kini kaluna duduk di ruang kerja nya sambil memeriksa beberapa data
"wah ternyata perusahaan mama lumayan terkenal juga ya" kaluna kagum setelah melihat beberapa produk kosmetik yang ternyata keluaran dari perusahaan mama nya
tak lama kemudian kaluna keluar dari ruang dan ia berdiri di depan pintu ruangan nya, ia melihat arum yang sedang sibuk mengatur persiapan untuk acara ulang tahun perusahaan dan beberapa karyawan juga sibuk mendekorasi ruangan
"aku boleh gabung kan? " tanya arum kepada beberapa karyawan yang sedang mendekorasi
"tentu saja boleh buk" jawab mereka dengan senang
saat arum sedang asyik asyik mendekorasi rafka juga datang dan bergabung, kaluna yang melihat pemandangan yang mulai tampak akan ada drama drama romantis itu langsung masuk ke ruangan nya lagi
"raf apa kamu sangat dekat dengan kaluna? " tanya arum yang sedang mendekorasi di samping rafka
"lumayan sih, emang kenapa? " rafka kembali bertanya
"ngak ada" arum menjawab singkat
"apa kamu cemburu kalau aku dekat dengan kaluna? " rafka kembali bertanya
"cemburu?, ngapain aku cemburu dia dan aku sudah jadi saudara, jadi ngapain iri sama saudara sendiri" arum menjawab nya meskipun sedikit gugup
"bukan nya kalian saudara tiri, sedang kan sama saudara kandung aja masih ada yang cemburu loh" rafka membuat arum tambah gugup
"apa yang harus aku cemburuin, sedang kan kamu sudah dekat dengan kaluna itu bertahun-tahun tapi yang bisa memenangkan hati kamu itu cuma aku, padahal kita dulu nya ngak begitu dekat lo" arum memberi jawaban yang membuat rafka senyum senyum sendiri
"jujur saja dulu aku ngedeketin kaluna biar aku bisa ngedeketin kamu, karena aku sudah lama tau kalau kamu dan kaluna sudah menjadi saudara tiri sejak SMP" tanpa rafka sadari kaluna sedang berada di belakang nya dan mendengar ucapan rafka, tapi kaluna pura pura tidak dengar meskipun hati nya sakit mendengar ucapan rafka
"segitunya kamu demi ngejar aku" arum terkejut mendengar ucapan rafka
"woi asik ngobrol aja, itu miring" kaluna mengganggu mereka dan menujuk ke dekorasi yang mereka dekor ternyata miring
rafka dan arum terkejut melihat dekorasi mereka yang miring dan langsung memperbaiki nya
"sejak kapan kamu berdiri di sini? " tanya rafka sedikit khawatir kalau kaluna mendengar ucapan nya barusan
"emang kenapa? " kaluna tidak menjawab tapi malah balik bertanya
"engak ada kok" rafka merasa lega, karena menurut nya kaluna tidak mendengar ucapan nya barusan
drt..... drt .... telepon kaluna berdering, kaluna menjawab telepon itu dan menjauh dari mereka
"hallo ka" kaluna menjawab telepon dari tika
"hallo, sekarang lo lagi ngapain? " suara tika di seberang telepon
"lagi kerja lah" jawab kaluna santai
"nongkrong yok" ajak tika
"ayok, sekalian ada yang mau gue omongin" kaluna langsung serius
"ok, kuy gas" tika langsung mematikan telepon nya dan tidak lupa tika memberikan alamat cafe yang akan mereka tuju
sekitar 30 menitan mereka sudah sampai di cafe yang mereka tuju
"americano dua ya" tika memesan minuman
"lo mau ngomongin apa kok kedengeran nya serius? " tika langsung bertanya
"menurut lo rafka temanan ama kita ada tujuan lain ngak? " kaluna langsung bertanya soal rafka kepada tika
"ngak kek nya" tika menjawab bingung
"tadi gue ngak sengaja dengar arum dan rafka berbicara, terus rafka bilang kalau dia ngedeketin aku agar dia bisa dekat dengan arum karena dia sudah tau duluan kalau aku dan arum sudah menjadi saudara tiri sejak SMP" kaluna langsung mengatakan apa yang dia dengar di kantor
"ha? " tika terkejut
"berarti selama ini dia cuma pura pura aja berteman dengan kita? " lanjut tika emosi
"menurut gue juga gitu" kaluna meminun Americano yang sudah ada di meja nya
"kalau mau ngejar arum kenapa ngak langsung aja kenapa harus pura pura berteman dengan kita" tika bener bener kesal
"gue rasa mungkin dia takut ditolak, soalnya kan waktu kita SMA ada rumor kalau arum pacaran sama anak tim basket" kaluna mengingat rumor yang pernah booming di sekolah mereka
"maksud lo Zifran? " tanya tika dan kaluna langsung menatap tika
"hm" jawab kaluna singkat
"bukan nya lo juga suka sama dia bahkan dulu lo juga cukup dekat dengan nya tapi sayang nya setelah rumor itu beredar lo ngejauhin dia" tika membuat kaluna mengingat cinta nya dulu
"sebenarnya sih gue mendam rasa sama dia, karena semenjak dia pindah ke luar negeri, gue masih pantau dia lewat sosmed nya, tapi gue rasa ngak akan mungkin kalau gue berjodoh dengan orang kek dia" kaluna mengungkapkan perasaan nya
"kenapa nggak mungkin? " tanya tika bingung
"setau gue Zifran itu suka cewek yang feminim, lembut, ramah, cantik, lah sedang kan gue ngak ada sama sekali di Kriteria nya dia" kaluna menjelaskan nya
"ooo, tapi kalau masalah rumor waktu SMA bukan nya Zifran sudah membenarkan nya" tika membuat kaluna bingung
"maksudnya? " kaluna bertanya dengan ekspresi bingung
"ternyata waktu itu arum emang suka sama Zifran diam diam, tapi ketahuan sama temen sekelasnya arum terus di bocorin sampe satu sekolah tau, tapi kerena kebetulan arum waktu itu juga jadi salah satu cewek yang banyak dikejar kejar cowok karena kecantikan nya itu, mereka malah menjodoh jodoh kan arum dengan zifran" tika memberi tau kaluna
"lah kok gue nggak tau" kaluna memasang wajah polos
"karena waktu itu lo sibuk" tika meminum americano nya
"sibuk? " kaluna sedikit memerengkan kepala nya
"iya sibuk nya elu itu kek ngak jelas aja, kadang sibuk mikirin gimana bolos sekolah, cabut, dan hal hal gila lainnya" tika menggeleng gelengkan kepala nya saat mengingat tingkah laku kaluna saat masih sekolah SMA dulu
mendengar itu kaluna tertawa Cengegir karena emang waktu sekolah kaluna sangat bar bar dan susah di atur tapi termasuk murid pintar di sekolah nya
"waktu belajar di hari hari biasa nilai lo tinggi, tapi saat ujian kek orang nggak pernah belajar aja, malahan lo sengaja menjawab salah" tika kembali mengingatkan kaluna tingkah laku konyol nya kaluna
"hehehe, waktu itu gue cuma ngak mau jadi juara kelas aja, karena meskipun gue juara kelas pasti papa tetap manjain dan perhatian nya ke arum terus" kaluna menjawab jujur kenapa saat ujian dia sengaja menjawab soal salah
"iya iya gue tau kok, karena arum sangat nurut sama papa lo dan juga bisa diandalkan" tika me angguk anggukan kepala karena ia faham
"right" jawab kaluna dan menghembuskan nafas berat
setelah asyik nongkrong dan bernostalgia mereka kembali pulang ke rumah
𝙱𝚈 :𝙼𝚄𝙼𝚄𝙳
𝙅𝘼𝙉𝙂𝘼𝙉 𝙇𝙐𝙋𝘼 𝙏𝙄𝙉𝙂𝙂𝘼𝙇𝙆𝘼𝙉 𝙅𝙀𝙅𝘼𝙆 𝙉𝙔𝘼 𝙔𝘼 𝘿𝙀𝙉𝙂𝘼𝙉 𝘾𝘼𝙍𝘼 𝙇𝙄𝙆𝙀, 𝙆𝙊𝙈𝙀𝙉 𝘿𝘼𝙉 𝙁𝙊𝙇𝙇𝙊𝙒
𝙨𝙚𝙡𝙖𝙢𝙖𝙩 𝙗𝙚𝙧𝙠𝙝𝙖𝙮𝙖𝙡 𝙥𝙖𝙧𝙖 𝙧𝙚𝙖𝙙𝙚𝙧𝙨 𝙠𝙪
𝙏𝙀𝙍𝙄𝙈𝘼 𝙆𝘼𝙎𝙄𝙃
𝚆𝙰𝚂𝚂𝙰𝙻𝙰𝙼
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Comments