*Go Hera
Go Hera sedang flu di tengah musim panas kali ini, ia selalu memakai masker akhir-akhir ini. ia duduk di bangku kelasnya, barisan ke tiga dari pintu masuk, dan urutan ke dua dari belakang.
ia menatap temannya yang duduk di depan kelas dekat dengan pintu masuk yang sedang menyemprotkan parfum, para siswi berkumpul di sana untuk menghirup wanginya serta memamerkan botol edisi khusus yang sudah di bubuhi tanda tangan Mingyu.
Go Hera sama sekali tak tertarik dengan idol, jadi ia tak sibuk membeli parfum yang sedang viral itu.
Terlihat Su Bin laki-laki yang perawakannya tinggi besar karena sedikit berotot datang ke kelas menggunakan masker pula dan duduk di samping Go Hera.
*Su Bin
Go Hera menatap Su Bin yang mengenakan masker.
"Apa kau flu juga? Jangan-jangan kau tertular karena aku!" Go Hera sudah panik duluan.
"Tidak! Aku tak flu hanya saja benci dengan bau parfum orang-orang. Wanita maupun pria sama-sama gila membeli idol parfum itu, rasanya aku ingin menumpahkan isi parfum itu!" Su Bin berbicara ketus di belakang maskernya.
"Oh begitu, aku tak dapat mencium apa pun, hidung ku tersumbat, sungguh menyiksa ...," ujar Go Hera sembari memegang kepalanya yang terasa berat.
"Apa kau baik-baik saja? Apa perlu ke klinik sekolah?" Su Bin menatap Go Hera dengan khawatir.
"Tak perlu, aku baru saja dari sana sebelum ke kelas," tolak Go Hera bersamaan dengan bell tanda masuk kelas berbunyi.
Guru pun masuk kelas namun seorang siswa laki-laki yang masih mengenakan tasnya berlari masuk menerobos sang guru. Sontak saja itu membuat gurunya kaget dan spontan berteriak menegur sang siswa.
"Min Jun!! Lagi-lagi kau terlambat!" Bentak sang guru yang tentu saja menghentikan langkah siswa itu sebelum ia duduk di bangkunya.
"Maaf, Bu! Lagi pula hanya terlambat satu menit," ujar Min Jun sembari menggaruk kepalanya yang tak gatal.
"Sekali terlambat tetap terlambat! Kau ini sudah kelas 3 akhir! Seharusnya kau lebih serius belajar untuk menuju universitas! Berdiri satu jam di depan kelas sambil mendengarkan pelajaran dariku!" Perintah sang guru begitu tegas.
"Baik Bu ...," ujar Min Jun dengan wajah melasnya, ia meletakkan tas di bangkunya kemudian kembali berdiri di depan sembari mengangkat kedua tangannya.
Murid-murid lain yang melihatnya hanya tertawa tipis termasuk Go Hera dan Su Bin yang mengejeknya tanpa suara.
"Kasian sekali," ujar Go Hera yang hanya menggerakkan bibirnya tanpa mengeluarkan suara, diiringi Su Bin yang memberikan jempol ke bawah.
Dengan ekspresi melotot dan gerakan bibirnya yang mencaci tanpa suara, Min Jun kesal melihat tingkah dua sahabatnya itu dari tempatnya berdiri.
"Anak-anak! Jangan mencontoh Min Jun! Dan kau Min Jun! Buktikan padaku jika kau bisa berubah! selesai pelajaranku menghadaplah ke ruangan ku! Akan ku berikan hadiah yang banyak!" ujar sang Guru tersenyum simpul.
Min Jun yang mendengarnya hanya menelan ludah, masih dengan posisi berdiri dan tangan di angkat tinggi ke atas.
*Min Jun
Seusai jam pelajaran guru tersebut, Min Jun segera menyusul gurunya ke ruang guru yang berada di lantai satu. Ia menuruni anak tangga dengan malas.
Baru saja ia memijakkan kakinya tiba di lantai satu, banyak anak-anak lain berlarian ke ruang guru. Min Jun segera mengikuti gerombolan karena penasaran.
Terlihat di depan ruang guru banyak anak-anak lain berkerumun, Min Jun berusaha membelah kerumunan.
"Permisi aku mau masuk ruang guru, ada apa sih?" Min Jun kesusahan untuk masuk namun tak lama setelah itu terdengar bentakan seorang anak laki-laki dari dalam bersamaan dengan suara benda yang pecah.
"Dasar guru pilih kasih! Aku sudah bilang bukan aku yang menyebabkan kaca jendela pecah! Aku hanya berada di antara mereka saja! Sementara dia yang menendang bola malah kau bela! Mentang-mentang ayahnya pejabat pemerintahan!" Terlihat dari jendela ruang guru seorang siswa laki-laki mencengkram kerah baju sang guru.
Min Jun yang melihatnya terkejut, ruang guru sangat berantakan dengan pecahan vas bunga di mana-mana.
"Sepertinya kau tak bisa masuk sekarang," ujar salah seorang siswa lainnya memperingatkan.
"Lebih baik aku kembali ke kelas!" Min Jun berusaha kembali keluar dari kerumunan.
Bersamaan dengan itu para security sekolah dan petugas klinik masuk ruang guru. Min Jun tak memperdulikannya lagi, ia segera menuju kelasnya di lantai dua.
Min Jun berlari kecil menuju kelasnya yang masih lenggang tak ada guru di jam berikutnya.
"Guys, sepertinya seharian ini kita tak akan belajar!" Ujar Min Jun begitu sampai di kelas dengan terengah-engah.
"Apa maksudmu tak akan belajar?" Go Hera bertanya dengan lantang, karena suasana kelas mulai berisik dengan riuh riang mendengar ucapan Min Jun.
"Kacau! Di ruang guru ada siswa yang melawan guru BK kita! ruang guru sampai hancur berantakan!" Min Jun bercerita dengan nafas tersengal-sengal sembari duduk di bangkunya yang sejajar dengan bangku Go Hera.
"Baguslah hingga kau tak jadi di hukum," ujar Su Bin cengengesan, matanya tampak menyipit di balik masker.
"Bisa-bisanya kau berpikir begitu di saat genting!" Go Hera mencubit lengan Su Bin.
"Aarrgh sakit Heraaaa!" Su Bin meringis sembari mengusap-usap lengannya.
Keadaan kelas tampak lebih berisik tak karuan, saat seperti itu tiba-tiba wali kelas mereka datang ke kelas menghentikan riuh ricuh itu dengan suara hentakkan penggaris di meja guru.
"Anak-anak! Di mohon pengertiannya karena beberapa hal kelas hari ini tak dapat di lanjutkan ...,"
"Yeeeaayyy!!!" Suara sorak anak-anak di kelas menyanggah kalimat sang wali kelas.
"Sebagai gantinya saya akan berikan tugas di rumah untuk kalian! Kumpulkan besok!" Lanjut sang Wali kelas diikuti suara kecewa dari anak-anak didiknya.
"'Kan benar apa kataku! Keadaan ruang guru sangat kacau!" Min Jun berbisik-bisik sembari mencatat PR apa saja yang di berikan sang wali kelas.
"Ini tak pernah terjadi sebelumnya, kita memang terbilang bandel, tapi tak sampai berani melawan guru," ujar Go Hera setengah melamun memainkan pensil di jemarinya.
"Dalamnya samudera masih bisa kita selami, tapi dalamnya hati manusia siapa yang tahu? Mungkin anak itu memiliki perasaan yang ia pendam selama ini," ujar Su Bin sembari membereskan buku-bukunya ke dalam tas.
Go Hera mengangguk-angguk tipis tanda menyetujui perkataan Su Bin.
"Baik anak-anak, setelah kalian mencatat tugas dari ibu kalian boleh pulang!" Sang wali kelas pun segera pergi keluar ruangan.
Ia pun bergegas hendak pulang karena keadaan tak memungkinkan untuk mengajar, baru saja sampai melewati dua kelas tiba-tiba ...
BUG!
Suara seorang anak laki-laki yang bersimbah darah di mulutnya terlempar menabrak dinding di depan papan tulis.
"Aaaarrhhhhkkk!!" Suara melengking dari sang wali kelas itu membuat semua siswa dari kelas lain berhamburan keluar kelasnya.
. . . ⇢ Bersambung ࿐ྂ
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments
비비
uuhh kata2nya dalem bgt
2023-06-21
0
비비
uhuyy mereka bestie kah?
2023-06-21
0