“Hmm,” kata keduanya saat ingin berkata.
Seketika keduanya membuang muka dan tidak lama keduanya merasa malu setelah malu sampai akhirnya, Pearl memberanikan diri untuk bicara.
“Pak Theo mau bicara? Bicara duluan aja pak saya tidak apa-apa kok, kalau pak Theo mau bicara?” ucap Pearl kepada Theo.
“Hmm baik, kalau gitu kamu mau bicara apa?” kata Theo dengan Pearl.
Supir hanya diam melihat sikap lucu bosnya yang salah tingkah dengan Ibu Pearl, Pearl merasa tidak nyaman sampai akhirnya memberanikan diri lagi.
“Hal apa yang mau pak Theo bahas sama saya?” tanya Pearl kepada Theo.
Sampai akhirnya Theo hanya diam dan sampai di restauran yang udah di pilih Pearl untuk dirinya, keluar dari mobil dan duduk di meja yang udah di pesan, sembari pesan makan Theo terus melihat ke arah Pearl.
“Oh ya Pak Theo suka makan apa?” tanya Pearl kepada Theo yang terus melihat ke arahnya.
Theo menjadi tidak fokus di liat begitu dengan Pearl sampai akhirnya, Theo bangun dari tempat duduknya dan pergi ke toilet sampai di toilet Theo mencuci mukannya dan jangan sampai melakukan hal di luar batas.
Sampai kembali lagi Pearl kaget dengan muka Theo yang penuh dengan air, Pearl sontak mengambil tisu dan mengelap muka Theo.
“Pak Theo ngapain sih? Nanti bapak sakit loh pak,” kata Pearl dengan nada khawatir.
Theo yang merasa di khawatirin wanita secantik Pearl membuatnya tambah tidak bisa mengsadarkan diri, sampai akhirnya mereka hanya diam sepanjang makan.
“Pak Theo,” panggil Pearl kepada Theo.
“Hmm,” jawab Theo dengan nada datar.
“Enak tidak makananya pak?” tanya Pearl dengan nada bahagia kepada Theo.
Theo hanya menganggukan kepala tanpa melihat Pearl, Pearl merasa Theo hari ini beda dan lucu seperti bukan dirinya, andai cowo sengeselin Theo bisa setiap hari begini sikapnya.
“Pak Theo kalau begitu saya pisah ya, saya mau ke kantor bapak hati-hati ya pak,” kata Pearl dengan nada bahagia mau pisah dengan Theo.
“Bareng saya aja, kebetulan saya lewat kantor kamu, jadi sekalian aja ayo,” perintah Theo kepada Pearl.
Pearl hanya diam dan tidak jadi senang karena selalu bertemu dengan Theo, Theo yang sadar hanya senyum saat di mobil Theo melihat ke arah Pearl.
“Kamu tidak senang ya? Liat saya? Apa saya semeneybalkan itu ya di mata kamu,” kata Theo kepada Pearl.
“Hmm buakn gitu pak Theo, pak Theo jangan salah paham saya cuman tidak mau ngerepotin pak Theo maaf ya, kalau saya ngerepotin pak Theo terus harusnya tadi mobil saya lebih cepat,” jawab Pearl kepada Theo.
Theo hanya tersenyum sembari melihat pemandangan dari dalam jendela, Pearl yang pertama kali melihat pria ini tersenyum membuat hati nya deg-degan sontak Pearl menepuk wajahnya.
“Pearl, kamu kenapa? Kamu sakit,” tanya Theo kepada Pearl dengan nada khawatir.
“Tidak kok pak, saya cuman merasa panas aja,” jawab Pearl kepada Theo.
Supirnya sontak membuka ac dengan kencang, sontak Pearl mendekap Theo tanpa sadar, Theo hanya diam dan merasa supirnya melakukan pekerjaan yang abik sontak Theo mengirim uang kepada supir dan supir tersenyum.
“Eh maaf pak Theo tapi acnya kegedeaan, boleh di kecilin dikit pak nanti saya malah cari keuntungan dari pak Theo.” kata Pearl kepada Theo yang masih dalam dekapan Theo.
“Pak kecilin acnya pak, Ibu pearl kedinginan.” ucap Theo kepada supirnya.
Supirnya sontak menurut kepada Theo tidak lama saat Theo ingin berbicara, Pearl malah tidur di dalam dekapanya Theo mengirim uang lagi kepada supirnya, supirnya merasa lagi hujan uang.
Sampai di kantor Pearl, Theo mengendong Pearl ke dalam ruanganya dan di liat semua orang dalam perusaahanya lalu begitu juga dengan Anna.
“Pak Theo, Ibu Pearl kenapa?” tanya Anna dengan nada panik takut ada yang terjadi apa-apa dengan, Ibu Pearl.
“Tidak tau, kalau ada apa-apa kasih tau saya ya, saya ada urusan jadi saya harus pergi makasih kamu udah mau jaga ibu Pearl kabarin saya gimana keadaan Ibu pearl,” kata Theo yang khawatir kepada Pearl.
Theo pergi dari hadapan Anna dan juga Pearl, tidak lama Pearl bangun sembari pegang jidatnya, Anna yang baru bikin teh manis hangat sontak taro di meja dan bantu Pearl untuk bangun.
“Ibu Pearl, ibu kenapa ibu? Kok sampai tidak sadarkan diri gitu,” tanya Anna dengan nada panik.
“Hmm maksud kamu gimana? Saya tidak mengerti,” ungkap Pearl dengan bingung kepada Anna.
“Iya ibu ke sini di gendong sama pak Theo, emang pak Theo apain ibu dia gak macam-macam sama ibu kan?” tanya Anna kembali dengan nada kesal kepada Theo.
Pearl hanya bingung dan tetap pegang kepalanya, setelah sampai di rumah akhirnya Pearl ikut manggung di djnya, setelah selesai manggung Pearl pingsan di dalam dekapan Andi, Andi sontak membawa Pearl kerumah sakit.
“Dok, pasien kenapa?” tanya Andi yang khawatir dengan Pearl.
“Pasien tidak apa-apa hanya tidak bisa menahan cuaca dingin aja, ada apa dengan pasien apa pasien mengenai suhu yang dingin sampai badanya menjadi drop seperti ini?” tanya dokter kepada Andi.
Andi sendiri bingung ada apa dengan Pearl, tiba-tiba Pearl seperi itu tidak lama Pearl sadar dan Andi bawa pulang kerumahnya.
“Pearl, benaran tidak apa-apa?” tanya Andi yang khawatir kepada Pearl.
“Menurut lu gimana,” jawab Pearl kepada Andi.
Andi hanya menghela nafas merasa lelah dengan wanita yang satu ini, selain keras kepala wanita ini juga wanita yang di cintai oleh Andi.
“Iyaudah gua antar pulang ya?” tanya Andri kepada Pearl.
“Ok manajer kesayangan,” jawab Pearl dengan nada semangat.
Andi hanya mengeleng kepala kalau bukan karena keras kepala Pearl, mungkin dirinya akan membatalkan semua jadwal dj Pearl.
Sampai dirumah Pearl, Pearl merasa malas untuk masuk ke dalam rumah, Andi bingung ada apa dengan Pearl sampai akhirnya Andi menghelus kepala Pearl.
“Pearl, kenapa?” tanya Andi dengan suara yang sudah lelah menjaga, Pearl seharian.
“Hmm, gua merasa malas masuk ke dalam rumah gua sendiri, kenapa ya sama gua, kadang gua bingung sama diri gua sendiri,” jawab Pearl dengan takut.
Andi mencoba untuk menenangkan Pearl sampai akhirnya Andi mendekap Pearl dan Pearl merasa nyaman serta aman saat di peluk oleh Andi.
“Udah sanah masuk, gua harap lu jangan takut lagi kalau takut lagi kasih tau gua, biar gua bikin lu tidak takut lagi,” kata Andi kepada Pearl.
Pearl hanya tersenyum setelah di tenangin Andi, sampai akhirnya Pearl masuk ke dalam rumah sontak kedua orangtuanya langsung mendekap dengan erat.
“Sayang kamu tidak apa-apa kan? Kalau kamu lelah kasih tau papa dan mama ya sayang jangan di pendem aja karena mama dan papa tidak akan tau kalau kamu pendam sayang,” kata kedua orangtua Pearl.
Pearl bingung apa yang telah ia lakukan kepada orangtuanya sampai orangtuanya bersikap demikian kepadanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
◌⑅⃝𖤐𝑘𝑎𝑧𝑢𝑚𝑖 [𝓗𝓲𝓪𝓽]𒈔
bagus juga nih ceritanya jangan patah semangat ya kk, saya akan dukung kk
2023-05-28
2