“Kamu tenang aja di luar kantor kamu bisa panggil saya Pearl, tapi kalau di dalam kantor Ibu Pearl,” kata Pearl kepada Anna.
“Tapi Ibu kan Ibu atasan saya dan saya merasa tidak nyaman kalau panggil nama Ibu,” jawab Anna kepada Pearl.
“Anna saya tidak setua itu saya juga terpaksa ngelakuin ini, jadi kamu lakuin aja yang saya bilang tenang saya tidak akan pecat kamu dan kamu akan saya rekrut jadi sekertaris saya selamanya tidak ada boleh yang pecat kamu selain saya mengerti Anna,” kata Pearl kepada Anna.
Mata Anna berbinar-binar mendengar perkataan Pearl kepadanya sampai akhirnya Anna menanggis dan semua melihat ke arah mereka, Pearl bingung ada apa sontak memberi tisu dan membuka jasnya dan menutup ke arah Anna.
“Anna kamu kalau mau nangis kasih tau saya dulu, kamu mau orang-orang anggap saya jahat karena udah bikin kamu nangis padahal saya tidak apa-apain kamu maaf kala perkataan saya ada yang menyinggung kamu, bukan maksud saya jahat sama kamu kok,” kata Pearl yang tidak enak hati kepada Anna.
“Tidak ibu justru ibu baik banget sama saya maaf ibu, saya merasa terharu aja sama sikap ibu tidak pernah ada orang yang perhatian sama saya selama saya kerja sama dengan orang itu kayaknya hanya ibu yang perhatian sama saya, saya terimakasih sama Ibu ya ibu,” jawab Anna kepada Pearl.
Pearl hanya senyum kepada Anna,sampai akhirnya Pearl pulang kerumah dan berganti baju untuk malamnya sampai akhirnya Andi merasa kesal dengan telatnya Pearl.
“Pearl, kemana aja sih? Gua udah tungguin lu sampai khawatir gua sama lu,” tanya Andi kepada Pearl.
“Iya, gua minta maaf tidak bermaksud buat lu kaget kok cuman maksud hati gua, udahlah lupain aja deh sekarang waktunya gua dj kan apa gimana?” jawab Pearl kepada Andi.
Andi sontak mendekap Pearl dengan erat tidak lama orang di belakang layar menyuruh Dj Princess untuk siap-siap sampai akhirnya, Andi mencoba untuk menyemangati Pearl.
“Maaf ya gua udah keras sama lu, tidak seharusnya gua kayak gitu sama lu harusnya gua nanya gimana keadaan lu dan jangan nyalahin lu aja,” kata Andi kepada Pearl yang merasa tidak enak.
“Hmm tidak apa-apa kok gua ngerti maksud lu baik tapi di lain sisi gua juga harus tau, pekerjaan gua penting sikap lu benar yang tidak benar itu gua, sekali lagi gua minta maaf ya,” jawab Pearl kepada Andi.
Andi hanya tersenyum sampai akhirnya Pearl bersiap-siap untuk ke atas panggung djnya, tidak lupa dengan topeng kesayanganya dan bertemu lagi dengan Prince T.
Selesai Dj princess tampil Prince T, memblok semua jalan dan melamar Dj princess menjadi pacaranya sayangnya Dj Princess sudah memiliki keasih Prince T tidak marah malah ingin mencari tau, siapa dirinya sebenarnya.
“Pft, gua takut banget loh sama si Prince T itu, siapa sih dia? Kenapa dia ada di mana-mana gua jadi gak nyaman tampil ada dia dimanapun,” kata Pearl dengan nada kesal serta campur aduk.
“Udah tidak usah terlalu di pikirin selagi dia tidak tau identitas asli lu aman aja, gua akan siap siaga jagain lu 24 jam,” jawab Andi kepada Pearl.
“Makasih ya, lu emang sahabat terbaik gua gak salah sayang orang emang gua,” ungkap Pearl kepada Andi.
Andi yang mendengar itu hanya bisa diam dan menghela nafas tidak lama akhirnya sampai di rumah Pearl, setelah itu kebesokan paginya di kantor Pearl terus menguap dan Anna membawa kopi kesukaan Pearl.
