatakan bahwa kakakku membawa
wanita lain ke kamarnya? Bukankah ini adalah saat yang tepat untuk membalas
perbuatannya?”
“Jangan gila kamu Hanggara, di rumah ada Chelsea dan
aku tidak mau kalau dia sampai melihat apa yang kita lakukan!”
“Kamar Chelsea itu ada di atas dan dia pasti tidak
akan turun ke bawah.”
Hanggara menaik turunkan alis dan menggoda Belinda
supaya wanita ini mau tidur dengannya malam ini namun Belinda menolaknya,
Belinda mengatakan bahwa lebih baik Hanggara pulang saja malam ini karena ia
lelah.
“Apakah kamu yakin ingin menyuruhku pulang? Malam ini
tidak ada suamimu dan kapan lagi kita bisa menghabiskan waktu berduaan seperti
ini di rumah ini kan?”
Belinda nampak terdiam sejenak dan kemudian secara
mengejutkan Hanggara menggedongnya dan membawanya masuk ke dalam kamar wanita
itu dan menguncinya.
****
Sementara itu di tempat yang lain Sutikno menghabiskan
waktu bersama wanita simpanannya yang bernama Inez, wanita itu sudah lelap
tertidur di sebelahnya namun tidak dengan Sutikno yang matanya masih belum juga
dapat terpejam karena memikirkan sesuatu. Sutikno teringat kejadian di rumah
keluarganya ketika Hanggara dan Belinda hendak berciuman jika ia tidak memergoki
mereka dan tentu saja Sutikno yakin kalau ada sesuatu hal yang tidak beres
antara keduanya dan ia harus segera mencari tahu semuanya.
“Aku tidak dapat membiarkan semua itu terjadi,”
gumamnya.
Ketika pagi menjelang, Sutikno langsung pergi ke
kantor wali kota dan di depan kantor sudah banyak wartawan yang berkumpul
meminta pendapatnya mengenai pungutan liar yang dilakukan oleh oknum pegawai
negeri di lingkungan pemerintahannya, Sutikno mengatakan pada wartawan akan
segera mengusut kasus ini dan ia berjanji akan segera memberhentikan PNS yang
kedapatan melakukan pungutan liar. Setelah wawancara singkat itu, Sutikno masuk
ke dalam kantor dan menuju ruangan kerjanya, baru saja ia duduk di ruangan
kerjanya nampak ponselnya berdering dan di layarnya tertera nama Inez namun
Sutikno sama sekali tidak mau menjawab telepon dari wanita itu. Sutikno malah
fokus ke sebuah nama di layar ponselnya yang tidak lain adalah nama ibu
sambungnya.
****
Sutikno kembali ke rumah setelah kemarin tidak pulang,
Belinda sendiri pulang ke rumah saat Sutikno tiba di rumah, Sutikno nampak
memanggil satpam yang berjaga di depan rumah dan menanyakan siapa saja tamu
yang datang ketika ia tidak di rumah kemarin. Satpam mengatakan bahwa tidak ada
tamu yang datang kemarin namun Sutikno tidak begitu saja memercayai apa yang
dikatakan oleh satpam itu.
“Kamu pikir dapat mengelabuiku?”
“Saya tidak mengatakan kebohongan Pak, saya mengatakan
kejujuran.”
Sutikno kemudian mengecek rekaman kamera CCTV namun
yang membuatnya kesal adalah rekaman kamera CCTV di rumah ini semua mati
kemarin saat ia pergi, tentu saja Sutikno memarahi semua pegawai rumahnya
karena ia menganggap tidak becus melakukan pekerjaan. Semua pegawai rumah
tertunduk saat dimarahi oleh Sutikno dan di saat itulah sosok Belinda muncul
dan ia sama sekali heran dengan Sutikno yang memarahi semua pegawai rumah ini.
“Apa yang kamu lakukan pada mereka semua?”
“Mereka semua tidak becus dalam bekerja, pantas aku marahi
karena mereka sepertinya hanya makan gaji buta saja!”
Belinda meminta Sutikno untuk mengendalikan emosinya
dan menyuruh semua pegawai rumah ini untuk membubarkan diri, Sutikno nampak
masih marah dengan keadaan ini, ia yakin bahwa semua pegawai rumah bersekongkol
untuk mengelabuinya.
“Apa yang membuatmu marah begini pada mereka?”
“Aku tahu bahwa mereka bersekongkol untuk
menyembunyikan sesuatu dariku.”
****
Belinda nampak berusaha tenang ketika Sutikno
mengatakan itu barusan, Sutikno sendiri nampak berusaha mengintimidasi Belinda
supaya istrinya ini nampak gugup namun nyatanya Belinda tetap tenang dan sama
sekali tidak menunjukan ekspresi seperti yang diinginkan oleh Sutikno.
“Kenapa memangnya aku harus gugup?”
“Aku tahu bahwa kamu dan Hanggara kemarin menghabiskan
waktu bersama di rumah ini, aku yakin itu.”
Belinda nampak tertawa mendengar ucapan Sutikno
barusan, Belinda mengatakan bahwa apa yang Sutikno katakan barusan adalah
sesuatu hal yang sangat tidak masuk akal namun Sutikno yakin bahwa apa yang ia
yakini itu adalah sebuah kebenaran.
“Kamu dan Hanggara sebenarnya punya hubungan spesial
kan?!”
“Harus berapa kali aku mengatakan padamu bahwa aku dan
Hanggara sama sekali tidak memiliki hubungan spesial!” seru Belinda yang
kemudian memilih pergi menuju kamarnya untuk istirahat, Sutikno sendiri nampak gusar
dan menghela napasnya panjang. Sutikno yakin sekali kalau ada sesuatu hal yang
coba ditutupi oleh Belinda saat ini dan ia akan mencari tahu kebenarannya bahwa
apa yang menjadi kecurigaannya itu adalah benar.
“Kamu mungkin masih bisa terus mengelak saat ini
Belinda, akan tetapi aku akan terus mencari bukti supaya mengetahui kalau
sebenarnya kamu tengah berbohong saat ini.”
****
Chelsea diajak Angkasa makan di sebuah restoran dan
tentu saja Chelsea nampak begitu bahagia sekali ketika diajak pergi dengan orang
yang ia sukai, Chelsea sendiri sebenarnya sudah berulang kali memberikan sinyal
pada pria ini bahwa ia menyukainya namun sepertinya Angkasa masih belum juga
menerima sinyal tersebut hingga membuat Chelsea dongkol setengah mati. Akan
tetapi pada hari ini justru Chelsea nampak dibuat terkejut dengan pernyataan
Angkasa selepas mereka makan malam.
“Chelsea, ada sesuatu yang ingin aku katakan padamu.”
“Apa itu, Kak?”
“Aku mencintaimu.”
Chelsea nampak terkejut dengan apa yang dikatakan oleh
Angkasa barusan, ia tidak menyangka bahwa mimpinya untuk mendengar kata-kata
itu akhirnya terwujud juga hari ini.
“Apakah aku saat ini sedang tidak bermimpi? Maksudku,
ini nyatanya kan?”
Angkasa nampak tersenyum dan kemudian mengatakan pada
Chelsea bahwa ini nyata, ia mengatakan bahwa ia ingin Chelsea mau menjadi
kekasihnya.
“Kamu mau kan?”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments