Bab. 2

Mingyu dan managernya telah menandatangani kontrak itu dengan cepat.

"kalian sudah baca kontraknya sampai selesai?" Tanya Park Jee Yeon pada Mingyu dan managernya.

"Sudah Tuan! Ehehehe saya sangat tersanjung dengan penawaran yang anda berikan," ujar sang Manager yang terkekeh begitu senangnya.

'Ish apanya yang sudah baca? ia hanya melihat nominalnya dan langsung tanda tangan, terpaksa aku ikut tanda tangan tanpa membacanya sampai selesai,' batin Mingyu.

Park Jee Yeon tersenyum simpul, "Baiklah besok di jam yang sama kita mulai syuting iklan dan pemotretan untuk majalah juga di kantor ini," ujar Park Jee Yeon menatap Mingyu dan managernya bergantian.

"Oh tentu! Kami akan datang tepat waktu," jawab sang Manager sembari tersenyum.

"Baiklah kalau begitu selamat bergabung dan bekerja sama dengan kami." Park Jee Yeon berdiri dan mengulurkan jabat tangan kepada Mingyu.

Mingyu pun berjabat tangan dengan Park Jee Yeon begitu pula sang Manager.

"Terima kasih atas kesempatannya, kami akan bekerja keras," ucap Mingyu dengan senyuman mengembang di wajahnya.

Park Jee Yeon pun pergi dari ruangan di ikuti dua pengawalnya. Kemudian sekertaris wanita tadi menghampiri Mingyu dan Managernya untuk mengantar mereka keluar ruangan.

Dalam perjalanan pulang Mingyu terdiam sambil memandangi jalanan lewat jendela mobil.

"Apa yang kau pikirkan? Kenapa diam saja?" tanya sang Manager.

"Aku hanya memikirkan CEO dari PT.CeoNu ..., ku pikir tadi kita akan menemuinya, nyatanya itu orang yang berbeda." Lalu Mingyu membuka artikel di ponsel genggamnya, mencari tahu tentang perusahaan CeoNu.

Dalam artikel di sebutkan bahwa Seo Nu mendirikan perusahaannya sendiri di usia 21 tahun sembari menyelesaikan kuliahnya, kini usianya 30 tahun dan berhasil mengembangkan dengan pesat PT.CeoNu yang bergerak di bidang perdagangan.

Semula Seo Nu membuat aplikasi belanja onlinenya sendiri dengan modal yang minim, tak di sangka itu malah membuat perusahaannya semakin berjaya hampir satu dekade ini.

Banyak reporter majalah ingin mengetahui siapa sosok Seo Nu, namun ia selalu menghindar untuk di wawancara. Direktu dari PT.Ceonu memberi pesan bahwa Seo Nu benci kilatan kamera dan tak suka terlihat oleh publik karena alasan privasi.

"CEO dari perusahaan itu hanya terdengar namanya tanpa kita tahu siapa orang di balik pendiri perusahaan hebat seperti itu, mungkin dia tak ingin di kenal seperti pengusaha selebritas lainnya agar bisa hidup normal," tutur sang Manager.

Mingyu pun tak menemukan satu foto pun tentang bagaimana sosok Seo Nu di artikel Internet yang ia baca.

"Hmm menarik, mungkin saja dia bersembunyi agar bisa melindungi hartanya?" pikir Mingyu.

"Apa pedulimu? Yang terpenting kita mendapat kontrak fantastis dari perusahaan itu, kau harus tampil optimal! hari ini istirahatlah yang cukup!" Sang Manager sangat bersemangat menyambut hari esok.

...****************...

Mingyu tampil mempesona dalam pemotretan majalah ternama yang menampilkan parfum dari Perusahaan Seo Nu di genggamannya.

*Mingyu

Ia pun melakukan syuting iklan dengan baik, tampan dan elegan. Ia menyemprotkan parfum ke tubuhnya sendiri, dan menghirupnya sambil tersenyum.

Ia menikmati wanginya sambil menutup mata, benar-benar menjiwai perannya, kamera menangkap momen itu dengan sempurna hingga akhirnya syuting pun selesai.

"Baik kerja bagus Mingyu!" Produser bertepuk tangan melihat hasil kerja Mingyu.

"Kami akan bekerja cepat, mungkin lusa sudah beres di edit dan iklanmu akan rilis setelahnya," lanjut sang Produser.

"Wah cepat sekali!" Mingyu tampak senang mendengarnya.

"Ya, ini perintah dari CEO, dia ingin segalanya cepat," ujar Produser setengah berbisik.

"Apa Pd-nim pernah bertemu dengan CEO?" Mingyu tampak penasaran.

"Tentu saja tidak, dia orang yang misterius, dia memerintah lewat Direktur Park Jee Yeon , segala ucapan Direktur berarti adalah ucapan sang CEO, jangan membantahnya!" Produser mengingatkan Mingyu.

"Baiklah terima kasih informasinya, jadi pekerjaanku sudah selesai?" ucap Mingyu.

"Ya kau boleh pulang, ini sudah sempurna! Oh ya ... bawalah parfumnya untukmu!" ujar Produser, dan staff pun telah siap memberikan parfum dalam paper bag kepada Mingyu.

"Wah terima kasih semuanya, saya pamit!" ujar Mingyu berpamitan bersama sang manager pula.

Mingyu pun pulang ke dormnya di temani sang Manager.

"Hebat! kedepannya karirmu akan semakin cerah!" Sang Manager mengusap udara di depannya seolah membuka cahaya di depan wajahnya.

Mingyu hanya tersenyum tipis melihat tingkah sang Manager yang selalu bersemangat itu.

Hari demi Hari berlalu, dan iklan parfum itu telah rilis di jam dua siang saat orang-orang sedang makan siang, semua remaja di suatu sekolah menjerit girang melihat Mingyu di layar kaca.

"Aaaaaahhh!! Mingyu Oppa!" salah satu siswi menjerit di sela makan siangnya, ia menatap layar televisi yang menempel di dinding kantin.

"Omo! Parfum apa itu? aku akan membelinya agar sama dengan Mingyu Oppa!" Siswi lainnya telah siap dengan layar ponselnya yang menampilkan situs belanja online.

"Eoh, apa sudah bisa di beli?"

"Woah lihat! ini sudah bisa di pesan! hanya ada 50 botol pertama! Botol ini akan di tanda tangani Mingyu Oppa juga!!"

"Woahh Daebak aku akan memesannya sebelum kehabisan!"

Para siswi itu sibuk memesan parfum melalui situs belanja online.

...****************...

Pintu di ketuk dan suara wanita terdengar dari sana, "Tuan saya bawakan laporan penjualan di hari pertama."

Seo Nu yang sedang berbincang dengan Jee Yeon pun tersenyum simpul mendengar sekertarisnya.

"Masuklah!" Seo Nu menatap pintu ruang kerjanya segera bersamaan dengan sekertarisnya yang muncul menghampirinya seraya membawa berkas.

"Ini Tuan," ujar sang Sekertaris sembari meletakkan map di depan Seo Nu.

"Ya, terima kasih, kau boleh pergi," ujar Seo Nu tanpa menoleh pada sekertarisnya dan telah fokus melihat laporan penjualan parfumnya, sang sekretaris pun keluar ruangan Seo Nu tanpa bertanya lagi.

"Bagaimana hasilnya?" Park Jee Yeon yang duduk di hadapan Seo Nu juga tampak penasaran.

Seo Nu tersenyum sembari memandang lembar kertas itu.

"100 persen terjual habis! Ini awal yang bagus, tapi kita harus segera memproduksi lagi parfum-parfum itu!" Seo Nu bersandar dengan santai di kursinya.

"Ya menggunakan artis itu sungguh umpan yang bagus, idol parfum sangat di ganderungi para remaja, tapi apa artis itu juga menggunakan parfum yang Ji San buat?" Jee Yeon berdiri dari duduknya, bertanya sambil melihat peta suatu wilayah di dinding ruang kerja Seo Nu.

"Tentu saja ..., ia memakai parfum yang sama seperti yang di beli oleh fans-nya. Kita lihat saja apa yang terjadi." Seo Nu pun turut menghampiri Jee Yeon yang sedang memandangi peta suatu wilayah.

"Kau yakin Distrik Seocho akan kau kuasai dengan cara ini?" Jee Yeon bertanya tanpa menoleh pada Seo Nu.

"Tentu saja, aku sudah memikirkannya matang-matang. Saat distrik Seocho lumpuh aku akan berlagak seperti pahlawan yang akan membangun kembali Distrik Seocho, daerah itu adalah ladang emas untuk kita." Seo Nu menatap tajam ke peta itu.

Jee Yeon tersenyum simpul dengan ide gila kawannya itu, "Kau sungguh mafia berkedok pengusaha ..., lalu kau akan masuk ke pemerintahan dengan tawaran bantuanmu itu?"

"Ya ... mereka pasti tak akan menolak tawaranku dengan kekacauan hebat yang akan terjadi," ujar Seo Nu dengan senyum tipis di ujung bibirnya.

Dering telepon di meja kerja Seo Nu mengakhiri obrolan mereka. Seo Nu pun menghampiri mejanya dan menjawab telepon itu.

"Selamat atas penjualan pertama yang melejit Tuan Seo Nu, ahahah aku telah memproduksi lebih banyak parfum lagi di mulai hari ini tanpa kau minta," ujar Ji San di seberang telepon.

Seo Nu duduk santai bersandar di kursinya sembari menjawab telepon, sementara Jee Yeon memperhatikan dari sofa sembari duduk melipat kakinya.

"Pelayanan ekstra darimu tentu akan mendapat bayaran ekstra juga, tapi aku sungguh ingin melihat bukti yang nyata dahulu," ujar Seo Nu dengan senyuman simpul melihat kalender yang terpampang di meja kerjanya.

. . . ⇢  Bersambung ࿐ྂ

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!