"Aaaaaahhhrrrkk!!"
Teriakan sang guru terdengar nyaring, membuat Min Jun, Go Hera, dan Su Bin pun segera keluar melihat apa yang terjadi.
Su Bin berjalan mendekati gurunya sembari melihat ekspresi sang guru yang begitu terlihat syok, dan terduduk di lantai koridor menghadap depan pintu kelas tempat kejadian.
"Bu guru, kau baik-baik saja?" tanya Su Bin sembari membantu Bu guru berdiri dan segera memutar kepalanya melihat apa yang terjadi di kelas itu.
Netra mata Su Bin membesar melihat keributan yang terjadi, ia segera memasuki kelas melerai keributan itu. Sementara sang Bu Guru di temani Go Hera dan Min Jun.
"Ayo bu, aku antar ke luar sekolah!" Go Hera merangkul Gurunya yang masih syok.
"Astaga! Kacau! Su Bin-ah! Hati-hati! Menjauhlah!" teriak Min Jun memanggil Su Bin yang melerai perkelahian antar siswa laki-laki itu.
"Aku akan keluar dari sekolah, dan mengantar Bu guru pulang! Kau dan Su Bin segera pulang juga! jangan terlalu ikut campur!" Go Hera terlihat panik bicara pada Min Jun ia berlari kecil bersama sang Guru menuju keluar sekolah.
Min Jun tak menjawab Go Hera karena dirinya sendiri syok melihat dua hal yang kacau sekaligus di hari yang sama.
Terlihat di dalam kelas itu para siswi menjerit berbondong-bondong keluar kelas dan menyisakan para siswa yang melerai keributan itu.
Min Jun mulai memasuki kelas menghampiri Su Bin, keadaan kelas mulai tenang namun keadaan dua siswa yang berkelahi itu tak baik-baik saja.
Mereka terengah-engah dengan luka di wajah, satu siswa telapak tangannya tertusuk jarum jangka dan itu masih menempel di tangannya.
Su Bin tak dapat berkata-kata lagi selain melerai, ia bawa ke dua siswa itu ke klinik sekolah, begitu juga Min Jun yang ikut membopong siswa yang berlumuran darah di mulutnya.
Sesampainya di klinik, di sana pun telah ada satu guru BK dan siswa yang Min Jun lihat di ruang guru tadi.
"Ada apa dengan mereka? Kenapa tiba-tiba bertindak brutal?" bisik Min Jun kepada Su Bin.
"Aku juga tak mengerti, lebih baik kita pulang juga," jawab Su Bin sembari berbisik pula.
"Terima kasih ya, telah menolong mereka," ujar perawat klinik kepada Min Jun dan Su Bin.
"Iya, sama-sama. Kami pamit pulang dulu," ujar Su Bin lalu membungkuk hormat pada perawat yang bertugas.
Min Jun dan Su Bin pun segera pulang menuju gerbang sekolah. Segelintir siswi yang lewat dekat mereka pun membicarakan hal mengerikan itu di kelasnya.
"Aku tak tahu, awalnya mereka bercanda namun Kang Min malah kelewatan hingga menyinggung tentang Ibunya Hanseol, jadi Hanseol memukul mulut Kangmin, sedangkan kangMin malah membalas menusuk tangah Hanseol dengan jangka!"
"Wah mengerikan sekali, aku tak sadar karena tidur di kelas sembari memakai earphone, aku sangat syok tiba-tiba banyak darah di kelas!"
Min Jun dan Su Bin yang tak sengaja mendengar kedua percakapan siswi itu saling tatap dalam diam.
Mereka pun tak tahu sebab terjadinya perkelahian itu kalau bukan karena dua Siswi yang membicarakannya barusan.
Min Jun dan Su Bin pun telah berjalan keluar dari sekolah, mereka pun masih syok dengan apa yang terjadi tanpa membicarakan lagi kejadian di sekolah.
"Kemana Hera?" tanya Su Bin sembari berjalan berdampingan dengan Min Jun.
"Dia pulang duluan mengantar Bu Guru, nampaknya dia sangat takut," ujar Min Jun yang berjalan sembari menendang batu kerikil di jalanan.
"Mm begitu ..., aku akan menghubunginya nanti, aku khawatir," ujar Su Bin lalu ia membuang nafas.
"Sebenarnya kau ini teman atau pacarnya sih? Kalian dekat sekali," tanya Min Jun kemudian menatap Su Bin menunggu jawaban.
"Sulit menjelaskan bagaimana hubunganku dengan dia, sedari kecil kami selalu bersama, Go Hera adalah tempatku berkeluh kesah saat Ayah tak mempedulikan ku, saat aku menangis menunggu Ibu yang tak kunjung datang, Go Hera selalu datang menghiburku ..., saat itulah aku tahu bahwa ia lebih dari sekedar teman untukku ...," jawab Su Bin, bibirnya tersungging senyuman setiap kali menyebut "Go Hera".
"Ya, perasaan seperti itu sungguh rumit di jelaskan, biarkan saja mengalir apa adanya, karena menurutku cinta tak selamanya tentang kata, karena cinta itu di rasa ...," Min Jun menepuk bahu Su Bin yang lebih tinggi darinya.
Su Bin terkekeh dengan Min Jun yang sampai berjinjit untuk menyamainya.
"Aigo, aku tahu tinggimu 184, tapi setidaknya bersikaplah sopan pada temanmu yang tingginya hanya 175cm ini! membungkuklah!" Min Jun memarahi Su Bin dengan suaranya yang lantang.
Su Bin membungkuk menuruti perkataan Min Jun sembari tertawa lepas meledek Min Jun yang lebih pendek darinya.
"Jangan tertawa! Matamu jadi hilang!" Min Jun meneriaki Su Bin lagi sembari berjalan bersama seolah kejadian mengerikan di sekolah tadi hanya mimpi belaka.
"Baiklah sebagai permintaan maafku, ayo kita makan ayam goreng kesukaanmu, aku sangat lapar setelah melerai perkelahian itu tadi," ujar Su Bin yang mengelus perutnya sendiri.
"Oke setuju! Ayo!" Min Jun segera menarik lengan Su Bin untuk cepat-cepat.
"Kau tahu Min Jun-ah, kau juga bagai happy virus kita, kau mampu membuatku tertawa seperti ini di tengah kejadian menegangkan tadi ...," ujar Su Bin yang merangkul sahabatnya itu.
"Benarkah? Ayo kita berteman sampai akhir!" Min Jun tersenyum pada Su Bin sembari menepuk punggung Su Bin.
Hingga mereka pun tiba di kedai Ayam Goreng favorit mereka. Su Bin dan Min Jun telah duduk di meja kosong dan menunggu pesanan satu bucket ayam goreng mereka datang.
Su Bin telah sibuk dengan ponselnya dan berfoto-foto bersama Min Jun. Lalu ia kirimkan foto itu pada Go Hera di ruang chatnya.
Su Bin : [ Hera-ya kita sedang di kedai Ayam tempat yang biasa kita datangi, ayo kemari! kita perlu healing dari kejadian tadi. kau dimana? ]
Tak lama Go Hera membalasnya dengan memberikan emoticon mata berkaca-kaca.
Go Hera : [ Aku juga ingin makan ayam! rasanya aku stress melihat kejadian di sekolah tadi! tunggu aku! Aku akan segera kesana! ]
Su Bin : [ Kau belum jawab pertanyaanku tentang "kau dimana?" ]
Go Hera : [ Di hatimu ! ]
"Ahahahaha ekhem ekhem! Ada yang membara tapi bukan api," ujar Min Jun yang menggoda Su Bin.
"Aishh! Kau mengintip Chat ku!" Su Bin terlihat salah tingkah.
"Wajahmu merah padam begitu, itu sangat terlihat di kulitmu yang putih hihihihi!" Min Jun tak henti-hentinya menggoda Su Bin sembari menunggu pesanan datang.
'Benarkah aku jatuh cinta pada Go Hera yang bahkan dengan tak tahu malunya ia mengupil di depanku? Aku tak tahu ..., benar kata Min Jun biarkan saja ini mengalir apa adanya ... karena cinta itu tentang rasa ...,' batin Su Bin.
. . . ⇢ Bersambung ࿐ྂ
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments
비비
uri jun bijak bgt
2023-06-26
0