ngopi bareng

kaluna memakirkan mobilnya di bagasi rumah dan setelah itu ia langsung masuk ke rumah

"apa ini? " kaluna melirik kertas putih di atas meja kecil

kaluna melihat isi surat itu dan setelah membaca nya kaluna pergi menemui satpam

"pak Adit" panggil kaluna

"iya" jawab pak Adit

"bik mirna sakit? " tanya kaluna sambil melihat surat

"iya lun, tadi bik mirna tiba-tiba pusing dan setelah di cek ternyata bik mirna lagi demam dan bik mirna izin cuti karena ngak ada orang di rumah jadi bik mirna nulis surat" pak Adit menjelaskan keadaan bik mirna

"ooo yaudah makasih ya pak, nanti pak Adit bisa beliin buah dan antarkan kerumah bik mirna ya pak" kaluna berinisiatif ingin membelikan bik mirna buah, meskipun terlihat dingin kaluna sangat memperhatikan semua orang yang bekerja di rumah nya, bahkan terkadang setiap pagi kaluna juga rajin menyapa pak Adit dari balkon kamar nya saking dekatnya kaluna

"bisa" Jawab pak Adit ramah

setelah itu kaluna langsung masuk ke dalam dan menukar pakaian dengan daster

"ok, selama bik mirna cuti maka aku yang akan melakukan kerja gantiin bik mirna" kaluna sibuk mencari kain kotor nya yang akan ia cuci

saat menuruni tangga, pak adi dan arum juga sampai di rumah

"mama mana? " tanya pak adi kepada kaluna

"tante Sinta dari tadi aku ngak tau, mungkin pergi keluar" jawab kaluna dingin

"tumben kamu makai daster? " lanjut pak Adi

"bik mirna sakit, jadi cuti, dan selama bik mirna sakit urus pekerjaan masing-masing" kaluna menjawabnya dan langsung pergi

kaluna tampak sibuk dengan kegiatan nya bahkan setelah menyuci kaluna ingin pergi keluar untuk belanja dapur

"kek nya aku harus ke pasar deh" kaluna langsung mengambil kunci mobil dan pergi mengunakan daster orange yang bercorak abstrak itu

setelah memikirkan mobilnya kaluna langsung masuk ke dalam pasar menggunakan sendal jepit kebanggaan nya

"ini berapa mbak? " tanya kaluna sambil melihatkan labu siyam ditangan nya

"1kg 5k mbak" jawab penjual itu

"ok, saya mau 2kg ya mbak" kaluna langsung membeli dan membayar nya

setelah selesai belanja kaluna langsung menuju parkir, kaluna langsung masuk ke mobil dan melajukan mobilnya dan berencana akan singgah di toko kue

cuma butuh waktu 10 menit saja kaluna sampai di toko kue yang ia inginkan

"mbak saya mau kue brownies panggang nya satu" kaluna menyebutkan kue yang ia mau

setelah mendapatkan dan membayar nya kaluna langsung pergi, tapi saat baru keluar dari toko itu kaluna menyipitkan mata nya melihat ke seseorang orang laki-laki tinggi, memakai masker tapi rasanya tidak asing bagi kaluna

tak lama kemudian laki laki itu membuka maskernya hingga membuat kaluna melotot

"zifran? " ucap kaluna dari kejauhan sekitar 5m

"dia sekarang di Indonesia, yaudah lah pura pura nggak liat aja" kaluna langsung pergi menuju ke mobil

dari dalam mobil kaluna masih memperhatikan zifran yang sibuk berbicara dengan seorang cewek

"apa itu pacar dia sekarang? " kaluna berbicara sendiri

"tapi di liat dari gaya dan cara bicara nya bukan deh, mungkin rekan kerja nya kali" kaluna langsung menghidupkan mesin mobil nya dan langsung pulang

kaluna meletakkan semua belanjanya di atas meja dapur, kaluna bersiap siap ingin memasak

"boleh mama ikut ngebantu? " tanya buk Sinta

"masak aja sendiri, terserah mau masak apa, yang penting jangan ganggu aku" kaluna ngomong tanpa melihat buk Sinta

"ma aku bantu mama" arum datang dan juga ingin ikut memasak

di dapur mereka sibuk dengan masakan masing-masing kaluna sibuk masak menu yang ia ingin kan sedang kan buk Sinta dan arum juga sibuk masak menu mereka sendiri

"au... " rintih arum, dan melihat tangannya yang tergores pisau

"kenapa sayang" buk Sinta langsung khawatir dan mengecek tangan putri nya

kaluna mengintip sedikit dan dia langsung memutar bola mata nya, bahkan pak adi pun juga datang ke dapur

"lebay" kaluna tetap sibuk dengan kegiatannya

"ini sakit tau" arum langsung membalas kaluna

"cuma tergores dikit aja, dikasih palster udah selesai, ngak usah pakek drama segala" kaluna langsung pergi meletakkan masakkan nya di atas meja makan, sedangkan mereka mengabaikan kaluna karena tak ingin berdebat dan fokus untuk mengobati arum

setelah selesai mengobati arum mereka juga ikut duduk dan makan bersama

"asin" ucap arum sambil memicingkan mata nya karena masakan nya dengan mama nya yang asin

buk Sinta dan pak adi langsung mencoba masakan arum dan buk Sinta, tapi mereka hanya bisa saling mandang karena masakan itu memang asin

"ini makan masakan ku aja" kaluna menyodorkan beberapa aneka masakan nya

tanpa pikir panjang mereka mencoba masakan kaluna

"wah.. ini benar benar enak" pak adi kagum dengan masakan kaluna

"ngak di sangka ternyata kamu pintar masak" buk Sinta juga ikut memuji masakan kaluna dan tak lupa tersenyum

"setidaknya wanita itu harus bisa masak, kalo ngak ya kayak kalian" kaluna langsung berdiri karena ia sudah selesai makan

kaluna langsung ke dapur dan mencuci piring bekas makan nya tadi setelah selesai kaluna pergi ke halaman depan dengan membawa kopi dan juga kue yang sudah di potong potong persegi

"pak Adit ayo ngopi bareng" kaluna meletakkan nampan yang berisi dua kopi dan kue itu di atas kursi panjang

"wah... ngak usah repot repot lun" pak Adit segan

"udah, ngak usah sungkan pak, ayo di coba kopi buatan luna" kaluna meletakkan secangkir kopi di depan pak Adit duduk

"makasih ya lun" pak Adit langsung mencoba kopi buatan kaluna

"kopi nya benar benar enak" pak Adit memberikan jempol sebagai tanda enak

"pak Adit senang ngak ada temen ngopi? " kaluna bertanya sambil tersenyum bahagia

"tentu senang la, apalagi yang nemenin nona luna pasti sangat senang" jawab pak Adit tersenyum

"luna aja pak, ngak usah panggil nona luna" kaluna mengingat kan pak Adit agar memanggilnya dengan nama saja

"ayo coba kue nya pak, ini tadi luna beli di toko kue langganan luna" lanjut luna sambil menunjuk kue yang ada di tengah mereka berdua

"baik, pak Adit coba ya lun" pak Adit mengambil sepotong kue dan memakan nya dengan senang

"kalau ngopi gini enaknya ditemenin kue yang manis manis pak, ditambah lagi ada luna yang juga manis" kaluna membuat suasana disana menjadi happy

"betul sekali ngopi gini emang enak dengan kue brownis coklat dan akan sangat enak jika di temani luna yang manis ini sambil tersenyum dan tertawa bareng" pak Adit tersenyum bahagia dan mereka tertawa bersama saat mendengar ucapan pak Adit

𝙱𝚈 :𝙼𝚄𝙼𝚄𝙳

𝙅𝘼𝙉𝙂𝘼𝙉 𝙇𝙐𝙋𝘼 𝙏𝙄𝙉𝙂𝙂𝘼𝙇𝙆𝘼𝙉 𝙅𝙀𝙅𝘼𝙆 𝙉𝙔𝘼 𝙔𝘼 𝘿𝙀𝙉𝙂𝘼𝙉 𝘾𝘼𝙍𝘼 𝙇𝙄𝙆𝙀, 𝙆𝙊𝙈𝙀𝙉 𝘿𝘼𝙉 𝙁𝙊𝙇𝙇𝙊𝙒

𝙨𝙚𝙡𝙖𝙢𝙖𝙩 𝙗𝙚𝙧𝙠𝙝𝙖𝙮𝙖𝙡 𝙥𝙖𝙧𝙖 𝙧𝙚𝙖𝙙𝙚𝙧𝙨 𝙠𝙪

𝙏𝙀𝙍𝙄𝙈𝘼 𝙆𝘼𝙎𝙄𝙃

𝚆𝙰𝚂𝚂𝙰𝙻𝙰𝙼

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!