Dj Kesayanganku
“Hoam,” keluh Pearl di pagi hari dengan muka datar yang masih ingin tidur.
Tok tok tok.
Bunyi pintu dari arah ruangan Pearl, Pearl hanya diam dan melihat ke arah pintu siapa yang pagi-pagi berani menganggunya bangun.
“Nona Pearl, sudah di tunggu di bawah dengan ibu dan bapak,” kata salah satu pelayan dirumahnya yang sekaligus menjadi pelayan khusus Pearl.
“Iya bentar lagi saya turun makasih ya,” jawab Pearl dengan senyum manisnya sembari pelayanya keluar dari kamar Pearl
Pearl bangun dengan malas sampai akhirnya ia berakhir dengan siap-siap dan keluar dari kamarnya dengan langkah kaki yang besar, membuat semua mata tertuju kepadanya.
“Pagi pa, ma!” teriak Pearl kepada kedua orangtuanya.
Orangtuanya sontak memicingkan mata dengan tingkah laku anak satu-satunya yang tidak tau sopan santun, sampai akhirnya Pearl duduk bersama mereka.
“Kamu itu kenapa sih teriak-teriak tidak punya tata krama sampai hal sepele aja mau mama ajarin iya?” omel mama dengan rasa kesal kepada Pearl.
Pearl hanya tersenyum dan tetap lanjut makan, tidak lama handphone Pearl bunyi dari jadwal djnya nanti malam dari seorang sahabatnya Andi.
Pearl hanya tersenyum seraya ia sedang sendirian, papa dan mamanya bingung apa yang anaknya senyumkan, tidak lama papa berdehem sembari Pearl melihat ke arah papanya.
“Papa batuk, ini minumnya pa,” kata Pearl sembari memberi minum kepada papanya.
“Makasih sayang, jadi gini ada yang mau papa kasih tau ke kamu,” jawab papa sembari dengan muka bingung ingin menjelaskan darimana.
Pearl hanya diam dan menaruh handphonenya di dalam tasnya, sembari melipat kedua tangan dan menatap dengan serius.
“Bicara aja pa, Pearl pasti dengarin apa yang papa bicarain kok, papa percayakan sama Pearl,” ucap Pearl dengan kesungguhan hatinya.
“Jadi gini sayang, perusahaan papa lagi kacau papa tau hobi kamu apa dan papa tidak akan melarang dengan hobi malam kamu, papa tau kamu dj princess lalu papa juga tidak akan melarang kamu tenang aja ya sayang,” jawab papa dengan sepenuh hatinya.
Pearl yang tau identitasnya ketawan oleh papanya membuatnya sontak kaget tidak bisa berkata apa-apa, sedangkan mamanya mengenggam pisau dan garpu dengan erat Pearl pergi dengan keadaan yang membuatnya akan di ujung tanduk.
“Ma, biarin aja Pearl mau jadi apa asal dia mau bantu papa, kalau mama terus keras sama dia lama-lama kita yang terancam mama mau perusahaan papa terancam,” ungkap papa dengan sudah capek dengan keadaan.
Mama hanya bisa diam sedangkan Pearl juga berjalan saja di lingkungan rumahnya, tidak lama Andi telepon Pearl.
“Pearl, lagi dimana? Gua ada di sekitar lingkungan lu,” kata Andi di telepon.
“Gua liat mobil lu ini, gua ada si samping kiri tepat banget,” jawab Pearl sembari melambai tangan.
Andi sontak berhenti dengan ban mobil berdercit orang di belakangnya memarahi Andi, karena berhenti tiba-tiba dan turun dari mobil.
“Ayo masuk,” kata Andi sembari jalan masuk bersamaan dengan Pearl.
Pearl hanya senyum dan meminta maaf kepada orang yang di belakang, tidak tau kenapa orang belakang mengalah dengan Pearl lalu tidak mencari masalah dengan Andi.
Sembari menjalankan mobilnya Andi menghela nafas sontak melihat ke arah Pearl, yang sedari tadi melihat jadwal Djnya.
“Kenapa di liatin terus, udah tidak tahan mau manggung?” tanya Andi kepada Pearl yang lagi senyum.
“Iya ini tau aja, tapi keluarga gua lagi ada masalah gua bingung harus gimana?” jawab Pearl dengan nada sedih.
Andi sontak diam dan tidak mau ikut campur dalam masalah Pearl, takutnya masalahnya bersifat rahasia yang tidak di boleh ketahui banyak orang, sampai di markas dj mereka.
“Ini lu latihan dulu aja Pearl, gua ada urusan buat nanti malam,” kata Andi.