Tok tok tok.
“Masuk,” jawab Pearl dengan nada lembut.
Anna memberi kopi latte kesukaan Pearl, Pearl terdiam sembari senyum dan tidak menyangka kalau sekertarisnya suka kopi apa.
“Kok kamu tau Anna saya suka kopi ini? Kan saya belum kasih tau kamu,” kata Pearl dengan bingung sekaligus senang.
“Iya Ibu Pearl saya cari tahu semua yang ibu suka dan tidak suka, biar saya tidak ngelakuin kesalahan,” jawab Anna kepada Pearl.
Pearl tidak bisa berkata apa-apa sampai akhirnya Pearl mengajungkan jempol kepada Anna dan Anna hanya tersipu malu dengan sikap Pearl kepada dirinya, sampai di luar kanto ada Theo.
“Loh? Anna hari ini kita ada janji sama pak Theo kenapa dia ada di ruang rapat, saya yang salah jadwal apa dia yang salah jadwal?” tanya Pearl kepada Anna dengan nada tegas.
“Sebentar Ibu Pearl, saya cek dulu jadwal ibu ya,” jawab Anna kepada Pearl.
Pearl merasa ada yang aneh dengan Theo, sampai akhirnya Pearl meninggalkan Anna di tengah Anna melihat jadwalnya masuk keruangan rapat.
“Selamat siang pak Theo, ada apa ya? Hari ini kan kita tidak ada rapat kenapa pak Theo jauh-jauh ke sini?” tanya Pearl dengan menahan nada kesal kepada Theo.
“Ibu Pearl kesal banget liat muka saya ada apa ibu? Emangnya kalau saya ke sini harus minta izin ibu Pearl dulu gitu? Baru ibu Pearl tidak kesal sama saya?” jawab Theo dengan senyum nakalnya.
Pearl merasa kesal dengan perkataan Theo sampai akhirnya handphone Pearl berdering, Pearl menjawab telepon tersebut Theo merasa cemburu saat Pearl mengangkat telepon dari oranglain selain dirinya.
“Pak Theo, jadi ada apa ke sini? Apa kemarin rapat saya terlalu singkat sampai pak Theo ke sini?” tanya Pearl kepada Theo.
“Tidak kok rapat kemarin udah ok saya suka dan tidak ada kekurangan apapun, saya ke sini mau makan siang sama Ibu Pearl gimana? Ibu Pearl mau makan siang sama saya?” ajak Theo kepada pearl.
“Baik pak Theo kebetulan saya tidak ada rapat hari ini, jadi saya bisa temanin pak Theo untuk makan siang mari pak saya antar,” ucap Pearl kepada Theo.
Theo yang kadang melihat sikap manis wanita ini merasa wanita ini mirip dengan wanita yang dia kenal, tapi sepertinya tidak mungkin wanita seanggun dirinya menjadi wanita malam yang tampil untuk semua orang.
“Pak Theo, ada apa kenapa bapak liat saya gitu? Di muka saya ada yang aneh sampai pak Theo liatin terus,” tanya Pearl kepada Theo.
“Tidak saya hanya melihat nomor lift yang ada di lift,” jawab Theo dengan nada dinginya.
Theo tidak mungkin jujur kepada Pearl kalau dia terlalu indah untuk di liat sampai-sampai, Theo betah setiap hari ke sinii untuk melihat dirinya saja tanpa alasan yang jelas dan pasti.
Sampai di lobi akhrinya Theo naik ke mobilnya, tidak lama Pearl menunggu mobilnya di antar, Theo keluar dari mobil dan membuka pintu mobil untuk Pearl.
“Naik ibu Pearl masih ada yang mau saya bahas,” kata Theo dengan nada lembut.
Sontak Pearl menjadi menurut dengan nada suara Theo yang lembut tanpa ada nada tinggi atau sombong, sehingga membuat Pearl lebih nurut sampai naik ke mobil yang sama mereka saling diam sampai akhirnya Pearl melihat ke arah Theo begitu juga Theo.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments