Episode 05

Paman Lenan tentu tau, mama Mona pasti tidak akan memberikan anak kandung nya kepada paman Lenan tapi akan memberikan anak tirinya ya itu Zoya, Zoya lah target paman Lenan sebenarnya.

Setelah kepergian paman Lenan, mama Mona pun berjalan masuk ke dalam kamar Fira.

"Fira, sayang, apa yang kau lakukan?"Tanya mama Mona saat melihat Fira hendak mengemasi baju-baju yang ada di dalam lemari nya bersiap untuk pergi dari mansion.

"Aku lebih baik pergi dari mansion ini ma, daripada aku harus menikah dengan laki-laki tua bangka seperti Lenan itu, ada-ada saja, sudah tua, sudah bau tanah,masih berniat mencari istri anak muda seperti ku."Tutur Fira sambil mulai memasukkan baju-baju ke dalam koper.

"Sayang, mama tau bagaimana perasaan mu, tapi, bukan kah kau bilang jika kau tidak ingin hidup sebagai gembel?"Tutur sang mama sambil duduk di ranjang Fira.

"Iya, tapi tidak begitu juga caranya, mama kan tau aku ini anak mama satu-satunya, dan mama tidak mungkin rela kan menikah kan aku dengan laki-laki tua? Daripada aku yang mama berikan, lebih baik Zoya saja yang menikah dengan laki-laki tua itu."Ucap Fira tampa sengaja membuat ide cemerlang mama nya keluar.

"Astaga! Kenapa mama bisa lupa kalau kita masih punya Zoya? Sayang, kau benar-benar pintar, jika saja kau tidak menyebut nama Zoya sekarang, mama sudah melupakan anak itu, kau benar, dia lah yang bisa menyelamatkan kita saat ini, dia lah orang yang akan bertanggung jawab dan akan mama serahkan kepada tuan Lenan."Ucap sang mama berdiri dari duduknya sambil menatap Fira dengan tatapan bahagia.

Fira yang mendengar itu juga baru ngeh akan keberadaan Zoya di dalam mansion, dan mereka bisa memanfaatkan Zoya untuk membebaskan mereka dari masa-masa sulit ini.

"Tapi apa tuan Lenan mau jika Zoya ma?"Tanya Fira lagi.

"Anak mama yang cantik, kau lupa ya, semua ini adalah hutang papa nya Zoya, tentu dia yang harus melunasi hutang papa nya,asa harus kita?"Tanya mama Mona dengan jahatnya ingin memanfaatkan Zoya untuk kepentingan mereka berdua.

"Iya, mama benar, tapi bagaimana cara membujuk Zoya agar dia mau melakukan ini ma? Dia juga pasti tidak mungkin mau menikah dengan tuan Lenan orang tua peot itu."Tutur Fira.

"Tenang, masalah ini, mama yabg urus kau tidak perlu khawatir."Jelas sang mama sambil tersenyum miring.

"Mama yang paling hebat."Ucap Fira mulai bahagia dan menghentikan aksinya untuk membereskan barang-barang nya.

Setelah mengobrol panjang lebar, ibu dan anak itu kini saling berpelukan, setelah merasa sedikit aman karena sudah menemukan solusi untuk menyelamatkan kehidupan mereka dari ancaman kemiskinan yang hampir saja terjadi.

Malam harinya.

Zoya baru saja tiba di mansion, seharian dia berkeliling mencari beberapa bantuan dari beberapa perusahaan yang pernah di bantu oleh papa nya, namun tidak ada yang mau meminjam kan sedikit pun dana untuk menyicil hutang sang papa.

"Dari mana saja?"Tanya Fira yang sudah menunggu nya di depan pintu mansion.

"Dari luar."Jawab Zoya singkat.

" Pergi pagi, pulang malam, mama menunggu mu di ruang tengah, ada yang ingin dia bicarakan."Ucap Fira lagi.

"Aku lelah Fira, tidak bisa kah, besok saja?"Tanya Zoya lagi.

"Besok ya? Apa kau mau malam ini tidur di luar? Jika mau mau, ayo saja tunggu besok untuk bicara dengan mama."Begitu tidak sopan nya Fira kepada Zoya yang masih dua tahun lebih tua di atas nya.

"Baik lah."Jawab Zoya yang saat ini sangat lelah dan tidak ingin buang-buang tanagga jika harus tidur dalam dingin nya malam di luar mansion.

Melihat Zoya yang seperti biasanya menurut, Fira pun semakin bangga karena sudah bisa mengatur Zoya.

Zoya berjalan mendahului nya, menuju ruang tengah tempat sang mama tiri sudah menunggu nya, sementara itu Fira berjalan di belakang Zoya dengan senyum tipis andalan nya.

"Ada apa ma?"Tanya Zoya yang saat itu sudah berdiri tepat di depan sang mama yang tengah duduk menanti kedatangan nya sejak tadi.

"Duduk, ada hal penting yang ingin aku bicarakan."Tutur sang mama kepada Zoya.

Tanpa banyak bicara, Zoya pun duduk berhadapan dengan sang mama, sementara itu Fira duduk di sebelah mama nya.

"Tadi pagi, pak Lenan Kusuma, datang ke mansion ini."Turur mama Mona sebagai awal pembicaraan.

"Tuan Lenan Kusuma? Pemilik perusahaan Kusuma?"Tanya Zoya.

"Iya."Jawab Fira menyambung pembicaraan.

"Lalu apa yang terjadi ma? Apa secepatnya kita akan pergi dari mansion? Dan apa perusahaan papa akan secepatnya pindah tangan?"Tanya Zoya benar-benar khawatir akan hal ini.

Jujur Zoya tidak tega jika perusahaan yang sudah lama di dirikan oleh papa nya dengan susah payah kini malah akan jadi milik orang lain, betapa sedihnya hati Zoya mengingat sang papa dengan gigih merawat perusahaan itu sejak lama.

"Semuanya tidak akan terjadi, Zoya, aku punya satu pertanyaan untuk mu."Ucap mama Mona kepada Zoya.

"Maksud mama? Apa ma? Ayo katakan."Tutur Zoya penasaran.

"Apa kau menyayangi perusahaan papa mu? Mansion ini? Tempat banyak nya kenangan kau,papa mu,dan mama mu?"Ucap mama Mona mulai menyerang Zoya dengan masa lalu.

"A,aku sangat menyayangi semua itu ma."Jawab Zoya.

"Jika begitu, mau kah kau mengorbankan diri mu untuk menyelamatkan perusahaan dan semua aset yang papa mu perjuangkan sejak lama ini?"Tanya mama Mona kembali mengerang hati Zoya.

"Ma, apa yang mama katakan? Aku tidak mengerti, mengorbankan diriku bagaimana maksud mama?"Tanya Zoya masih dalam keadaan bingung.

"Huh, begini, tadi tuan Lenan Kusuma membuat sebuah kesepakatan dengan ku, jika salah satu dari kalian ingin menjadi istri nya, maka semua hutang papa mu akan lunas, perusahaan, mansion,dan aset lain akan tetap menjadi mili kita."Ucap mama Mona kini menjelaskan secara detail.

"Dan aku tidak akan mau menjadi istri kakek-kakek!"Tekan Fira lagi.

"Maksud mama? Aku harus menjadi istri nya tuan Lenan Kusuma, agar semuanya lunas? Ma, mengapa mama tidak meminta persyaratan lain? Mengapa harus ini? Aku juga tidak mungkin mau jadi istri laki-laki tua ma."Jawab Zoya sambil mendudukkan kepalanya.

Brak ... Mama Mona memukul meja yang yang ada di hadapan mereka semua, sehingga Zoya kaget."Kau ini bodoh ya? Yang menawarkan kesepakatan itu adalah tuan Lenan Kusuma sendiri, bagaimana mungkin aku menawarkan hal lain, lagian ini adalah hutang papa mu, ingat Fira bukan lah anak kandung papa mu, jadi dia tidak ada hak untuk ini."Ucap mama Mona dengan seluruh amarah nya.

Zoya terdiam dengan rasa takut dan juga kesedihan di hatinya.

Bersambung ....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!