“Ok, makasih ya Andi lu emang manajer terbaik gua haha,” ungkap Pearl kepada Andi.
Andi hanya tersenyum kepada Pearl, sembari mengeleng kepala walau sebenarnya ia melakukan semua ini demi Pearl, Pearl masih tidak tau bahwa Andi adalah pria dari keluarga terpandang sebenarnya dia bisa aja menikahi Pearl, tapi dia menunggu Pearl sampai siap menikah denganya.
Selama tiga jam mereka berlatih sampai akhirnya mulai juga malam puncak kebahagiaan mereka, setelah memainkan dj ada satu pria ganteng bernama Prince T, membuat pesanan lagu kepada Dj Princess untuk memainkan lagu kesukaanya, Dj Princess setuju dengan bayaran tinggi Prince T hanya tersenyum.
“Dj Princess,” kata pria ujung sana yang menghampiri Dj princess.
Dj princess melihat ke arah yang memanggilnya dengan senyum manisnya yang ditutup dengan topeng kesukaanya, sembari itu Prince T melihat Dj princess tanpa berkedip.
“Ada apa kamu panggil saya?” tanya Dj princess kepada Prince T.
“Kenalin nama aku Prince T, aku yang request ke kamu tampilan kamu bagus banget, aku boleh minta foto kamu? Siapa tau kita akan ada kerja sama lagi,” kata Prince T.
“Maaf kalau soal itu bisa di tanyakan ke manajer saya karena saya sendiri tidak tau, maaf ya sebelumnya saya permisi dulu,” jawab Dj Princess kepada Prince T.
Prince T, yang di cuekin Dj Princess malah senang dan semangkin ingin dekat dengan wanita itu, walau ia memiliki tunangan yang sudah di jodohkan orangtuanya.
Selesai dari acara itu, Prince T pulang kerumah sembari membuka topengnya dan papa sontak menampar dirinya.
“Theo! Kamu kemana aja? Papa udah bilang jangan pernah ke klub lagi,kenapa masih ke klub! Kamu lupa kamu anak siapa!” pekik papa kepada Theo.
Theo hanya tersenyum mendengar perkataan papanya, tidak lama akhirnya mama turun dan melihat keributan ini.
“Pa, aku tidak pernah minta jadi anak papa, tapi kalau aku emang bikin malu papa boleh usir aku dan aku siap kapanpun papa usir,” kata Theo kepada papanya.
Papanya merasa sesak di dada saat Theo berkata demikian, sampai akhirnya Theo masuk ke kamarny dan membuang jaket kulitnya di sembarang tempat.
Tok tok tok.
“Sayang, mama boleh masuk?” tanya mama kepada Theo yang lagi emosi.
“Boleh ma,” ucap Theo dengan nada lembut tidak ingin menakuti mamanya.
Mama masuk ke dalam kamar Theo sembari duduk di samping Theo, Theo tersenyum kepada mama dan Theo pegang tangan mama selagi melihat Theo.
“Sayang, mama di sini tidak mau bela siapa-siapa tapi mama harap, kamu harus tau maksud papa kamu baik dan calon istri kamu nanti juga baik kok lagian papa dan mama tidak paksa kamu untuk nikahin dia kalau kamu ada jodoh sendiri, karena papa dan mama akan lebih senang kalau kamu punya pasangan sendiri.” ucap mama kepada Theo yang khawatir akan usianya yang sudah menginjak umur 25.
Theo hanya tersenyum sembari menutup mukanya dengan kedua tangan kekar yang berurat, mama bingung ada apa dengan Theo sembari merangkul Theo.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
Kaifa Banova
or
2024-06-11
0
Kaifa Banova
djtanatik
2024-06-11
0
Kaifa Banova
🤞🤞🙏🙏🧕🙏🙏🧕🧕🧕🧕🧕🧕🧕🧕😖😖😖😖🤟🤟🤟🤟🤟🥶🥶🥶😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂🇦🇫🇦🇫🇦🇫🇦🇫🇦🇫🧓🐘🐘🐘🐘🐘🦣🦣🦣🦣🦣🦣🦣🦣🦣🦣🦣🦣🦣🦣🦣🦣🦣🦣🦣🦣🦣🦣🦣🦣🦣🦣🦣🦣🦣🦣🦣🦣🦣🦣🦣🦣🇦🇪🦣🦣🦣🦣🦣🦣🦣🦣🦣🦣🦣🦣🦣🦣💩💩💩💩💩💩💩🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱dfguiiikmk
2024-06-11
0